Anda di halaman 1dari 11

MEMAHAMI HUKUM EMPIRIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Hukum
Dosen pengampu : Muhammad Amin, S.H.I.,M

Disusun Oleh :

Muhammad Diky Andreyansyah

(2112140543)

Muhammad Taufik Wahyudi

(211214068)

Rizqi Nurhidayani

(2112140159)

PRODI HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKA RAYA

TAHUN AKADEMIK 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penyusun sangat
berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca.

Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Palangka Raya, Desember 2021

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................... ii
BAB I...................................................................................................................................1
A. Latar Belakang ........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan ...............................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................2
A. Antropologi Hukum ................................................................................................2
B. Sosiologi Hukum .....................................................................................................3
C. Psikologi Hukum .....................................................................................................3
D. Sejarah Hukum .......................................................................................................4
E. Perbandingan Hukum .............................................................................................5
BAB III.................................................................................................................................6
A. Kesimpulan .........................................................................................................6
B. Saran ..................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hukum empiris merupakan hukum yang dianut oleh masyarakat. Sebab, dalam hal
ini secara nyata hukum yang ada benar-benar dijalani dan dijadikan sebagai landasan
oleh masyarakat. Dalam ilmu hukum jika dikaji dari segi penelitian maka hukum dapat
dikaji dari dua sisi yakni sisi normatif dan sisi empirisnya. Dalam penelitian dengan
menggunakan metode hukum empiris penelitian hukum dilakukan untuk melihat hukum
dalam artian yang nyata atau dapat dikatakan melihat, meneliti bagaimana bekerjanya
hukum di masyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Antropologi Hukum ?


2. Apa itu Sosiologi Hukum?
3. Apa itu Psikologi Hukum?
4. Bagaimana Sejarah Hukum?
5. Bagaimana Perbandingan Hukum?

C. Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui Antropologi Hukum


2. Untuk mengetahui Sosiologi Hukum
3. Untuk mengetahui Psikologi Hukum
4. Untuk mengetahui Sejarah Hukum
5. Untuk mengetahui bagaimana Perbandingan Hukum

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Antropologi Hukum

Antropologi hukum adalah salah satu ilmu yang saat ini masih dalam tahap
pertumbuhan. Ini mempelajari kekhasan bentuk hukum aktivitas manusia dalam
periode sejarah yang berbeda dan dalam keadaan yang sama sekali berbeda. Bagi
para peneliti, pengembangan bidang ini sangat penting karena membantu untuk
mengenal keragaman hukum dunia dan untuk melihat hukum melalui sudut
pandang persepsi perwakilan dari berbagai bangsa dan budaya.
Sruktur antropologi hukum mencakup bagian-bagian berikut dari disiplin ilmu ini:
Informasi teoritis tentang negara dan hukum. Ini menyiratkan studi tentang aspek
epistemologis, metodologis dengan maksud untuk penerapan hasil selanjutnya
dalam praktik.
Ontologi hukum yang merupakan bidang ilmu pengetahuan tentang keberadaan
manusia dalam hubungan hukum negara adalah hak, kebebasan, keistimewaan dan
kewajiban yang berperan penting dalam pembentukan budaya hukum masyarakat.
Antropologi etnografi sebagai bagian dari yurisprudensi. Tujuan akhir dari bidang
ilmu ini adalah untuk mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada perilaku dan
aktivitas manusia dengan evolusi norma hukum, adat istiadat yang dianut oleh
masyarakat tradisional dan kuno, hubungan hukum dan konflik timbal balik, serta
analisis komparatif terhadap usang dan sistem modern, dengan mempertimbangkan
persepsi manusia.
Fungsi dan Tujuan Antropologi Hukum
Penelitian ilmiah di industri ini adalah hasil dari diferensiasi yang mendalam antara
hukum yang ada dan aspek teoritis hukum. Antropologi dalam pengertian ini adalah
disiplin ilmu pada dua tingkatan:
fase pertama adalah blok logis-filosofis informasi tentang hukum dan negara
fase kedua adalah kompleks yang diterapkan secara praktis, yang
pengembangannya diperlukan untuk penerapan langsung dari pengetahuan yang
diperoleh dalam aktivitas yang benar-benar legal.

