Disusun Oleh :
Kelompok 3
2020
KATA PENGANTAR
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................5
C. TUJUAN...............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
PEMBAHASAN...............................................................................................................6
A. APA YANG DIMAKSUD DENGAN AKSIOLOGI FILSAFAT......................6
B. APA FUNGSI AKSIOLOGI FILSAFAT...........................................................8
C. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM AKSIOLOGI...............................9
D. HAKIKAT DAN NILAI AKSIOLOGI.............................................................10
E. AKSIOLOGI DALAM PANDANGAN ALIRAN FILSAFAT.......................10
BAB III...........................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
A. KESIMPULAN...................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena
dengan ilmu semua keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi
secara cepat dan mudah. Dan merupakan kenyataan yang tak dapat
dimungkiri bahwa peradaban manusia sangat berhutang pada ilmu. Ilmu
telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal memberantas penyakit,
kelaparan, kemiskinan, dan berbagai wajah kehidupan yang sulit lainnya.
Dengan kemajuan ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya
seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi, dan lain
sebagainya. Singkatnya ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia
dalam mencapai tujuan hidupnya.
Aksiologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang
mempertanyakan bagaimanana manusia menggunakan ilmunya. Aksiologi
adalah istilah yang berasal dari bahasa Yunani axios yang artinya nilai dan
logosartinya teori atau ilmu. Jadi aksiologi adalah teori tentang nilai dalam
berbagai bentuk Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aksiologi adalah
kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia tentang nilai-nilai
khususnya etika.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu.
Ilmu tidak bebas nilai. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu
harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya, moral suatu masyarakat,
sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat
dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama bukan sebaliknya
menimbulkan bencana.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Aksiologi Filsafat?
2. Apa fungsi Aksiolgi Filsafat?
3. Apa saja pendekatan-pendekatan Aksiologi ?
4. Apa Hakikat dan nilai Aksiologi ?
5. Aksiologi dalam Pandangan Aliran-aliran Filsafat ?
C. TUJUAN
1. Untuk memahami arti Aksiologi Filsafat.
2. Untuk mengetahui tentang fungsi Aksiolgi Filsafat.
3. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan Aksiologi.
4. Untuk mengetahui Hakikat dan Nilai Aksiologi.
5. Untuk memahami Aksiologi dalam pandangan aliran-aliran Filsafat.
BAB II
PEMBAHASAN
4 Fuad Farid Isma’il, Cara Mudah Belajar Filsafat, (Yogyakarta, 2012) hlm. 57
dan martabat manusia serta memberikan keseimbangan alam lewat
pemanfaatan ilmu.
Dalam aksiologi Islam Untuk membahas masalah ini, maka kita harus
memulai dengan pertanyaan. Apa tujuan ilmu itu, untuk apa ilmu itu.
Pertannyaan-pertanyaan tersebut menyangkut soal aksiologis atau nilai.
Jadi, terdapat dua kelompok dalam merespon masalah moral dalam
menghadapi dampak ilmu clan teknologi terse but. Kelompok pertama
menginginkan bahwa ilmu harus bersifat netral terhadap nilai-nilai baik itu
secara ontologis maupun aksiologis. Dalam hal ini tugas ilmliwan adalah
menemukan pengetahuan dalam terserah pada orang lain untuk
memperlunakannya, apakah ilmu tersebut digunakan untuk tujuan baik
atau untuk tujuan buruk. Kelompok kedua berpendapat sebaliknya, bahwa
netralitas ilmu terhadap nilai-nilai hanyalah terbatas pada metafisika
keilmuan, sedangkan dalam penggunaannya clan pemilihan objek
penelitian harus dilandaskan pada asas-asas moral Qujun, 1990:235).
Ilmu yang benar dalam Islam dianggap sebagai petunjuk keimanan,
sebagaimana firman Allah: ''Dan agar orang-orangyang telah diberi
i/m11 me,ryakini bahwa al-Qur'an itu/ah yang hak dan· Tuhanmu, /a/u
mereka beriman dan ahti mereka tunduk" (QS. AI-Hajj: 54 dan lihat pula
AI-Fathir. 28)5
5 A.Qodir, Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam, (Jakarta : Yayasan Obc Indonesia, 1989)
2. Nilai-Nilai merupakan kenyataan-kenyataan yang ditinjau dari segi
ontologi namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.
3. Nilai-Nilai merupakan unsur-unsur obyektif yang menyusun
kenyataan.6
11 Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan Pengantar Mengenai Sistem dan Metode, (Yogyakarta:
Andi Offset, 1990), hlm. 15
Aliran rekonstruksionalisme adalah aliran yang berusaha
merombak kebudayaan modern. Sejalan dengan pandangan
perenialisme yang memandang bahwa keadaan sekarang
merupakan zaman kebudayaan yang terganggu oleh kehancuran,
kebingungan,dan kesimpangsiuran. Aliran rekonstruksionalisme
dalam memecahkan masalah, mengembalikan kebudayaan yang
serasi dalam kehidupan manusia yang memerlukan kerja sama.
Aliran rekonstruksionisme ingin melakukan pembaharuan
kebudayaan lama dan membangun kebudayaan baru melalui
lembaga dan proses ilmu pengetahuan melalui pendidikan.
Perubahan ini dapat terwujud bila melalui usaha kerja sama
semua umat manusia atau bangsa-bangsa. Masa depan umat
manusia adalah suatu dunia yang diatur dan diperintah oleh rakyat
secara demokratis, bukan dunia yang dikuasai oleh suatu
golongan. Cita-cita demokrasi yang sebenarnya bukan hanya
dalam teori melainkan harus menjadi kenyataan, dan terlaksana
dalam praktik. Hanya dengan demikian dapat pula diwujudkan
satu dunia yang dengan potensi-potensi teknologi mampu
meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, kemakmuran, keamanan,
dan jaminan hukum bagi masyarakat, tanpa membedakan warna
kulit, nasionalitas, kepercayaan, dan agama.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Idi, A., & Jalaluddin. (1997). Filsafat Pendidikan. Jakarta: Baya Madya Pratama.
Qodir, A. (1989). Filsafat dan Ilmu Pengetahuan dalam Islam. Jakarta: Yayasan
Obc Indonesia.