MANAJEMEN PELATIHAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak orang yang beranggapan bahwa pelatihan merupakan sebuah kegiatan yang
hanya membuang-buang waktu saja. Asumsi tersebut adalah salah besar, karena pelatihan
merupakan sebuah aktivitas dengan tujuan untuk meng-upgrade pengetahuan, pemahaman
dan ketrampilan individu atau sekelompok orang. Pelatihan adalah aktivitas dalam rangka
untuk mengembangkan sumber daya manusia dan kinerja individu atau kelompok yang
dirancang secara benar dan tepat agar tujuan tersebut tercapai. Manajemen pelatihan adalah
aktivitas pengoptimalan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan pembelajaran
dalam pelatihan.
B. Deskripsi Singkat
Materi ini membahas tentang pentingnya manajemen pelatihan dibahas pentingnya
tujuan pelatihan, manfaat pelatihan, sasaran, perencanaan / mendesain program pelatihan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian serta pengembangan pelatihan
C. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta
diharapkan dapat melaksanakan manajemen pelatihan yang sesuai dalam proses belajar
mengajar sehingga tercapai sasaran pelatihan.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah selesai mengikuti pembelajaran ini peserta
dapat :
a. Menjelaskan konsep andragogi
b. Menjelaskan langkah-langkah program pelatihan
c. Menganalisis pengelolaan program pelatihan
d. Menyiapkan bahan tayang pelatihan berbasis multimedia
BAB II
ANDRAGOGI, MANAJEMEN PELATIHAN DAN TEKNIK PRESENTASI
BERBASIS MULTIMEDIA
A. Andragogi
Secara etimologi, andragogi berasal dari bahasa latin “andros” yang berarti orang
dewasa dan “agagos” yang berarti membimbing. Secara sederhana dapat dikatakan andragogi
adalah seni pengetahuan untuk membimbing orang dewasa belajar. Lebih lanjut kemudian,
Malcom Knowles pada tahun 1970 (dalam Sunhaji, 2013:5) mengembangkan konsep
andragogi atas empat asumsi pokok yakni:
1. Seseorang tumbuh dan matang dengan konsep diri yang bergerak dari ketergantungan
total menuju pengarahan diri sendiri. Atau dapat dikatakan bahwa anak-anak konsep
dirinya masih tergantung, sedang pada orang dewasa konsep dirinya sudah mandiri,
karena konsep dirinya inilah orang dewasa membutuhkan penghargaan orang lain sebagai
manusia yang dapat mengarahkan diri sendiri, apabila dia menghadapi situasi dimana dia
tidak memungkinkan dirinya menjadi self directing, maka akan timbul reaksi tidak
senang atau menolak.
2. Karena sudah matang dengan sejumlah besar pengalaman, maka dirinya menjadi sumber
belajar yang kaya sekaligus pada waktu yang sama akan memberikan dia dasar untuk
belajar sesuatu yang baru. Oleh karena itu dalam andragogi harus pembelajaran harus
mengurangi metode ceramah dan menggantinya dengan metode yang lebih banyak
berbuat. Hal ini selaras dengan prinsip pembelajaran umum yang meyakini bahwa belajar
dengan berbuat lebih efektif jika dibandingkan dengan belajar yang hanya melihat dan
mendengarkan.
3. Kesiapaan belajar mereka bukan semata karena paksaan akedemik, tapi karena kebutuhan
hidup dan untuk melaksanakan tugas peran sosialnya. Oleh karena itu, orang dewasa
belajar karena membutuhkan tingkatan perkembangan mereka yang harus menghadapi
perannya apakah sebagai pekerja, orang tua, pemimpin suatu organisasi dan lain-lain.
4. Orang dewasa memiliki kecendrungan orientasi belajar pada pemecahan masalah
kehidupan (problem centered orientation).
B. Manajemen Pelatihan
1. Pengertian Manajemen Pelatihan
Manajemen pelatihan merupakan satu kesatuan proses untuk mencapai tujuan yang
fokus kepada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotorik peserta dalam upaya
tercapainya tujuan.
2. Langkah-langkah Program Pelatihan
Langkah-langkah program pelatihan meliputi,
a. Menetapkan tujuan program pelatihan, menetapkan kompetensi apa yang ingin
ditingkatkan dala diri peserta mencakup aspek sikap, pengetahuan dan
ketrampilan.
b. Menetapkan perencanaan program pelatihan. Perencanaan adalah menentukan
kebutuhan pelatihan berikut rekomendasinya. Perencanaan adalah menyusun pola
dan program pelatihan sesuai rekomendasi berikut metode dan sarana pelatihan.
Mendesain program pelatihan merupakan kegiatan awal dari persiapan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan/diklat yang sangat penting. Ada tiga
unsur penting yang harus diperhatikan:
1) Maksud (apa yang harus dicapai);
2) Metode (bagaimana mencapai tujuan);
3) Format (penentuan desain yang ingin capai).
Beberapa hal yang harus diperhatikan selain tujuan, metode, dan format
yaitu:
1) Alokasi waktu.
2) Partisipasi peserta
3) Ide dan kreatifitas peserta,
4) Materi/bahan yang dibutuhkan,
5) Pengaturan pelaksanaan pelatihan,
6) Evaluasi pelatihan.
BAB III
PENUTUP
Manajemen pelatihan merupakan satu kesatuan proses untuk mencapai tujuan yang
fokus kepada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan psikomotorik peserta dalam upaya
tercapainya tujuan. Tahapan pelaksanaan program pelatihan meliputi, persiapan pelaksanaan dan
pelaporan
DAFTAR PUSTAKA
Knowles dalam N R., Rahman A, & Fitriyah K. 2010. Makalah ICT Pembelajaran
Berbasis Multimedia Presentasi. Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas Agama Islam
Putra. Eka. 2017. Mengenal Konsep Pendekatan Andragogi dalam Pembelajaran Diklat.
http://bkpsdm.tanahlautkab.go.id/ diakses tanggal 16 Maret 2021 pukul 12.40 WITA
Direktorat Jenderal Sumber Daya Air. 2019. Modul Manajemen Pelatihan. Direktur Bina
Operasi dan Pemeliharaan : Jakarta.