Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH LITERASI DIGITAL TERHADAP KESIAPAN

KERJA “GENERASI Z” SETELAH LULUS DARI SEKOLAH


MENENGAH KEJURUAN DI SMK NEGERI 1 SUMBAWA
BESAR

Diajukan untuk melengkapi tugas bahasa indonesia

Dosen pembimbing

Heni Mawarni, M.P.d

Disusun oleh:

1. Dwi Aulia Zaqiah (211019018) 5. Arya Rifki Salsabila (211019011)

2. Melynda Arnayanti (211019013) 6. Nasarrudin (211019014)

3. Putri Azila Rahmi (211019012) 7. Rhea Bornily Pragas (211019015)

4. Muhamad Sultan Akbar (211019016)

UNIVERSITAS TEKNOLOGI SUMBAWA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

BISNIS DIGITAL 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayah
Nya sehingga Kami bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “
PENGARUH LITERASI DIGITAL TERHADAP KESIAPAN KERJA
GENERASI Z SETELAH LULUS DARI SEKOLAH MENENGAH
KEJURUAN DI SMK NEGERI 1 SUMBAWA BESAR “ tak lupa kami juga
mengucapkan terimakasih kepada ibu HENI MAWARNI yang telah membantu
kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini kami juga mengucapkan terimakasih
kepada guru serta teman teman yang ada di SMKN 1 sumbawa besar yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan karya ilmiah ini

Dengan adanya karya ilmiah ini kita jadi tau bagaimana kesiapan siswa dalam
menghadapi dunia LITERASI digital serta penerapan literasi digital di sekolah
SMKN 1 sumbawa besar

Dalam pengerjaan karya ilmiah ini ada keterbatasan waktu , pengetahuan dan
kemampuan . Karena sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga
maka dari itu Kami senantiasa menerima kritik dan saran dari teman teman semua.

Sumbawa 08 Juni 2022

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan masalah.............................................................................................2
D. Manfaat Penelitian........................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
A. Kajian Teori..................................................................................................3
B. Penelitian Yang Relavan...............................................................................6
BAB III....................................................................................................................6
A. Lokasi Penelitian.......................................................................................6
B. Waktu Penelitian.......................................................................................6
C. Bentuk Penelitian......................................................................................7
D. Teknik Pengumpulan Data........................................................................7
E. Instrumen Penelitian..................................................................................8
F. Teknik Analisis Data.................................................................................8
BAB IV..................................................................................................................10
BAB V....................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
LAMPIRAN...........................................................................................................17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di era zaman sekarang angkatan kerja yang memasuki dunia kerja adalah
generasi z. Generasi z adalah generasi yang lahir dalam rentang tahun 1995 –
2010 atau berada pada usia 12 – 27 tahun (Bencsik et al., 2016). Generasi z
merupakan generasi angkatan kerja paling muda yang akan memasuki dunia kerja.
Siswa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) yang saat ini sedang menempuh
pendidikan merupakan generasi z yang nantinya akan segera memasuki dunia
kerja tentu harus segera mempersiapkan diri. Sebagai siswa sekolah menengah
kejuruan yang dididik untuk menjadi calon tenaga kerja profesional setalah lulus
dari sekolah, mereka perlu mempersiapkan diri dengan membekali diri mereka
baik secara pribadi, kompetensi, komunikasi, kerjasama tim, dan skill teknologi
untuk memasuki dunia kerja.
Literasi digital dapat bermakna sebagai kemampuan dalam membaca ataupun
menulis, tapi ternyata pengertian dari literasi digital tidak hanya sebatas mengenai
menulis dan membaca saja. Menurut Deakin University’s Graduate Learning
Outcome 3, mengungkapkan bahwa literasi digital adalah upaya memanfaatkan
teknologi dalam menemukan, menggunakan, dan menyebarluaskan informasi
dalam dunia digital seperti saat ini.
Sedangkan menurut Common Sense Media (2009, dalam Harjono)
berpendapat bahwa literasi digital itu mencakup adanya tiga kemampuan yang
berupa kompetensi pemanfaatan teknologi, memaknai dan memahami konten
digital serta menilai kredibilitasnya, meneliti dan mengkomunikasikan dengan alat
yang tepat.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa literasi digital merupakan upaya yang
diperlukan individu pada era canggih seperti saat ini untuk menyaring informasi
secara akurat. Upaya lain untuk mendukung literasi digital ini adalah penggunaan
aplikasi yang tepat dan pemahaman secara mendalam mengenai informasi yang
didapatkan tersebut.

