MAKALAH AKSIOLOGI
Oleh
1
i
KATA PENGANTAR
Makassar,
Oktober
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 3
A. Latar Belakang.......................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.................................................................... 3
C. Tujuan Masalah......................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 5
A. Definisi Aksiologi..................................................................... 5
B. Fungsi Aksiologi...................................................................... 5
C. Pendekatan-Pendekatan dalam Aksiologi............................ 6
D. Ilmu Pengetahuan dalam Aksiologi....................................... 6
E. Makna dan Kedudukan Nilai Ilmu.......................................... 9
F. Etika dalam Ilmu Pengetahuan............................................... 11
G. Landasan Membangun Sikap Etis......................................... 20
BAB III PENUTUP................................................................................. 23
A. Kesimpulan................................................................................ 23
B. Saran.......................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam manusia,
danmanusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal
manusia setelah mencapai pengetahuan.
Perkembangan yang terjadi dalam pengetahuan ternyata
melahirkan sebuah polemik baru karena kebebasan
pengetahuan terhadap nilai atau yang bisa kita sebut
sebagai netralitas pengetahuan (value free). Sebaliknya ada jenis
pengetahuan yang didasarkan pada keterikatan nilai. Sekarang
mana yang lebih unggul antara netralitas pengetahuan dan
pengetahuan yang didasarkan pada keterikatan nilai?
Bagian dari filsafat pengetahuan membicarakan tentang
ontologis, epistomologis dan aksiologi, Pembahasan aksiologi
menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Artinya pada tahap-
tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai
budaya dan moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan
ilmu tersebut dapat dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya
meningkatkan kesejahteraan bersama, bukan sebaliknya malahan
menimbulkan bencana.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut:
H. Apa yang dimaksud dengan aksiologi?
I. Apa yang menjadi fungsi dari aksiologi?
J. Bagaimana pendekatan-pendekatan dalam aksiologi?
K. Bagaimana ilmu pengetahuan dalam aksiologi?
L. Bagaimana makna dan kedudukan nilai ilmu?
4
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Aksiologi
Istilah aksiologi dalam bahasa Inggris adalah axiology, berasal
dari kata Yunani axios (layak, pantas) dan logos (ilmu, studi
mengenai). Dalam filsafat, pembicaraan aksiologis merupakan analisis
untuk mengetahui batas arti, ciri-ciri, tipe, kriteria dan status
epistemologis nilai-nilai. Atas dasar itu pembicaraannya juga
menyangkut pembahasan segala sesuatu yang bernilai dan siapa
yang menentukan (menilai) bahwa sesuatu itu bernilai. Sudah tentu,
dalam filsafat ilmu, yang dimaksudkan sebagai sesuatu adalah ilmu.
Artinya, ilmu itulah yang akan dibicarakan nilai-nilainya, atau
kebernilaiannya.
Jika pembicaraan filsafat ilmu pada aspek ontologi telah
membawa kita pada pandangan (menurut filsafat science moderen
dan filsafat ilmu islami) tentang apa hakikat obyek ilmu pengetahuan,
yang daripadanya kita bisa menjawab pertanyaan apa hakikat ilmu
pengetahuan. Pembicaraan mengenai sumber pengetahuan kita juga
telah memperoleh pengertian dari mana pengetahuan potensial
diperoleh. Pembicaraan pada aspek epistemologi telah membawa kita
pandangan mengenai bagaimana ilmu pengetahuan dicapai secara
sah dan benar.
B. Fungsi Aksiologi
Aksiologi ilmu pengetahuan sebagai strategi untuk
mengantisipasi perkembangan dan teknologi (IPTEK) tetap
berjalan pada jalur kemanusiaan. Oleh karena itu daya kerja
aksiologi antara lain :
1. Menjaga dan memberi arah agar proses keilmuan menemukan
kebenaran yang hakiki.
6
6
7
7
8
8
9
9
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
2. Kesetimbangan (Mizan)
Dalam kebulatan homogen tempat kehidupan berada
dalam perspektip islam. Anasirnya yang beragam harus disetim-
bangkan agar menghasilkan tatanan sosial yang paling bak.
Sehingga kesetimbangan yang diwujudkannya, bukanlah
kesetimbangan mekanistis, (hhm Q.67:3-4, Q.5:87, Q.57:25).
3. Kebebasan (berkehendak)
Manusia sebagai khalifatullah adalah makhluk teomorfis. Ia
mempunyai kapasitas untuk memproyeksikan sifat-sifat ilahiah
dengan kapasitas kemanusiaannya itu dalam kehidupan
berkebudayaannya demikian pula ia punya kemungkinan untuk
merefleksikan.
Sifat-sifat sebaliknya. Dengan potensinya untuk melakukan
pertimbangan memilih, manusia memiliki kebebasan untuk
memilih
Kebebasan pada hakekatnya adalah peluang otonomi pada
manusia, sehingga ia mempunyai kemampuan bertindak atas kes
ad ajiannya sendiri, (lihat q. 18:29)
4. Tanggungjawab
Yang secara logis berhubungan dengan kebebasan
berkehendak adalah tanggungjawab. Tanggungjawab
menetapkan batasan apa yang bebas dilakukan manusia dengan
21
22
22
23
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu;
axios yang berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang
berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai teori nilai.
2. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan yang
menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut
pandang kefilsafatan (Kattsoff: 1992).
3. Kaitan Antara Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu adalah Nilai itu
bersifat objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif.
Dikatakan objektif jika nilai-nilai tidak tergantung pada subjek
atau kesadaran yang menilai.
4. Aksiologi memberikan jawaban untuk apa pengetahuan yang
berupa ilmu itu di pergunakan. Bagaimana kaitan antara cara
penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah nilai. Bagaimana
penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan
nilai. Bagaimana kaitan antara teknik prosedural yang
merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma
nilai.
B. Saran
Seorang pendidik hendaknya tahu akan pentingya hakekat
nilai yang akan diajarkan kepada para anak didiknya, sehingga
anak didik mengetahui etika keilmuan yang bermoral dalam ilmu
yang dipelajarinya. Semoga makalah ini bisa menjadi bahan
acuan dan semangat untuk mengkaji dan membuat makalah
yang semakin baik. Pembahasan makalah ini mungkin masih
kurang sempurna. Oleh karena itu penulis masih membutuhkan
saran dan perbaikan dari para pembaca.
25
DAFTAR PUSTAKA
25