Anda di halaman 1dari 11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Karakter Penelitian Tindakan Kelas


1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang memiliki berbagai
aturan dan langkah sistematis yang didasrkan pada bidang sosial, penelitian
ini menggunakan refleksi diri sebagai metode utama, dilakukan oleh orang
yang terlibat di dalamnya, serta bertujuan untuk melakukan berbagai
perbaikan dalam berbagai aspek.
Menurut Kusnandar (2008) penelitian tindakan merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan oleh pendidik atau bersama-sama dengan orang
lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki
mutu proses pembelajaran didalam kelas.
Menutut Iga Wardani (2011) definisis penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang di lakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri
melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja guru,
sehingga diharapkan tujuan penelitian tindakan kelas dapat meningkatkan
hasil belajar siswa atau peserta didik.
Dari penelitian para ahli di atas penelitian kelas sejatinya ialah
untuk memperbaiki praktek yang telah di lakukan oleh si peneliti, agar
upaya tersebut dapat meningkatkan pemahaman terhadap praktek yang
dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK)


Penelitian tindakan kelas memiliki karakteristik yaitu:
a. Penelitian tindakan kelas hanya di lakukan oleh guru yang memahami
bahwa proses pembelajaran perlu di perbaiki dan memberikan tindakan-
tindakan tertentu untuk membenahi masalah dalam proses pembelajaran.
b. Refleksi diri merupakan salah satu ciri khas yang paling esensial, dan ini
sekaligus sebagai pembeda PTK dengan penelitian yang lain yang

6
menggunakan respon dalam pengumpulan data, sedangkan PTK
pengumpulan data dengan menggunakan refleksi diri (Tahir, 01:80).
c. Penelitian dilakukan di dalam kelas sehingga interaksi antara siswa
dengan guru dapat terfokuskan secara maksimal (Suyadi,
d. Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki proses
pembelajaran secara terus menerus, PTK dilaksanakan secara
berkesinambungan di mana setiap siklus mencerminkan peningkatan
atau pebaikan siklus sebelumnya merupakan patokan untuk siklus
selanjutnya seningga di peroleh model pembelajaran yang paling baik.
(Daryanto )
e. PTK merupakan salah satu indikator dalam peninkatan profesionalisme
guru, karena PTK member motivasi kepada guru untuk berfikir kritis dan
sistematis.

B. Keterkaitan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan Pemantapan


Kemampuan Profesional (PKP)
1. Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)
Pemantapan kemampuan profesional merupakan program kegiatan
yang memberikan pengalaman belajar untuk meningkatkan kemampuan.
Kompetensi yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
yang diajarkan di SD.
2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Pendapat Suyadi (2012), peneltian tindakan kelas secara lebih
sistematis di bagi menjadi tiga kata yaitu penelitian, tindakan, dan kelas.
Penelitian yaitu kegiatan mengamati suatu objek tertentu dengan
menggunakan prosedur tertentu untuk menemukan data dengan tujuan
meningkatkan mutu. Kemudian tindakan yaitu perlakuan yang dilakukan
dengan sengaja dan terancam dengan tujuan tertentu. Kelas adalah tempat
dimana sekelompok peserta didik menerima pelajaran dari guru yang sama.

7
Sukayati dalam Ansor (2008) berpendapat manfaat PTK yang
terkait dengan pembelajaran hampir sama dengan yang disampaikan antara
lain:
a. Inovasi, daam hali ini guru perlu selalu mencoba, mengubah,
mengembangkan, dan meningkatkan gaya mengajarnya agar mampu
merencanakan dan melaksanakan model pembelajaran yang sesuai dengan
tuntutan kelas.
b. Pengembanagan kurikulum di tingkat kelas dan sekolah, PTK dapat di
manfaatkan secara efektif oleh guru untuk mengembangkan kurikulum,
hasil-hasil PTK akan sangat bermanfaat jika di gunakan srbagai sumber
masukan untuk mengembangkan kurikulum.
c. Peningkatan profesionalisme guru, keterlibatan guru PTK akan dapat
meningkatkan profesionalisme guru dalam proses pembelajaran, PTK
merupakan salah satu cara yang dapat digunakan oleh guru untuk
memahami apa yang terjadi di kelas dan cara pemecahannya.

C. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar merupakan hasil pembeljaran dari suatu proses yang telah
di lakukan dalam belajar dan akan selalu di iringi dengan kegiatan tindak
lanjut. (Sri Anita W,DKK PDGK 4105 modul 2 hal.2.19).
Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahan tingkah laku atau
perolehan prilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional,
positif, dan di sadari. Oleh Karena itu, guru harus memperhatikan secara
seksama supaya perilaku tesebut dapat dicapai sepenuhnya dan menyeluruh
oleh siswa. Perwujudan hasil belajar akan selalu berkaitan dengan kegiatan
evaluasi pembelajaran sehingga di perlukan adanya teknik dan prosedur
evaluasi pembelajaran yang dapat menilai secara efektif proses dan hasil
belajar.
Menurut Nana Sudjana (2002:22) hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.

8
Menurut Slameto 92008:7) hasil belajar adalah sesuatu yang di peroleh
dari suatu proses usaha setelah melakukan kegiatan belajar yang dapat di ukur
dengan menggunakan tes guna melihat kemajuan siswa.
Menurut (Mudjijo 1995:29) tes hasil belajar bermaksud untuk
mengukur sejauh mana para siswa telah menguasai atau mencapai tujuan-
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan.
Setelah di kemukan para ahli maka hasil belajar di tetapkan sebagai
acuan atau patokan guru untuk mengetahui tingkat kemampuan dan perubahan
perilaku siswa terhadap materi yang disamapikan dengan melakukan evaluasi
pada setiap akhir proses pembelajaran dengan menggunakan tes guna melihat
kemajuan siswa.

D. Model Pembelajaran Cooveratif Learning Tipe Teams Games Tournament


(TGT)
1. Pengertian Cooveratif Learning.
Pembelajaran cooveratif learning merupakan suatu pembelajaran
kelompok dengan jumlah peserta didik 5-8 orang dengan gagasan untuk
saling memotivasi antara anggotanya untuk saling membantu agar
tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal.
Pembelajarn cooveratif konsep yang lebih luas meliputi semua
jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang di pimpin oleh guru
atau arahkan oleh guru (Suprijono,Agus 2010:54).
Slavina (Isjoni, 2011:15) pembelajarn cooveratif learning adalah
suatu model pembelajaran dimana system belajar dan bekerja kelompok-
kelompok kecil berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif sehingga dapat
merangsang peserta didik lebih semangat dalam belajar.
Dari beberapa pengertian para ahli dapat di simpulkan bahwa
pembelajaran cooveratif learning adalah cara belajar dalam bentuk
kelompok-kelompok kecil yang saling bekerja sama dan diarahkan oleh
guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di harapkan.

9
2. Pengertian Model Pembelajara.
Model pembelajaran cooveratif learning meruapakan salah satu
metode pembelajaran yang menuntut kerjasama siswa untuk melaksanakan
tugas secara kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran yang di
harapkan.
Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau pola yang di
gunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas
dengan menentukan perangkat-perangkat pembelajaran untuk membantu
siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah di tetapkan Joyce
(Trianto, 2007:5).
Suprijono (2009:46) menyatakan bahwa model pembelajaran
adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang di gunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau tutorial.
Joyce dan Weli (dalam Prastowo ,2013:69) menyatakan model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum dan pembelajaran jangka panjang, merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di dalam atau
di luar kelas.
Dari pengertian para ahli di atas dapat di simpulkan bahwa model
pembelajaran adalah suatu pola yang dipilih guru sebagai pedoman dalam
pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

3. Pengertian Model Pembelajaran cooveratif learning tipeTeams Games


Tournament (TGT)
Slavina (2015:163) mendefinisika teams games tournament
merupakan turnamen akademik, dan menggunakan kuis-kuis dan sistem
skor kemajuan individu, di mana para siswa berlomba sebagai wakil tim
mereka dengan anggota tim lain yang kinerja akademik sebelumnya setara
seperti mereka.
Shoimin (2014:23) menyatakan TGT adalah model pembelajaran
kooperatif yang mudah di terapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa

10
tanpa harus ada perbedaan status, melibatkakan peran siswa sebagai tutor
sebaya dan mengandung unsure permainan reinforcement.
Menurut Rusman (2014: 224) mendefinisikan TGT adalah salah
satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan5 sampai 6 orang siswa
yang memiliki kemampuan, jenis kelamain, dan suku atau ras yang
berbeda-beda.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas dapat di
simpulkan bahwa teams games tournament (TGT) adalah suatu model
pembelajaran kooperatif yang berisi tentang turnamen akademik dengan
melibatkan siswa tanpa harus membeda-bedakan jenis kelamin,suku dan
ras.