iv
Literasi digital menjadi keterampilan dasar yang perlu ditingkatkan oleh
siswa dari semua disiplin ilmu dan usia. Siswa dengan literasi digital yang baik
memiliki tingkat promosi yang lebih tinggi daripada siswa tanpa literasi digital
yang baik dan lebih mungkin untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja yang
berbeda.

B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasikan beberapa
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengaruh literasi digital terhadap kesiapan kerja generasi Z?
2. Apa peran literasi digital untuk mendorong kesiapan kerja terhadap siswa
sekolah menengah kejuruan?

C. Tujuan masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka terdapat beberapa tujuan masalah
sebagai berikut:
1. Mengetahui sebab akibat atau pengaruh dari literasi digital terhadap
kesiapan kerja generasi z, terutama generasi z yang ada di Sekolah
Menengah Kejuruan.
2. Menjelaskan peran literasi digital untuk mendorong kesiapan kerja siswa
sekolah menengah kejuruan di era zaman sekarang.

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari beberapa tujuan masalah diatas sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
 Penelitian ini diharapkan mampu menambah informasi serta dapat juga
sebagai bahan referensi yang berkaitan dengan literasi digital pada siswa
sekolah menengah kejuruan.
2. Manfaat Praktis
 Penelitian ini dapat dijadikan penelitian yang relevan bagi penelitian-
penelitian selanjutnya.

v
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
1. Literasi
Literasi adalah kemampuan seseorang untuk dapat menggunakan potensi dan
kemampuan memprosesnya sendiri dan juga untuk memahami informasi saat
melakukan kegiatan membaca atau menulis. Menurut Elizabeth Sulzby “1986”,
Literasi ialah kemampuan berbahasa yang dimiliki oleh seseorang dalam
berkomunikasi “membaca, berbicara, menyimak dan menulis” dengan cara yang
berbeda sesuai dengan tujuannya.

2. Digital
Digital adalah suatu teknologi yang mampu menyimpan, menghasilkan dan
memproses berbagai data-data kita. Secara etimologis, istilah digital tersebut
berasal dari bahasa Yunani, yakni Digitus yang artinya jari jemari tangan atau
juga kaki manusia yang jumlah itu 10. Dalam hal ini, nilai 10 tersebut terdiri dari
2 radix, yakni 1 serta 0. Itulah asal mulanya dari penggunaan istilah digital di
dalam sistem bilangan biner.

3. Literasi Digital
Literasi digital adalah kemampuan untuk memahami informasi dari komputer.
Menurut Alberta, Literasi ialah kemampuan membaca dan menulis, menambah
pengetahuan dan ketrampilan, berpikir kritis dalam memecahkan masalah, serta
kemampuan berkomunikasi secara efektif yang dapat mengembangkan potensi
dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

vi
4. Kesiapan Kerja
Kesiapan kerja atau disebut juga kompetensi kerja adalah kemampuan kerja
setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja
yang sesuai dengan standar yang ditetapkan (UU No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan). Menurut Slameto (dalam Setiyawan, 2013) Kesiapan
merupakan keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi
respon/jawaban di dalam cara tertentu terhadap suatu situasi.

