Anda di halaman 1dari 18

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH : HUMANIORA

TEORI TENTANG KONSEP FILSAFAT

OLEH :

KELOMPOK V

1. Betric Monica Fristi 6. Maria Eminintha


2. Pebriya winarti 7. Yeva Meiliza Fitri
3. Elisa Devina 8. Siska Fitriyeni
4. Sri Lestari 9. Niki Ria Lestari
5. Nettri Elvia

DOSEN PEMBIMBING

DRA. NENI HERYANI M.KES

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN


POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TA 2023/2024
i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas berkat
dan karuniaNya kita dapat memperoleh kesehatan , ilmu untuk melakukan aktifitas .
Ucapan terima kasih kami berikan kepada ibu DRA. NENI HERYANI M.KES sebagai dosen
mata kuliah HUMANIORA yang telah memberikan ilmu serta wawasan pengetahuan
yang bermanfaat sehingga terselesaikannya makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyelesaian makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan dan banyak kekurangan pada materi dan tampilan yang ada.Oleh karena
itu besar harapan kami atas kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan
makalah berikutnya.

Kami berharap semoga tujuan pembuatan makalah ini dapat tercapai sesuai yang
diharapkan dan menjadi sebuah persembahan yang bermanfaat bagi para penyusun dan
pembaca serta mampu menambah wawasan untuk pengetahuan dan menjadi alat
pencerah pengembangan pembangunan kesehatan masyarakat.

Kerinci, Januari 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………… i

KATA PENGANTAR …………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………….. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………. 1


B. Rumusan Masalah ………………………………… 2
C. Tujuan Masalah …………………………………… 3
D. Manfaat ……………………………………………. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Filsafat............................................……….. 4
B. Peranan Filsafat........................................................ 11
C. Pembagian filsafat.....................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ……………………………………………… 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Filsafat dan cabang ilmu filsafat sampai saat ini terus

berkembang lebih maju dalam berbagai bidang, antara lain: filsafat

pendidikan, filsafat pengetahuan, filsafat moral,filsafat

seni,metafisika,politik,filsafat agama,filsafat ilmu, filsafat hukum, filsafat

sejarah, filsafat matematika, filsafat kesehatan, dan lain sebagainya.

Salah satu bagian dari ilmu filsafat adalah ilmu filsafat pendidikan.

Filsafat pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi

mengenai masalah- masalah pendidikan. Filsafat pendidikan juga bisa

didefinisikan sebagai aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan

filsafat itu sebagai jalan untuk mengatur, menyelaraskan, dan

memadukan proses pendidikan. Filsafat pendidikan itu dapat

menjelaskan nilai-nilai yang diusahakan untuk mencapainya. Oleh

karena itu, filsafat pendidikan dan pengalaman kemanusiaan merupakan

suatu unsur yang bersatu padu (Bakhri, 2020; Soelaiman, 2019).

Peranan filsafat pendidikan antara lain adalah dalam dunia

pendidikan ilmu kesehatan. Filsafat dalam bidang kesehatandapat

dipandang atau dilihat dari dua sisi, yaitu darisisi filsafat

pendidikannya dan filsafat ilmu kesehatannya serta pelayanannya.

Tujuan filsafat pendidikan kesehatan diharapkan mampu


memberikan pedoman kepada para pendidik (dosen/guru),

sehingga akan dapat mewarnai sikap perilakunya dalam

mengelola Proses Belajar Mengajar (PBM). Selain itu, dengan

adanya filsafat pendidikan akan didapatkan pengetahuan yang

murni atau kemajuan pengetahuan di bidang ilmu kesehatan

untuk dapat diaplikasikan demi kesembuhan pasien dengan

didasarkan pada premis-premis pendukung hal tersebut (Peter et

al., 2022).Sedangkan manfaat filsafat dalam pelayanan kesehatan

yaitu diharapkan mampu mengambil tindakan untuk mencari,

meninjau, mengamati, dan menyelidiki setiap masalah ataupun

kejadian yang terjadi dimasyarakat yang termasuk dalam ruang

lingkup kesehatan masyarakat


Masalah tersebut diselidiki secara sistematis dengan lebih dalam

untuk mendapatkan kebenaran, solusi, ataupun pencegahannya.

