Kelompok 5
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL........................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
A. Definisi Aksiologi Ilmu Pendidikan.................................................................3
B. Aliran Filsafat Aksiologi..................................................................................6
C. Tujuan Aksiologi Dalam Kehidupan................................................................8
BAB III PENUTUP.............................................................................................9
A. Kesimpulan ......................................................................................................9
B. Saran.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................10
iii
2
BAB I
PENDAHULUAN
1
Juhari. Aksiologi Ilmu Pengetahuan. (Banda Aceh: Al-Idarah, Vol. 3, No. 1, 2019). Hal. 96.
2
B. Rumusan masalah.
Dari latar belakang masalah di atas dapat kita ketahui bahwa rumusan
masalah yang akan di bahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang di maksud dengan Aksiologi Ilmu Pendidikan?
2. Apa saja Aliran Filsafat Aksiologi?
3. Apa saja Tujuan Aksiologi Dalam Kehidupan?
C. Tujuan.
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Agar kita dapat mengetahui apa itu Aksiologi Ilmu Pendidikan.
2. Agar kita dapat mengetahui Aliran Filsafat Aksiologi.
3. Agar kita dapat mengetahui Tujuan Aksiologi Dalam Kehidupan.
11
BAB II
PEMBAHASAN
2
Suaedi. Pengantar Filsafat Ilmu. (Bogor: IPB Press, 2016). Hal. 106.
3
Ibid, hal 107.
11
pisau yang baik adalah pisau yang dapat digunakan untuk mengiris. Jadi, nilai
instrinsik ialah nilai yang yang dikandung pisau itu sendiri atau sesuatu itu
sendiri, sedangkan nilai instrumental ialah nilai sesuatu yang bermanfaat atau
dapat dikatakan nilai guna.
Aksiologi terdiri dari dua hal utama, yaitu: etika atau bagian filsafat nilai dan
penilaian yang membicarakan baik buruk suatu prilaku. Semua prilaku
mempunyai nilai dan tidak bebas dari penilaian. Jadi, tidak benar suatu prilaku
dikatakan tidak etis dan etis. Lebih tepat, prilaku adalah beretika baik atau
beretika tidak baik. Secara garis besar, aksiologi dibagi menjadi dua bidang, yaitu
etika dan estetika.
1. Etika.
Etika pada hakikatnya adalah kajian tentang hakikat moral dan keputusan
(kegiatan menilai). Etika sebagai suatu prinsip (pandangan mendasar) bagi
perilaku manusia, kadang-kadang disebut sebagai moral. Kegiatan menilai pada
ilmu (sains) telah dibangun berdasarkan toleransi atau ketidakpastian. Terdapat
spesifikasi tentang toleransi yang dapat dicapai. Di dalam ilmu yang telah
berkembang selangkah demi selangkah, pertukaran informasi antar manusia selalu
menjadi sarana perdebatan tentang toleransi.4
Nilai itu objektif, jika ia tidak bergantung pada subjek atau kesadaran yang
menilai. Nilai objektif selalu muncul karena adanya pandangan filsafat tentang
objektivisme. Objektivisme ini beranggapan pada tolak ukur suatu gagasan yang
berada pada objeknya, sesuatu yang memiliki kadar secara realitas dan benar-
benar ada. Misalnya, kebenaran tidak bergantung pada pendapat seseorang,
melainkan pada objektivitas fakta, kebenaran tidak diperkuat atau diperlemah oleh
prosedurprosedur. Demikian juga dengan sesuatu yang bernilai indah.
Pandangan orang yang memiliki selera yang rendah tidak akan mengurangi
keindahan yang ada pada sesuatu yang bernilai indah tersebut. Nilai adalah nilai.
Manusia cuma pengamat. Pengertian etika dipakai dalam dua bentuk arti, yaitu:5
4
Ansharullah. Pengantar Filsafat. (Kalimantan Selatan: LPKU, 2019). Hal. 60.
5
Ibid, hal 67.
11
lukisan) atau justru subjektif (terletak dalam mata manusia sendiri). Filosof Hegel
dan Schopenhauer telah mencoba untuk menyusun suatu hirarki dari bentuk-
bentuk dalam estetika. Hegel membedakan suatu rangkaian seni yang dimulai
pada arsitektur dan berakhir pada puisi. Makin kecil unsur materi dalam suatu
bentuk seni, makin tinggi tempatnya di atas tanda hirarki. Adapun tokoh
Schopenhauer melihat suatu rangkaian yang mulai pada arsitektur dan memuncak
dalam musik. Musik mendapat tempat istimewa dalam estetika.
6
Soelaiman, Darwis A. Filsafat Ilmu Pengetahuan: Perspektif Barat dan Islam. (Aceh: Bandar
Publishing, 2019), hal 106.
11
7
Ibid, hal 107.
11
8
Octaviana, Dila Rukmi. Hakikat Manusia: Pengetahuan (Knowladge), Ilmu Pengetahuan (Sains),
Filsafat Dan Agama. (Yogyakarta: Jurnal Tawadhu Vol. 5 no. 2, 2021). Hal. 154.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Kesimpulan yang dapat saya sampaikan adalah :
Bedasarkan bahasa Yunani, aksiologi berasal dari kata ‘axios’ dalam bahasa
Yunani artinya nilai dan logos yang artinya ilmu. Dengan demikian, dapat diambil
kesimpulan bahwa aksiologi adalah ‘ilmu tentang nilai’. Aksiologi terdiri dari
dua hal utama, yaitu: etika atau bagian filsafat nilai dan penilaian yang
membicarakan baik buruk suatu prilaku. Semua prilaku mempunyai nilai dan
tidak bebas dari penilaian. Jadi, tidak benar suatu prilaku dikatakan tidak etis dan
etis. Lebih tepat, prilaku adalah beretika baik atau beretika tidak baik.
B. Saran.
Saran yang dapat pemakalah sampaikan adalah dengan membaca seluruh
materi pada makalah maka dapat kita ketahui ilmu pengetahuan sangat penting
bagi manusia, oleh karena itu diharapkan pada seluruh manusia dapat
menggunakan ilmu dengan baik serta menuntut ilmu dengan giat.
Demikianlah makalah ini dibuat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan di dalam penulisan maupun pengambilan referensi, oleh sebab itu
selaku penyusun makalah ini menerima kritik dan saran agar untuk pembuatan
makalah kami ke depan menjadi lebih baik. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kita semua. Aamiin.
12
DAFTAR PUSTAKA
13