Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KONSEP AKSIOLOGI

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Pengantar Ilmu Filsafat

Dosen Pengampu:

Bapak Ali Said, M. HI.

Disusum Oleh:

Firdausi Nuzula 2393044044


Eka Diyan Cahyatining Tyas 2393044125
Yadi Darmawan 2393044186

PROGRAM STUDI AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS HASYIM ASY’ARI

TEBUIRENG JOMBANG

2023
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa
menyelesaikan makalah yang berjudul “KONSEP AKSIOLOGI”.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak


lepas dari dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
ucapkan terimakasih kepada Bapak Ali Said, M.HI selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengantar Filsafat dan juga semua pihak
yang telah memberikan kontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat


menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan
kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai penulis, kami menyadai bahwa masih terdapat


kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan
dan pengalaman kami. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah kami.

Jombang, 6 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................4
B. Rumusan Masalah...............................................................................................4
C. Tujuan Masalah..................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
PEMBAHASAN............................................................................................................5
A. Pengertian Aksiologi.............................................................................................5
B. Pendekatan – Pendekatan Dalam Aksiologi..........................................................6
C. Konsep – Konsep Aksiologi..................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................10

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Aksiologi yaitu ilmu yang membicarakan tentang nilai kegunaan ilmu


pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut
pandangan kefilsafatan. Aksiologi pasti juga menyelidiki macam pernyataan –
pernyataan yang terahir ini. Sesungguhnya “nilai” merupakan pengertian yang luas
lingkupnya dibanding dengan pengertian “yang baik” dan pengertian tersebut
menyangkut perangkat hal yang disetujui dan tidak disetujui.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan aksiologi?


2. Bagaimana pendekatan – pendekatan yang ada di Aksiologi?
3. Bagaimana konsep aksiologi?
4. Apa kegunaan yang ada di aksiologi?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan aksiologi.


2. Untuk mengetahui konsep aksiologi.
3. Untuk mengetahui kegunaan aksiologi.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Aksiologi

Aksiologi berasal dari Bahasa Yunani, Axio yang berarti nilai, dan Logos
yang berarti ilmu atau teori. Jadi Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki
hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Aksiologi
pasti juga menyelidiki macam pernyataan – pernyataan yang terakhir ini.
Sesungguhnya “nilai” merupakan pengertian yang luas lingkupnya dibanding dengan
pengertian “yang baik” dan pengertian tersebut menyangkut perangkat hal yang
disetujui dan tidak disetujui.1

Dan banyak kenyataan yang tidak dapat dipungkiri bahwa peradaban manusia
sangat berhutang kepada ilmu dan teknologi. Berkat kemajuan dalam bidang ini maka
pemenuhan kebutuhan manusia bisa dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah
disamping penciptaan berbagai kemudahan dalam segala bidang.

Ilmu bukan saja digunakan untuk menguasai alam melainkan juga untuk
memerangi sesama manusia dan menguasai mereka. Dan ilmu bukan lagi merupakan
sarana yang membantu manusia mencapai tujuan hidupnya, namun bahkan
kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri, atau dengan perkataan lain,
ilmu bukan lah merupakan sarana yang membantu manusia mencapai tujan hidupnya,
namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri.2

B. Pendekatan – Pendekatan Dalam Aksiologi

Pertanyaan mengenai hakekat nilai dapat dijawab dengan tiga macam cara:
orang dapat mengatakan bahwa:

1
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2004), h. 319
2
Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), h. 229

2
1) Nilai sepenuhnya hakekat subjektif , ditinjau dari sudut pandang ini, nilai
merupakan reaksi – reaksi yang diberikan oleh manusia sebagai pelaku dan
keberadaannya tergantung pada pengalaman – pengalaman mereka yang
demikian ini dapat dinamakan “Subjektifitas”
2) Nilai merupakan kenyataan – kenyataan ditinjau dari segi ontologi, namun
tidak terdapat dalam ruang waktu. Nilai tersebut merupakan esensi – esensi
logis.
3) Nilai – nilai merupakan unsur – unsur objektif yang menyusun kenyataan.
Yang demikian disebut “Objek Metafisik”3

C. Konsep – Konsep Aksiologi

1. Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat didefinisikan

Kualitas empiris merupakan kualitas yang diketahui atau dapat


diketahui melalu pengalaman. Jika nilai merupakan suatu kualitas objek dan
perbuatan tertentu , maka objek dan perbuatan tersebut dapat didefinisikan
berdasarkan nilai – nilai, tetapi tidak mungkin sebaliknya.