Selain itu, dengan berfilsafat maka akan membuka pikiran dengan

lebih logis dan radikal, sehingga setiap ide dan tindakan yang

diperbuat dapat lebih terarah dan bermanfaat, baik bagi diri

sendiri maupun bagi orang lain (Bakhri, 2020). Misalnya dalam

ruang lingkup pendidikan kesehatan lingkungan. Jika suatu daerah

memiliki lingkungan yang udaranya tercemar, maka kita akan

menyelidiki apa penyebab udara di daerah tersebut tercemar,

akibat yang ditimbulkannya, dampak baik secara langsung

maupun tidak langsung, sertasolusi atau tindakan yang

dilakukan untuk meminimalisir pencemaran udara dan bahkan

menghilangkannya. Semua hal tersebut dapat dilakukan dengan

berfilsafat (Hikmawan, 2017).

B.Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Apa definisi filsafat dalam ilmu kesehatan?

2. Apa saja pembagian filsafat dalam ilmu kesehatan?

3. Apa saja kegunaan filsafat dalam ilmu kesehatan?


C.Tujuan Masalah

Adapun tujuan masalah dalam makalah ini adalah:

1. Mengetahui definisi filsafat dalam ilmu kesehatan

2. Mengetahui saja pembagian filsafat dalam ilmu kesehatan

3. Mengetahui kegunaan filsafat dalam ilmu kesehatan

D.Manfaat

Adapun manfaat dari makalah ini adalah:

1. Menambah ilmu pengetahuan Mahasiswa khususnya didalam bidang Humaniora

2. Memberikan pengetahuan yang murni atau kemajuan pengetahuan di bidang ilmu

kesehatan untuk dapat diaplikasikan demi kesembuhan pasien dengan didasarkan

pada premis-premis pendukung.

.
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Definisi Filsafat
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan

pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar.

Filsafat tidak didalami dengan melakukan eksperimen-eksperime dan

percobaan-percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis,

mencari solusi untuk itu, memberikan alasan dan argumentasi yang tepat

untuk solusi tertentu. Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam

sebuah proses dialektika. Untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika

berpikir dan logika bahasa. Filsafat juga bisa diartikan sebagai suatu

proses kritik atau pemikiran terhadap kepercayaan dan sikap yang sangat

kita junjung tinggi (arti formal). Filsafat adalah usaha untuk mendapatkan

gambaran-gambaran keseluruhan. Artinya filsafat berusaha

mengombinasikan hasil bermacam-macam sains dan pengalaman

kemanusiaan sehingga menjadi pandangan yang konsisten tentang

alam.Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang

sangat pesat sesuai dengan perkembangan zaman dan cara berpikir

manusia.
Hal tersebut juga berlaku bagi ilmu filsafat. Awalnya filsafat

disebut sebagai ilmu pengetahuan sebab filsafat seakan-akan mampu

menjawab pertanyaan tentang segala yang berhubungan dengan alam

semesta. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan perkembangan

ilmu pengetahuan serta teknologi yang melahirkan berbagai disiplin ilmu

baru dengan masing-masing spesialisasinya. Filsafat seakan-akan telah

berubah fungsi dan perannya. Filsafat saat ini telah berkembang lebih

maju dalam berbagai bidang dan mempunyai peranan penting dalam

kehidupan. Cabang filsafat sendiri saat ini telah berkembang dalam

berbagai bidang, yaitu filsafat pengetahuan, filsafat politik, filsafat agama,

filsafat ilmu, filsafat pendidikan, filsafat hukum, filsafat sejarah, dan lain

sebagainya. Filsafat juga sangat berperan dalam bidang kesehatan.

Pendidikan sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan

bangsa, terutama bangsa Indonesia. Pendidikan adalah upaya

mengembangkan potensi- potensi manusiawi peserta didik baik potensi

fisik, potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata

dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah

cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi

dalam keseimbangan, kesatuan, organis, harmonis, dan dinamis guna

mencapai tujuan hidup kemanusiaan, sehingga dalam dunia pendidikan

pun tetap tidak bisa terlepas dariperanan filsafat di dalamnya. Filsafat

pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-


masalah pendidikan. Filsafat pendidikan juga bisa didefinisikan sebagai

aktifitas pikiran yang teratur yang menjadikan filsafat itu sebagai jalan

untuk mengatur, menyelaraskan, dan memadukan proses pendidikan.

