Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/366435751

MAKALAH LITERASI DIGITAL

Conference Paper · December 2022

CITATIONS READS

0 1,914

13 authors, including:

Hanif Adhitya Ananda


Universitas Riau
2 PUBLICATIONS 1 CITATION

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Hanif Adhitya Ananda on 20 December 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MAKALAH

Peran Literasi Digital Terhadap Generasi Z

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Literasi Digital

Dosen Pengampu: Dian Puspita Novrianti,SE.,MS.C

DISUSUN OLEH:

HANIF ADHITYA ANANDA

2202110152

Jurusan Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Riau

2022
Kata pengantar

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
hidayah dan karunia-Nya sehingga saya mampu menyelesaikan tugas
makalah dengan judul Peran Literasi Digital terhadap Generasi Z tepat
pada waktu yang ditentukan.

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas


yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah “Literasi Digital ”. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca.

Dengan terselesaikan makalah ini, saya mengucapkan terimakasih


kepada Bapak selaku dosen mata kuliah “ Literasi Digital” yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan materi yang diberikan.Selain itu, saya juga mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan wawasannya
kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dari penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan baik dari segi kepenulisan dan paparan materi. Oleh Karena itu,
kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan menjadi motivasi saya
untuk lebih baik kedepannya.

` Pekanbaru,20 Desember2022

Penulis
DAFTAR ISI

Cover ....................................................................................................................... 1

Kata Pengantar ........................................................................................................ 2

Daftar Isi.................................................................................................................. 3

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 4

Latar Belakang..................................................................................................... 4

Rumusan Masalah ............................................................................................... 5

Tujuan Penulisan ................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 6

Pengertian Literasi Digital .................................................................................. 6

Pengertian Generasi Z ......................................................................................... 7

Peran Literasi Digital Terhadap Generasi Z ........................................................ 9

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 10

Kesimpulan ........................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada generasi Z ini, kecanggihan teknologi dan internet memiliki
peran besar dalam keberlangsungan hidup. Generasi Z adalah orang-orang
yang lahir di generasi internet atau generasi yang sudah menikmati
keajaiban teknologi usai kelahiran internet. Internet sudah merambat ke
berbagai bidang, tidak hanya bidang teknologi dan informasi tetapi juga
sudah sampai ke bidang kesehatan, pertahanan dan keamanan, maupun
pendidikan. Teknologi informasi (TI) dapat diartikan sebagai teknologi
yang digunakan untuk memperoleh, mengatur, memproses, dan
menyebarluaskan data olahan yang dapat digunakan dalam aplikasi tertentu.
Informasi diproses data yang meningkatkan pengetahuan kita,
memungkinkan kita untuk mengambil keputusan dan memulai tindakan
(Rajaraman, 2018).
Dengan kata lain teknologi informasi adalah seperangkat alat untuk
membantu dalam memudahkan pelaksanaan tugas melalui proses informasi.
Pengembangan teknologi informasi pada saat ini tidak lagi memberikan
kesempatan untuk berpikir tentang apa yang telah dibuat dan dapat
digunakan oleh masyarakat yang lebih luas (Gracia, E., & Juliadi, R, 2019)
.Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi akan terus meningkat
seiring dengan berjalannya waktu, dan akan memasuki segala aspek
kehidupan baik dari segi ekonomi, politik, kebudayaan, seni maupun
pendidikan.
Generasi Z saat ini dituntut untuk memiliki keterampilan
menganalisis secara kritis, mampu mengambil keputusan yang baik bagi
kehidupanya. Selain itu generasi ini juga menuntut masyarakat untuk
menjalani kehidupan yang kompleks dan rumit agar masyarakat bisa muda
memhami masalah masalah yang ada di kehidupanya dan mampu
menyelesaikan masalah tersebut, serta masyarakat dunia harus mampu
memiliki kompetensi agar dapat berkembang secara dinamis, produktif dan
mandiri (Irvan & Nindiya, 2016).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari literasi digital ?
2. Apa yang dimaksud dengan Generasi Z?
3. Bagaimana Peran Literasi digital terhadap Generasi Z
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk Mengetahui apa yang dimaksud dengan Literasi Digital
2. Untuk Mengetahui Apa itu Generasi Z
3. Untuk Mengetahui Peran Literasi Digital Terhadap Generasi Z
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Literasi Digital