2. Nilai sebagai objek suatu kepentingan

Setiap nilai menyangkut sikap. Bahwasanya sering orang tidak sepakat


mengenai nilai - nilai, kiranya sudah jelas. Ada pula yang mengatakan bahwa
masalah nilai sesungguhnya merupakan masalah pengutamaan, mengenai
masalah orang tidak perlu mempertentangkannya. Tetapi sama pula benarnya
bahwa mengenai banyak nilai orang dapat memperoleh kesepakatan. Kiranya
juga jelas bahwa perasaan dan keinginan senantiasa berhubungan erat dengan
tanggapan – tanggapan penilaian.4

3. Teori prigmatis mengenai nilai

3
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, (Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2004), h. 323
4
Louis O. Kattsoff, Pengantar Filsafat, (Yogyakart: Tiara Wacana Yogya, 2004), h. 325 - 337

3
Nilai sebagai hasil pemberian nilai, mnurut Dewey, meskipun
kebaikan kiranya bersangkutan dengan akibat – akibat, namun kebaikan itu
tidak sekadar bersangkutan dengan hasil – hasil jangka pendek dari suatu
keinginan yang dangkal.

4. Nilai sebagai esensi


Esensi bukan merupakan kualitas, esensi tidak dapat diungkapkan secara
inderawi. Ini berarti memahami nilai tidak dapat dilakukan sebagaimana kita
memahami warna. Jika demikian hanya bagaimana cara mengetahuinya?
Sesungguhnya nilai – nilai dipahami secara langsung melalui apa yang
dinamakan “indera nilai”.

D. KEGUNAAN AKSIOLOGI FILSAFAT

1. Filsafat sebagai kumpulan teori filsafat yang digunakan untuk memahami dan
mereaksi dunia pemikiran.
Kita sudah tau bahwa sebelum ini, dunia dibangun atau dibentuk oleh dua
kekuatan yaitu agama dan filsafat. Jika anda umpamanya tidak senang pada
komunisme maka anda harus mengetahui terlebih dahulu teori filsafat
marxisme , karena teori filsafat dalam komunisme itu ada di dalam filsafat
marxisme. Jika anda menyenangi Syi'ah Iran (dua belas imam), maka
sebaiknya anda tidak terburu – buru mempelajari rincian ajarannya lantas
mempraktekkannyadalam kehidupan anda. Anda sebaiknya mempelajari
terlebih dahulu teori – teori filsafat yang ada di Syi’ah Iran tersebut.
Jika anda hendak ikut membentuk dunia atau hendak ikut mendukung suatu
ide yang membentuk dunia atau menentang suatu ide yang membentuk dunia,
sebaiknya anda terlebih dahulu mempelajari teori filsafatnya. Inilah kegunaan
mempelajari teori –teori filsafat.
2. Filsafat sebagai (philosophy of life)
Pada teori ini filsafat dipandang sebagai pandangan hidup, yang dimana
fungsinya seperti agama. Dalam posisi ini filsafat menjadi jalan kehidupan

4
atau sebagai pandangan kehidupan. Filsafat dalam posisi kedua ini semua
teori (ajarannya) diterima kebenarannya dan dilaksanakan dalam kehidupan.
3. Filsafat sebagai (methodology) dalam pemecah masalah.
Ada cara tertentu yang digunakan orang untuk memecahkan suatu masalah.
Dalam hidup ini kita menghadapi banyak masalah. Kehidupan akan dijalani
lebih enak bila masalah – masalah dapat diselesaikan. Ada banyak cata yang
ditempuh untuk menyelesaikan masalah, mulai dengan cara yang amat
sederhana sampai cara yang rumit. Bila cara yang digunakan amat sederhana
biasanya masalah tidak terselesaikan secara tuntas. Dan penyelesaian yang
rumit itulah yang dapat menyelesaikan masalah secara tuntas.5

BAB III
PENUTUP

Aksiologi berasal dari Bahasa Yunani, Axio yang berarti nilai, dan Logos
yang berarti ilmu ayau teori. Aksiologi ialah ilmu pengetahuan yang menyelidiki

5
Prof. DR. Ahmad Tafsir. Filsafat Umum, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2013), h. 42 - 44

5
hakekat nilai, yang umumnya ditinjau dari sudut pandang kefilsafatan. Berikut
pendekatan – pendekatan dalam aksiologi, diantaranya:

a) Nilai sepenuhnya hakekat subjektif.


b) Nilai merupakan kenyataan – kenyataan ditinjau dari segi ontologi, namun tidak
terdapat dalam ruang waktu. Nilai tersebut merupakan esensi – esensi logis.
c) Nilai – nilai merupakan unsur – unsur objektif yang menyusun kenyataan. Yang
demikian disebut “Objek Metafisik”

Berikut beberapa konsep – konsep aksiologi, diantaranya:

a) Nilai merupakan kualitas empiris yang tidak dapat didefinisikan.


b) Nilai sebagai objek suatu kepentingan
c) Teori prigmatis mengenai nilai
d) Nilai sebagai esensi

Beberapa kegunaan aksiologi filsafat, diantaranya:

a) Filsafat sebagai kumpulan teori filsafat yang digunakan untuk memahami dan
mereaksi dunia pemikiran.
b) Filsafat sebagai (philosophy of life)
c) Filsafat sebagai (methodology) dalam pemecah masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Katsoff, L. (2004). Pengantar Filsafat. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.


Surriasumantri, J. S. (2003). Filsafat Ilmu. Jakarta: Surya Multi Grafika.

6
Tafsir, P. D. (2013). Filsafat Umum. Bandung: PT. Remaja Rosdakrya.

Anda mungkin juga menyukai