Filsafat pendidikan itu dapat menjelaskan nilai-nilai dan matlamat-

matlamat yang diusahakan untuk mencapainya. Dengan ini maka filsafat,

filsafat pendidikan, dan pengalaman kemanusiaan merupakan suatu unsur

yang bersatu dan berpadu (Dahniar, 2020).


Filsafat pendidikan terdiri dari apa yang diyakini seorang dosen/guru

mengenai pendidikan, atau merupakan kumpulan prinsip yang membimbing

tindakan profesional dosen/guru. Setiap dosen/guru baik mengetahui atau tidak

memiliki suatu filsafat pendidikan, yaitu seperangkat keyakinan mengenai

bagaimana manusia belajar dan tumbuh serta apa yang harus manusia pelajari

agar dapat tinggal dalam kehidupan yang baik. Filsafat pendidikan secara vital

juga berhubungan dengan pengembangan semua aspek pengajaran. Dengan

menempatkan filsafat pendidikan pada tataran praktis, para dosen/guru dapat

menemukan berbagai pemecahan permasalahan pendidikan (Suminar, 2016).

Menurut Suminar (2016), secara garis besar manfaat dan peranan filsafat

pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) dapat menolong perancang-

perancang pendidikan dan orang-orang yang melaksanakannya dalam suatu

Negara untuk membentuk pemikiran sehat terhadap proses pendidikan; 2) dapat

membentuk asas yang dapat ditentukan pandangan pengkajian yang umum dan

yang khas; 3) menjadikan asas yang terbaik untuk penilaian pendidikan, dalam

arti yang menyeluruh; 4) menjadi sandaran intelektual yang digunakan untuk

membela tindakan-tindakan mereka dalam bidang pendidikan dan pengajaran

dalam melaksanakan falsafah; dan 5) akan menolong untuk memberikan

pendalaman pikiran bagi pendidikan, dan akan mengaitkannya dengan faktor

spiritual, kebudayaan, sosial, ekonomi, dan politik di negeri kita.


B. Peranan Filsafat dalam ilmu kesehatan
Kegunaan filsafat dalam ilmu kesehatan masyarakat adalah sebagai

suatu tindakan yang dilakukan untuk mencari, meninjau, mengamati, dan

menyelidiki setiap masalah ataupun kejadian yang terjadi di masyarakat

yang termasuk dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat. Masalah

tersebut diselidiki secara sistematis dengan lebih dalam untuk

mendapatkan kebenaran, solusi ataupun pencegahannya. Selain itu,

dengan berfilsafat kita (khususnya sarjana kesehatan masyarakat) juga

berpikir dengan lebih logis dan radikal sehingga setiap ide dan tindakan

yang diperbuat dapat lebih terarah dan bermanfaat baik bagi diri sendiri

maupun orang lain. Misalnya dalam ruang lingkup kesehatan masyarakat

yaitu kesehatan lingkungan. Jika suatu daerah memiliki lingkungan yang

udaranya tercemar, maka kita akan menyelidiki apa penyebab udara

tersebut tercemar, akibat yang ditimbulkannya, baik dampak secara

langsung maupun dampak secara tidak langsung serta sousi atau tindakan

yang dilakukan untuk meminimalisir pencemaran udara dan bahkan bisa

menghilangkannya. Semua hal tersebut dapat dilakukan dengan berfilsafat.