4. Langkah-langkah model pembelajaran Teams Games Tournaments (TGT):


1) Presentasi Kelas
Guru menyampaikan materi pembelajaran yang diberikan secara
langsung dengan ceramah atau mendiskusikan dalam kelas,guru
menyampaikan tujuan pembelajaran dan pokok materi. Pada saat
penyajian kelas peserta didik harus benar-benar memperhatikan dan
memahami materi yang disampaikan guru, karena akan membantu
peserta didik bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat
permainan karena akan menentukan skor kelompok.
2) Teams
Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok, kelompok
biasanya terdiri dari 8 orang siswa. Fungsi kelompok adalah untuk lebih
mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk
mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal
pada saat game berlangsung.
3) Permainan (games tournaments)
Game terdiri atas empat sampai lima pertanyaan-pertanyaan yang
dirancang untuk menguji pengetahuan yang di dapat siswa dari penyajian

11
kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-
pertanyaan sederhana. Setiap kelompok memberikan pertanyaan dengan
menunjuk kelompok mana yang akan di pilih,kelompok yang dipilih akan
menjawab pertanyaan, kelompok yang menjawab pertanyaan akan
mendapatkan skor.
4) Pertandingan (turnamen)
Turnamen atau lomba adalah struktur belajar, dimana game atau
permainan terjadi. Biasanya turnamen atau lomba di lakukan pada akhir
minggu atau pada setiap unit setelah guru melakukan presentasi kelas dan
kelompok sudah mengerjakan tugas,. Turnamen atau lomba pertama guru
membagi peserta didik ke dalam beberapa meja turnamen atau
lomba.setiap kelompok bebas menentukan teman kelompoknya.
5) Penghargaan Kelompok (team recognize)
Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-
masing team akan mendapat hadiah apabila rata-rata skor memenuhi
kriteriayang di tentukan.

5. Kelebihan Model Pembelajaran TGT


Kelebihan model pembelajaran TGT (Shoimin 2014:207)
menjelaskan kelebihan TGT, yaitu:
a. Model TGT tidak hanya membuat siswa yang cerdas lebih menonjol
dalam pembelajaran, tetapi siswa yang berkemampuan lebih rendah
juga ikut aktif dan mempunyai peranan penting dalam kelompok.
b. Model pembelajaran TGT, akan menumbuhkan rasa kebersamaan dan
saling menghargai sesama anggota kelompoknya.
c. Model pembelajaran TGT, membuat siswa lebih bersemangat dalam
mengikuti pelajaran. Karena dalam pembelajaran ini, guru menyajikan
sebuah penghargaan pada siswa atau kelompok terbaik.
d. Model pembelajaran ini, membuat siswa menjadi lebih senang dalam
mengikuti pelajaran karena ada kegiatan permainan berupa turnamen.

12
Kelebihan menggunakan model pembelajaran TGT dapat disimpulkan
bahwa model tersebut baik untuk diterapkan dalam pelajaran PKn materi
globalisasi untuk meningkatkan semangat dan kerjasama dalam kelompok
sehingga materi yang di pelajari dapat di mengerti dan di terima dengan
baik.

6. Kekurangan Model Pembelajaran TGT


Shoimin (2014:08) menjelaskan kekurangan model pembelajaran
Teams Games Tournament (TGT), yaitu:
a) Membutuhkan waktu yang lama.
b) Guru di tuntut untuk pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk
model pembelajaran ini.
c) Guru harus mempersiapkan model ini dengan baik sebelum diterapkan.

Dari kekurangan model TGT tersebut dapat diatasi dengan cara guru harus
benar-benar memaksimalkan waktu yang ada dengan semaksimal mungkin.
Pembelajaran menggunakan model TGT ini digunakan pada mata pelajaran
Pkn materi globalisasi karena materinya luas dan dapat di buat menjadi
games dan tournament sehingga siswa dapat dengan mudah menerima
pelajaran tersebut dan guru bisa mengetahui kemampuan siswanya dengan
baik.

E. Globalisasi
1. Pengertian Globalisasi
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena
adanya pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk dan berbagai
aspek kebudayaan lainnya.
Menurut para ahli Achmad Suparman globalisasi adalah proses
menjadikan Sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu
yang ada di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah.