5. Pelatihan Kerja Lapangan(PKL)


Praktik kerja lapangan adalah suatu program latihan yang diselenggarakan
di lapangan atau di luar kelas, dalam rangkaian kegiatan pembelajaran
sebagai bagian integral program pelatihan. Menurut Nurcahyono (2015: 195-
196) praktik kerja industri atau yang biasa disebut magang merupakan suatu
bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian profesional, yang memadukan
secara sistematis dan sinkron pendidikan di sekolah dan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja secara langsung di
dunia kerja, terarah untuk mencapai suatu tingkat professional tertentu.

6. Generasi Z
Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1995 sampai
dengan 2010, sebelum generasi millenial dan juga generasi Y. Generasi Z lahir
dan tumbuh bersamaan dengan kemajuan teknologi, sehingga mereka terbiasa
memanfaatkan berbagai teknologi tersebut untuk memenuhi dan juga
memudahkan kehidupan mereka.

7. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan
pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang
pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP/MTs atau bentuk lain yang
sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs.
Menurut Rupert Evans (1978), pendidikan kejuruan adalah bagian dari sistem
pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu bekerja pada satu

vii
kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan daripada bidang-bidang pekerjaan
lainnya.

8. SMK Negeri 1 Sumbawa Besar


SMK Negeri 1 Sumbawa Besar merupakan salah satu sekolah menengah
kejuruan (SMK) negeri di Kabupaten Sumbawa. Adapun pelajaran yang diberikan
disesuaikan dengan jurusan SMK yang diambil. Berikut beberapa jurusan yang
ada di SMK Negeri 1 Sumbawa Besar:
 Teknik Komputer & Jaringan (TKJ)
 Rekayasa Perangkat lunak
 Multimedia
 Bisnis Daring & Pemasaran
 Perhotelan
 Pariwisata
 Tata Boga
 Tata Busana
 Tata Kecantikan Kulit & Rambut

B. Penelitian Yang Relavan


Penelitian ini akan difokuskan dan dilakukan di SMKN 1 Sumbawa Besar.
Alasan dipilihnya SMKN 1 Sumbawa Besar adalah, karena SMKN 1 Sumbawa
Besar merupakan sekolah menengah kejuruan yang mempunyai 2 bidang keahlian
yaitu, Teknologi Informasi dan Jaringan, dan Rekayasa Perangkat Lunak, yang
mana nantinya akan menghasilkan lulusan yang merupakan generasi Z dan
merupakan calon angkatan kerja.
Pada penelitian yang relavan ini digunakan penelitian kualitatif yaitu
menganalisis data. Penelitian ini agar mengetahui tentang pengaruh literasi digital
terhadap generasi Z, dan mengetahui faktor-faktor yang mendorong kesiapan
kerja generasi Z terutama pada siswa sekolah menengah kejuruan.

viii
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian terkait dengan Pengaruh Literasi Digital Terhadap Kesiapan
Kerja “Generasi Z” Setelah Lulus Dari Sekolah Menengah Kejuruan adalah di
SMKN 1 Sumbawa Besar. Peneliti mengambil lokasi ini dikarena kan SMKN 1
Sumbawa Besar mempunyai jurusan yang berhubungan langsung dengan
pelajaran teknologi digital, sehingga kami tertarik untuk melakukan penelitian di
SMKN 1 Sumbawa Besar.

B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih 1 bulan, yaitu di mulai
tanggal 12 Mei 2022 hingga selesai pada tanggal 08 Juni 2022. Penelitian
terhitung hingga terselesaikannya karya ilmiah ini.

C. Bentuk Penelitian
Penelitian mengenai Pengaruh Literasi Digital Terhadap Kesiapan Kerja
“Generasi Z” Setelah Lulus Dari Sekolah Menengah Kejuruan ini memerlukan
pendekatan penelitian yang nantinya mampu menganalisis kemampuan dan
tindakan untuk kemudian dijelaskan serta diuraikan dalam sebuah data berupa
kalimat ataupun kata-kata. Maka dari itu penelitian ini menggunakan pendekatan
melalui metode kualitatif yaitu mengumpulkan data.

