Anda di halaman 1dari 4

LK-2.3.9.

Jurnal Refleksi PPL PPG Daljab

Nama : Fatimah, S.Pd


UKG : 201502103766
Asal Institusi : SD NEGERI 11 PANGKAJENE
Pada tugas ini Anda diminta untuk menuliskan jurnal refleksi terhadap pembelajaran
sebelum mengikuti PPG Dalam Jabatan dan setelah mengikuti Pendalaman Materi dan
Pengembangan Perangkat Pembelajaran. Silakan ikuti langkah berikut ini untuk membantu
Anda dalam menuliskan jurnal refleksi (LK-2).
1. Pilihlah salah satu pembelajaran yang merupakan rencana aksi yang telah dirancang
pada langkah 6 pada MK Pengembangan Perangkat Pembelajaran.
2. Deskripsikan setiap kolom dari jurnal refleksi.
3. Lakukan analisis terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk analisis
kegiatan, kaitkan hal-hal yang berjalan dengan baik dan hal-hal yang masih menjadi
tantangan saat pembelajaran berlangsung dengan teori yang dipelajari saat
pendalaman materi.
Produk refleksi pada PPL PPG Daljab diserahkan sebanyak 1x untuk siklus 1, 1x untuk
siklus 2, dan 1x untuk keseluruhan siklus. Jadi total produk refleksi adalah 3 dokumen.

Nama Mapel PJOK


Tempat Pelaksanaan SD NEGERI 11 PANGKAJENE

Waktu Pelaksanaan RABU, 31 JANUARI 2024

Nama Mahasiswa FATIMAH, S.Pd.

Nama Guru Pamong HARTONO, S.Pd.

Nama Dosen Dr. JUHANIS S.Pd M.Pd

I. Deskripsi Kegiatan Inovasi Pembelajaran


(Apakah topik dan tujuan yang Anda diajarkan? Inovasi apakah yang Anda lakukan?
Mengapa Anda memilih metode tersebut sebagai inovasi pembelajar di kelas Anda?)
Topik yang diajarkan pada praktik pengalaman lapangan adalah PJOK peserta didik mampu
memahami gerakan variasi dan kombinasi dalam pola gerak senam lantai Adapun tujuan
pembelajara dan kombinasi ini adalah peserta didik dapat memodelkan dengan pendekatan
saintifik. Pada praktik pengalaman lapangan kali ini setelah melalui tahapan-tahapan
penyajian kelas (class presentation), belajar dalam kelompok (teams), permainan (games),
pertandingan (tournament), dan perhargaan kelompok (team recognition). TGT (Teams
Games Tournament Model dipilih menjadi inovasi dalam pembelajaran karena selama ini
model yang digunakan saat pembelajaran masih monoton dan tidak membuat peserta didik
aktif dalam pembelajaran. Model ini memiliki kelebihan Lebih meningkatkan pencurahan
waktu untuk tugas, mengedepankan penerimaan terhadap perbedaan individu, dengan waktu
yang sedikit dapat menguasai materi secara mendalam, proses belajar mengajar berlangsung
dengan keaktifan dari siswa, mendidik siswa untuk berlatih bersosialisasi dengan orang lain,
motivasi belajar lebih tinggi, hasil belajar lebih baik dan meningkatkan kebaikan budi,
kepekaan dan toleransi. Model TGT (Teams Games Tournament) tentunya dapat
membiasakan peserta didik untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Keterampilan yang
dimiliki peserta didik sangat berguna bagi kehidupan nyata dimana kehidupan penuh
tantangan yang datang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun tantangan dalam dunia
kerja karena siswa memiliki pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, belajar aktif,
memecahkan masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan
lebih baik.