Literasi yang dalam bahasa inggrisnya literacy berasal dari bahasa
Latin yaitu litera (huruf) sering diartikan sebagai keaksaraan. Jika dilihat
dari makna hurufiah literasi berarti kemampuan seseorang untuk membaca
dan menulis. Seringkali orang yang bisa membaca dan menulis disebut
literat, sedangkan orang yang tidak bisa membaca dan menulis disebut
iliterat atau buta aksara. Kern (2000: 3) menjelaskan literasi sebagai
kemampuan untuk membaca dan menulis. Selain itu literasi juga memiliki
kesamaan arti dengan belajar dan memahami sumber bacaan.literasi digital
secara sederhana dimaknai sebagai kompetensi dalam memahami dan
memanfaatkan informasi dari beragam sumber digital. Dengan kata lain, inI
mengacu pada kemampuan membaca, menulis, dan menghubungkan
informasi menggunakan teknologi(Setiawan et al., 2022)
Selain itu, sosok yang mempopulerkan literasi digital, Paul Gilster,
mendefinisikan literasi digital sebagai kapabilitas menggunakan komputer
dan media internet untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber dan
dapat memahaminya dengan baik. Gilster menekankan pada perbedaan
yang melekat antara media digital dan media cetak konvensional.
Menurutnya literasi digital ditentukan dari kemampuan adaptasi terhadap
media baru dan juga pengalaman menggunakan internet. Dua hal utama ini
akan menentukan bagaimana seseorang menguasai kompetensi inti dari
literasi digital
B. Pengertian Generasi Z
Menurut Tapscott (2008: 13), generasi Z adalah golongan yang
dilahirkan tahun 1995 hingga 2010, generasi Z adalah generasi teknologi.
Mereka telah mulai beinteraksi dengan internet dan web seiring dengan usia
mereka sejak mereka masih belum bercakap. Generasi Z telah diajarkan
orang tuanya untuk memakai teknologi. Generasi paling muda yang baru
memasuki angkatan kerja adalah generasi Z, disebut juga iGeneration atau
generasi internet. Generasi Z memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi
generasi Z mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam satu waktu
(multitasking). Di Indonesia generasi Z terutama di kalangan akademisi
didominasi oleh mahasiswa diploma dan sarjana.
Generasi Z yang bisa disebut sebagai generasi digital native
memiliki ciri-ciri sebagai berikut. (1) Memiliki akses yang cepat terhadap
informasi dari berbagai sumber; (2) Dapat mengerjakan beberapa hal dalam
waktu bersamaan (multitasking); (3) Lebih menyukai hal-hal yang
bernuansa atau bernapaskan multimedia. (4) Lebih menyukai berinteraksi
via dunia maya, jejaring sosial (Facebook, Twitter, Yahoo Messenger,
hingga BBM); (5) Dalam belajar, lebih menyukai hal-hal yang bersifat
aplikatif dan menyenangkan (Susana dalam Ammaliyah, 2017: 67)
Generasi Z atau dikenal dengan generasi digital merupakan generasi muda
yang tumbuh dan berkembang dengan sebuah ketergantungan yang besar
pada teknologi digital (Hellen dalam Ammalliyah, 2017: 67).
Seseorang yang lahir pada generasi ini pada sekolah dasar sudah
mampu mengoperasikan komputer, melakukan pencarian informasi dengan
perangkat penelusur dan internet, berbagi kabar dengan menggunakan
media sosial dan email. Perilaku pencarian informasi generasi ini sudah
terbilang bagus. Pada pencarian informasi mereka akan merencanakan
proses pencarian informasi hingga penggunaan informasi yang diperoleh
(Atmi, 2014: 104). Generasi ini akan menentukan kosakata dan query,
kemudian menggunakan handphone dan internet, menganalisa sumber-
sumber informasi yang ditemukan. Kemudian mengevaluasi informasi
sebelum menggunakan informasi
C. Peran Literasi Digital terhadap Generasi Z
Gen Z lahir dengan salah satu kelebihan mampu memahami
dirinya sendiri. Itu mengapa, karakter Hiperkustomisasi menjadi salah satu
ciri khas Gen Z. Dari sana, siswa menjadi terbiasa menentukan
kebutuhan apa yang mereka butuhkan dan perlu dapatkan. Aktivitas
mereka berselancar di dunia maya, merupakan bagian dari cara Gen Z
memenuhi kebutuhan akan dirinya. Dalam konteks pendidikan,
memberikan kebebasansiswa menentukan cara belajarnya merupakan
sebuah kebutuhan. Guru perlu untuk mampu melakukan personalisasi
cara-cara belajar bagi setiap siswa, dan memberikan siswa lebih banyak
kesempatan untuk mencari sumber belajar di luar aktivitas bersekolah.
Karakter hiperkustomisasi menyebabkan siswa juga menjadi terbiasa
mengkritisi banyak hal di sekelilingnya, termasuk memberikan masukan
terhadap media-media belajar yang selama ini digunakannya. Penting
bagi ekosistem pendidikan untuk memberikan ruang kepada parasiswa
untuk menyampaikan gagasan dan penilaiannya tentang proses belajar yang
mereka jalani sehari-hari, termasuk berkesempatan
Teknologi komunikasi dalam perkembangannya mencakup semua
dan semakin lama semakin mengintegrasikan layanan yang membuka
