Anda di halaman 1dari 6

ze FFEJ 4 (1) (2015)

Fashion and Fashion Education Journal

http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ffe

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN PROYEK MATA PELAJARAN


DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT SISWA SMK TATA BUSANA

Dita Puspita  , Erna Setyowati

Jurusan Teknik Jasa Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan seberapa besar efektivitas metode
Diterima April 2015 pembelajaran proyek pada mata pelajaran dasar teknologi menjahit siswa kelas X tata busana di
Disetujui Mei 2015 SMK Negeri 1 Ampelgading. Metode pengumpulan data menggunakan metode tes, observasi dan
Dipublikasikan Juni 2015 dokumentasi, sedangkan analisis data menggunakan uji t. Hasil uji rata-rata posttest 2 kelas sampel
________________ diperoleh thitung = 11,72 sedangkan ttabel = 1,99, karena thitung > ttabel (11,72>1,99), dapat diartikan
Keywords: bahwa Ha yang berbunyi metode pembelajaran proyek pada mata pelajaran dasar teknologi
Effectiveness, project menjahit efektif meningkatkan hasil belajar siswa kelas X tata busana SMK Negeri 1 Ampelgading
learning, Basic Tailoring diterima. Hasil perhitungan gain diperoleh sebesar 0.53 atau 53% dan termasuk dalam kriteria
Technology sedang.
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
This study aims to determine the effectiveness and how much the effectiveness of teaching methods project on
basic subjects sewing technology class X dressmaking at SMK Negeri 1 Ampelgading. System of data collection
method using the test method , observation and documentation, while the analysis of the data using the t test.
The test results mean posttest 2 grade samples obtained t count = 11,72 while ttable = 1.99, because tcount > ttable
(11,72> 1.99), can be interpreted that the learning method that reads Ha project on the basis of technology
subjects sew effectively improve the results of class X student of fashion SMK Negeri 1 Ampelgading accepted.
The results obtained for the calculation of gain of 0.53 or 53% and is included in the criteria are.

© 2015 Universitas Negeri Semarang


Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga, Fakultas Teknik, ISSN 2252-6803
Universitas Negeri Semarang, Gedung E10Lt.2 Kampus, Sekaran,
Gunungpati, Semarang 50229
E-mail: dpuspita074@gmail.com

56
Dita Puspita & Erna Setyowati / FFEJ 4 (1) (2015)

PENDAHULUAN dapat meningkatkan keaktifan siswa didalam


kelas, metode pembelajaran proyek tampaknya
Pembelajaran produktif di SMK N 1 dapat digunakan untuk memecahkan masalah
Ampelgading kelas X jurusan tata busana tersebut. Ada beberapa alasan perlunya
meliputi: dasar teknologi menjahit, dasar pola, penerapan metode pembelajaran proyek dalam
dasar desain dan pengetahuan tekstil. Dasar mata pelajaran dasar teknologi menjahit untuk
teknologi menjahit merupakan salah satu mata dikembangkan sebagai variasi metode
pelajaran produktif dengan kompetensi dasar pembelajaran, agar hasil belajar siswa optimal.
meliputi prosedur keselamatan dan kesehatan Alasan tersebut diantaranya, dapat
kerja (K3) serta langkah keselamatan kerja meningkatkan partisipasi siswa, terutama pada
menjahit, limbah organik dan anorganik, kelompok kecil, karena siswa yang pandai
mengelolah limbah praktik menjahit pakaian, bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah,
alat jahit, mesin jahit manual dan industri, alat siswa dapat mengembangkan kreativitas,
jahit penunjang, alat jahit bantu dan aksesories keaktifan didalam kelas, berpikir kritis dan
sepatu mesin manual dan industri. membantu siswa untuk memecahkan
Hasil observasi di kelas X dan wawancara permasalahan yang ada dilingkungan sekitar.
dengan guru mata pelajaran dasar teknologi Pembelajaran ini juga dapat menjadi
menjahit di SMK N 1 Ampelgading pengalaman belajar yang menyenangkan bagi
menunjukkan masih banyak siswa yang hanya siswa, dan dengan metode pembelajaran proyek
menunggu instruksi dari guru, hal ini dapat membuat suasana kelas menjadi lebih
disebabkan: 1) siswa tidak memiliki budaya dinamis dan kreatif.
belajar mandiri, selalu bergantung pada guru, Bertolak dari latar belakang diatas, maka
tanpa diterangkan guru siswa tidak mau belajar rumusan masalah yang muncul adalah apakah
sendiri, 2) siswa cenderung kurang aktif dalam metode pembelajaran proyek efektif
proses pembelajaran, guru masih mendominasi meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek
(teacher centered) proses pembelajaran 3) kognitif mata pelajaran dasar teknologi menjahit
kurangnya sumber belajar (sumber belajar hanya efektif pada siswa kelas X SMK Negeri 1
guru) sehingga siswa tidak memiliki kesempatan Ampelgading dan berapa besar efektivitas
untuk mengetahui lebih dahulu materi yang metode pembelajaran proyek pada mata
akan dibahas, 4) media pembelajaran yang pelajaran dasar teknologi menjahit pada siswa
digunakan adalah modul (hanya untuk guru) kelas X SMK Negeri 1 Ampelgading. Tujuan
dan contoh produk jadi, 5) berdasarkan nilai penelitian ini adalah mengetahui apakah metode
mata pelajaran dasar teknologi menjahit dari 88 pembelajaran proyek efektif meningkatkan hasil
siswa angkatan 2013, terdapat 14 siswa yang belajar pada mata pelajaran dasar teknologi
belum tuntas atau belum mencapai nilai KKM menjahit pada siswa kelas X tata busana SMK
(75 atau 2,66) dengan rincian 8 siswa mendapat Negeri 1 Ampelgading, dan mengetahui berapa
nilai 70, yang mendapatkan nilai 65 sebanyak 2 besar efektivitas metode pembelajaran proyek
siswa dan 4 siswa dengan nilai 60, berdasarkan pada mata pelajaran dasar teknologi menjahit
permasalahan tersebut maka diperlukan siswa kelas X tata busana SMK Negeri 1
pemilihan metode pembelajaran yang sesuai Ampelgading.
dengan tujuan pembelajaran, ada beberapa
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan METODE PENELITIAN
keaktifan siswa didalam kelas, antara lain
pembelajaran berbasis masalah, pembelajaran Metode penelitian yang digunakan
kooperatif, pembelajaran role playing, dalam penelitian ini adalah metode penelitian
pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions eksperimen. Penelitian eksperimen adalah
(STAD), dan metode pembelajaran proyek. metode penelitian yang digunakan untuk
Dilihat dari beberapa metode pembelajaran yang mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

