Anda di halaman 1dari 5

JPK 3 (2) (2017): 222-226

Jurnal Profesi Keguruan


https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk

Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Kognitif


Melalui Metode Teams Games Tournaments dengan Strategi Peta
Konsep Pada Siswa SMA
Maliasih1 ; Hartono2 ; dan Nurani P2
1
SMA Negeri 13 Semarang
2
Universitas Negeri Semarang

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana proses dan hasil implementasi metode pembelajaran Teams
Games Tournament dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian tindakan kelas (Action Research Classrom). Model PTK yang digunakan dalam penelitian ini adalah
model spiral Kemmis-Mc. Taggart (1988). Model tersebut membagi satu siklus prosedur penelitian tindakan
kelas menjadi empat tahap yaitu tahap rencana (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan releksi
(reflection) (Trianto, 2011: 13). Subjek penelitian ini siswa kelas X IPA 4 SMA N 13 Kota Semarang sebanyak 34
peserta didik. Berdasarkan hasil analisis data nilai ulangan harian terjadi peningkatan terhadap hasil belajar
kognitif peserta didik. Implementasi metode pembelajaran Teams Games Tournaments dengan strategi Peta
konsep efektif digunakan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar kognitif peserta didik.

Kata Kunci :Peningkatan motivasi, model pembelajaran Teams Games Tournaments, peta konsep.

PENDAHULUAN usaha optimalisasi prestasi belajar peserta


Pendidikan merupakan bagian penting didik yaitu dengan model kooperatife tipe
dalam kehidupan dan sangat menentukan Teams games Tournamens dengan Strategi
kualitas hidup suatu bangsa. Oleh karena itu, Peta Konsep.
berbagai pembaharuan dan pengembangan di Ada beberapa alasan pembelajaran
bidang pendidikan selalu diupayakan untuk kooperatife tipe Teams games Tournamens
menuju pendidikan yang lebih berkualitas. dipilih oleh peneliti. Pembelajaran kooperatife
Salah satu aspek penentu keberhasilan tipe Teams games Tournamens dapat
pendidikan adalah aspek pembelajaran. meningkatkan pencapaian prestasi para
Berbagai upaya dilakukan agar tercipta proses siswa. Di samping itu, dengan pembelajaran
pembelajaran yang efektif. Upaya tersebut kooperatife tipe Teams games Tournamens
antara lain melalui pembaharuan kurikulum, hubungan antar kelompok dapat
provesionalitas pendidik dan tenaga dikembangkan, kondisi teman sekelas yang
kependidikan, ketersediaan sarana prasarana, lemah dalam bidang akademik dapat saling
ketersediaan pembiayaan, dan penilaian menerima, dan harga diri dapat ditingkatkan.
pendidikan. Alasan lainnya adalah tumbuhnya kesadaran
Ada banyak model atau setrategi bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir,
pembelajaran yang dikembangkan oleh para menyelesaikan masalah, dan
ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil mengintegrasikan serta mengaplikasikan
belajar peserta didik, antar lain model kemampuan dan pengetahuan mereka
pembelajaran kontekstual, model (Slavin, 2009 dalam Muslikhatun 2016).
pembelajaran kooperatif, model pembelajaran Pembelajaran akan berjalan efektif jika
ekspositori, model pembelajaran inkuiri, dan guru mampu memanfaatkan sumber dan
pembelajaran berbasis masalah (Diana media pembelajaran sesuai tuntunan
Muslichatun, 2016). Sejalan dengn hal itu, kurikulumnya (Akbar, 2013). Media
dalam penelitian ini penulis mengambil salah merupakan segala alat bantu yang dapat
satu model atau setrategi pembelajaran dalam memperlancar keberhasilan (Tarmudji, 1996:
JPK 3 (2) (2017): 222-226 223

