“Aliran Filsafat”
Disusun oleh:
KELOMPOK 3
Dosen Pengampu:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukyur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-
Nya kita masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah “Filsafat Pendidikan” yang berjudul Aliran Filsafat(
Realisme, Idealisme, Materialisme, dan Prakmatisme)dengan tepat waktu.
Adapun tujuan kami menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Filsafat Pendidikan, serta , wawasan dalam membaca.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan, baik itu dari bentuk penyusunannya maupun materi yang kami
sampaikan dan juga dari argument-argumen yang kami berikan. Oleh sebab itu,
segala kritikan dan saran yang membangun sangat kami butuhkan agar kami dapat
membuat laporan yang lebih baik lagi untuk kedepannya. Semoga laporan makalah
kami ini bermanfaat bagi semua kalangan.
Penulis
Anggota kelompok 3
DAFTAR ISI
2
COVER ....................................................................................................... 1
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu
berdasarkan belaka.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Realisme
6
dengan membekali kemampuan agar dapat memecahkan masalah yang ada
saat ini.
7
memasukkan konsep ke dalam yang ada konkret dan mereduksi kesadaran
pada tingkat perseptual, yaitu pada fungsi otomatis pemahaman persep
(dengan sarana adikodrati, karena persep seperti itu tidak ada).
8
2.2.5 Contoh Realisme
Sebagai aliran filsafat, realisme berpendirian bahwa yang ada yang
ditangkap pancaindra dan yang konsepnya ada dalam budi itu memang
nyata ada.
Contohnya:
1. Kaki yang tersandung batu yang ada di jalan yang baru dialami memang
ada.
2. Bunga mawar yang bau harumnya merangsang hidung sungguh-sungguh
3. nyata ada bertengger pada ranting pohonnya di taman bunga.
4. Kucing yang dilihat mencuri lauk di atas meja makan betul-betul ada dan
hidup dalam rumah keluarga itu.
2.3 Idealisme
9
Aliran Filsafat Idealisme juga merupakan salah satu aliran filsafat yang
berpaham bahwa pengetahuan dan kebenaran tertinggi yaitu ide. Semua
bentuk realita adalah manifestasi dalam ide.
1. Plato
2. Immanuel Kant
3. GWF Hegel
10
4. Goerge Berkeley
5. Rene Descartes
Rene Descartes adalah salah satu filsuf pertama yang mengklaim bahwa
semua yang kita benar benar tahu adalah apa yang ada dalam kesadaran kita
sendiri, dan bahwa seluruh dunia hanyalah sebuah ide atau gambaran dalam
pikiran kita.
11
Idealisme mutlak adalah pandangan yang pada awalnya dirumuskan
oleh GWF Hegel, bahwa agar akal manusia dapat mengetahui dunia
makadunia harus ada dalam arti tertentu seperti identitas pemikiran dan
keberadaan karena jika tidak, kita tidak akan pernah memiliki sarana akses
kedunia, dan kita tidak akan memiliki kepastian tentang pengetahuan kita.
2.3.4 Tujuan Idealisme
12
2.3.5 Contoh Idealisme
- Pers
Pengertian pers adalah penyebaran informasi yang menghubungkan antara
peranan pemerintah terhadap masyarakat. Baik pada prosesi kebijakan,
perjanjian, ataupun kerjasama kedua belah pihak. Setiap pers harus
memiliki prinsip idealisme hal ini dikarenakan akan berdampak pada nilai
keaktualan sebuah berita.
Contohnya, penerapan dalam prinsip idealisme oleh pers ini seperti tidak
menerima sogokan yang diberikan oleh pihak-pihak tertentu untuk tidak
mempublikasikan perbuatan negatif, padahal apa yang dilakukannya
merugikan masyarakat.
- Personalk
Contoh penerapan nilai idealisme yang inividu ini misalnya saja saat
melakukan kegiatan tepat waktu dan konsisten menjalan rutinitas yang baik,
seperti mengaji, belajar, dan lain sebaginya. Penarapan kedisiplinan tersebut
akan membuat seseorang memiliki karakter, yang mana serangkaian
pembentukan karakter inilah menjadi dorongan untuk bersikap idealisme.
