Dosen Pengampu:
Disusum Oleh:
TEBUIRENG JOMBANG
2023
2
KATA PENGANTAR
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Masalah..................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. Pengertian Aksiologi.............................................................................................5
B. Pendekatan – Pendekatan Dalam Aksiologi..........................................................6
C. Konsep – Konsep Aksiologi..................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aksiologi
Aksiologi berasal dari Bahasa Yunani, Axio yang berarti nilai, dan Logos
yang berarti ilmu atau teori. Jadi Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Aksiologi
pasti juga menyelidiki macam pernyataan – pernyataan yang terakhir ini.
Sesungguhnya “nilai” merupakan pengertian yang luas lingkupnya dibanding dengan
pengertian “yang baik” dan pengertian tersebut menyangkut perangkat hal yang
disetujui dan tidak disetujui.1
Dan banyak kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa peradaban manusia
sangat berhutang kepada ilmu dan teknologi. Berkat kemajuan dalam bidang ini maka
pemenuhan kebutuhan manusia bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah
disamping penciptaan berbagai kemudahan dalam segala bidang.
Ilmu bukan saja digunakan untuk menguasai alam melainkan juga untuk
memerangi sesama manusia dan menguasai mereka. Dan ilmu bukan lagi merupakan
sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun bahkan
kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri, atau dengan perkataan lain,
ilmu bukan lah merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujan hidupnya,
namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri.2
Pertanyaan mengenai hakekat nilai dapat dijawab dengan tiga macam cara:
orang dapat mengatakan bahwa:
1
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004), h. 319
2
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), h. 229
2
1) Nilai sepenuhnya hakekat subjektif , ditinjau dari sudut pandang ini, nilai
merupakan reaksi – reaksi yang diberikan oleh manusia sebagai pelaku dan
keberadaannya tergantung pada pengalaman – pengalaman mereka yang
demikian ini dapat dinamakan “Subjektifitas”
2) Nilai merupakan kenyataan – kenyataan ditinjau dari segi ontologi, namun
tidak terdapat dalam ruang waktu. Nilai tersebut merupakan esensi – esensi
logis.
3) Nilai – nilai merupakan unsur – unsur objektif yang menyusun kenyataan.
Yang demikian disebut “Objek Metafisik”3
3
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2004), h. 323
4
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, (Yogyakart: Tiara Wacana Yogya, 2004), h. 325 - 337
3
Nilai sebagai hasil pemberian nilai, mnurut Dewey, meskipun
kebaikan kiranya bersangkutan dengan akibat – akibat, namun kebaikan itu
tidak sekadar bersangkutan dengan hasil – hasil jangka pendek dari suatu
keinginan yang dangkal.
1. Filsafat sebagai kumpulan teori filsafat yang digunakan untuk memahami dan
mereaksi dunia pemikiran.
Kita sudah tau bahwa sebelum ini, dunia dibangun atau dibentuk oleh dua
kekuatan yaitu agama dan filsafat. Jika anda umpamanya tidak senang pada
komunisme maka anda harus mengetahui terlebih dahulu teori filsafat
marxisme , karena teori filsafat dalam komunisme itu ada di dalam filsafat
marxisme. Jika anda menyenangi Syi'ah Iran (dua belas imam), maka
sebaiknya anda tidak terburu – buru mempelajari rincian ajarannya lantas
mempraktekkannyadalam kehidupan anda. Anda sebaiknya mempelajari
terlebih dahulu teori – teori filsafat yang ada di Syi’ah Iran tersebut.
Jika anda hendak ikut membentuk dunia atau hendak ikut mendukung suatu
ide yang membentuk dunia atau menentang suatu ide yang membentuk dunia,
sebaiknya anda terlebih dahulu mempelajari teori filsafatnya. Inilah kegunaan
mempelajari teori –teori filsafat.
2. Filsafat sebagai (philosophy of life)
Pada teori ini filsafat dipandang sebagai pandangan hidup, yang dimana
fungsinya seperti agama. Dalam posisi ini filsafat menjadi jalan kehidupan
4
atau sebagai pandangan kehidupan. Filsafat dalam posisi kedua ini semua
teori (ajarannya) diterima kebenarannya dan dilaksanakan dalam kehidupan.
3. Filsafat sebagai (methodology) dalam pemecah masalah.
Ada cara tertentu yang digunakan orang untuk memecahkan suatu masalah.
Dalam hidup ini kita menghadapi banyak masalah. Kehidupan akan dijalani
lebih enak bila masalah – masalah dapat diselesaikan. Ada banyak cata yang
ditempuh untuk menyelesaikan masalah, mulai dengan cara yang amat
sederhana sampai cara yang rumit. Bila cara yang digunakan amat sederhana
biasanya masalah tidak terselesaikan secara tuntas. Dan penyelesaian yang
rumit itulah yang dapat menyelesaikan masalah secara tuntas.5
BAB III
PENUTUP
Aksiologi berasal dari Bahasa Yunani, Axio yang berarti nilai, dan Logos
yang berarti ilmu ayau teori. Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
5
Prof. DR. Ahmad Tafsir. Filsafat Umum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 42 - 44
5
hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Berikut
pendekatan – pendekatan dalam aksiologi, diantaranya:
a) Filsafat sebagai kumpulan teori filsafat yang digunakan untuk memahami dan
mereaksi dunia pemikiran.
b) Filsafat sebagai (philosophy of life)
c) Filsafat sebagai (methodology) dalam pemecah masalah.
DAFTAR PUSTAKA
6
Tafsir, P. D. (2013). Filsafat Umum. Bandung: PT. Remaja Rosdakrya.