13
Menurut Emanuel Ritcher globalisasi adalah jaringan kerja global
secara beriringan memadukan masyarakat yang sebelumnya terpencar-
pencar dan terpencil ke dalam saling bergantung dan persatuan dunia.
2. Dampak globalisasi
Kemajuan teknologi berdampak positif dan negative. Untuk lebih
jelasnya, mari kita pelajari bersama-sama.
a. Dampak positif.
Globalisasi sebagai akibat dari kemajuan iptek, memberikan
manfaat yang begitu besar bagi kehidupan manusia di seluruh dunia. Ini
berarti bahwa globalisasi memberikan dampak positif bagi umat
manusia. Sebagai contoh, mudahnya masyarakat memperoleh informasi
maka masyarakat memiliki wawasan yang lebih luas.
Bayingkan olehmu, jika tempat tinggal kamu merupakan daerah
yang sulit mendapatkan informasi dan transportasi. Pasti tempat tinggal
kamu aka menjadi tempat yang tertinggal dari daerah yang lainnya.
Dengan adanya alat transportrasi, semua kegiatan di daerah
menjadi berjalan. Coba saja jika tidak ada kendaraan, bagaimana hasil
pertanian dapat dijual dengan cepat di tempat lain.
Sekarang baying kan lagi jika informasi sulit masuk kedaerah kita.
Bepata tertinggalnya daerah kita. Sekolah pun akan tertinggal karena
informasinya jauh tertinggal dari daerah kita.
3. Dampak Negatif
Kamu sudah dapat menyimpulkan dampak positif dari globalisasi.
Sekarang kita pelajari damapk negative dari globalisasi tersebut.
Masuknya informasi dengan mudah melalui berbagai media cetak
dan elektronik dari luar tidak dapat di bendung dengan mudah. Kebiasaan
Negara Barat yang tidak sesuai dengan bangsa Timur dapat mempengaruhi
kejiwaan generasi bangsa Indonesia. Untuk itu, di perlukan penyaringan
(Filter) dalam menerima segala bentuk arus globalisasi.
Perhatikan daerah disekelilingmu., mungkin susdah ada swalayan
yang menyediakan berbagai kebutuhan kita. Dengan adanya pasar

14
swalayan, masyarakat akan mudah membeli barang-barang yang sangat di
perlukan. Namun, karena mudahnya mendapatkan barang, masyarakat
akan mudah membelanjakan uangnya dengan membeli barang yang tidak
di perlukan.
Bentuk lain globalisasi adalah televisi. Televisi dapat membawa
pengaruh terhadap seseorang. Jika tidak dapat memanfaatkannya dengan
baik, orang menjadi malas belajar karena banyak acara televisi yang
menarik. Bahkan, perbuatan negatif yang ditanyangkan sering ditiru.
Misalnya, gaya gulat bebas smack down ditiru oleh anak-anak.
Demikianlah dampak negarif dari televisi.
4. Budaya Indonesia dalam Misi Kebudayaan Internasional
Indonesia adalah Negara yang memiliki potensi alam. Negara
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah dan subur. Indonesia
juga merupakan Negara majemuk yang memiliki beragam corak, baik
agama, suku bangsa, seni, budaya, maupun adat istiadat.
5. Menyikapi Pengaruh Globalisasi
Indonesia sebagai negara berkembang tidak dapat menutup diri
dari modernisasi dan globalisasi. Hal tersebut didasrkan dimulainya pasar
global yang menandakan era globalisasi secara besar-besaran pada tahun
2015. Oleh karena itu,semua orang harus mempersiapkan diri agar dapat
menarik manfaat dari arus globalisasi dan dapat menangkal pengaruh-
pengaruh negative yang dapat mengancam jati diri dan identitas bangsa.
Ada beberapa sikap yang harus dimiliki oleh kita sebagai bangsa
yang bermartabat dan memiliki jati diri yang luhur, diantaranya sebagai
berikut.
a. Mempertebal keimanan dan meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
b. Ikut berperan dalam kegiatan organisasi keagamaan dalam mengatasi
perubahan.
c. Belajar dengan giat untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi
agar dapat berperan maksimal dalam menjalani era globalisasi.

15
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri.
e. Mencintai kebudayaan bangsa sendiri dari pada kebudayaan asing.
f. Melestarikan budaya bangsa dengan mempelajari dan menguasai
kebudayaan tersebut, baik seni maupun adat istiadatnya.
g. Memilih informasi dan hiburan dengan selektif agar menjaga dari
pengaruh negative.
h. Menjauhi kebiasaan buruk gaya hidup dunia barat yang bertentangan
nilai dan norma yang berlaku, seperti meminum minuman keras,
menggunakan narkotika dan obat-obatan terlarang, dan pergaulan
bebas.

16

Anda mungkin juga menyukai