- Mahasiswa
Contoh dalam prilaku idealisme mahasiswa misalnya saja saat melakukan
protes kepada kebijakan, seperti demontrasi. Saat terjadi demontrasi oleh
mahasiswa disinilah letak idealisme diterpakan, dengan tidak terpengaruh
lingkungan, bayaran, ataupun peranan yang lainnya
- Kehidupan Sehari-Hari
Penarapan nilai idealisme dalam keseharian bisa dilakukan dengan adanya
pembentukan pada progress ketika ingin mencontek hasil ujian teman di
sekolah. Melalui keyakinan tinggi bahwa jawaban kita menjadi jawaban
terbaik atas hasil belajar, dengan menghindari contekan merupakan bagian
idealisme.
13
2.4 Pragmatisme
Pragmatisme berasal dari kata bahasa yunani yaitu pragma yang berarti
tindakan, perbuatan. Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berpandangan
bahwa kriteria kebenaran sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki
kegunaan bagi kehidupan nyata. Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi
relatif tidak mutlak. Suatu konsep atau peraturan sama sekali tidak
memberikan kegunaan bagi masyarakat tertentu, tetapi terbukti berguna
bagi masyarakat. Aliran pragmatisme adalah aliran yang bersedia menerima
segala hal, asalkan hal tersebut berakibat baik atau berguna. Aliran ini
mementingkan kegunaan suatu pengetahuan dan bukan kebenaran objektif
dari pengetahuan. Pragmatisme akan menguji suatu pengetahuan dan akan
mengetahui kebenaran pengetahuan tersebut melalui konsekuensi dari
pelaksanaan pengujiannya. Dengan demikian, aliran pragmatisme tidak
mau direpotkan dengan pertanyaan-pertanyan seputar kebenaran yang
bersifat metafisik.
14
Dewey berpendapat bahwasannya berfilsafat guna memperbaiki kehidupan
manusia dan lingkungannya atau mengatur kehidupan manusia. Ia juga
menyatakan bahwa filsafat memberikan pengarahan dan filsafat tidak
diperkenankan kebawa arus dalam ide-ide metafisis yang tidak praktis.
• William James
Dia mengatakan secara singkat bahwa pragmatism adalah realitas yang
sudah kita ketahui berguna untukmengukur suatu kebenaran konsep
seseorang yang harus mempertimbangkan konsekuensi yang akan
diterapkan pada konsep tersebut.
• Implementasi pragmatisme dalam pendidikan
15
Tujuan Pendidikan, tujuan pendidikan pragmatisme adalah memberikan
pengalaman untuk penemuan hal-hal baru dalam hidup sosial dan pribadi.
2.5 Materialisme
2.5.1 Pengertian Materialisme
Kata materialisme terdiri dari kata materi dan isme. Materi dapat
dipahami sebagai bahan, benda, segala sesuatu yang tampak. Materialisme
adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu yang termasuk
kehidupan manusia di dalam alam kebendaan semata, dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indra. Sementara
itu, orang-orang yang hidupnya berorientasi kepada materi disebut sebagai
materialis. Orang-orang ini adalah para pengusung ajaran materialisme atau
juga orang yang mementingkan kebendaan semata.
• Demokritos
16
manusia berasal dari materi halus. Menurut nya "Dalam udara terdapat
atom-atom jiwa maka jika kita tidak bernafas, maka kita akan mati"
• Ludwing feurbach
17
hasil pembentukan melalui kondisi lingkungan (seperti contoh anal dan
kucing diatas). Yang dimaksud dengan perilaku adalah hal-hal yang
berubah, dapat diamati, dan dapat diukur (materialisme dan positivisme).
Hal ini mengandung implikasi bahwa proses pendidikan (proses belajar)
menekankan pentingnya keterampilan dan pengetahuan akademis yang
empiris sebagai hasil kajian sains, serta perilaku sosial sebagai hasil belajar.
18
Filsafat materialisme historis sebetulnya adalah penerapan pandangan dari
filsafat materialisme dialektis pada gejala-gejala sosial yang ada di
masyarakat.
19
\
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21