Dosen pengampu :
DR. H. ZAINUDDIN FANANI, SEI, M.Pd.I
FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI) AL-QOLAM GONDANGLEGI
MALANG
2023
KATA PENGANTAR
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................................I
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................II
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................................................2
PEBAHASAN..........................................................................................................................................2
A. Pengertian Aksiologi Filsafat...........................................................................................................2
B. Kegunaan Aksiologi Filsafat............................................................................................................4
C. Cara Aksiologi Memecahkan Masalah............................................................................................8
BAB III..................................................................................................................................................10
PENUTUP..............................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................11
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu merupakan sesuatu yang paling penting bagi manusia, karena dengan ilmu semua
keperluan dan kebutuhan manusia bisa terpenuhi secara lebih cepat dan lebih mudah.
Dan merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangat
berhutang kepadailmu. Ilmu telah banyak mengubah wajah dunia seperti hal
memberantas penyakit, kelaparan, kemiskinan dan berbagai wajah kehidupan yang sulit
lainnya. Dengan kemajuan ilmu juga manusia bisa merasakan kemudahan lainnya
seperti transportasi, pemukiman, pendidikan, komunikasi dan sebagainya. Singkatnya
ilmu merupakan sarana untuk membantu manusia dalam mencapai tujuan hidupnya.
Aksiologi merupakan bagian dari filsafat ilmu yang mempertanyakan bagaimana manuasia
menggunakan ilmunya. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari bahasa yunani yaitu
axsios yang artinya nilai dan logos yang artinya teori atau ilmu. Jadi aksiologi teori
tentang nilai dalam berbagai bentuk.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi
kehidupan manusia tentang nilai-nilai khususnya etika.
Pembahasan aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Ilmu tidak bebas nilai.
Artinya pada tahap-tahap tertentu kadang ilmu harus di sesuaikan dengan nilai-nilai
budaya, moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat dirasakan
oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan bersama bukan sebaliknya
menimbulkan bencana.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan Aksiologi?
2. Apa fungsi Aksiologi?
3. Bagaimana cara Aksiologi Filsafat memecahkan masalah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Aksiologi.
2. Untuk mengetahui apa fungsi Aksiologi Filsafat.
3. Untuk mengetahui cara Aksiologi Filsafat memecahkan masalah
1
BAB II
PEBAHASAN
Menurut bahasa Yunani AKSIOLOGI berasal dari kata axios artinya nilai
dan logos artinya Teori atau Ilmu. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia
Aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia kajian
tentang nilai-nilai khususnya etika. Dalam Encyclopedia of philosophy dijelaskan
aksiologi disamakan dengan value dan valuation :
1. Nilai digunakan sebagai benda abstrak. Dalam pengertian yang lebih sempit
seperti baik, menarik dan bagus. Sedangkan dalam pengertian yang lebih luas
mencakup sebagai tambahan segala bentuk kewajiban, kebenaran, dan kesucian.
2. Nilai sebagai kata benda konkret. Contohnya ketika kita berkata sebuah nilai
atau nilai-nilai. Ia sering dipakai untuk merujuk kepada sesuatu yang bernilai,
sepertinya atau nilai dia.
3. Nilai juga dipakai sebagai kata kerja ekspresi menilai, memberi nilai atau
dinilai.
Dari definisi aksiologi diatas terlihat dengan jelas bahwa permasalahan utama
adalah mengenai nilai. Nilai yang di maksud adalah sesuatu yang dimiliki manusia
untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang di nilai. Teori tentang
nilai yang dalam filsafat mengacu pada etika dan estetika.
Aksiologi ilmu terdiri dari nilai-nilai yang bersifat normatif dalam pemberian
makna terhadap kebenaran atau kenyataan sebagaimana dijumpai dalam kehidupan
yang menjelajahi berbagai kawasan seperti kawasan sosial, kawasan simbolik
ataupun fisik material.
Jadi, aksiologi adalah teori tentang nilai. Berikut ini di jelaskan beberapa
definisi aksiologi
a) Menurut Suriasumantri (1990:234) aksiologi adalah teori nilai yang berkaitan
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperleh.
b) Menurut Wibosono (dalam Surajiyo, 2009:152) aksiologi adalah nilai- nilai
sebagai tolak ukur kebenaran, etika, dan moral sebagai dasar normative
penelitian dan panggilan, serta penerapan ilmu.
