Anda di halaman 1dari 11

BAHAN AJAR

MANAJEMEN PELATIHAN

Oleh : I Wayan Iwantara, S.Si., M.Pd


Widyaiswara Ahli Muda

BALAI DIKLAT KEAGAMAAN DENPASAR


TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banyak orang yang beranggapan bahwa pelatihan merupakan sebuah kegiatan yang
hanya membuang-buang waktu saja. Asumsi tersebut adalah salah besar, karena pelatihan
merupakan sebuah aktivitas dengan tujuan untuk meng-upgrade pengetahuan, pemahaman
dan ketrampilan individu atau sekelompok orang. Pelatihan adalah aktivitas dalam rangka
untuk mengembangkan sumber daya manusia dan kinerja individu atau kelompok yang
dirancang secara benar dan tepat agar tujuan tersebut tercapai. Manajemen pelatihan adalah
aktivitas pengoptimalan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan pembelajaran
dalam pelatihan.

B. Deskripsi Singkat
Materi ini membahas tentang pentingnya manajemen pelatihan dibahas pentingnya
tujuan pelatihan, manfaat pelatihan, sasaran, perencanaan / mendesain program pelatihan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pengembangan pelatihan

C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta
diharapkan dapat melaksanakan manajemen pelatihan yang sesuai dalam proses belajar
mengajar sehingga tercapai sasaran pelatihan.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta
dapat :
a. Menjelaskan konsep andragogi
b. Menjelaskan langkah-langkah program pelatihan
c. Menganalisis pengelolaan program pelatihan
d. Menyiapkan bahan tayang pelatihan berbasis multimedia
BAB II
ANDRAGOGI, MANAJEMEN PELATIHAN DAN TEKNIK PRESENTASI
BERBASIS MULTIMEDIA

A. Andragogi
Secara etimologi, andragogi berasal dari bahasa latin “andros” yang berarti orang
dewasa dan “agagos” yang berarti membimbing. Secara sederhana dapat dikatakan andragogi
adalah seni pengetahuan untuk membimbing orang dewasa belajar. Lebih lanjut kemudian,
Malcom Knowles pada tahun 1970 (dalam Sunhaji, 2013:5) mengembangkan konsep
andragogi atas empat asumsi pokok yakni:
1. Seseorang tumbuh dan matang dengan konsep diri yang bergerak dari ketergantungan
total menuju pengarahan diri sendiri. Atau dapat dikatakan bahwa anak-anak konsep
dirinya masih tergantung, sedang pada orang dewasa konsep dirinya sudah mandiri,
karena konsep dirinya inilah orang dewasa membutuhkan penghargaan orang lain sebagai
manusia yang dapat mengarahkan diri sendiri, apabila dia menghadapi situasi dimana dia
tidak memungkinkan dirinya menjadi self directing,  maka akan timbul reaksi tidak
senang atau menolak.
2. Karena sudah matang dengan sejumlah besar pengalaman, maka dirinya menjadi sumber
belajar yang kaya sekaligus pada waktu yang sama akan memberikan dia dasar untuk
belajar sesuatu yang baru. Oleh karena itu dalam andragogi harus pembelajaran harus
mengurangi metode ceramah dan menggantinya dengan metode yang lebih banyak
berbuat. Hal ini selaras dengan prinsip pembelajaran umum yang meyakini bahwa belajar
dengan berbuat lebih efektif jika dibandingkan dengan belajar yang hanya melihat dan
mendengarkan.
3. Kesiapaan belajar mereka bukan semata karena paksaan akedemik, tapi karena kebutuhan
hidup dan untuk melaksanakan tugas peran sosialnya. Oleh karena itu, orang dewasa
belajar karena membutuhkan tingkatan perkembangan mereka yang harus menghadapi
perannya apakah sebagai pekerja, orang tua, pemimpin suatu organisasi dan lain-lain.
4. Orang dewasa memiliki kecendrungan orientasi belajar pada pemecahan masalah
kehidupan (problem centered orientation).
B. Manajemen Pelatihan
1. Pengertian Manajemen Pelatihan
Manajemen pelatihan merupakan satu kesatuan proses untuk mencapai tujuan yang
fokus kepada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotorik peserta dalam upaya
tercapainya tujuan.
2. Langkah-langkah Program Pelatihan
Langkah-langkah program pelatihan meliputi,
a. Menetapkan tujuan program pelatihan, menetapkan kompetensi apa yang ingin
ditingkatkan dala diri peserta mencakup aspek sikap, pengetahuan dan
ketrampilan.
b. Menetapkan perencanaan program pelatihan. Perencanaan adalah menentukan
kebutuhan pelatihan berikut rekomendasinya. Perencanaan adalah menyusun pola
dan program pelatihan sesuai rekomendasi berikut metode dan sarana pelatihan.
Mendesain program pelatihan merupakan kegiatan awal dari persiapan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan/diklat yang sangat penting. Ada tiga
unsur penting yang harus diperhatikan:
1) Maksud (apa yang harus dicapai);
2) Metode (bagaimana mencapai tujuan);
3) Format (penentuan desain yang ingin capai).
Beberapa hal yang harus diperhatikan selain tujuan, metode, dan format
yaitu:
1) Alokasi waktu.
2) Partisipasi peserta
3) Ide dan kreatifitas peserta,
4) Materi/bahan yang dibutuhkan,
5) Pengaturan pelaksanaan pelatihan,
6) Evaluasi pelatihan.