57
Dita Puspita & Erna Setyowati / FFEJ 4 (1) (2015)

yang lain dalam kondisi yang terkendali teknologi menjahit. Variabel terikat (dependen)
(Sugiyono, 2008: 72). Desain yang digunakan adalah variabel yang dipengaruhi atau yang
dalam penelitian ini adalah control group pre-test menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
post-test design, yaitu penelitian dengan melihat (Sugiyono, 2008: 39). Variabel terikat dalam
perbedaan tes awal (pre test) maupun tes akhir penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran
(post test) kelas eksperimen dan kelas kontrol dasar teknologi menjahit.
(Sugiyono, 2008: 74). Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah metode observasi, metode tes,
Pola : E o 1 X 1 o2 dan metode dokumentasi. Instrumen dalam
K o3 X 2 o4 penelitian ini adalah soal tes. Metode analisis
E : adalah kelompok eksperimen data merupakan suatu cara untuk mengolah
K : adalah kelompok kontrol data hasil penelitian guna memperoleh suatu
X1 : penerapan metode pembelajaran simpulan. Adapun uji persyaratan analisis
proyek adalah uji normalitas yang dilakukan untuk
X2 : penerapan metode pembelajaran mengetahui normal atau tidak data yang
konvensional diperoleh, uji homogenitas untuk mengetahui
kedua kelompok berasal dari varians yang sama,
Dalam desain ini dapat dilihat perbedaan dan uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui
pencapaian antara kelompok eksperimen (02 – keefektifan metode pembelajaran proyek.
01) dengan pencapaian kelompok kontrol (04 – Pengujian hipotesis menggunakan t-test sample
03). related bila sampel berkorelasi atau
Objek dalam penelitian ini adalah siswa berpasangan, membandingkan sebelum dan
kelas X jurusan tata busana SMK Negeri 1 sesudah treatment atau perlakuan, atau
Ampelgading sebesar 118 siswa. Sampel membandingkan kelompok eksperimen 1
penelitian ini diambil dengan teknik Sampel dengan kelompok eksperimen 2.
Random atau sampel acak. Sampel Random yaitu
teknik penentuan sampel yang diambil secara HASIL DAN PEMBAHASAN
acak dari populasi dengan cara undian dari kelas Strategi dalam proses belajar mengajar
X, yang terdiri dari tiga kelas yaitu X TB1, X diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
TB2 dan X TB3. Sampel penelitian ini memilih yang telah ditetapkan. Pemilihan metode yang
kelas secara acak kelas yang akan diteliti, dari tepat merupakan salah satu upaya untuk
keseluruhan kelas X Tata Busana SMK N 1 memenuhi tujuan tersebut. Hasil penelitian
Ampelgading. Kelas yang pertama yaitu kelas proses pembelajaran yang dilakukan pada siswa
yang tidak menggunakan metode pembelajaran kelas X tata busana SMK Negeri 1 Ampelgading
proyek sebagai kelas kontrol, dan kelas yang yang mengikuti mata pelajaran dasar teknologi
kedua adalah kelas yang menggunakan metode menjahit tahun 2014 di SMK Negeri 1
pembelajaran proyek sebagai kelas eksperimen. Ampelgading, yaitu dengan menerapkan
Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 78 pembelajaran proyek sebagai strategi dalam
siswa dari dua kelas, kelas X TB 3 dengan mencapai tujuan. Langkah-langkah
jumlah 38 siswa untuk kelas eksperimen dan pembelajaran proyek diantaranya: (1) guru
kelas X TB 2 dengan jumlah 40 siswa untuk menjelaskan lingkup materi yang akan
kelas control. dipelajarai, kompetensi dasar yang akan
Variabel bebas (Independen) adalah dipelajari, manfaat kompetensi yang akan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi dipelajari, cara penilaian selama pembelajaran,
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dan metode pembelajaran yang digunakan; (2)
dependen (Sugiyono, 2008: 39). Variabel bebas guru membagi siswa menjadi 8 kelompok; (3)
dalam penelitian ini adalah metode siswa dan guru menentukan produk yang akan
pembelajaran proyek dalam pembelajaran dasar dibuat; (4) siswa membuat desain lenan rumah

58
Dita Puspita & Erna Setyowati / FFEJ 4 (1) (2015)

tangga dari kain perca dan mengkonsultasikan Tabel 2. Hasil Posttest


kepada guru; (5) setelah desain disetujui oleh Data Statistik
Nilai Posttest
guru, siswa dengan kelompok masing-masing Eksperimen Kontrol
Mean 3,18 2,90
mulai membuat produk dengan arahan yang Varians 0,15 0,13
telah diberikan guru; (6) selama pembelajaran Standar Deviasi 0,38 0,36
guru memantau dan membimbing siswa dalam Nilai Minimal 2,66 2,33
mengerjakan proyek pembuatan lenan rumah Nilai Maksimal 4,00 3,66