D. Teknik Pengumpulan Data

ix
1. Wawancara
Moleong (2007: 186) menjelaskan bahwa wawancara adalah percakapan
dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara(interviewer)yang mengajukan pertanyaan, dan terwawancara
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Wawancara secara umum terbagi menjadi dua, yaitu: wawancara terstruktur
dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur memiliki arti bahwa
wawancara yang dilakukan dimana pewawancara telah menetapkan sendiri
masalah-masalah yang akan diajukan sebagai pertanyaan. Sedangkan wawancara
tidak terstruktur merupakan wawancara yang memiliki ciri kurang diinterupsi dan
arbiter. Wawancara tersebut digunakan untuk menemukan informasi yang bulan
baku atau informasi tunggal (Moleong, 2007: 190).
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara secara semi
terstruktur. Maka sebelum melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan diajukan kepada informan. Namun,
pada pelaksanaannya nanti akan disesuaikan dengan keadaan responden.

2. Dokumentasi
Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang memiliki arti barang-barang
tertulis (Arikunto, 2002:135). Dokumentasi dilakukan dengan cara
mengumpulkan dokumentasi pendukung data-data penelitian yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini, pendukung data dalam hal tertulis atau dokumen diambil
dari berbagai arsip-arsip, serta juga melalui berbagai warta berita.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen pada penelitian ini adalah peneliti sendiri (human instrument).
Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif dapat dikatakan cukup rumit
karena selain sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data, menganalisis,
penafsir data, peneliti tentu juga sebagai pelapor hasil penelitiannya tersebut
(Moleong, 2007: 168).
Instrumen sendiri menurut Arikunto (2002: 126) ialah alat pada waktu
peneliti menggunakan suatu metode. Karena dalam penelitian ini menggunakan

x
metode observasi, wawancara, dan dokumentasi, maka instrumen yang
dibutuhkan antara lain yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara,
handphone, serta alat tulis.

F. Teknik Analisis Data


Dalam teknik analisis data, terdapat empat komponen dimana keempat
komponen tersebut merupakan proses siklus dan interaktif dalam sebuah
penelitian. Keempat komponen tersebuat ialah:
1. Pengumpulan Data
Data dikumpulkan oleh peneliti berupa data dari hasil wawancara, observasi,
dokumentasi yang dicatat dalam catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek,
yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi
tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dan dialami sendiri oleh
peneliti (Miles dan Huberman, 1994: 15).
Pengamatan juga mencakup data-data lainnya baik itu data verbal maupun
nonverbal dari penelitian ini. Peneliti juga akan melakukan pencatatan terkait
dengan Pengaruh Literasi Digital Terhadap Kesiapan Kerja “Generasi Z” Setelah
Lulus Dari Sekolah Menengah Kejuruan Di Smk Negeri 1 Sumbawa Besar.
Catatan refleksi merupakan catatan yang membuat kesan, komentar, dan
tafsiran dari peneliti tentang berbagai temuan yang dijumpai pada saat melakukan
penelitian dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap
selanjutnya. Untuk mendapatkan catatan ini, maka peneliti harus melakukan
wawancara dengan berbagai informan (Miles dan Huberman, 1994: 16).

