Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AKSIOLOGI

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pada mata
kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu: H. Kamal Hasuna,M. Pd.

Disusun Oleh:

Muhammad Diky
2112140543
Muhammad Rahim
2112140549
Nurul Ramadhani
2112140551
Lia Husnul khatimah
2112140542

PROGRAM STUDI HUKUM TATA NEGARA


FAKULTAS SYARIAH INSTITUS AGAMA ISLAM NEGERI
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah memberikan
nikmat yang luar biasa, keteguhan, serta Kekuatan sehingga kami Bisa
menyelesaikan makalah ini. Shalawat beserta salam semoga tercurah kan
limpahkan kepada Nabi kita semua Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya.
Dalam penyusunan makalah ini, kami telah berusaha semaksimal mungkin dan
tentunya dengan bantuan atau rujukan dari berbagai sumber, sehingga dapat
memperlancar penyusunan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu kami dalam
pembuatan makalah ini. Diharapkan makalah ini dapat memberikan wawasan yang
cukup seputar Aksiologi. Di dalamnya dikupas sekilas tentang pengertian, macam-
macam, dan dampak dari media terhadap pendidikan atau pembelajaran. Kami
ucapkan banyak terima kasih kepada Bapak H. Kamal Hasuna,M. Pd. Dosen mata
kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
menyusun makalah ini. Kami sadar betul bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karenanya penulis sangat menghargai masukan atau kritik yang
membagun supaya bisa lebih baik lagi dalam penyusunan makalah ke depannya.

Palangkaraya, Desember 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................... 1
A.Latar Belakang................................................................................................. 1
B.Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
C.Tujuan Penulisan.............................................................................................. 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
A.Pengertian Aksiologi ....................................................................................... 2
B.Fungsi Aksiologi .............................................................................................. 3
C.Pendekatan-Pendekatan dalam Aksiologi ........................................................ 3
BAB III.................................................................................................................... 5
A. Kesimpulan ................................................................................................. 5
B. Saran............................................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Masalah Filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan


mendalam Mengenai ketuhanan, alam manusia, dan manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang
dapat dicapai akal manusia setelah mencapai pengetahuan. Perkembangan
yang terjadi dalam pengetahuan ternyata melahirkan sebuah polemik baru
karena kebebasan pengetahuan terhadap nilai atau yang bisa kita sebut
sebagai netralitas pengetahuan (value free). Sebaliknya ada jenis
pengetahuan yang didasarkan pada keterikatan nilai. Sekarang mana yang
lebih unggul antara netralitas pengetahuan dan pengetahuan yang
didasarkan pada keterikatan nilai? Bagian dari filsafat pengetahuan
membicarakan tentang ontologis, epistomologis dan aksiologi, Pembahasan
aksiologi menyangkut masalah nilai kegunaan ilmu. Artinya pada tahap-
tahap tertentu kadang ilmu harus disesuaikan dengan nilai-nilai budaya dan
moral suatu masyarakat, sehingga nilai kegunaan ilmu tersebut dapat
dirasakan oleh masyarakat dalam usahanya meningkatkan kesejahteraan
bersama, bukan sebaliknya malahan menimbulkan bencana.

B.Rumusan Masalah

Dari latar belakang masalah di atas dapat ditarik rumusan masalah sebagai
Berikut:

1. Apa pengertian aksiologi?


2. Apa fungsi aksiologi ?
3. Apa saja pendekatan – pendekatan dalam aksiologi?
4. Apa kaitan aksiologi dengan filsafat ilmu?

C.Tujuan Penulisan

5. Untuk menjelaskan pengertian aksiologi


6. Untuk mengetahui fungsi aksiologi
7. Untuk mengetahui pendekatan-pendekatan dalam aksiologi
8. Untuk mengetahui kaitan aksiologi dengan filsafat ilmu

1
BAB II
AKSIOLOGI ILMU

A.Pengertian Aksiologi

Ilmu Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang
Berarti sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi
dipahami sebagai teori nilai. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan
yang menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang
kefilsafatan (Kattsoff: 1992). Nilai yang dimaksud adalah sesuatu yang dimiliki
manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Aksiologi meliputi nilai-nilai, parameter bagi apa yang disebut sebagai
kebenaran atau kenyataan itu sebagaimana kehidupan kita yang menjelajahi
kawasan, seperti kawasan sosial, kawasan fisik materiil, dan kawasan simbolik
yang masing masing menunjukan aspeknya sendiri-sendiri. Lebih dari itu,
aksiologi juga menunjukan kaidah-kaidah apa yang harus kita perhatikan di
dalam menerapkan ilmu kedalam praksis. Menurut Suriasumantri aksiologi
adalah teori nilai yang berkaitan dengan kegunaan dari pengetahuan yang
diperoleh. Menurut kamus Bahasa Indonesia aksiologi adalah kegunaan ilmu
pengetahuan bagi kehidupan manusia, kajian tentang nilai-nilai khususnya
etika. Menurut Bramel, aksiologi terbagi tiga bagian, yaitu :

a. Moral Conduct, yaitu tindakan moral, bidang ini melahirkan disiplin


khusus, yaitu etiyait
b. Estetic Expression, yaitu ekspresi keindahan. Bidang ini melahirkan
keindahan
c. Sosio-political life, yaitu kehidupan sosial politik, yang akan
melahirkan filsafat sosial politik.

Dari definisi-definisi aksiologi di atas, terlihat dengan jelas bahwa


permasalahan utama adalah mengenai nilai. Nilai yang dimaksud adalah
sesuatu yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan
tentang apa yang dinilai. Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada
permasalahan etika dan estetika. Etika menilai perbuatan manusia, maka lebih
tepat kalau dikatakan bahwa objek formal etika adalah norma-norma kesusilaan
manusia, dan dapat dikatakan pula bahwa etika mempelajari tingkah laku
manusia ditinjau dari segi baik dan tidak baik di dalam suatu kondisi yang
normative, yaitu suatu kondisi yang melibatkan norma-norma. Sedangkan
estetika berkaitan dengan nilai tentang pengalaman keindahan yang dimiliki
oleh manusia terhadap lingkungan dan fenomena di sekelilingnya. Aksiologi
adalah bagian dari filsafat yang menaruh perhatian tentang baik dan buruk

2
(good and bad), benar dan salah (right and wrong), serta tentang cara dan tujuan
(means and and). Aksiologi mencoba merumuskan suatu teori yang konsisten
untuk perilaku etis. Kattsoff (2004: 323) menyatakan bahwa pertanyaan
mengenai hakekat nilai dapat dijawab dengan tiga macam cara yaitu;
a. Subyektivitas yatu nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau
dari sudut pandang ini, nilai merupakan reaksi yang diberikan
manusia sebagai pelaku dan keberadaannya tergantung dari
pengalaman.
b. Obyektivisme logis yaitu nilai merupakan kenyataan ditinjau dari
segi ontologi, namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu. Nilai-
nilai tersebut merupakan esensi logis dan dapat diketahui melalui
akal.
c. Obyektivisme metafisik yaitu nilai merupakan unsur obyektif yang
menyusun kenyataan.

B.Fungsi Aksiologi

Aksiologi ilmu Pengetahuan Sebagai strategi untuk mengantisipasi


Perkembangan dan teknologi (IPTEK) tetap berjalan pada jalur kemanusiaan.
Oleh karena itu daya kerja aksiologi antara lain :

a. Menjaga dan memberi arah agar proses keilmuan menemukan


kebenaran yang hakiki.
b. Dalam pemilihan objek penelaahan dapat dilakukan secara etis,
tidak mengubah kodrat manusia, dan tidak merendahkan martabat
manusia.
c. Pengembangan ilmu pengetahuan diarahkan untuk dapat
meningkatkan taraf hidup yang memperhatikan kodrat dan martabat
manusia serta memberikan keseimbangan alam lewat pemanfaatan
ilmu.

C.Pendekatan-Pendekatan dalam Aksiologi

Pendekatan-pendekatan dalam aksiologi dapat dijawab dengan tiga macam


Cara, yaitu :

a. Nilai sepenuhnya berhakekat subyektif. Ditinjau dari sudut pandang


ini, nilai-nilai merupaka reaksi-reaksi yang diberkan oleh manusia
sebagai pelaku dan keberadaannya tergantung pada pengalaman-
pengalaman mereka.
b. Nilai-Nilai merupakan kenyataan-kenyataan yang ditinjau dari segi
ontologi namun tidak terdapat dalam ruang dan waktu.

3
c. Nilai-Nilai merupakan unsur-unsur obyektif yang menyusun
kenyataan. Hubungan Aksiologi dengan Filsafat Ilmu Kaitan Antara
Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu adalah Nilai itu bersifat Objektif,
tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika nilai-
nilai tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai.
Tolak ukur suatu gagasan berada pada objeknya, bukan pada subjek
yang melakukan penilaian. Kebenaran tidak tergantung pada
kebenaran pada pendapat individu melainkan pada objektivitas
fakta. Sebaliknya, nilai menjadi subjektif, apabila subjek berperan
dalam memberi penilaian; kesadaran manusia menjadi tolak ukur
penilaian. Nilai subjektif selalu memperhatikan berbagai pandangan
yang dimiliki akal budi manusia, seperti perasaan yang akan
mengasah kepada suka atau tidak suka, senang atau tidak senang.
Bagaimana dengan objektivitas ilmu? Sudah menjadi ketentuan
umum dan diterima oleh berbagai kalangan bahwa ilmu harus
bersifat objektif. Salah satu faktor yang membedakan antara
peryataan ilmiah dengan anggapan umum ialah terletak pada
objektifitas nya. Seorang ilmuan harus melihat realitas empiris
dengan mengesampingkan kesadaran yang bersifat idiologis, agama
dan budaya. Seorang ilmuan haruslah bebas dalam menentukan
topik penelitiannya, bebas melakukan eksperimen eksperimen.
Ketika seorang ilmuan bekerja dia hanya tertuju kepada proses kerja
ilmiah dan tujuannya agar penelitiannya berhasil dengan baik. Nilai
objektif hanya menjadi tujuan utamanya, dia tidak mau terikat pada
nilai subjektif .

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aksiologi adalah istilah yang berasal dari kata Yunani yaitu; axios yang berarti
sesuai atau wajar. Sedangkan logos yang berarti ilmu. Aksiologi dipahami sebagai
teori nilai. Aksiologi ilmu (nilai) adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan (Kattsoff:
1992). Kaitan Antara Aksiologi Dengan Filsafat Ilmu adalah Nilai itu bersifat
objektif, tapi kadang-kadang bersifat subjektif. Dikatakan objektif jika nilai-nilai
tidak tergantung pada subjek atau kesadaran yang menilai. Aksiologi membberikan
jawaban untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu di pergunakan. Bagaimana
kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah nilai. Bagaimana
penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan nilai. Bagaimana kaitan
antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan
norma-norma nilai.

B. Saran
Seorang pendidik hendaknya tahu akan pentingya hakekat nilai yang akan diajarkan
kepada para anak didiknya, sehingga anak didik mengetahui etika keilmuan yang
bermoral dalam ilmu yang dipelajarinya. Semoga makalah ini bisa menjadi bahan
acuan dan semangat untuk mengkaji dan membuat makalah yang semakin baik.
Pembahasan makalah ini mungkin masih kurang sempurna. Oleh karena itu penulis
masih membutuhkan saran dan perbaikan dari para pembaca.

5
DAFTAR PUSTAKA

Abadi, Totok Wahyu. 2016. Aksiologi: Antara Etika, Moral, dan Estetika. KANAL
(JURNAL ILMU KOMUNIKASI). 4(2), 187-204.
Amsal, Bachtiar. 2004. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Barnadib, Imam. 1990. Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Andi offset. Jalius Jama.
2008. Filsafat Ilmu. Padang: Program Pascasarjana Universitas Negeri
Padang.
Jujun , S. Suriassumantri. 1999. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan https://www.coursehero.com/
file/55532917/Aksiologi-ilmu-pengetahuandoc/

Anda mungkin juga menyukai