Tujuan perencanaan/desain pelatihan adalah:


1) Mengetahui secara sistematis tahapan kegiatan pelatihan yang akan
dilaksanakan.
2) Mengetahui aspek-aspek atau unsur-unsur pelatihan yang menjadi fokus.
3) Mengetahui model yang digunakan.
4) Menyiapkan bahan-bahan dan metode yang digunakan.

Manfaat perencanaan/desain pelatihan adalah:


1) Merupakan pedoman/acuan dalam pelaksanaan pelatihan.
2) Menyiapkan bahan-bahan dan metode yang digunakan.

Prinsip perencanaan/desain pelatihan adalah


1) Menetapkan pendekatan yang digunakan.
2) Menetapkan model yang digunakan.
3) Menetapkan langkah-langkah dan unsur-unsur pelatihan
c. Menetapkan pelaksanaan program pelatihan
d. Menetapkan evaluasi program pelatihan

3. Pengelolaan Program Pelatihan


Kegiatan ini menggambarkan pelaksanaan jalannya kegiatan pelatihan, unsur-unsur
pelaksanaan pelatihan, metode maupun mengajarnya. Pada proses pelaksanaan, dicantumkan
dimana kegiatan dilaksanakan serta kerja sama dengan instansi terkait dan model evaluasi yang
digunakan. Untuk kelancaran dalam pelaksanaan pelatihan, organisasi/kepanitiaan perlu disusun
dengan struktur dan uraian tugas yang jelas. Organisasi tersebut perlu dibentuk dengan
mempertimbangkan aspek efisiensi dan kerja sama
Tahap pelaksanaan yaitu :
 persiapan (persiapan administratif dan edukatif),
 pelaksanaan,
 pelaporan
1. Persiapan
a) Menyiapkan surat menyurat tentang pelaksanaan pelatihan (jenis, waktu, tempat, dan
persyaratan peserta).
b) Mempersiapkan kriteria peserta pelatihan.
c) Menyusun prioritas calon peserta.
d) Mempersiapkan Surat Keputusan penyelenggara pelatihan.
e) Menyiapkan bahan pelatihan.
f) Pemanggilan peserta sesuai dengan kriteria.
g) Menentukan instruktur
h) Menyiapkan formulir/blanko, daftar hadir, identitas peserta, dan lain-lain.
i) Menyediakan perlengkapan pelatihan.

2. Pelaksanaan meliputi kegiatan :


a) Pembukaan
b) Penjelasan pelatihan maupun tugas-tugas lainnya, seperti:
1) Diskusi kelompok
2) Tugas baca
3) Penulisan kertas kerja/karya tulis
4) Praktek lapangan (OJT).
5) Evaluasi pelatihan.
c) Penilaian Pasca pelatihan dilakukan terhadap kemampuan dan pendayagunaan peserta
yaitu:
1) Sejauh mana peserta mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuannya
2) Sejauh mana peserta didayagunakan potensinya.
d) Penutupan
1) Undangan (siapa yang akan diundang)
2) Acara Penutupan
e) Laporan
Merupakan tahap akhir dari kegiatan pelatihan. Materi laporan mencakup hal-hal
sebagai berikut: peserta, program pengajaran, panitia penyelenggara, sarana dan
prasarana dan biaya.