2. Redkusi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan/ penyederhanaan data-data yang
diperoleh baik itu dari hasil wawancara, observasi, maupun dokumentasi yang
didasarkan atas fokus permasalahan. Setelah melalui proses pemilihan data, maka
akan ada data yang penting dan data yang tidak digunakan. Maka, kemudian data
diolah dan disajikan dnegan bahasa maupun tulisan yang lebih ilmiah dan lebih
bermakna (Miles dan Huberman, 1994: 16).

xi
3. Penyajian Data
Penyajian data adalah proses penampilan data dari semua hasil penelitian
dalam bentuk paparan naratif representatif tabular termasuk dalam format matriks,
grafis dan sebagainya, yang nantinya dapat mempermudah peneliti dalam melihat
gambaran hasil penelitian karena dari banyaknya data dan informasi tersebut
peneliti kesulitan dalam pengambilan kesimpulan dari hasil penelitian ini (Usman,
2009: 85). Data-data yang diperoleh perlu disajikan dalam format yang lebih
sederhana sehingga peneliti mudah dalam menganalisisnya dan membuat tindakan
berdasarkan pemahaman yang diperoleh dari penyajian data-data tersebut.

4. Penyimpulan Data
Kesimpulan merupakan langkah akhir dalam pembuatan laporan penelitian.
Penarikan kesimpilan adalah usaha guna mencari atau memahami makna,
keteraturan pola-pola penjelasan, alur sebab akibat. Kesimpulan yang telah ditarik
maka kemudian diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali
dan melihat catatan lapangan agar memperoleh pemahaman yang tepat.
Selain itu, juga dapat dengan mendiskusikannya (Usman, 2009: 87). Miles
dan Huberman (1994: 20) menjelaskan bahwa pengambilan kesimpulan harus
dilakukan secara teliti dan hati-hati agar kesimpulan yang diperoleh berkualitas
dan sesuai dengan tujuan penelitian. Hal tersebut dilakukan agar data tersebut
mempunyai validitas sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kuat.

xii
BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Profil Tujuan
Sekolah: SMK NEGERI 1 SUMBAWA BESAR
Alamat: Jalan Durian No.03, Uma Sima, NTB. 84317
Email: smn1_sumbawabesar@yahoo.com
Website: www.smkn1sumbawabesar.sch.id

B. Hasil Wawancara
Inilah hasil wawancara dari beberapa narasumber sebagai berikut:
 Pak Dana Swastana S.Kom
1. Bagaimana literasi digital dalam kesiapan kerja sekolah menengah kejuruan ini
sebagai guru jurusan TI apakah sudah menerapkan literasi digital?
 “Sudah, seperti libery tapi untuk penerapannya kayaknya belum maksimal,
karena untuk penerapan literasi nya masih ada yang menggunakan cara
manual karena akses internet tidak merata ke semua kls atau ruang belajar.
Disini juga kita ada praktek, prakteknya pun itu tergantung dengan

xiii
mapelnya. Apakah mapelnya itu menggunakan praktek atau tidak termasuk
dalam mengembangkan informasi dan teknologi.”

2. Adakah tantangan dalam mengajar siswa lewat literasi digital?


 “Tantangannya cuman satu, siswanya saat kita menyuruh untuk mencari
materi, lain yang dicari dan mereka juga ada yang serius dan ada yang tidak.”
3. Apakah ada ujian praktek digital?
 “Tentu ada ujian praktek, ujian praktek biasanya diberikan langsung oleh
guru yang bersangkutan misalnya ujian praktek merakit tapi tidak semua
siswa bisa terlihat oleh guru, misalnya dari yang bagian belakang apabila
yang depan lagi fokus belajar yang belakang ada yang main terus, jadi tidak
terlalu bisa maksimal melihat keahlian siswa semuanya.”
4. Bagaimana cara mengatasi siswa yang kurang dalam digital itu dalam praktek?
 “Untuk mengatasinya sebenarnya masing" gurunya juga ya,
misalnyamembuat kelompok belajar,jadi kelompok belajar itu bisa lebih
efektif. Kemudian juga ada bapak guru yang menerapkan tutor sebaya di
mana yang mengajarkan mereka nanti itu teman-teman kelasnya yang sudah
lebih dulu mendapat atau lebih dulu tahu tentang prakteknya, biasanya untuk
praktek jurusan TI itu penempatannya di industri tapi di Sumbawa ini kurang
di sini cuman ada beberapa kantor-kantor diknas , kantor-kantor
pemerintahan kayak capil terus disnaker kemudian kantor Pertanahan,
sedangkan untuk ke industri aslinya TI itu kurang karena masih kurang atau
minimnya industry yang ada di Sumbawa, jadi mereka masuknya di
perkantoran.”
5. Bagaimana cara memajukan untuk kedepannya agar siswanya lebih bisa PKL
ke tempat langsung ke jurusan yang tepat?
 “Banyak faktor nya karena kalau di sini sebenarnya kami dari pihak jurusan
lebih bagus kalau siswa itu langsung ke industri bukan ke perkantoran tapi
dengan kendala dan kondisi siswa tidak memungkinkan.