Kegunaan filsafat dalam ilmu kesehatan adalah sebagai suatu

tindakan yang dilakukan untuk mencari. Meninjau, mengamati dan

menyelidiki setiap masalah ataupun kejadian yang terjadi di masyarakat

yang termasuk dalam ruang lingkup kesehatan. Ilmu kesehatan saat ini

tengah mengalami masa transisi panjang yang tampaknya belum akan

segera berakhir. Perubahan ini terjadi karena tuntutan dan perkembangan


kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan secara umum,

perkembangan IPTEK dan perkembangan profesi kesehatan sendiri

(Lodkha & Sudiran, 2016; Soelaiman, 2019). Ilmu kesehatan dari

perspektif filsafat berarti menelaah dari 3 komponen utama filsafat, yaitu:

Ontologi, Epistemologi, dan Aksiologi. Pengembangan ilmu kesehatan

tidak bisa terlepas dari peranan filsafat di dalamnya.

Adapun manfaat atau peranan filsafat dalam kesehatan, antara lain:

1) memudahkan proses pembelajaran ilmu kesehatan, karena tanpa

mempelajari
filsafat ilmu kesehatan, maka akan semakin sulit melaksanakan proses

pelayanan kesehatan

2) dengan mengetahui dan melaksanakan perilaku yang mengandung

makna,rasa cinta terhadap kebijaksanaan,terhadap pengetahuan,terhadap

hikmah dan ucapannya yang baik dan sopan seseorang dapat mengetahui

bagaimana landasan dasar dari ilmu kesehatan tersebut

3) dapat memecahkan suatu permasalahan meliputi dampak teknologi,

sosial budaya, ekonomi, pengobatan alternatif, kepercayaan spritual, dan

masih banyak yang lainnya mengenai seluk beluk lingkup profesi

kesehatan yang semuanya digunakan dalam hal pencapaian

profesionalisme seorang petugas kesehatan

4) menghindari dan meminimalisasi kesalahpahaman dan konflik dalam

pencarian kebenaran tentang ilmu kesehatan

5) sebagai dasar dalam penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan

untuk bertindak melalui pengalaman-pengalaman yang sudah ada

6) mendapatkan kebenaran tentang hal-hal yang dianggap belum pasti

apakah tindakan yang kita lakukan dan pendapat yang kita keluarkan itu

adalah benar atau salah, misalnya jika kita melakukan tindakan seperti

injeksi terhadap klien kita harus tahu terlebih dahulu prosedur-prosedur

apa saja yang dilakukan, jadi setelah kitamengetahuinya maka kita akan

melakukan tindakan itu secara benar

7) dengan filsafat, seorang petugas kesehatan dapat menggunakan

kebijaksanaan yang dia peroleh dari filsafat, sehingga petugas kesehatan


tersebut dapat lebih berfikir positif (positif thinking), dan dengan positif

thinking tersebut seorang petugas kesehatan dapat menjalankan tugasnya

dengan baik, sehingga pasien yang tadinya susah berkomunikasi dapat

menjadi lebih dapat berkomunikasi dengan baik, dan akhirnya dapat

mempercepat proses penyembuhan pasien tersebut.

C. Pembagian Filsafat dalam Ilmu Kesehatan


1. Apa ( ontologi)
Ilmu dan seni untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup,

meningkatkan kesehatan fisik & Mental. Ontologi dalam kesehatan

masyarakat adalah Perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit

– penyakit menular, pengorganisasian dan pengembangan masyarakat dll.

2. Bagaimana ( Epistemologi )
Ilmu :Segala sesuatu yang tercipta dan ada disekitar kita manusia baik

yang telah diketahui oleh manusia maupun yang belum diketahui.

Pengetahuan : Kemampuan manusia untuk mengetahui dan memahami

ilmu yang ada disekitarnya. Epistemologi dalam kesehatan masyarakat

adalah : Memperbaiki kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit,

mendidik masyarakat dengan prinsip dasar perorangan, mengkoordinir

tenaga kesehatan

3. Untuk apa ( Aksiologi )


Mencegah timbulnya penyakit, memperpanjang masa hidup,

meningkatkan nilai kesehatan fisik & mental melalui usaha – usaha

kesehatan yang terorganisasi. Seni ( art ) : - Segala sesuatu yang memiliki


nilai estetika ( Keindahan ), nilai estetika : Nilai yang terletak tepat pada

waktunya :Dimensi Ruang,waktu dan tempat. Aksiologi dalam kesehatan

masyarkat adalah :Aktifitas dengan pendekatan sains yang tepat dalam

menyelesaikan persoalan – persoalan/ penomena Kesehatan masyarakat,

cara mensosialisasikan kesehatan.