C. Teknik Presentasi Berbasis Multimedia


Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu unsur kongkrit yang sangat penting
dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dalam hal ini yang harus
diperhatikan adalah masalah presentasi belajar. Masalah ini pada umumnya sering dihadapi oleh
peserta didik karena masih cukup banyak yang belum dapat mencapai presentasi yang
memuaskan. Demi mencapai presentasi yang memuaskan tersebut, pembelajaran berbasis
multimedia menjadi semakin umum digunakan dalam sistim pendidikan yang semakin maju dan
di sertai dengan perkembangan teknologi. Teknologi multimedia menjanjikan potensi besar
dalam mengubah cara seseorang untuk belajar, untuk memperoleh dan menyesuaikan informasi
dan lainnya dalam belajar. Pembelajaran dengan berbasis multimedia presentasi dapat digunakan
menjabarkan materi yang bersifat teoritis, yang digunakan untuk pembelajaran yang bersifat
klasikal dengan grup belajar yang cukup banyak. Pembelajaran ini cukup efektif sebab
menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan yang cukup besar dengan
menggabungkan unsur media seperti teks, video, animasi, umage, grafis, dan sound menjadi satu
kesatuan penyajian sehingga dapat mengakomodasi peserta didik yang memiliki visual, auditif
maupun kinestetik. Kegiatan belajar mengajar kurang efektif apabila didalamnya tidak dibarengi
dengan adanya media sebagai pendukug proses kegiatan tersebut. Karena media.
pembelajaran merupakan alat untuk menyampaikan materi-materi kepada siswa dan
mempermudah dalam proses pembelajaran. Seringakali dalam proses pembelajaran terjadi
kejenuhan dalam menyimak materi yang disampaikan oleh guru, hal tersebut berakibat pada nilai
yang menjadi tidak terlalu bagus. Untuk mengatasi hal tersebut agar tidak terjadi, maka
kreativitas dari seorang pendidik harus diperhatikan. Melalui media pembelajaran proses
pembelajaran akan memancing semangat para peserta. Tanpa media pembelajaran materi yang
akan disampaikan kurang mengena kepada peserta. salah satu media pembelajaran adalah
Powerpoint.
Multimedia adalah media yang menggabungkan dua unsur atau lebih yang terdiri dari
teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi secara terintegrasi baik secara linier (dengan
memakai alat pengontol yang dioperasikan oleh pengguna yang berjalan secara berurutan)
seperti tv dan film, maupun interaktif (menggunakan alat pengontrol untuk memilih apa yang dia
kehendaki untuk proses selanjutnya) sehingga memungkinkan pemakai untuk melakukan
navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Multimedia presentasi digunakan untuk
menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis, dalam pembelajaran klasikal, dengan grup
belajar yang besar sehingga sangat efektif karena menggunakan projector yang memiliki
jangkauan yang sangat besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media
seperti teks, video, animasi, image, grafis, dan sound yang menjadi satu kesatuan.
Saat ini rekayasa computer berkembang sangat pesat dalam memberikan kontribusinya
khususnya dalam hal presentasi. Penggunaan perangkat lunak seperti Microsoft Powerpoint
Salah satu produk yang paling banyak memberikan pengaruh dalam penyajian bahanpresentasi
digital saat ini adalah perkembangan monitor, kartu vidio (videocard), kartu audio (audio card),
serta perkembangan proyektor digital (digital image projector) yang memungkinkan bahan
presentasi dapat disajikan secara digital untuk berbagai kepentingan dalam berbagai kondisi dan
situasi serta ukuran ruang dan karakteristik audience, sehingga mengakibatkan perubahan besar
pada trend metode presentasi saat ini serta dapat dimanfaatkan sebagai pembelajaran berbasis
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Program aplikasi presentasi merupakan paket dari program computer yang digunakan
untuk membantu penggunanya untuk melakukan presentasi yang dikenal dengan slide show.
Fasilitasnya bermacam-macam mulai dari penyusunan bahan, pengolahan teks, grafis, dan
multimedia. Adapun beberapa program aplikasinya antara lain : 1. Corel Presentation Program
ini merupakan aplikasi komersial seperti Microsoft Office. Aplikasi ini juga mempunyai fitur
yang sangat lengkap dan interface yang mudah, memiliki fitur seperti koleksi foto dan gambar
yang banyak, font yang beragam dan harganya sangat murah dari Microsoft Office.
Program PowerPoint ialah salah satu software yang dirancang khusus untuk mampu
menampilkan program multimedia dengan menarik, mudah dalam pembuatan mudah dalam
menggunakan dan relatif murah, karena tidak membutuhkan bahan baku selain alat untuk
penyimpanan data. PowerPoint dapat digunakan melalui beberapa tipe penggunaan diantaranya:
1. Personal Presentation (digunakan dalam kelas klasikal learning, seperti kuliah, training,
seminar, dll). Dalam hal ini kontrol pembelajaran terletak pada guru atau instruktur. 2. Stand
Alone (dirancang untuk pembelajaran individual yang bersifat interaktif meskipun kadar
interaksinya tidak terlalu tinggi). 3. Web Based (diformat menjadi file web(html) sehingga
program yang muncul berupa browser yang dapat menampilkan internet).
PowerPoint memiliki beberapa keunggulan dibandingkan program lain, antara lain
sebagai berikut:
a. Menyediakan banyak pilihan media presentasi: 1) Overhead Tranparacies (Tranparansi
Overhead): menggunakan slide proyektor atau OHP, 2) Slide Show Presentation
(Presentasi Slide Show): menggunakan LCD atau InFocus, 3) Online Presentation
(Presentasi Online): melalui internet atau LAN, 4) Print Out dan Handout : presentasi
dicetak dan dibagikan pada peserta.
b. Presentasi Multimedia: kita dapat menambahkan berbagai multimedia pada slide
presentasi, seperti : clip art, picture, gambar animasi (GIF dan Flash), background
audio/music narasi, movie (video klip).
c. Pemaketan slide presentasi ke dalam CD. PowerPoint 2003 memiliki fasilitas untuk
memaket slide presentasi ke dalam CD. Presentasi ini dapat ditampilkan langsung
(autorun) dan masih dapat ditampilkan walaupun tidak terinstall program PowerPoint.
d. Modus Slide Show yang lengkap.
e. Custom Animation. PowerPoint memiliki fasilitas custom animation yang sangat
lengkap. Dengan fasilitas ini presentasi dapat menjadi lebih hidup, menarik, dan
interaktif.