xiv
Sebenarnya kita inginkan siswa parekrinnya itu di mataram tapi banyak siswa
kurang dari segi ekonomi jadinya mau tidak mau balik lagi ke daerah
Sumbawa karena parekrin ini tidak ditanggung oleh sekolah biaya hidup
mereka di luar pun ditanggung oleh siswa juga, kalau untuk tahun yang
sebelumnya karena mungkin rata-rata mampu ada juga yang di Bali dan Jawa
Tengah.”

6. Apakah dalam jurusan ini perlu ditambahkan lebih banyak literasi digitalnya?
 “Kalau untuk literasi digital nya itu Sebenarnya harus dikembangkan karena
kan sudah era digital lalu dalam,kegiatan apapun baik itu tugas, ujian pun kita
menggunakan namanya teknologi. Sekarang ujian sudah online semua nggak
perlu pakai buku ataupun kumpul tugas juga, semuanya bisa menggunakan
smartphonenya masing-masing. Yang menjadi kendala ataupun tidak bisanya
berkembangnya literasi digital dalam pembelajaran Itu mungkin dari segi
kesadaran siswanya sendiri, kalau gurunya pengen kalau siswa itu akan
menggunakan teknologi karena misalnya saat mengumpulkan tugas selama
ini masih menggunakan buku. Tapi sekarang kita sudah pakai classroom Jadi
nggak perlu numpuk-numpuk lagi dan penilaiannya pun lebih mudah jadinya
siswa lebih cepat langsung dapat nilainya nggak perlu nunggu minggu depan
baru lihat nilainya. Kemudian untuk melihat catatan materi biasanyakan
selama ini menggunakan modul tapi sekarang modul sudah dalam bentuk
digital dan kami juga sudah ada eliterinya tapi masih dalam tahap
pembentukan, jadinya semua buku dalam bentuk e-book, lalu saat semuanya
sudah dirampung di eliterinya akan lebih gampang untuk berkembang di
literasi digitalnya.”

 Ayu diva
1. Bagaimana pengaruh literasi digital dalam pembelajaran saat ini?
 “Ya ada dampak positif dan negatifnya seperti, yang positifnya itu
memudahkan kita dalam proses pembelajaran, lalu juga mudah mencari
materi yang kita tidak mengerti. Yang negatifnya itu karena mata kita akan

xv
lebih lama melihat layer hp jadi terkena sinar biru yang berdampak pada
kesehatan mata.”
2. Apakah pelatihan yang diberikan guru sudah sesuai dengan keahlian jurusan?
 “Iya lumayan karena kamerin kita ada ujian menggunakan teknologi, namun
kita masih belum sangat terampil karena masih kelas 1 juga jadi belum
banyak yang bisa di praktekkan.”
3. Apa yang kamu persiapkan nanti saat mau pkl?
 “Materi-materi yang telah tersampaikan dan hasil praktek-praktek yang telah
di ajarkan oleh guru, agar bisa mudah menghadapi pelatihan kerja lapangan
dangan baik nantinya”
4. Apa yang kamu persiapkan setelah lulus sekolah nanti?apakah kamu langsung
kerja atau kuliah?
 “Yang saya persiapkan setelah lulus kayaknya akan lebih mendalami jurusan
saya agar lebih siap dalam dunia kerja dimasa depan, jadi saya akan berkuliah
yang ada kaitannya dengan perangkat lunak. Dan zaman sekarang semuanya
membutuhkan paling minimal ijazah sarjana(S1).”