52). Sedangkan menurut Wicaksoni (2013: 24) adalah 1) diagnosis masalah; 2) perancangan
media adalah segala sesuatu yang dapat tindakan; 3) pelaksanaan tindakan dan
menyalurkan pesan atau informasi dari observasi kejadian; 4) evaluasi; dan 5) refleksi
sumber informasi kepada penerima informasi. (Jalil, 2014: 94). Tahap-tahap yang
Peta konsep menurut klasifikasi taksonomi dipaparkan tersebut merupakan tahapan
Leshin termasuk dalam media berbasis visual. dalam satu siklus. Siklus berikutnya, tahap
Media visual dapat memperlancar perencanaan direvisi dengan mengurangi
pemahaman dan memperkuat ingatan. Sajian pernyataan-pernyataan guru yang bersifat
visual yang diulangi dan melibatkan siswa mengontrol siswa. Siklus-siklus yang terdapat
akan meningkatkan daya ingat. Penggunaan dalam penelitian tindakan kelas merupakan
grafik (bagan/peta konsep) sebelum kegiatan yang berkesinambungan, dan
menyajikan unit demi unit pelajaran berfungsi apabila sudah dirasa cukup maka penelitian
menggambarkan ikhtisar keseluruhan materi dapat dihentikan.
sehingga siswa dapat mengorganisasikan
informasi.
Selain media, motivasi itu juga sangat
penting dalam belajar. Motivasi dapat
dikatakan sebagai keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
itu dapat tercapai (Sardiman dalam
Muclikhatun 2016).
Berdasarkan hasil observasi di SMA
Negeri 13 Semarang, sarana dan prasarana
pembelajaran sudah lengkap. Aktifitas peserta Gambar 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas
didik di kelas masih kurang. Peserta didik
yang aktif hanya itu-itu saja, sehingga motivasi Prosedur penelitian yang dilakukan
belajar masih perlu ditingkatkan. Dalam terdiri atas Siklus I dan Siklus II. Siklus I terdiri
pembelajaran peserta didik membutuhkan dari tahap Perencanaan, Pelaksanaan,
waktu lama dalam menyelesaikan Observasi dan Refleksi. Pada tahap
permasalahan. Berdasarkan nilai ulangan Perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah
harian, presentase ketuntasan peserta didik menyiapkan rencana pembelajaran , membuat
belum mencapai 70%. Jam pelajaran fisika serta melengkapi alat media pembelajaran,
terjadwal di jam terakhir, sehingga semangat kisi-kisi soal latihan, alat evaluasi, membuat
peserta didik sudah jauh berkurang. lembar observasi, membuat angket, dll. Pada
Berdasarkan hasil wawancara langsung tahap Pelaksanaan dilaksanakan selama
terhadap peserta didik, peserta didik pembelajaran berlangsung, yaitu
menginginkan pembelajaran fisika yang menggunakan metode pembelajaran Teams
menyenangkan misalnya dibuat permainan. Games Tournaments dengan strategi Peta
Melihat kondisi pembelajaran tersebut, konsep. Pada tahap Observasi yang dilakukan
diperlukan metode pembelajaran yang dapat yaitu observasi aktifitas siswa. Pada tahap ini,
memperbaiki kondisi tersebut. Menurut peneliti analisis data dilakukan setelah pelaksanaan
metode pembelajaran Teams Games penelitian. Pada pengamatan ini aktifitas
Tournaments dengan strategi Peta konsep peserta didik dicatat oleh peneliti selama
dapat mengatasi masalah tersebut. mengikuti kegiatan belajar mengajar. Pada
tahap Refleksi dilakukan setelah
Metode melaksanakan kegiatan pembelajaran yang
Jenis penelitian yang digunakan adalah diamati oleh observer. Refleksi bertujuan
penelitian tindakan kelas (Action Research untuk mendiskusikan hasil dari pementauan
Classrom). Model PTK yang digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran yang telah
penelitian ini adalah model spiral Kemmis-Mc. dilakukan berdasarkan observasi observer.
Taggart (1988). Model tersebut membagi satu Kegiatan refleksi mendiskusikan tentang
siklus prosedur penelitian tindakan kelas kelebihan dan kekurangan dari siklus yang
menjadi empat tahap yaitu tahap rencana telah dilakukan. Siklus II terdiri dari tahap
(planning), tindakan (acting), observasi Perencanaan, Pelaksanaan, Observasi dan
(observing), dan releksi (reflection) (Trianto, Refleksi. Pada tahap Perencanaan (1)
2011: 13). Adapun tahap-tahap PTK dengan Kembali merancang Rencana Pelaksanaan
model Kemmis-Mc. Taggart secara jelas Pembelajaran (RPP) untuk pokok bahasan
224 Maliasih, Hartono, dan Nurani, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Kognitif