2
B. Sosiologi Hukum

Sosiologi hukum adalah tentang fungsi hukum yang sebenarnya. Sosiologi


hukum membahas tentang berbagai macam mata pelajaran yang dihubungkan oleh
suatu pendekatan yang sama, yaitu pertanyaan tentang hukum. Jenis pertanyaan ini
membedakan sosiologi hukum dengan disiplin ilmu hukum lainnya, di mana
pertanyaan penelitian terutama ditujukan untuk menjawab pertanyaan hukum. Oleh
karena itu, sosiologi hukum berkaitan dengan bertanya dan menjawab sebanyak
mungkin pertanyaan tentang hukum.
Sosiologi hukum mempelajari interaksi antara hukum dan masyarakat. Secara
garis besar sosiologi hukum berkaitan dengan tiga tema:
1. Asal-usul sosial hukum: pengaruh masyarakat terhadap hukum;
2. Efek sosial hukum: pengaruh hukum terhadap masyarakat;
3. Fungsi aktual lembaga hukum dan profesional (seperti peradilan, kejaksaan,
kepolisian, dan profesi hukum, serta hakim individu, pekerja bantuan hukum dan
pejabat eksekutif).

C. Psikologi Hukum

Psikologi hukum adalah teori, penelitian, dan praktik psikologi yang berkaitan
dengan hukum dan permasalahan hukum. Psikologi hukum harus dibedakan
cakupannya dari psikologi forensik. Psikologi hukum mengkaji pola pikir dan
perilaku aparat penegak hukum seperti hakim dan jaksa, hukum acara, dan sistem
peradilan sementara psikologi forensik terfokus pada kasus tindak pidana dan hal-
hal terkaitnya seperti tersangka, terdakwa, dan pengacara. Hukum dan psikologi
tidak hanya memiliki banyak kesamaan tetapi juga perbedaan. Haney melihat ada
delapan hal yang memungkinkan terjadinya konflik antara hukum dan psikologi
yaitu:
1. Hukum cenderung konservatif sementara psikologi cenderung kreatif,
2. Hukum bersifat otoriter/normatif sementara psikologi bersifat empiris,
3. Hukum hanya memiliki dua sisi (benar dan salah) sementara psikologi penuh
eksperimen,

3
4. Hukum bersifat preskriptif (menentukan) sementara psikologi bersifat
deskriptif (menjelaskan),
5. Hukum bersifat idiografis sementara psikologi bersifat nomotetis,
6. Hukum menekankan kepastian sementara psikologi cenderung melihat adanya
kemungkinan lain (probabilistik),
7. Hukum bersifat reaktif sementara psikologi bersifat proaktif,
8. Hukum bersifat operatif sementara psikologi bersifat ilmiah.
Selain itu, hasil penelitian psikologi bersifat statistik manakala tugas hukum
bersifat klinis dan diagnostis.Dapat dikatakan dengan demikian bahwa kedua
disiplin tersebut memiliki perbedaan nilai, asumsi dasar, model, pendekatan,
kriteria, dan metode.

D. Sejarah Hukum

Sejarah hukum adalah studi tentang bagaimana hukum berkembang dan


mengapa hal itu berubah. Sejarah hukum berhubungan erat dengan perkembangan
peradaban dan diatur dalam konteks sejarah sosial yang lebih luas. Di antara para
ahli hukum dan ahli sejarah proses hukum tertentu, telah dilihat sebagai rekaman
evolusi undang-undang dan penjelasan teknis tentang bagaimana undang-undang
ini telah berevolusi dengan pandangan untuk memahami asal-usul berbagai konsep
hukum; Beberapa menganggapnya sebagai cabang sejarah intelektual. Ahli sejarah
abad ke-20 telah melihat sejarah hukum dengan cara yang lebih kontekstualisasi
lebih sesuai dengan pemikiran sejarawan sosial. Mereka telah melihat institusi
hukum sebagai sistem peraturan, pemain dan simbol yang kompleks dan telah
melihat elemen-elemen ini berinteraksi dengan masyarakat untuk mengubah,
menyesuaikan, menolak atau mempromosikan aspek-aspek tertentu dari
masyarakat sipil. Sejarawan hukum semacam itu cenderung menganalisis sejarah
kasus dari parameter penyelidikan sains sosial, dengan menggunakan metode
statistik, menganalisis perbedaan kelas antara para pemohon, pemohon dan pemain
lain dalam berbagai proses hukum. Dengan menganalisis hasil kasus, biaya
transaksi, jumlah kasus yang diselesaikan, mereka telah memulai analisis terhadap
institusi, praktik, prosedur dan briefing hukum yang memberi kita gambaran hukum

4
dan masyarakat yang lebih kompleks daripada studi yurisprudensi, perkara kasus
dan kode sipil yang dapat dicapai.