kesempatan berinteraksi dari segala penjuru dunia. Jika dulu semua terjadi
dengan sederhana, maka sekarang semua terjadi semakin kompleks dengan
bantuan teknologi yang semakin cepat. Salah satunya, di tengah banyaknya
manfaat yang diberikan oleh internet kepada peradaban manusia, namun
aspek etis selalu menjadi permasalahnya. Di satu sisi, internet membuka
jalan bagi terciptanya hubungan baru serta jaringan tidak langsung
antarindividu yang menyatu dan lebih mengikat. Di sisi lain, internet dan
sifat penggunaannya mengarah pada menciptakan perpecahan sosial
(Fahrimal, 2018). Internet secara radikal dapat mengubah cara manusia
berkomunikasi dan berpikir. Dalam pemahaman Carr (2010) internet telah
mendangkalkan cara berpikir manusia. Kecepatan yang dihadirkan internet
justru membuat kita semakin mencintai sesuatu yang instan, malas untuk
bergerak, dan merasa banyak tahu.
Dengan menggunakan kerangka literasi digital yang ditetapkan
Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, generasi Z
dengan cepat telah menyerap keterampilan digital, namun sangat perlu
didampingi agar mencapai ketiga ranah lainnya, yaitu budaya digital, etika
digital, dan keamanan digital. iterasi digital juga memiliki peran penting.
Kemampuan literasi digital yang rendah berdampak terhadap
ketidakmampuan individu dalam menangkal hoaks. Hal ini terjadi pada
individu yang awam dengan penggunaan teknologi yang mayoritas berusia
lebih dari 40 tahun (generasi X). Fenomena ini berkaitan erat dengan
penelitian yang menunjukkan bahwa individu dengan usia yang lebih tua
cenderung mempercayai informasi yang beredar di media sosial.
Literasi digital adalah pengetahuan dan kemampuan untuk
menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam
proses menemukan, mengevaluasi, menggunakan, dan membuat informasi,
serta memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh
hukum.
Level Kompetensi yang Merujuk pada Tingkat Kemampuan Literasi
Digital
1) Basic Individu memiliki seperangkat kemampuan yang memungkinkan
penggunaan dasar media. Terdapat penggunaan media yang terbatas.
Pengguna mengetahui fungsi dasarnya, menggunakannya untuk tujuan
spesifik dan untuk menentukan alat. Kapasitas pengguna untuk
menganalisis secara kritis informasi yang diterima masih terbatas. 263
2) Medium Kemampuan komunikatif individu melalui media juga
terbatas.Individu fasih dalam penggunaan media, mengetahui fungsinya
dan mampu mengoperasikannya, lebih kompleks. Penggunaan media
diperluas. Pengguna mengetahui bagaimana cara mendapatkan dan
menilai informasi yang dia butuhkan, jugamengevaluasi (dan
meningkatkan) strategi pencarian informasi.
3) Advanced Individu sangat aktif dalam penggunaan media, sadar dan
tertarik terhadap hukum yang memengaruhi penggunaannya. Pengguna
memiliki pengetahuan mendalam tentangteknik dan bahasa dan dapat
menganalisis (dan, akhirnya) mengubah kondisi yang mempengaruhi
hubungan
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perkembangan teknologi saat ini telah menghadirkan berbagai
macam inovasi terhadap berbagai macam aktivitas, salah satunya aktivitas
dalam pembelajaran. Perkembangan teknologi dalam aktivitas
pembelajaran juga memerlukan respon, baik positif maupun negatif. Respon
positif yang dihadirkan pengguna teknologi dapat menghasilkan teknologi
yang kontinuitas. Sedangkan, respon negatif yang dihasilkan pengguna
teknologi bisa dijadikan sebagai acuan untuk dapat mengembangkan
teknologi yang lebih baik lagi, sehingga untuk menjawab respon apa yang
dihasilkan oleh pengguna teknologi, diperlukan teori untuk mengukur
tingkat penerimaan teknologi oleh user atau pengguna teknologi. Generasi
Z adalah generasi penerus setelah generasi milenial. Di banyak analisis, para
ahli menyatakan bahwa Gen Z memiliki sifat dan karakteristik yang sangat
berbeda dengan generasi sebelumnya. Gen Z lahir dengan salah satu
kelebihan mampu memahami dirinya sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Askolani, M. and Al’Munawar, I.P. (2020), “Penerapan Literasi Media Di Era


Digital Pada Generasi Zaman Now”, Communicative : Jurnal Komunikasi
Dan Dakwah, Vol. 1 No. 2, p. 78.

Pratikto, R.G. and Kristanty, S. (2018), “Literasi Media Digital Generasi Z (Studi
Kasus Pada Remaja Social Networking Addiction Di Jakarta)”,
Communication, Vol. 9 No. 2, p. 19.

Sriani, N.M., Aristawati, N.P.W., Ayu, N.N., Dewi, S. and Mitariani, N.W.E.
(2022), “Peran Generasi Z Dalam Literasi Digital Untuk Meningkatkan
Pendidikan Karakter Di Era Society 5.0”, pp. 256–271.

Setiawan, I.M.J., Ardika, I.W., Agus, I.K., Sumaryawan and Mahaputra,


D.I.N.K.A. (2022), “1,68 Cm”, Prosiding Pekan Ilmiah Pelajar (PILAR),
Vol. 2, pp. 92–120.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai