MAKALAH
1C
2023
1
Kata pengantar
Puji enyus atas kehadirat Allah Swt. Atas segala enyus-Nya sehingga penulis makalah
dapat enyusun ini sampai selesai. Tidak lupa kami sebagai penulis sekaligus penyusun
mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Drs.Agus Budi SantosaM.Pd Selaku Dosen
pengampu Mata Kuliah Pengantar Pendidikan karena sudah membimbing sekaligus
mengarahkan dalam pembuatan ini mengenai “ Problematika Filsafat dan Kefilsafatan.
Dalam penugasan pembuatan makalah ini kami sebagai penulis sekaligus penyusun
mendapatkan banyak sekali pelajaran mengenai pembuatan serta mendapat pengetahuan baru
yang lebih luas. Tak luput dari kesalahan baik dalam dari penyususan ataupun kata – kata
yang kurang berkenan kami sebagai penyusun mengharapkan saran yang membangun
sehingga bisa menjadi benar. Walaupun tulisan ini tidak seluruhnya sempurna tapi kami
berharap semoga bisa bermanfaat bagi pembaca. Demikian kami ucapkan terimakasih.
PENYUSUN
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................3
PENUTUP................................................................................................................5
DAFTAR RUJUKAN...................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Filsafat adalah hasil dari pemikiran manusia yang terus berevolusi untuk mencari kebenaran
yang sejati. Sebagai landasan ilmu pengetahuan, filsafat berubah seiring dengan perkembangan
masyarakat manusia, menjadi dinamis untuk menampung pengetahuan dan memfasilitasi sosialisasi.
Manusia menggunakan bahasa sebagai simbolisasi dari pemikiran mereka untuk mewujudkan
gagasan.
Bahasa adalah hasil dari pemikiran manusia yang tak dapat diabaikan. Plato menyatakan bahwa
kata-kata atau bahasa mencerminkan benda dan makna yang dimaksud. Namun, kaum
konvensionalis berpendapat bahwa makna bahasa berasal dari tradisi atau kebiasaan, dapat
berubah seiring perkembangan zaman, dan bukanlah pemberian Tuhan.
Filsafat bahasa, sebagai salah satu cabang ilmu filsafat, mulai berkembang di abad ke-20.Para
filosof menyadari bahwa analisis bahasa merupakan cara untuk menjelaskan konsep-konsep filsafat
yang baru karena bahasa adalah alat penting dalam filsafat. Bahasa filsafat diibaratkan sebagai dua
sisi mata uang yang tak terpisahkan dalam sejarah filsafat. Kajian mengenai bahasa telah ada sejak
zaman Yunani dan Romawi pada abad ke-4 hingga ke-2 SM hingga era postmodern. Filsafat bahasa
memiliki peran besar dalam aliran-aliran filsafat seperti fenomenologi, eksistensialisme, filsafat
analitik, neopositivisme, hermeneutika, dan semiotik.
1
1.2 Rumusan masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
dalam hubungannya dengan tingkah laku manusia. Dan manusia itu harus
bertanggung jawab atas pilihan mereka.
6. Problematika Estetika
Estetika membahas hal yang berkaitan dengan refleksi kritis terhadap nilai-nilai
atas sesuatu yang indah dan tidak indah.
4
b) Saat anda kehilangan pekerjaan. Anda tidak dapat mengendalikan apakah Anda
kehilangan pekerjaan Anda atau tidak. Namun, Anda dapat mengendalikan
bagaimana Anda bereaksi terhadap kehilangan pekerjaan Anda. Anda dapat
memilih untuk terpuruk dan bersedih, atau Anda dapat memilih untuk menerima
kehilangan pekerjaan Anda dan mulai mencari pekerjaan baru.
c) Saat anda menderita penyakit. Anda tidak dapat mengendalikan apakah Anda
menderita penyakit atau tidak. Namun, Anda dapat mengendalikan bagaimana
Anda bereaksi terhadap penyakit tersebut. Anda dapat memilih untuk menyerah
dan putus asa, atau Anda dapat memilih untuk menerima penyakit tersebut dan
berjuang untuk sembuh.
Dalam semua situasi tersebut, Anda dapat memilih untuk berpikir ke filsafat dan
menjalani hidup dengan lebih baik. Berikut terdapat ciri-ciri berpikir kefilsafatan.
a) Metodis, menggunakan metode atau cara yang lazim dalam berpikir.
b) Sistematis, berpikir dalam suatu keterikatan antara unsur-unsur yang ada sehingga
tersusun suatu pola pikir
c) Koheren, tidak terjadi suatu bertentangan antara unsur-unsur yang ada
d) Rasional, berdasar kaidah berpikir yang benar dan logis
e) Komprehensif, berpikir tentang sesuatu dari berbagai sudut pandang
f) Radikal, berpikir secara mendalam
g) Universal, mengarah pada kehidupan manusia secara keseluruhan
5
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Pemikiran mengenai filsafat, dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah hasil evolusi
pemikiran manusia yang terus berkembang untuk mencari kebenaran sejati. Problematika
filsafat adalah masalah-masalah yang dikaji oleh filsafat. Problematika filsafat bersifat
mendasar dan mendalam, sehingga memerlukan pemikiran yang kritis dan rasional untuk
dipecahkan.
Untuk mengatasi problematika, kita perlu berfikir secara kefilsafatan. Berfikir
kefilsafatan adalah proses reflektif yang mendalam dan analitis untuk
mempertimbangkan aspek-aspek filosofis seperti eksistensi, pengetahuan, etika, nilai,
dan tujuan hidup manusia. Ini melibatkan pertimbangan abstrak tentang asal-usul, sifat,
dan makna eksistensi manusia serta prinsip-prinsip yang mendasari realitas dan
kebenaran.
Cara berpikir ke filsafat menurut buku “Filosofi Teras” adalah cara berpikir yang
berfokus pada hal-hal yang dapat kita kendalikan, menerima apa yang terjadi, bersikap
bijaksana dalam mengambil keputusan, dan melakukan yang terbaik. Cara berpikir ini
didasarkan pada prinsip-prinsip filsafat stoisisme, yang mengajarkan bahwa kebahagiaan
tidak datang dari hal-hal eksternal seperti kekayaan, ketenaran, atau kesehatan, tetapi dari
cara kita berpikir dan bertindak.
3.2 SARAN
Kami selaku penyusun makalah ini berterimakasih sangat kepada pihak – pihak
terkait dan terkhusus kepada Bapak Drs.Agus Budi SantosaM.Pd selaku dosen
pengampu matakuliah Pengantar Pendidikan yang sudah membimbing penyusun
sehingga mampu menyelesakan makalah dengan baik. Penyusun yakin masih terdadapat
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu penyusun mengharap masukan
atau kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan makalah yang berjudul “
Konsep Bilangan, Sistem Numerasi, dan Nilai Tempat “ ini.
6
DAFTAR RUJUKAN