Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AKSIOLOGI
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Pada mata kuliah Filsafat Umum
Dosen Pengampu: Ahmad Yani Fathur Rohman,S,.Fil.,M.Phil

Disusun Oleh:
AHMAD ILHAM Z.
MUHAMMAD FALIH RIFAT A.

PROGRAM STUDI AQIDAH DAN FILSAFAT ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat yang luarbiasa, keteguhan, serta kekuatan sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga tercurahkan limpahkan
kepada Nabi kita semua Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan atau rujukan dari berbagai sumber, sehingga dapat
memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kami dalam
pembuatan makalah ini.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang cukup seputar


Aksiologi. Di dalamnya dikupas sekilas tentang pengertian, macam-macam, dan
dampak dari media terhadap pendidikan atau pembelajaran.

Kami ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ahmad Yani Fathur
Rohman,S.,Fil.,M.Phil. Dosen mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan
kesempatan kepada kami untuk menyusun makalah ini.

Kami sadar betul bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karenanya penulis sangat menghargai masukan atau kritik yang membagun supaya
bisa lebih baik lagi dalam penyusunan makalah kedepannya.

Kediri, September 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................... 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 1

C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Aksiologi .................................................................... 2

B. Fungsi Aksiologi.......................................................................... 3

C. Pendekatan Dalam Aksiologi........................................................ 4


D. Kaitan Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu ..........................................4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.................................................................................. 5

B. Saran ........................................................................................... 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 6


BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam
mengenai ketuhanan, alam manusia, dan manusia sehingga dapat menghasilkan
pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia
setelah mencapai pengetahuan. Perkembangan yang terjadi dalam pengetahuan
ternyata melahirkan sebuah polemik baru karena kebebasan pengetahuan terhadap
nilai atau yang bisa kita sebut sebagai netralitas pengetahuan (value free).
Sebaliknya ada jenis pengetahuan yang didasarkan pada keterikatan nilai. Sekarang
mana yang lebih unggul antara netralitas pengetahuan dan pengetahuan yang
didasarkan pada keterikatan nilai? Bagian dari filsafat pengetahuan membicarakan
tentang ontologis, epistomologis dan aksiologi, Pembahasan aksiologi menyangkut
masalah nilai kegunaan ilmu. Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus
disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga nilai
kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan
bencana.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat ditarik rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian aksiologi?
2. Apa fungsi aksiologi ?
3. Apa saja pendekatan – pendekatan dalam aksiologi?
4. Apa kaitan aksiologi dengan filsafat ilmu?
C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan pengertian aksiologi
2. Untuk mengetahui fungsi aksiologi
3. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan dalam aksiologi
4. Untuk mengetahui kaitan aksiologi dengan filsafat ilmu
BAB II AKSIOLOGI ILMU

A. Pengertian Aksiologi Ilmu


Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan (Kattsoff:
1992). Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan
berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai. Aksiologi meliputi nilai-nilai,
parameter bagi apa yang disebut sebagai kebenaran atau kenyataan itu sebagaimana
kehidupan kita yang menjelajahi kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan fisik
materiil, dan kawasan simbolik yang masingmasing menunjukan aspeknya sendiri-
sendiri. Lebih dari itu, aksiologi juga menunjukan kaidah-kaidah apa yang harus
kita perhatikan di dalam menerapkan ilmu kedalam praksis. Menurut Suriasumantri
aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh. Menurut kamus Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu
pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya etika.

Menurut Bramel, aksiologi terbagi tiga bagian, yaitu :


1.Moral Conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin khusus, yaitu
etika
2.Estetic Expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan keindahan
3.Sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan melahirkan filsafat
sosial politik.
Dari definisi-definisi aksiologi di atas, terlihat dengan jelas bahwa
permasalahan utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu
yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang
dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika
dan estetika. Etika menilai perbuatan manusia, maka lebih tepat kalau dikatakan
bahwa objek formal etika adalah norma-norma kesusilaan manusia, dan dapat
dikatakan pula bahwa etika mempelajari tingkah laku manusia ditinjau dari segi baik
dan tidak baik di dalam suatu kondisi yang normative, yaitu suatu kondisi yang
melibatkan norma-norma. Sedangkan estetika berkaitan dengan nilai tentang
pengalaman keindahan yang dimiliki oleh manusia terhadap lingkungan dan
fenomena di sekelilingnya. Aksiologi adalah bagian dari filsafat yang menaruh
perhatian tentang baik dan buruk (good and bad), benar dan salah (right and wrong),
serta tentang cara dan tujuan (means and and). Aksiologi mencoba merumuskan
suatu teori yang konsisten untuk perilaku etis.