2
c) Scheleer dan Langeveld mengontraskan aksiologi dengan praxeology, yaitu
suatu teori dasar tentang tindakan tetapi lebih sering dikontrask an dengan
3
3
Apa guna pengetahuan filsafat? Atau, apa kegunaan filsafat? Tidak setiap
orang perlu mengetahui filsafat. Tetapi orang yang merasa perlu berpartisipasi
dalam membangun dunia perlu mengetahui filsafat. Mengapa? Karena dunia
dibangun oleh dua kekuatan : Agama dan Filsafat.
Untuk mengetahui kegunaan filsafat, kita dapat memulainya dengan
melihat filsafat sebagai tiga hal, pertama filsafat sebagai kumpulan teori pilsafat,
kedua filsafat sebagai metode pemecahan masalah, ketiga, filsafat sebagai
pandangan hidup (Philosophy of life).
Mengetahui teori-teori filsafat amat perlu karena dunia dibentuk oleh
teori-teori itu. Jika anda tidak senang pada komonisme maka anda harus
mengetahui Marxisme, karena teori filsafat untuk komonisme itu ada dalam
marxisme. Jika anda menyenangi ajaran Syari'ah Dua belas di Iran, Maka anda
hendaknya mengetahui filsafat Mulla Shadra. Begitulah kira-kira. Dan jika anda
hendak membentuk dunia, baik dunia besar ataupun dunia kecil (Diri Sendiri),
maka anda tidak dapat mengelak dari penggunaan teori filsafat. Jadi, mengetahui
teori-teori filsafat amatlah perlu. Filsafat sebagai teori filsafat juga perlu
dipelajar dalam bidang filsafat.
Yang amat penting ialah filsafat sebagai Methodology yaitu cara
memecahkan masalah yang dihadapi. Disini filsafat digunakan sebagai satu cara
atau model pemecahan masalah secara mendalam dan universal. Filsafat perlu
mencari sebab terakhir dan dari sudut pandang seluas-luasnya. Hal ini diuraikan
pada bagian lain sesudah ini.
Filsafat sebagai pandangan hidup tentu perlu juga diketahui. Mengapa
Misalnya salah seorang presiden Amerikaa (Bill Clinton, 1998), telah mengaku
berzina, dan masyarakatnya yang memberikan dukungan? Mungkinkah hal ini
seperti itu untuk Indonesia? Presiden Indonesia yang mengaku berzina pasti
akan dicopot oleh masyarakat Indonesia. Mengapa berbeda? Karena masyarakat
Indonesia berbeda pandangan hidup dengan masyarakat Amerika.
Filsafat sebagai Fhilosophy of live sama dengan agama, dalam hal sam
mempengaruhi sikap dan tindakan penganutnya, bila agama dari tuhan atau dari
langit maka filsafat (Sebagai Pandangan Hidup) yang berasal dari pandangan
manusia.
5
Dalam perkembangan terakhir fikih diahami oleh kalangan pakar usul fiqih
sebagai hukum praktis hasil ijtihat. Sementara dikalangan pakar fikih, al-fiqh
dipahami sebagai kumpulan hukum islami yang mencakup semua aspek syar'i
baik yang tertuang secara tekstual maupun hasil penalaran terhadap sesuatu
teks. Itulah sebabnya dikalangan ahli ushul al-fiqh konsep syariah dipahami
sebagai teks syar'i yakni Al-Qur'an dan al-sunah yang tetap dan tidak pemah
mengalami perubahan.
Butir-butir aturan dan ketentuan hukum yang ada dalam fikih pada garis
besarnya cukup tiga unsur pokok. Pertama, perintah seperti shalat, zakat,
puasa, dan sebagainya. Kedua, larangan, seperti larangan musyrik, zina, dan
sebagainya. Ketiga, petunjuk, seperti cara shalat, cara puasa, dan sebagainya.
Keseluruhan unsur pokok diatas bila dilihat dari sudut sifatnya, ia dapat dibagi
menjadi dua. Pertama, bersifat tetap, tidak terpengaruh oleh kondisi tertentu,
seperti sebagian aqidah dan seluruh ibadah mahdhah; dalam hal ini ijtihat
tidak berlaku padanya. Kedua, yang bersifat dapat berubah sesuai dengan
kondisi tertentu.
