Anda di halaman 1dari 8

RANCANGAN PELATIHAN DESAIN GRAFIS DI DESA SIMPANGAN,

CIKARANG UTARA

Dosen Pengampu :

Dr. Tika Santika, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Enggal Valentya (1810631040049)

Agne Marita (1810631040072)

Jihan Aulia(1810631040073)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG


2021

PENDAHULUAN

Banyak sekali permasalahan yang terjadi dilingkungan sekitar kita, oleh karena itu
banyak pula kebutuhan belajar yang dibutuhkan masyarakat agar permasalahan ini dapat
diatasi. Kelompok kami telah melakukan observasi dan wawancara kebeberapa keluarga di
desa Simpangan. Dan dapat disimpulkan prioritas kebutuhan belajarnya ialah pelatihan
desain grafis. Diadakannya pelatihan desain grafis ini berdasarkan pada identifikasi
kebutuhan masyarakat di desa Simpangan, Cikarang Utara. Pelatihan ini banyak dibutuhkan
khususnya untuk anak muda, karena mereka menganggap skill editing perlu untuk
dikembangkan. Salah satu alasan yang melatar belakangi mengapa pelatihan ini banyak
dibutuhkan ialah perkembangan teknologi yang terjadi membuat masyarakat harus mampu
untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan tersebut.