selanjutnya dari yang sudah dipelajari pada pembelajaran jika diperoleh presentase antara
siklus sebelumnya (2) Kembali merancang rentang 61%-80%.
scenario pembelajaran menggunakan metode
TGT (3) Menyiapkan angket motivasi siswa (4) Hasil Penelitian dan Pembahasan
Menyiapkan lembar observasi (5) Menyiapkan Siklus 1
lembar evaluasi (6) Menyusun rencana tes Sebelum pelaksanaan Penelitian
penugasan dan pedoman penilaian yang pada Tindakan Kelas ini, dibuatlah segala sesuatu
dasarnya sama pada siklus I. Pada tahap yang diperlukan seperti: Rencana
Pelaksanaan tindakan siklus II merupakan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) materi
perbaikan dan penyampaian pada siklus I. besaran-besaran dalam gerak lurus dan gerak
Pada tahap Observasi pengamatan dilakukan lurus beraturan dengan model pembelajarn
terhadap semua perubahan tindakan dan Teams Games Tournaments dengan Strategi
sikap siswa pada proses belajar mengajar, Peta Konsep dan beberapa instrument
terhadap kekurangan yang terjadi pada siklus pendukung seperti: bahan ajar, media
I. Pada tahap Refleksi diharapkan ada pembelajaran, dll.
perubahan peningkatan hasil belajar kelas XI. Pembelajaran dilaksanakan mencakup
Pada akhir putaran siklus II dianalisis semua aspek pengetahuan (kongnitif, afektif
mengenai hasil tes, penugasan dan dan psikomotor). Pengajaran dimulai dari
pengamatan. kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
Sumber data penelitian adalah siswa konfirmasi, dan kegiatan penutup. Perlakuan
dan guru. Jenis data yang digunakan adalah dengan penerapan Teams Games
Data hasil pengamatan selama proses belajar Tournaments dengan Strategi Peta Konsep
mengajar, Hasil angket motivasi siswa, Data dilakukan pada saat kegiatan inti. Perlakuan
tes siswa. Untuk melihat data motivasi siswa penerapan Teams Games Tournaments
selama pembelajaran digunakan angket dengan Strategi Peta Konsep dalam siklus
motivasi siswa. Untuk melihat data proses pertama ini diberikan untuk dua kali
belajar mengajar pada saat pelaksanaan pertemuan, dengan pokok bahasan besaran-
tindakan kelas digunakan lembar besaran dalam gerak lurus dan gerak lurus
pengamatan. Untuk melihat data hasil prestasi beraturan (GLB). Selama perlakuan
siswa digunakan lembar uji kompetensi. berlangsung, pembelajaran direkam. Setelah
Pengumpulan data dilakukan dengan metode pembelajaran selesai, praktikan dapat
tes dan metode skala. Metode tes digunakan menonton rekaman dan mencatat kelemahan
dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu yang ada dalam proses pembelajaran siklus
metode tes tertulis. Dari data tes tertulis ini pertama. Setelah dua kali pertemuan berlalu,
didapat data ketuntasan nilai didapat data dilakukanlah tes I untuk mengukur
ketuntasan nilai dari yang diambil dari hasil kemampuan siswa dalam apsek kongnitif yaitu
evaluasi peserta didik. Metode skala berupa hasil belajar selama proses kegiatan
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan pembelajaran di kelas.
untuk memperoleh informasi dari responden. Dari hasil pengamatan, didapatkan data
Dalam penelitian ini skala yang digunakan bahwa selama siklus pertama berlangsung
berupa skala tertutup. Berupa sejumlah ada beberapa sebagian anak (4 siswa ) tidak
pertanyaan dan kemungkinan jawaban yang memperhaatikan pembelajaran dan tidak
sudah disediakan. Analisis data dilakukan menulis materi yang disajikan oleh guru (3
dengan prosentase untuk metode tes dan siswa). Berdasarkan angket skala didapatkan
prosentase dengan skala likert untuk metode motivasi belajar peserta didik pada siklus
skala. pertama 70,6% dengan kategori baik. Untuk
Indikator keberhasilan penelitian ini melihat lebih jauh keefektifan penerapan
adalah ketuntasan hasil belajar kognitif metode Teams Games Tournaments dengan
apabila nilai yang didapat dari hasil tes telah Strategi Peta Konsep dalam meningkatkan
memenuhi nilai KKM yang telah ditentukan hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika
sekolah. Secara individu mencapai nilai tes materi gerak lurus, maka diadakan test 1,
lebih besar atau sama dengan KKM. dengan hasil sebagai berikut: siswa yang
Sedangkan secara klasikal 75% dari jumlah nilainya yang belum tuntas dari KKM yaitu
siswa seluruh yang telah tuntas belajar secara sebanyak 8 siswa dari 34 siswa (23,5%) .dan
individu. Motivasi peserta didik dapat yang lulus sebanyak 26 siswa dari 34 siswa
meningkat sehingga mencapai > 70% dari (76,6 %) dengan nilai rata-rata siswanya 79.
seluruh peserta didik mencapai kriteria baik. Siklus ini ternyata belum mampu
Kinerja guru dapat meningkatkan kinerja menjawab tujuan penelitian tindakan kelas,
dalam pengelolaan kelas selama peoses karena Penerapan Teams Games
Tournaments dengan Strategi Peta Konsep
JPK 3 (2) (2017): 222-226 225