tangga dari kain perca; (7) setelah produk selesai Sumber: Data Hasil Penelitian 2014
dikerjakan, siswa membuat laporan hasil
pembuatan produk mulai dari desain sampai Tabel diatas menunjukkan adanya
hasil jadi produk; (8) masing-masing kelompok peningkatan nilai pada kedua kelas tersebut
mempresentasikan hasil produknya; (9) guru setelah dilakukan pembelajaran pada mata
memberikan kesimpulan dan evaluasi secara pelajaran dasar teknologi menjahit sub pokok
umum. limbah organik dan anorganik dengan rata-rata
lebih besar dari standar KKM yang ditetapkan
Tabel 1. Hasil Pretest yaitu 2,66. Hasil data diperoleh rata-rata hasil
Nilai Pretest Post-Test pada kelas eksperimen yang diajar
Data Statistik menggunakan metode pembelajaran proyek
Eksperi- Kontrol
sebesar 3,18 dengan nilai tertinggi 4,00 dan nilai
men
terendah 2,66. Rata-rata hasil Post-Test pada
Mean 1,99 1,85
kelas kontrol sebesar 2,90 dengan nilai tertinggi
Varians 0,27 0,24
sebesar 3,66 dan nilai terendah 2,33.
Standar Deviasi 0,52 0,49
Nilai Minimal 1,00 1,00
Tabel 3. Aspek Sikap
Nilai Maksimal 3,00 3,00
Aspek sikap Eksperimen Kontrol
Sumber: Data Hasil Penelitian 2014
Mean Kriteria Mean Kriteria
Spiritual 3,95 SB 3,65 SB
Hasil dari tabel diatas menunjukkan
Disiplin 3,34 SB 3,05 B
bahwa rata-rata hasil Pre-Test kelas sebelum
Jujur 3,39 SB 2,93 B
dilakukan pembelajaran pada kedua kelas relatif
Tanggung 3,21 B 2,87 B
hampir sama. Rata-rata hasil belajar pada kelas jawab
eksperimen yang diajar menggunakan metode Kerjasama 3,16 B 2,70 B
pembelajaran proyek sebesar 1,99 dengan nilai Total 3,41 SB 3,04 B
tertinggi 3,00 dan nilai terendah 1,00. Rata-rata
Sumber: Data Hasil Penelitian 2014
hasil belajar pada kelas Kontrol sebesar 1,85
dengan nilai tertinggi 3,00 dan nilai terendah
Tabel di atas menunjukkan bahwa hasil
1,00.
penelitian sikap siswa memperoleh hasil rata-
Deskripsi data tersebut menunjukkan
rata 3,41 dengan kriteria sangat baik untuk kelas
bahwa rata-rata skor pretest kelas eksperimen dan
eksperimen, dan 3,04 dengan kriteria baik untuk
kelas kontrol perbedaannya tidak terlalu jauh.
kelas kontrol. Hasil penelitian sikap siswa
Data ini menunjukkan bahwa sebelum
mengacu pada beberapa indikator. Indikator
dilakukan pembelajaran kedua kelas tersebut
menunjukkan sikap spiritual memperoleh hasil
memiliki kondisi awal yang sama serta memiliki
mean 3,95 dengan kriteria sangat baik untuk
kemampuan awal yang sama dari kriteria
kelas eksperimen dan mean 3,65 dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yaitu 2,66
sangat baik untuk kelas kontrol. Indikator
disiplin memperoleh hasil mean 3,34 dengan
kriteria sangat baik untuk kelas eksperimen dan
3,05 dengan kriteria baik untuk kelas kontrol.