14

BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan
Filsafat adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat-sifat ilmu

pengetahuan. Akan tetapi jelaslah bahwa filsafat tidak termasuk ruang lingkup ilmu

pengetahuan yang khusus. Filsafat boleh dikatakan suatu ilmu, tetapi obyeknya tak terbatas.

Filsafat dapat mempengaruhi ilmu, karena dalam memperoleh ilmu tersebut seseorang

dengan sendirinya, tanpa direncanakan sebelumnya akan mulai untuk berfilsafat. Walaupun

mungkin tidak semua orang menyadari bahwa saat berfikir dan menanyakan sesuatu, ataupun

saat berfikir dan menjawab sesuatu mereka sebenarnya sedang berfilsafat. Filsafat

memberikan sintesis kepada ilmu-ilmu yang khusus, mempersatukan, dan

mengkoordinasikannya.

Hendaknya kita mempelajari filsafat ilmu sebagai landasan untuk menentukan

kebenaran sebuah ilmu yang kita pelajari agar ilmu yang kita pelajari dapat menjadi

kontribusi yang ilmiah untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di masa kini

dan masa yang akan datang. demikianlah makalah ini kami buat besar harapan kami saran

dan kritik dari pembaca dan dosen pembimbing. dan akhir kata kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Bakhri, S. (2020). Hukum Kesehatan, Pertautan Norma Hukum dan Etika. In Studium
General at the Faculty of Public Health (pp. 1-15). Jakarta, Indonesia: Universitas
Muhammadiyah Jakarta.

Dahniar. (2020). Filsafat Pendidikan Esensialisme (Ajaran dan Pengaruhnya dalam


KonteksPendidikanModern). Azkia:Jurnal Aktualisasi Pendidikan Islam, 15(2), 1-
14. https://doi.org/10.58645/jurnalazkia.v15i2.10

Hikmawan, F. (2017). Perspektif Filsafat Pendidikan terhadap Psikologi Pendidikan


Humanistik. Jurnal Sains Psikologi, 6(1), 31-36.
http://dx.doi.org/10.17977/um023v6i12017p31-36
Lodkha, A., & Sudiran. (2016). Peranan Filsafat Ilmu terhadap Undang-undang
Keperawatan. DEDIKASI: Jurnal Ilmiah Sosial, Hukum, Budaya, 35(2), 31-44.
https://doi.org/10.31293/ddk.v35i2.2289

Milasari., Badarussyamsi., & Syukri, A. (2021). Filsafat Ilmu dan Pengembangan Metode
Ilmiah. Jurnal Filsafat Indonesia, 4(3), 217-228.
https://doi.org/10.23887/jfi.v4i3.35499
Nugroho, S. A. (2021). Pandangan Ilmu Filsafat sebagai Filosofi Ilmu Keperawatan
Berdasarkan Rumpun Ilmu Sosial. Makalah. Universitas Nurul Jadid.
Peter, K. A., Helfer, T., Golz, C., Halfens, R. J. G., & Hahn, S. (2022). Development of
an Interrelated Definition of Psychosocial Health for the
HealthSciencesUsingConcept Analysis. Journal of PsychosocialNursing and
Mental Health Services, 60(6), 19-26.

https://doi.org/10.3928/02793695-20211214-02
Soelaiman,D.A.(2019).FilsafatIlmuPengetahuanPerspektifBaratdanIslam.
BandaAceh:BandarPublishing.
Suminar, T. (2016). Tinjauan Filsafat (Ontologi, Epistemologi dan Aksiologi)
ManajemenPembelajaranBerbasis TeoriSibernetik. Edukasi, 13(2), 1-16.
https://doi.org/10.15294/edukasi.v13i2.961
Suryanti, P. E. (2021). Konsep Sehat-Sakit: Sebuah Kajian Filsafat. SANJIWANI: Jurnal
Filsafat, 12(1), 90-101.
https://doi.org/10.25078/sanjiwani.v12i1.2045

Anda mungkin juga menyukai