II. Hal Baik/Manfaat dari Inovasi Pembelajaran


(Hal-hal baik/manfaat apakah yang dirasakan oleh Anda dan siswa/i Anda saat inovasi
pembelajaran berlangsung? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari
pada MK Pendalaman Materi)
Terdapat beberapa hal-hal baik yang dirasakan dalam pembelajaran berlangsung setelah
penerapan inovasi seperti : memotivasi peserta didik untuk mempelajari materi pelajaran
lebih spesifik. Mereka harus mencari solusi untuk masalah yang kompleks, yang
memungkinkan mereka untuk memahami konsep dengan lebih baik, Siswa belajar untuk
mengevaluasi informasi, mengidentifikasi masalah, dan merumuskan solusi yang masuk
akal, siswa untuk berkolaborasi, berbagi ide, dan membangun keterampilan sosial. Mereka
belajar cara bekerja bersama sebagai tim untuk mencapai tujuan bersama, Siswa
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah yang transferable, yang dapat
diterapkan dalam berbagai konteks dan mata pelajar.
Hal ini terjadi karena Inovasi dalam pembelajaran memiliki potensi untuk menciptakan
pengalaman pembelajaran yang lebih bermakna, mendalam, dan relevan bagi siswa. Hal-hal
baik ini berkontribusi pada perkembangan siswa sebagai pembelajar yang komprehensif dan
mempersiapkan mereka untuk tantangan dalam kehidupan nyata.
III. Tantangan/Masalah yang Dihadapi dari Inovasi Pembelajaran
(Tantangan/masalah apakah yang Anda hadapi saat inovasi diimplementasikan pada
pembelajaran? Mengapa dan kaitkan alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK
Pendalaman Materi)
Guru dan siswa mungkin memiliki resistensi terhadap perubahan dalam metode
pembelajaran yang mereka kenal. Mereka dapat merasa nyaman dengan cara tradisional
pembelajaran dan merasa takut atau enggan untuk mencoba inovasi, Mengukur efektivitas
inovasi dan memberikan umpan balik yang sesuai kepada guru dan siswa adalah tantangan
yang signifikan. Evaluasi harus mencakup pengukuran hasil pembelajaran dan dampak
inovasi.
Resistensi terhadap perubahan dapat muncul karena siswa telah terbiasa dengan cara tertentu
untuk mendalami materi. Mereka mungkin merasa bahwa metode yang mereka ketahui
sudah cukup efektif. Oleh karena itu, dalam pendalaman materi, penting untuk memahami
perasaan siswa terhadap perubahan dan menjelaskan manfaat inovasi yang diusulkan.
memahami bahwa mengukur dampak inovasi pada pemahaman materi dapat memerlukan
pengembangan instrumen evaluasi yang sesuai. Hal ini berkaitan dengan kemampuan
mengintegrasikan inovasi dengan materi yang diajarkan dan kemampuan mengukur
kemajuan siswa.
IV. Solusi Pemecahan Masalah
(Adakah solusi yang Anda lakukan untuk memecahkan masalah yang hadapi pada
penerapan inovasi pembelajaran? Apakah berjalan lebih baik? Mengapa dan kaitkan
alasannya dengan materi yang dipelajari pada MK Pendalaman Materi)
Guru dapat menjelaskantentang cara menggunakan inovasi, menjelaskan manfaatnya, dan
memberikan dukungan teknis jika diperlukan. mengembangkan instrumen evaluasi yang
sesuai dengan inovasi yang diusulkan dan materi yang diajarkan. Umpan balik yang
diberikan harus membantu guru dan siswa untuk memahami dampak inovasi.
Pengembangan instrumen evaluasi yang sesuai membantu dalam mengukur dampak inovasi
pada pemahaman materi. Umpan balik yang diberikan dapat digunakan untuk perbaikan
yang lebih lanjut dalam proses pendalaman materi. Dengan pelatihan yang baik, guru dan
siswa dapat melihat bagaimana inovasi dapat membantu mereka mendalami materi dengan
lebih baik.

V. Rencana Tindak Lanjut


(Apakah rencana tindak lanjut (RTL) untuk menjadikan inovasi pembelajaran Anda berjalan
lebih baik ke depannya?)

1. Meningkatkan kualitas pembelajaran inovatif dengan memperhatikan model dan


media pembelajaran yang tepat serta sesuai dengan karakteristik materi dan peserta
didik.
2. Meningkatkan pengetahuan dan berinovasi terkait pemanfaatan teknologi dalam
pembelajaran dengan memperbanyak wawasan melalui kegiatan workshop atau
webinar.
3. Memperbaiki serangkaian proses pembelajaran mulai dari perencanaan,
pelaksanaan sampai penilaian yang disesuaikan dengan pengalaman yang sudah
diperoeh sewaktu melaksanakan PPG Daljab ini.
4. Mengaplikasikan model – model pembelajaran inovatif seperti model
pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) Problem Based Learning (PBL) dan
model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam proses pembelajaran di
kelas.
5. Menginformasikan best practice ini kepada rekan guru sejawat dan rekan guru
mapel lainnya untuk diterapkan, serta menginformasikan best practice ini padaguru
berbagi atau media sosial lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, R.S. (2013). Inovasi Pembelajaran. Cetak.I. Jakarta: Bumi Aksara
Amik, Putu Wiantari. (2013). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Amanah, Nur. (2017). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Dengan
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Games
Tournament (Tgt). Jurnal Mitra Pendidikan 1(2)
Arikunto; Suharsimi. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara
Cahyo, Agus N. (2011). Gudang Permainan Kreatif Khusus Asah Otak Kiri Anak.
Yogyakarta: Flashbook.
Hamalik, oemar. (2004). Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar.
Jakarta : Bumi Aksara
Huda, Miftahul. (2013). Model-model Pengajaran dan Pembelajaran.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Huda, Miftahul. (2011). Cooperative Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Ihwan SD dan Wahyudi. (2009). Ilmu Pengetahuan Alam 4. Untuk kelas
IV SD/MI Jakarta : Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Isjono.2011.Pembelajaran kooperatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Standar Isi 2006.
Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning. Jakarta: PT Gasindo.
Purnomosari, Dwi. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt
(Teams Games Tournament) Dilengkapi Kartu Destinasi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar. Jurnal UNS. 3 (2), 59-66 .
Ratnasari, Erna. (2017). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui
Model Pembelajaran Teams Games Tournament (Tgt), Jurnal Widya
Sari.19 ( 2), 33-34.
Rusman. (2011). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

SIDRAP, 1 Februari 2024


Dibuat oleh

Disetujui oleh
(FATIMAH, S.Pd.) (HARTONO, S.Pd.)

Anda mungkin juga menyukai