Masyarakat dituntut untuk mampu dan cakap dalam mengoperasikan segala bentuk
teknologi termasuk dalam membuat desain secara digital. Kemampuan yang dimiliki
seseorang dalam membuat desain secara digital akan menambah kualitas diri nya sehingga
dapat menghasilkan produk tersendiri yang memiliki nilai ekonomis. Perkembangan aplikasi
desain di bidang teknologi informasi mempunyai dampak besar di berbagai bidang
kehidupan, tak terkecuali di bidang industri kreatif seperti percetakan, pengolahan gambar
digital dan desain grafis. Hal ini menuntut pelaku pendidikan luar sekolah untuk memberikan
pelatihan kepada masyarakat agar mereka bisa mengikuti perkembangan dan mampu
memanfaatkannya sehingga membantu masyarakat dalam bidang perekonomian.
A. Rumusan Tujuan
Tujuan diadakannya pelatihan ini ialah :
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat di bidangteknologi
2. Memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk mengetahui perkembangan
teknologi
3. Meningkatkan kualitas masyarakat dengan keterampilan yang dikuasai khususnya
di bidang desain grafis
4. Menarik minat masyarakat untuk mengetahui bidang desain grafis
5. Meningkatkan taraf ekonomi masyarakat
B. Penyelenggaraan Pelatihan
Dalam menyelenggarakan pelatihan desain grafis, terdapat langkah-langkah yang
harus dilakukan :
1. Menganalisis kebutuhan, baik itu kebutuhan belajar masyarakat maupun kebutuhan
organisasi pelaksana pelatihan.
Analisis kebutuhan belajar masyarakat sudah kami lakukan dengan melakukan
wawancara dengan 6 keluarga. Adapun analisis kebutuhan organisasi yaitu
mengidentifikasi strategi organisasi, lingkungan organisasi pada saat ini dan masa
yang akan datang untuk mencapai tujuan. Tantangan yang akan dihadapi juga
harus diperhatikan, diantaranya : Lingkungan persaingan yang semakin ketat
sebagai akibat globalisasi, Kecenderungan peningkatan outsourcing, Perubahan-
perubahan teknologi, Keanekaragaman pegawai.
2. Menentukan sasaran dan materi program pelatihan.
Sasaran yang dituju dari pelatihan ini ialah remaja dan masyarkat umum.
Bahan ajar yang digunakan ialah desain dasar dan aplikasi desain (adobe
illustration, adobe photoshop, corel draw X3, dan canva). Adapun materi
belajarnya terdiri dari materi pokok dan materi pendukung.
Materi Pokok
a. Pengenalan materi dasar desain grafis
b. Pengenalan aplikasi untuk membuat desain (adobe photoshop dan corel draw
X3) berupa demonstrasi dan praktek menggunakan tools di aplikasi.
c. Praktek merancang desain menggunakan teknik dasar sampai teknik yang
rumit.
Materi Pendukung
a. Pelatihan menggunakan aplikasi adobe illustration dan canva
b. Pengenalan aplikasi edit video dan cara penggunaannya
3. Menentukan metode pelatihan dan prinsip-prinsip belajar yang digunakan.
Metode yang digunakan :
a. Demonstrasi
Metode pembelajaran demonstrasi yang diterapkan adalah cara penyajian
pembelajaran dengan meragakan dan mempertunjukkan suatu proses pembuatan
desain yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam
bentuk tiruan yang yang dipertunjukkan oleh tutordi depan seluruh peserta
pelatihan.
b. Praktik
Metode praktik adalah suatu teknik pembelajaran yang memiliki tujuan
mengembangkan kemampuan peserta pelatihan dengan menerapkan
keterampilan yang telah dimiliki peserta pelatihan dalam suatu kegiatan nyata.
c. Diskusi
Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang menghadapkan peserta
pelatihan pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk
memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan dan memahami pengetahuan
peserta pelatihan, serta untuk membuatu suatu keputusan. Oleh karena itu,
diskusi bukanlah debat yang mengadu arguementasi. Diskusi lebih bersifat
bertukar pengalaman untuk menentukan keputusantertentu secara bersama-
sama. 
4. Evaluasi.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan kompetensi yang dicapai oleh warga
belajar, evaluasi pembelajaran dilakukan menggunakan instrument tes dan non tes
a. Instrumen Tes
Instrument yang digunakan adalah uraian berstruktur. Dalam bentuk ini
pertanyaan telah diarahkan kepada hal-hal tertentu atau ada pembatasan tertentu.
Pembatasan dapat berasal dari segi : ruang lingkupnya, sudut pandang
menjawabnya, dan indikator-indikatornya. Dengan adanya pembatasan tersebut
jawaban siswa akan lebih terarah sesuai dengan yang diharapkan. Cara
memberikan penilaian juga lebih jelas indikatornya. Kriteria kebenaran jawaban
bisa lebih mudah ditentukan.
b. Instrumen Non Tes
Instrumen non tes yang digunakan adalah studi kasus. Studi kasus pada
dasarnya mempelajari secara intensif proses pembelajaran warga belajar dan
pelaksanaan program nya. Proses pembelajaran tersebut dipelajari secara
mendalam dengan kurun waktu yang lama.Kelebihan studi kasus dari studi
lainnya adalah bahwa subjek yang dapat dipelajari secara mendalam dan
menyeluruh.
C. Pengorganisasian
Rancangan struktur organisasi :

Kepala Pengelola Pembina


Agne Marita
Enggal Valentya

Bendahara Sekretaris
Syifa Ningtyas
Jihan Aulia

Bidang Administrasi Tutor / Instruktur

Anita Firdaus Liliana Kinara

Adapun fasilitas yang disediakan ialah ruang kelas, Lab komputer, Modul, Peralatan
lengkap dan materi, Free wifi, Sertifikat.