59
Dita Puspita & Erna Setyowati / FFEJ 4 (1) (2015)

Hasil untuk indikator jujur memperoleh hasil pembuatan lenan rumah tangga dari kain perca
mean 3,39 dengan kriteria sangat baik untuk dengan beberapa teknik.
kelas eksperimen dan 2,93 dengan kriteria baik Hal ini menujukkan bahwa metode
untuk kelas kontrol. Hasil dengan indikator lain pembelajaran proyek dapat meningkatkan
juga menunjukkan kriteria baik diantaranya, kemampuan berpikir kritis siswa. Hasil
tanggung jawab dan kerjasama dengan masing- penelitian Sudewi (2013) menunjukkan bahwa
masing hasil mean 3,21, 3,16 untuk kelas penerapan pembelajaran IPS di kelas X MM3
eksepirmen, dan 2,87, 2,70 untuk kelas kontrol. SMK Negeri 1 Sukasada mengemukakan
metode pembelajaran berbasis proyek dapat
Tabel 4. Hasil Uji t meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa.
Data Kelas thitung ttabel Kriteria Pernyataan tersebut didukung oleh Gaer (1998)
Pretest Ada perbedaan sebagaimana dikutip oleh Ngalimun (2012: 189)
Eksperimen 11,72 1,99 signifikan yang menyatakan bahwa pengalaman di dalam
Posttest
project-based learning yang diterapkan dapat
Pretest Ada perbedaan
Kontrol 11,27 1,99 signifikan menjadikan lebih aktif di dalam belajar,
Posttest
mendapatkan keterampilan membangun tim,
Sumber: Data Hasil Penelitian 2014
membuat keputusan kooperatif, pemecahan
masalah kelompok dan pengelolaan tim.
Tabel diatas menunjukan bahwa
Metode pembelajaran proyek menjadikan siswa
perhitungan data kelas eksperimen diperoleh
lebih aktif didalam kelas, siswa dapat
thitung = 11,72, dengan ttabel= 1,99, karena thitung,
bekerjasama dalam kelompok, kemampuan
karena thitung > ttabel (11,72 >1,99), dapat diartikan
berpikir siswa berkembang, dan hasil belajar
bahwa Ha yang berbunyi metode pembelajaran
siswa meningkat.
proyek pada mata pelajaran dasar teknologi
Hasil analisis menunjukkan bahwa sikap
menjahit efektif meningkatkan hasil belajar
siswa dalam pembelajaran dasar teknologi
siswa kelas X tata busana SMK Negeri 1
menjahit menggunakan metode pembelajaran
Ampelgading diterima. Perhitungan data kelas
proyek berkriteria tinggi, yang dibuktikan
kontrol diperoleh thitung = 11,27, dengan ttabel =
dengan hasil analisis adanya indikator
1,99.
berkriteria tinggi dan sangat tinggi. Indikator
Hasil analisis menunjukkan bahwa
yang menunjukkan kriteria tinggi diantaranya
penerapan metode pembelajaran proyek pada
menunjukkan sikap bertanggung jawab dan
mata pelajaran dasar teknologi menjahit dapat
kerjasama, hal ini membuktikan bahwa dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini,
penerapan pembelajaran proyek siswa dapat
diketahui dengan adanya peningkatan hasil
menumbuhkan sikap tanggung jawab dan
belajar setelah penerapan metode pembelajaran
kerjasama antar teman dan antar kelompok,
proyek pada kelas eksperimen. Hal ini
karena dalam metode pembelajaran proyek
dikarenakan pada kelas eksperimen siswa dapat
siswa dibagi dalam beberapa kelompok belajar
mempelajari sendiri materi dari sumber lain
untuk lebih meningkatkan kerjasama antar
selain guru mengenai bagaimana penangaanan
siswa, dan menumbuhkan tanggung jawab siswa
dan pengolahan limbah, baik organik maupun
dalam menyelesaikan tugas kelompok dengan
anorganik, dan hasil daur ulang dari limbah kain
bagian masing-masing sesuai tugas dalam
perca, dalam pembelajaran proyek siswa
kelompok.
dituntut berperan lebih aktif pada proses
Indikator dengan kriteria sangat tinggi
pembelajaran, siswa dapat secara aktif
yaitu, adanya sikap spiritual, disiplin dan jujur.
mendesain perencanaan proyek pembuatan
Melihat indikator yang menunjukkan kriteria
lenan rumah tangga dari kain perca dengan
sangat tinggi, membuktikan bahwa siswa
beberapa teknik, sehingga siswa dapat secara
menghasilkan produk dengan jujur, atau dapat
bebas mengapresiasikan kreatifitasnya pada
pula diartikan hasil karya siswa dibuat sendiri