masih merupakan hal baru sehingga peserta hasil belajar siswa dalam pelajaran fisika
didik masih merasa asing. Silkus I belum materi gerak lurus, maka diadakan test yang
dikatakan berhasil karena belum menjawab kedua, dengan hasil sebagai berikut: siswa
permasalahan, sehingga masih diperlukan yang nilainya yang belum tuntas dari KKM
silkus selanjutnya yaitu silkus II. yaitu sebanyak 4 siswa dari 34 siswa (11,8%)
dan yang lulus sebanyak 30 siswa dari 34
Siklus II siswa (88,2 %) dengan nilai rata-rata siswanya
Sebelum siklus kedua dilaksanakan, 90,1.
ada beberapa hal yang perlu disiapkan, antara Dari hasil observasi selama siklus dua
lain: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran berlangsung, didapatkan kondisi berikut ini:
(RPP) materi gerak lurus berubah beraturan pembelajaran berjalan lebih menyenangkan
dan penerapan gerak lurus berubah beraturan dan lebih variatif, siswa semakin antusias
(GLBB) dengan model pembelajarn Teams dalam pembelajaran dikelas. Motivasi peserta
Games Tournaments dengan Strategi Peta didik dan hasil belajar kognitif meningkat.
Konsep dan beberapa instrument pendukung
seperti: bahan ajar, media pembelajaran, dll. Penutup
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus Simpulan
pertama, maka pada siklus kedua diberikan Hasil observasi di SMA Negeri 13
penerapan peta konsep pada kegiatan inti Semarang, sarana dan prasarana
dimana pada kegiatan awal guru meberikan pembelajaran sudah lengkap. Aktifitas peserta
pengarah kepada siswa untuk fokus didik di kelas masih kurang. Peserta didik
memperhatikan pembelajarn dikelas dan yang aktif hanya itu-itu saja, sehingga motivasi
mencatat peta konsep yang disajikan di depan belajar masih perlu ditingkatkan. Berdasarkan
kelas. Kegiatan pendahuluan diawali dengan nilai ulangan harian, presentase ketuntasan
membuka pelajaran dengan salam, peserta didik belum mencapai 70%. Melihat
mengabsen peserta didik, melakukan kondisi pembelajaran tersebut, diperlukan
apersepsi dengan menanya besaran apa saja metode pembelajaran yang dapat
yang berkaitan dengan gerak lurus, kemudian memperbaiki kondisi tersebut. Menurut peneliti
guru memberikan motivasi dengan metode pembelajaran Teams Games
menanyangkan dua buah mobil yang bergerak Tournaments dengan strategi Peta konsep
GLB dan GLBB. Peserta didik diminta dapat mengatasi masalah tersebut.
menebak, gerak apa yang dilakukan kedua Pembelajaran dengan Teams Games
mobil. Kegiatan Inti dimulai dengan guru Tournaments dapat meningkatkan motivasi
memberikan suatu masalah, kemudian belajar peserta didik, sebelum diberlakukan
melakukan tanya jawab hingga akhirnya siklus motivasi belajar peserta didik 65%,
didapatkan suatu konsep. Pada fase setelah siklus 1 motivasi belajar peserta didik
berikutnya, guru membagi peserta didik sebesar 70,1 % dan diakhir siklus II motivasi
kedalam kelompok kecil, setiap kelompok belajar peserta didik sebesar 75%. Strategi
terdiri dari 4-5 peserta didik. Pada siklus ke 2, peta konsep diharapkan dapat meningkatkan
game yang digunakan adalah “Rangking 1”. pemahaman peserta didik terhadap konsep
Setelah guru memberikan masalah, tugas yang dipelajari. Berdasarkan hasil analisis
setiap kelompok adalah mendiskusikan data nilai ulangan harian terjadi peningkatan
jawabannya. Setelah waktu diskusi habis, terhadap hasil belajar kognitif peserta didik.
guru meminta semua kelompok Pada awal siklus, jumlah peserta didik yang
memperlihatkan jawabannya. Pada fase tuntas belajar sebesar 47 % dengan nilai rata-
mengkonfirmasi, guru meluruskan rata 62. Setelah diberlakukan siklus I, peserta
pemahaman peserta didik jika terjadi didik yang tuntas belajar sebesar 76,6 % dan
kesalahan konsep. di akhir siklus II peserta didik yang tuntas
Hasil observasi selama siklus kedua, belajar sebesar 88,2 %. Berdasarkan hasil
didapatkan data diantaranya pada pertemuan tersebut, metode pembelajaran Teams Games
pertama, beberapa anak (4 peserta didik ) Tournaments dengan strategi Peta konsep
tidak memperhaatikan pembelajaran dan tidak efektif digunakan untuk meningkatkan
menulis materi yang disajikan oleh guru (3 motivasi dan hasil belajar kognitif peserta
peserta didik), pada pertemuan kedua semua didik.
peserta didik memeperhatikan pembelajaran
di kelas dan semua peserta didik menulis peta Saran
konsep yang disajikan oleh guru. Untuk Berdasarkan kesimpulan diatas maka peneliti
melihat kembali keefektifan penerapan menyarankan sesuai dengan penelitian yang
metode Teams Games Tournaments dengan dilakukan, yaitu berkaitan dengan usaha
Strategi Peta Konsep dalam meningkatkan peningkatan motivasi dan hasil belajar kognitif
226 Maliasih, Hartono, dan Nurani, Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Kognitif