 Laela Rahmawati
1. Bagaimana pengaruh literasi digital dalam pembelajaran saat ini?
 “Pengaruhnya baik, ini membuat saya untuk bisa berpikir lebih kreatif,
memudahkan dalam mencari informasi yang kurang lengkap di sekolah.”
2. Apakah pelatihan yang diberikan guru sudah sesuai dengan keahlian jurusan?
 “Iya sudah, guru memberikan arahan dengan baik seperti mengformat digital
dalam proses pembelajaran agar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.”
3. Apa yang kamu persiapkan nanti saat mau pkl?
 “Materi-materi yang sudah diajarkan oleh guru dan juga pengalaman praktek
saat adanya kelas praktek.”
4. Apa yang kamu persiapkan setelah lulus sekolah nanti?apakah kamu langsung
kerja atau kuliah?
 “Mungkin yang saya persiapkan setelah saya lulus adalah dengan
melanjutkan studi kejenjang yang lebih atas seperti S1 dengan mangambil
bidang yang saya tekuni seperti jurusan saat ini yaitu Teknik komputer dan

xvi
jaringan lalu setelah lulus kuliah baru saya akan mencari peluang kerja yang
sesuai dengan skill saya setelah lulus nanti.”

C. Hasil Penelitian
Jadi Pengaruh literasi digital terhadap kesiapan kerja generasi z adalah jika
literasi digital generasi z meningkat maka kesiapan kerja generasi z juga semakin
meningkat. Dan juga kesadaran diri untuk selalu mengikuti perkembangannya
zaman. Lalu jika ada banyak industri yang susai dengan jurusan yang dipilih
maka lebih bagus mendapat pengalaman dalam kesiapan kerja.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa literasi digital berpengaruh secara


positif dan signifikan pada kesiapan kerja generasi z. Sehingga dapat dikatakan
bahwa literasi digital dapat mendorong generasi z untuk memiliki kesiapan yang
baik dalam memasuki dunia kerja. Namun benar yang dikatakan salah satu dari
narasumber yang diwawancara bahwa zaman sekarang untuk bisa kerja di indusrti
atau perusahaan-perusahaan adalah memiliki ijazah minimal S1.
Penelitian ini juga menunjukan bahwa keterampilan literasi digital merupakan
keterampilan penting yang dibutuhkan generasi z di era saat ini. Dengan
meningkatnya keterampilan literasi digital generasi z maka generasi z yang akan
segera memasuki dunia kerja akan memiliki kesiapan kerja yang baik pula.
Karena, literasi digital secara langsung berkaitan dengan kemampuan kerja tiap
individu, yang diwujudkan sebagai kombinasi faktor dan proses yang
memungkinkan seseorang untuk mendapatkan pekerjaan dan menetap untuk terus
bekerja.

xvii
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas adalah literasi digital terhadap kesiapan
kerja generasi z sangat berpengaruh terhadap siswa yang ada di sekolah menegah
kejuruan, dengan semakin meningkatnya pengetahuan literasi digital maka akan
semakin meningkat juga kesiapan kerja generasi z. Dan juga disimpulkan bahwa
literasi digital berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap siswa termasuk
guru juga, yang membuat mereka lebih mudah dalam proses pembelajaran dan
bisa berpikir kreatif dengan memecahkan masalah yang ada di sekolah mereka
saat ini.