D. Masalah dan Alternatif Pemencahan Masalah


Banyak permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan pelatihan desain grafis ini.
Permasalahan:
1. Kurangnya SDM yg ahli di bidang grafis
2. Sarana dan prasarana masih belum memadai
3. Dibutuhkan contoh video pembelajaran desain yg menarik
Penyelesaian :
1. Dibutuhkannya sarana sumber belajar yang praktis dan mudah digunakan untuk
belajar secara mandiri sebab tidak semua peserta didik memiliki kecepatan daya
tangkap yang sama untuk memahami aplikasi seperti canva,corel draw, dll. Oleh
karena itu, perlu adanya penambahan softskill untuk mempersiapkan persaingan di
dunia kerja nanti.
2. Beberapa guru juga sangat menyenangi hal-hal yang memberikan ruang untuk
berkreatifitas tanpa batas. Dimana akan memberikan peluang untuk
mengembangkan kemampuannya. Contohnya membuat berbagai desain grafis.
E. Evaluasi Kegiatan
Dalam evaluasi program pelatihan ini terdapat beberapa poin, tujuannya untuk
melihat hasil keseluruhan program, apakah program dapat berjalan dengan baik atau
tidak.
1. Evaluasi Reaksi Peserta Terhadap Program Pelatihan
Evaluasi pada aspek reaksi bertujuan untuk menilai pelaksanaan pelatihan. Pada
aspek ini, fokus penilaian adalah kejelasan instruktur dalam menyampaikan
materi, kelengkapan materi, kejelasan suara dan gambar, dan penilaian pelatihan
secara keseluruhan. Mengevaluasi reaksi bertujuan untuk mendapatkan persepsi
peserta terhadap berbagai aspek pada proses pelatihan, bahan pelatihan, struktur
pelatihan, dan tenaga pengajar. Reaksi berhubungan dengan tingkat kepuasan
peserta, dan oleh karena itu reaksi peserta harus selalu diukur untuk mendapatkan
saran dan masukan peserta demi perbaikan kedepannya
2. Evaluasi Pembelajaran Peserta Pelatihan
Penilaian aspek pembelajaran bertujuan untuk mengukur perbedaan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diperoleh peserta setelah pelatihan. Aspek ini juga
menilai pengetahuan yang didapat oleh peserta. Mengukur aspek pembelajaran
dari peserta pelatihan adalah penting karena hal ini dapat melihat pada aspek mana
yang telah berubah. Beberapa contoh hasil pembelajaran yang harus dicapai,
diantaranya : (1) Kemampuan warga belajar dalam mengoperasikan aplikasi Corel
Draw, canva, dan aplikasi lainnya, (2) Kemampuan warga belajar mendesain
spanduk, (3) Kemampuan warga belajar mendesain pamflet, (4) Kemampuan
warga belajar mendesain banner,dll.

3. Evaluasi Perilaku dan Penerapan Pengetahuan


Penilaian aspek perilaku bertujuan untuk melihat sejauh mana penerapan
pengetahuan dalam aktivitas keseharian peserta.
4. Evaluasi pengembangan SDM
Tujuan penilaian ini untuk (1) Menilai apakah isi, organisasi dan administrasi
program memberikan kontribusi dalam pembelajaran dan konten dalam
pengembangan SDM digunakan dalam pekerjaan, (2) Mengetahui apakah
program pengembangan ini menguntungkan atau merugikan bagi peserta, (3)
Mendapatkan data pemasaran dengan bertanya pada partisipan apakah mereka
akan merekomendasikan program tersebut dan bagaimana tingkat kepuasan
mereka terhadap program tersebut, (4) Menentukan keuntungan finansial dan
biaya program, (5) Membandingkan biaya dan keuntungan program
pengembangan SDM yang berbeda untuk memilih program yang terbaik.
LAMPIRAN
Panduan Wawancara
1) Siapa nama Ibu?
2) Berapa usia ibu?
3) Apa pekerjaan Ibu?
4) Kebutuhan belajar apa yang dibutuhkan Ibu?
5) Mengapa membutuhkan kebutuhan belajar tersebut?
6) Siapa nama Bapak?
7) Berapa usia Bapak?
8) Apa pekerjaan Bapak?
9) Kebutuhan belajar apa yang dibutuhkan Bapak?
10) Mengapa membutuhkan kebutuhan belajar tersebut?
11) Siapa nama anak Ibu/Bapak?
12) Berapa usia anaknya?
13) Kebutuhan belajar apa yang dibutuhkan oleh si anak?
14) Mengapa membutuhkan kebutuhan belajar tersebut?

Anda mungkin juga menyukai