60
Dita Puspita & Erna Setyowati / FFEJ 4 (1) (2015)

dengan bimbingan dan arahan dari guru. dalam membuat produk lenan rumah tangga
Kedisiplinan siswa berkembang dengan adanya dari kain perca, siswa lebih berperan aktif dalam
pembagian tugas kelompok, siswa dituntut pembelajaran, dan hasil belajar siswa
untuk menyelesaikan tugas tepat waktu. meningkat.
Pernyataan ini didukung oleh penelitian Atika
(2014: 96) dalam penerapan pembelajaran PENUTUP
proyek mahasiswa dapat menerapkan sikap
yang positif sebagai wujud pembangunan Simpulan dari penelitian ini adalah
karakter mahasiswa. Penerapan metode metode pembelajaran proyek pada mata
pembelajaran proyek pada mata pelajaran dasar pelajaran dasar teknologi menjahit siswa kelas X
teknologi menjahit menumbuhkan sikap tata busana SMK Negeri 1 Ampelgading efektif
bertanggung jawab, disiplin, jujur dan kerjasama meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek
siswa. kognitif, sikap dan psikomotor. Besarnya
Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek efektivitas metode pembelajaran proyek pada
psikomotor siswa dalam pembelajaran dasar mata pelajaran dasar teknologi menjahit siswa
teknologi menjahit menggunakan metode kelas X tata busana SMK Negeri 1 Ampelgading
pembelajaran proyek berkriteria tinggi. Produk sebesar 53% berdasarkan perhitungan gain.
yang dihasilkan siswa adalah lenan rumah
tangga dari kain perca. Hasil penilaian indikator DAFTAR PUSTAKA
hasil kerja siswa berkriteria tinngi, penilaian
hasil kerja dinilai dari aspek kesesuaian hasil Atika. 2014. Pengaruh Penerapan Pembelajaran
jadi produk dengan desain, kombinasi warna, Proyek Terhadap Pembangunan Karakter dan
kebersihan dan kerapihan produk. Hal ini Kreativitas Mahasiswa pada Mata Kuliah
menunjukkan kreatifitas siswa lebih berkembang Desain Tekstil. Skripsi. Semarang : UNNES
Marlinda, Ni Luh Putu Mery Marlinda. 2012.
dengan penerapan metode pembelajaran proyek
Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis
pada mata pelajaran dasar teknologi menjahit,
Proyek Terhadap Kemampuan Berpikir
karena dengan metode pembelajaran proyek Kreatif dan Kinerja Ilmiah Siswa. Tesis.
siswa diberikan kebebasan mencari referensi Universitas Pendidikan Ganesha
lenan rumah tangga dari kain perca yang lebih Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran.
banyak, dan tidak hanya mengacu pada referensi Yogyakarta: Aswaja Pressindo
yang diberikan oleh guru. Pernyataan ini Purworini, S. E. 2006. Pembelajaran Berbasis Proyek
didukung oleh penelitian Niluh Putu Merly sebagai Upaya Mengembangkan Habit of
Marlinda (2012: 1) Hasil penelitian Mind Studi Kasus di SMP Nasional KPS
Balikpapan. Jurnal Pendidikan Inovatif, 1(4): 17-
menunjukkan, terdapat perbedaan kemampuan
19
berpikir kreatif dan kinerja ilmiah antara 2
Sugiyono.2008.Metode Penelitian pendidikan.Bandung :
kelompok siswa. Hasil penelitian Andang Alfabeta
Syaifudin (2013: 15) juga menunjukkan hasil Syaifudin, Andang. 2013. Efektivitas Model
penerapan metode pembelajaran proyek efektif Pembelajaran Proyek Berbasis Jelajah Alam
meningkatkan hasil belajar siswa. Selanjutnya Sekitar (JAS) Terhadap Minat Dan Hasil
penelitian ini juga hampir sama dengan Belajar Siswa Kelas X Semester 2 di SMA
pendapat Purworini (2006:19) pembelajaran Negeri 2 Banguntapan. Skripsi. Jogja : UIN
berbasis proyek dapat meningkatkan aktivitas Sunan Kalijaga.
dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran,
menumbuhkan kreativitas dan karya siswa, lebih
menyenangkan, bermanfaat serta lebih
bermakna. Penerapan metode pembelajaran
proyek pada mata pelajaran dasar teknologi
menjahit dapat meningkatkan kreativitas siswa

61

Anda mungkin juga menyukai