B. Saran
Dengan hal ini kita mampu mengetahui sebab akibat dari pengaruh literasi
digital terhadap kesiapan kerja generasi z setelah lulus dari sekolah menengah
kejuruan di smk negeri 1 sumbawa besar, sehingga bisa dinyatakan bahwa literasi
digital dapat mendorong generasi z untuk memiliki kesiapan yang baik dalam
memasuki dunia kerja. Dan diharapakan sekolah menengah kejuruan hendaknya

xviii
mengasah keterampilan literasi digital mereka baik yang mencakup hardskill dan
softskill yang mereka miliki, dengan begitu kterampilan literasi digital mereka
dapat meningkat dan dapat menjadi bekal saat memasuki dunia kerja. Sekolah
juga hendaknya dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan
mereka dalam menggunakan teknologi media digital, serta memberikan
pemahaman tidak hanya penggunaan tapi juga bagaimana memahami, memfilter,
dan mengolah informasi yang terdapat pada konten digital, dan juga memberikan
pemahaman pentingnya memiliki netiket dalam berkomunikasi di internet.

DAFTAR PUSTAKA

Putri, R. Y., & Supriansyah, S. (2021). Pengaruh Literasi Digital terhadap


Kesiapan Kerja Generasi Z di Sekolah Menengah Kejuruan. Edukatif :
Jurnal Ilmu Pendidikan,3(5),3007–3017.
https://www.edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/1055
Dewi, D. A., Hamid, S. I., Annisa, F., Oktafianti, M., & Genika, P. R. (2021).
Menumbuhkan Karakter Siswa melalui Pemanfaatan Literasi Digital. Jurnal
Basicedu, 5(6), 5249–5257. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i6.1609
Kusnaeni, Y., & Martono, S. (2016). Pengaruh persepsi tentang prakik kerja
lapangan, informasi dunia kerja dan motivasi memasuki dunia kerja terhadap
kesiapan kerja siswa SMK. Economic Education Analysis Journal, 5(1), 16–
29. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj
Rachmadi, A. I. (2014). Hubungan Konsep Diri dan Kemandirian Belajar Dengan
Kesiapan Kerja Siswa Kelas XI SMK Negeri 2 Pengasih. Taman Vokasi,
2(1), 1–46.
https://jurnal.ustjogja.ac.id/index.php/tamanvokasi/article/view/221

xix
LAMPIRAN

Dokumentasi

xx
Teks Wawancara
1. Untuk Guru
 Bagaimana literasi digital dalam kesiapan kerja sekolah menengah
kejuruan ini sebagai guru jurusan TI apakah sudah menerapkan literasi
digital?
 Adakah tantangan dalam mengajar siswa lewat literasi digital?
 Apakah ada ujian praktek digital?
 Bagaimana cara mengatasi siswa yang kurang dalam digital itu dalam
praktek?
 Bagaimana cara memajukan untuk kedepannya agar siswanya lebih bisa
PKL ke tempat langsung ke jurusan yang tepat?
 Apakah dalam jurusan ini perlu ditambahkan lebih banyak literasi
digital nya?
2. Untuk Siswa
 Bagaimana pengaruh literasi digital dalam pembelajaran saat ini?
 Apakah pelatihan yang diberikan guru sudah sesuai dengan
keahlian jurusan?
 Apa yang kamu persiapkan nanti saat mau pkl?
 Apa yang kamu persiapkan setelah lulus sekolah nanti?apakah
kamu langsung kerja atau kuliah?

Profil Sekolah

xxi
Sekolah: SMK NEGERI 1 SUMBAWA BESAR
Alamat: Jalan Durian No.03, Uma Sima, NTB. 84317
Email: smn1_sumbawabesar@yahoo.com
Website: www.smkn1sumbawabesar.sch.id

Identitas narasumber
1. Pak Dana Swastana S.kom : Guru Jurusan Teknologi Informasi(TI)
2. Ayu Diva: Siswa Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak
3. Laela Rahmawati: Siswa Jurusan Teknologi Informasi (TKJ)

xxii

Anda mungkin juga menyukai