Hukum islami yang dijadikan aturan beramal ada didalam fikih sebagai
kumpulan hukum. Fikih (dalam arti kumpulan hukum) itu dibuat berdasarkan
kaidah-kaidah hukum (yang berfungsi sebagai teori) yang digunakan dalam
menetapkan hukum tersebut. Ternyata kaidah-kaidah pembuatan hukum (usul
al-fiqh) itu dibuat berdasarkan teori-teori filsafat. Karena itu manthiq (mantik,
logika) amat penting bagi ulama usul al-fiqh. Jadi, kesimpulannya, memang
benar, filsafat, khususnya filsafat sebagai metodologi.
3.Kegunaan Filsafat Bagi Bahasa
Disepakati oleh para ahli bahwa bahasa berfungsi sebagai alat untuk
mengekspresikan perasaan dan pikiran. Telihat adanya hubungan yang erat
antara bahasa dan pikiran. Akhmad Abdurrahman hamad (Al-'Alaqah bayn
al-Lughah wa al-Fikr, dan al-Ma'rifah al-jami'iyyah) menggambarkan
hubungan itu bagaikan satu mata uang yang mempunyai dua sisi.
Tatkala bahasa berfungsi sebagai alat berfikir ilmiah muncul problem yang
serius, ini diselesaikan anatara lain dengan bantuan filsafat. Begitu juga
tatkala pemikiran (filsafat) sampai pada perumusan konsep yang rumit,
8
Dalam hidup kita, pasti kita banyak masalah. Masalah artinya kesulitan.
Kehidupan akan dijalani lebih enak bila masalah terseleaikan. Ada banyak cara
dalam menyelesaikan masalah, mulai dari yang amat sederhana sampai yang
rumit.
Ada rapat disebuah RT. Yang dibicarakan masalah keamanan. Pak ketua RT.
Menyatakan bahwa akhir-akhir ini dikampung kita banyak pencurian, tidak
seperti biasanya. Menanggapi itu hamper semua orang yang hadir mengusulkan
agar ronda malam ipergiat inilah kira-kira cara orang awam menyelesaikan
masalah.
Disitu ada orang yang berpendapat lain ia bertanya barang apa saja yang
biasanya dicuri. Sejak bulan apa, pada ukul berapa biasanya terjadi. Lantas ia
mengusulkan selain meningkatkan ronda, sebalinya digiatkan juga pengajian. Ia
melakukan identifikasi lebih dahulu, lantas ia melihat penyebab lebih mendasar,
ia piker bila perondanya bermoral buruk, bias-bisa peronda itu sendiri yang
mencuri. Orang ini ilmuan. Kira-kira beginilah penyelesaian sains. Filsafat pun
mempunyai cara tersendiri dalam menyelesaikan masalah.
Sesuai dengan sifatnya, filsafat menyelesaikan masalah secara mendalam dan
universal. Penyelesaian filsafat bersifat mendalam, artinya ia ingin mencari asal
masalah. Universal, artinya filsafat ingin masalah itu dilihatdalam hubungan
seluas-luasnya agar nantinya penyelesaian itu cepat dan berakibat seluas
9
mungkin.
Banyak orang Islam tidak menyenangi sebagian Budaya Barat, khususnya
tentang kebebasan seks. Mereka mengatakan kebebasan seks harus diberantas.
Ini penyelesaian langsung sedikit mendalam bila kita mengusulkan perketat
masuknya informasi dari Barat terutama yang menyangkut kebebasan seks, atau
kita mengusulkan sensor film biperberat. Filsafat belum puan dengan
penyelesaian itu. Lalu bagaimana?
Menyelesaian ini mendalam, karena telah menemukan penyebab yang paling
asal. Penyelesaian itu juga universal, karena akan diperbaiki pada akhirnya kelak
bukan hanya persoalan kebebasan seks,hal lain yang merupakan turunan
Rasionalisme juga akan dengan sendirinya hilang.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Menurut bahasa Yunani AKSIOLOGI berasal dari kata axios artinya nilai dan
logos artinya Teori atau Ilmu Aksiologi adalah kegunaan ilmu pengetahuan
bagi kehidupan manusia kajian tentang nilai-nilai khususnya etika
2. Kegunan filsafat yang lain ialah sebagai methodology, maksudnya sebagai
metode dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah bahkan sebagai metode
dalam memandang dunia (world view).
3. Nilai adalah sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai
pertimbangan tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat
mengacu pada masalah etika dan estetika.
10
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal HMJ Aqidah dan Filsafat UIN SGD Bandung Vol. I No. 1, April 2013
11