Kattsoff (2004: 323) menyatakan bahwa pertanyaan mengenai hakekat nilai


dapat dijawab dengan tiga macam cara yaitu:
1. Subyektivitas yatu nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau dari
sudut pandang ini, nilai merupakan reaksi yang diberikan manusia sebagai pelaku
dan keberadaannya tergantung dari pengalaman.
2. Obyektivisme logis yaitu nilai merupakan kenyataan ditinjau dari segi
ontologi, namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.Nilai-nilai tersebut
merupakan esensi logis dan dapat diketahui melalui akal.
3. Obyektivisme metafisik yaitu nilai merupakan unsur obyektif yang
menyusun kenyataan.

B. Fungsi Aksiologi
Aksiologi ilmu pengetahuan sebagai strategi untuk mengantisipasi
perkembangan dan teknologi (IPTEK) tetap berjalan pada jalur kemanusiaan. Oleh
karena itu daya kerja aksiologi antara lain :
1. Menjaga dan memberi arah agar proses keilmuan menemukan kebenaran yang
hakiki.
2. Dalam pemilihan objek penelaahan dapat dilakukan secara etis, tidak mengubah
kodrat manusia, dan tidak merendahkan martabat manusia.
3. Pengembangan ilmu pengetahuan diarahkan untuk dapat meningkatkan taraf
hidup yang memperhatikan kodrat dan martabat manusia serta memberikan
keseimbangan alam lewat pemanfaatan ilmu.
C. Pendekatan-Pendekatan dalam Aksiologi
Pendekatan-pendekatan dalam aksiologi dapat dijawab dengan tiga macam
cara, yaitu :
1. Nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau dari sudut pandang ini,
nilainilai merupaka reaksi-reaksi yang diberkan oleh manusia sebagai pelaku
dan keberadaannya tergantung pada pengalaman-pengalaman mereka.
2. Nilai-Nilai merupakan kenyataan-kenyataan yang ditinjau dari segi ontologi
namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.
3. Nilai-Nilai merupakan unsur-unsur obyektif yang menyusun kenyataan.

D. Hubungan Aksiologi dengan Filsafat Ilmu


Kaitan Antara Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu adalah Nilai itu bersifat
objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika nilai-nilai
tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai. Tolak ukur suatu gagasan
berada pada objeknya, bukan pada subjek yang melakukan penilaian. Kebenaran
tidak tergantung pada kebenaran pada pendapat individu melainkan pada
objektivitas fakta. Sebaliknya, nilai menjadi subjektif, apabila subjek berperan
dalam memberi penilaian; kesadaran manusia menjadi tolak ukur
penilaian.

Nilai subjektif selalu memperhatikan berbagai pandangan yang dimiliki akal


budi manusia, seperti perasaan yang akan mengasah kepada suka atau tidak suka,
senang atau tidak senang. Bagaimana dengan objektivitas ilmu? Sudah menjadi
ketentuan umum dan diterima oleh berbagai kalangan bahwa ilmu harus bersifat
objektif. Salah satu faktor yang membedakan antara peryataan ilmiah dengan
anggapan umum ialah terletak pada objektifitasnya.

Seorang ilmuan harus melihat realitas empiris dengan mengesampingkan


kesadaran yang bersifat idiologis, agama dan budaya. Seorang ilmuan haruslah
bebas dalam menentukan topik penelitiannya, bebas melakukan
eksperimeneksperimen. Ketika seorang ilmuan bekerja dia hanya tertuju kepada
proses kerja ilmiah dan tujuannya agar penelitiannya berhasil dengan baik. Nilai
objektif hanya menjadi tujuan utamanya, dia tidak mau terikat pada nilai subjektif .

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang
berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami
sebagai teori nilai. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan (Kattsoff:
1992).

Kaitan Antara Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu adalah Nilai itu bersifat
objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika nilai-nilai
tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai.

Aksiologi membberikan jawaban untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu


itu di pergunakan. Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan
kaidah-kaidah nilai. Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-
pilihan nilai. Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang merupakan
operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma nilai
B. Saran

Seorang pendidik hendaknya tahu akan pentingya hakekat nilai yang akan
diajarkan kepada para anak didiknya, sehingga anak didik mengetahui etika
keilmuan yang bermoral dalam ilmu yang dipelajarinya.

Semoga makalah ini bisa menjadi bahan acuan dan semangat untuk
mengkaji dan membuat makalah yang semakin baik. Pembahasan makalah ini
mungkin masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis masih membutuhkan
saran dan perbaikan dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Totok Wahyu. 2016. Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika.
KANAL (JURNAL ILMU KOMUNIKASI). 4(2), 187-204.

Amsal, Bachtiar. 2004. Filsafat Ilmu.


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Barnadib, Imam. 1990. Filsafat Pendidikan.
Yogyakarta: Andi offset.
Jalius Jama. 2008. Filsafat Ilmu.
Padang: Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Jujun , S. Suriassumantri. 1999. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer.
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan https://www.coursehero.com/
file/55532917/Aksiologi-ilmu-pengetahuandoc/

Anda mungkin juga menyukai