Membuat program presentasi multimedia dengan PowerPoin dapat dilakukan dengan


prosedur berikut
Prosedur Kegiatan
1. Identifikasi Program - Identifikasi Materi - Identifikasi Sasaran - Identifikasi Sumber
2. Pengumpulan Elemen Multimedia (Penyusunan Materi Presentasi) - Gambar - Grafik - Tabel
- Video animasi rekaman Sound
3. Proses pembuatan di PowerPoint dan Eksekusi Hasil
4. Penggunaan/Penayangan Hasil PowerPoint

Prosedur pembuatan presentasi diawali dengan: 1. Identifikasi Program, dimaksudkan


untuk melihat kesesuaian antara program yang dibuat dengan materi, sasaran (siswa), terutama
latar belakang kempuan, usia, juga jenjang pendidikan. 2. Mengumpulkan bahan pendukung
sesuai dengan kebutuhan materi dan sasaran. Dapat dilakukan dengan mencari di Internet. Juga
dilakukan penyusunan materi yang diambil dari bahan utama misal buku, modul, majalah
lengkap dan direkap menjadi uraian pendek, pokok-pokok bahasan. 3. Setelah bahan terkumpul
dan materi sudah dirangkum lalu proses pengerjaan Powerpoint hingga selesai. Lalu mengubah
hasil akhir presentasi dalam bentuk slide show, web page, atau executable file (exe). 4. Setelah
program selesai dibuat, review program dari sisi bahasa, teks, tata letak, kebenaran konsep, dan
siap digunakan.

BAB III
PENUTUP

Manajemen pelatihan merupakan satu kesatuan proses untuk mencapai tujuan yang
fokus kepada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotorik peserta dalam upaya
tercapainya tujuan. Tahapan pelaksanaan program pelatihan meliputi, persiapan pelaksanaan dan
pelaporan
DAFTAR PUSTAKA

Knowles dalam N R., Rahman A, & Fitriyah K. 2010. Makalah ICT Pembelajaran
Berbasis Multimedia Presentasi. Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Agama Islam
Putra. Eka. 2017. Mengenal Konsep Pendekatan Andragogi dalam Pembelajaran Diklat.
http://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/ diakses tanggal 16 Maret 2021 pukul 12.40 WITA
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. 2019. Modul Manajemen Pelatihan. Direktur Bina
Operasi dan Pemeliharaan : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai