Disusun Oleh :
(2112140543)
(211214068)
Rizqi Nurhidayani
(2112140159)
FAKULTAS SYARIAH
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penyusun sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ...............................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
A. Antropologi Hukum ................................................................................................2
B. Sosiologi Hukum .....................................................................................................3
C. Psikologi Hukum .....................................................................................................3
D. Sejarah Hukum .......................................................................................................4
E. Perbandingan Hukum .............................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................6
A. Kesimpulan .........................................................................................................6
B. Saran ..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hukum empiris merupakan hukum yang dianut oleh masyarakat. Sebab, dalam hal
ini secara nyata hukum yang ada benar-benar dijalani dan dijadikan sebagai landasan
oleh masyarakat. Dalam ilmu hukum jika dikaji dari segi penelitian maka hukum dapat
dikaji dari dua sisi yakni sisi normatif dan sisi empirisnya. Dalam penelitian dengan
menggunakan metode hukum empiris penelitian hukum dilakukan untuk melihat hukum
dalam artian yang nyata atau dapat dikatakan melihat, meneliti bagaimana bekerjanya
hukum di masyarakat.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Antropologi Hukum
Antropologi hukum adalah salah satu ilmu yang saat ini masih dalam tahap
pertumbuhan. Ini mempelajari kekhasan bentuk hukum aktivitas manusia dalam
periode sejarah yang berbeda dan dalam keadaan yang sama sekali berbeda. Bagi
para peneliti, pengembangan bidang ini sangat penting karena membantu untuk
mengenal keragaman hukum dunia dan untuk melihat hukum melalui sudut
pandang persepsi perwakilan dari berbagai bangsa dan budaya.
Sruktur antropologi hukum mencakup bagian-bagian berikut dari disiplin ilmu ini:
Informasi teoritis tentang negara dan hukum. Ini menyiratkan studi tentang aspek
epistemologis, metodologis dengan maksud untuk penerapan hasil selanjutnya
dalam praktik.
Ontologi hukum yang merupakan bidang ilmu pengetahuan tentang keberadaan
manusia dalam hubungan hukum negara adalah hak, kebebasan, keistimewaan dan
kewajiban yang berperan penting dalam pembentukan budaya hukum masyarakat.
Antropologi etnografi sebagai bagian dari yurisprudensi. Tujuan akhir dari bidang
ilmu ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada perilaku dan
aktivitas manusia dengan evolusi norma hukum, adat istiadat yang dianut oleh
masyarakat tradisional dan kuno, hubungan hukum dan konflik timbal balik, serta
analisis komparatif terhadap usang dan sistem modern, dengan mempertimbangkan
persepsi manusia.
Fungsi dan Tujuan Antropologi Hukum
Penelitian ilmiah di industri ini adalah hasil dari diferensiasi yang mendalam antara
hukum yang ada dan aspek teoritis hukum. Antropologi dalam pengertian ini adalah
disiplin ilmu pada dua tingkatan:
fase pertama adalah blok logis-filosofis informasi tentang hukum dan negara
fase kedua adalah kompleks yang diterapkan secara praktis, yang
pengembangannya diperlukan untuk penerapan langsung dari pengetahuan yang
diperoleh dalam aktivitas yang benar-benar legal.
2
B. Sosiologi Hukum
C. Psikologi Hukum
Psikologi hukum adalah teori, penelitian, dan praktik psikologi yang berkaitan
dengan hukum dan permasalahan hukum. Psikologi hukum harus dibedakan
cakupannya dari psikologi forensik. Psikologi hukum mengkaji pola pikir dan
perilaku aparat penegak hukum seperti hakim dan jaksa, hukum acara, dan sistem
peradilan sementara psikologi forensik terfokus pada kasus tindak pidana dan hal-
hal terkaitnya seperti tersangka, terdakwa, dan pengacara. Hukum dan psikologi
tidak hanya memiliki banyak kesamaan tetapi juga perbedaan. Haney melihat ada
delapan hal yang memungkinkan terjadinya konflik antara hukum dan psikologi
yaitu:
1. Hukum cenderung konservatif sementara psikologi cenderung kreatif,
2. Hukum bersifat otoriter/normatif sementara psikologi bersifat empiris,
3. Hukum hanya memiliki dua sisi (benar dan salah) sementara psikologi penuh
eksperimen,
3
4. Hukum bersifat preskriptif (menentukan) sementara psikologi bersifat
deskriptif (menjelaskan),
5. Hukum bersifat idiografis sementara psikologi bersifat nomotetis,
6. Hukum menekankan kepastian sementara psikologi cenderung melihat adanya
kemungkinan lain (probabilistik),
7. Hukum bersifat reaktif sementara psikologi bersifat proaktif,
8. Hukum bersifat operatif sementara psikologi bersifat ilmiah.
Selain itu, hasil penelitian psikologi bersifat statistik manakala tugas hukum
bersifat klinis dan diagnostis.Dapat dikatakan dengan demikian bahwa kedua
disiplin tersebut memiliki perbedaan nilai, asumsi dasar, model, pendekatan,
kriteria, dan metode.
D. Sejarah Hukum
4
dan masyarakat yang lebih kompleks daripada studi yurisprudensi, perkara kasus
dan kode sipil yang dapat dicapai.
E. Perbandingan Hukum
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
B. Saran
Kami menyadari kemungkinan besar makalah ini masih belum sempurna dan
masih banyak kekurangan. Namun sedikit banyaknya kami berharap materi yang
ada pada makalah ini dapat menambah pengetahuan dari para pembacanya. Namun,
penyusun tetap menyarankan para pembaca untuk mencari lebih banyak referensi
untuk pembahasan tentang Sistem Peradilan pada Jurnal yang ada di situs-situs
terpercaya.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://nl.sodiummedia.com/4234765-legal-anthropology-features-structure-
functions-history-of-development
https://hukum.uma.ac.id/2021/01/31/
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_hukum
https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_hukum#:~:text=Sejarah%20hukum%2
0adalah%20studi%20tentang,sejarah%20sosial%20yang%20lebih%20luas