siswa dapat menerapkan model pembelajaran Research Teams. Jurnal Subject


Teams Games Tournaments dengan strategi Sociology, Education. 55/2: 252-262.
Peta konsep. Dimana pada penelitian ini Purwanto, Budi. 2014. Fisika 1A untuk Kelas X
dilaksanakan di kelas X IPA 4 dengan materi SMA dan MA. Salatiga : PT Tiga
gerak lurus dan hasilnya yaitu motivasi belajar Serangkai Pustaka Mandiri.
dan hasil belajar kognitif peserta didik Slavin, Robert E. 2009. Cooperative Learning.
mengalami peningkatan. Bandung: Nusa Media.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kombinasi
Daftar Pustaka (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suprijono, Agus. 2012. Cooperative Learning
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta:
Rineka Cipta. Pustaka Pelajar.
Foster, Bob. 2011. Terpadu Fisika SMA Jilid 1 Widoyoko, Eko Putro.2012.Teknik
A. Jakarta: Erlangga. Penyusunan Instrumen Penelitian.
Hamalik, Oemar. 2012. Kurikulum dan Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wilujeng, Sri. 2012. Peningkatan Aktivitas dan
Kanginan, Marthen. 2007. Fisika untuk Kelas Hasil Belajar pada Siswa Kelas IV
X Semester 1. Jakarta: Erlangga. Materi Bangun Ruang melalui Model
Mundjiono, Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Games Tournament (TGT) di SDN
McWey, Lenore M, Henderson, T.L., dan Muarareja 02 Tegal. Skripsi. Fakultas
Piercy, F.P. 2006. Cooperative Learning Ilmu Pendidikan Unnes.
Through Collaborative Faculty-Student

Anda mungkin juga menyukai