E. Perbandingan Hukum

Perbandingan hukum, dalam pengertian yang paling sederhana, merupakan


suatu metode studi dan penelitian di mana hukum-hukum dan lembaga-lembaga
hukum dari dua negara atau lebih diperbandingkan. Metode ini menaruh perhatian
pada analisa kandungan dari sistem hukum yang berbeda dalam rangka menemukan
solusi guna menjawab berbagai masalah hukum. Hal ini juga merupakan teknik dan
kemahiran khusus di mana beberapa hal tertentu dapat diperoleh dengan mengamati
hukum-hukum dari berbagai bangsa dengan cara memperbandingkan satu dengan
lainnya.

Perbandingan hukum bukanlah suatu subjek persoalan, melainkan suatu


metode studi. Hal tersebut merupakan proses mempelajari hukum-hukum di luar
negeri dengan membandingkannya dengan hukum-hukum local. Tugas utamanya
adalah untuk mengetahui dengan pasti perbedaan dan persamaan di dalam peraturan
hukum, prinsip-prinsip dan lembaga-lembaga terkait pada dua negara atau lebih
dengan cara pandang untuk menyediakan solusi bagi permasalahan setempat. Hal
ini juga merupakan disiplin untuk memelihara “social order” berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang hidup di negara-negara lain.

5
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Sosiologi hukum adalah tentang fungsi hukum yang sebenarnya. Sosiologi


hukum membahas tentang berbagai macam mata pelajaran yang dihubungkan oleh
suatu pendekatan yang sama, yaitu pertanyaan tentang hukum.
Sosiolog hukum mempelajari interaksi antara hukum dan masyarakat. Secara garis
besar sosiologi hukum berkaitan dengan tiga tema:
1. Asal-usul sosial hukum: pengaruh masyarakat terhadap hukum;
2. Efek sosial hukum: pengaruh hukum terhadap masyarakat;
3. Fungsi aktual lembaga hukum dan profesional (seperti peradilan, kejaksaan,
kepolisian, dan profesi hukum, serta hakim individu, pekerja bantuan hukum dan
pejabat eksekutif).
Psikologi hukum adalah teori, penelitian, dan praktik psikologi yang berkaitan
dengan hukum dan permasalahan hukum.Psikologi hukum harus dibedakan
cakupannya dari psikologi forensik. Psikologi hukum mengkaji pola pikir dan
perilaku aparat penegak hukum seperti hakim dan jaksa, hukum acara, dan sistem
peradilan sementara psikologi forensik terfokus pada kasus tindak pidana dan hal-
hal terkaitnya seperti tersangka, terdakwa, dan pengacara
Sejarah hukum adalah studi tentang bagaimana hukum berkembang dan
mengapa hal itu berubah. Sejarah hukum berhubungan erat dengan perkembangan
peradaban dan diatur dalam konteks sejarah sosial yang lebih luas.
Sosiologi hukum adalah tentang fungsi hukum yang sebenarnya. Sosiologi
hukum membahas tentang berbagai macam mata pelajaran yang dihubungkan oleh
suatu pendekatan yang sama, yaitu pertanyaan tentang hukum.
Antropologi hukum adalah salah satu ilmu yang saat ini masih dalam tahap
pertumbuhan. Ini mempelajari kekhasan bentuk hukum aktivitas manusia dalam
periode sejarah yang berbeda dan dalam keadaan yang sama sekali berbeda.

6
B. Saran

Kami menyadari kemungkinan besar makalah ini masih belum sempurna dan
masih banyak kekurangan. Namun sedikit banyaknya kami berharap materi yang
ada pada makalah ini dapat menambah pengetahuan dari para pembacanya. Namun,
penyusun tetap menyarankan para pembaca untuk mencari lebih banyak referensi
untuk pembahasan tentang Sistem Peradilan pada Jurnal yang ada di situs-situs
terpercaya.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://nl.sodiummedia.com/4234765-legal-anthropology-features-structure-
functions-history-of-development

https://hukum.uma.ac.id/2021/01/31/

https://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_hukum

https://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_hukum#:~:text=Sejarah%20hukum%2
0adalah%20studi%20tentang,sejarah%20sosial%20yang%20lebih%20luas

Anda mungkin juga menyukai