JENJANG SMA
Dosen Pengampu
Disusun Oleh:
2021
ABSTRAK
Keterampilan abad 21 adalah life and career skills, learning and innovation skills dan
information media and technology skills. Life and career skills mencakup keterampilan
hidup dan berkarir, learning and innovation skills mencakup keterampilan belajar dan
berinovasi, information media and technology skills mencakup keterampilan teknologi
dan media informasi yang meliputi literasi informasi, literasi media dan literasi ICT atau
information and communication technology literacy.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah Keterampilan Reseptif Membaca Teknik tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam juga semoga selalu tercurahkan kepada baginda
Rasulullah SAW, sang manajer sejati Islam yang selalu becahaya dalam sejarah hingga
saat ini.
Makalah yang berjudul “Model Pembelajaran Literasi Digital Abad 21 pada Jenjang
SMA” disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Keterampilan Reseptif Membaca
Teknik. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca
dan penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurita Bayu Kusmayati, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah ini. Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu, kritik dan saran yang membangun diharapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................3
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 4
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 4
BAB II .............................................................................................................................. 5
KAJIAN TEORITIS....................................................................................................... 5
2.1 Konsep Literasi Digital Abad 21 .............................................................................5
2.2 Model Pembelajaan Project Citizen Meningkatkan Literasi Digital Siswa SMA....6
2.3 Perkembangan Teknologi Dalam Literasi Digital Terhadap Peningkatan Kualitas
Pendidikan ................................................................................................................8
BAB III .......................................................................................................................... 10
PENUTUP ..................................................................................................................... 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
3.2 Saran ...................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengembangkan kurikulum di Sekolah. Keterampilan abad 21 adalah life and career
skills, learning and innovation skills dan information media and technology skills.
Life and career skills mencakup keterampilan hidup dan berkarir, learning and
innovation skills mencakup keterampilan belajar dan berinovasi, information media
and technology skills mencakup keterampilan teknologi dan media informasi yang
meliputi literasi informasi, literasi media dan literasi ICT atau information and
communication technology literacy. (Daryanto& Karim, 2017).
Tercapai atau tidaknya tujuan tersebut dapat dilihat dari perubahan tingkah laku
peserta didik setelah mengikuti pembelajaran melalui hasil belajar. Hasil belajar
menurut Sudjana (2004) adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima pengalaman belajarnya. Definisi tersebut menjelaskan bahwa hasil belajar
tidak akan didapatkan apabila tidak ada proses belajar didalamnya. Apabila dikaitkan
dengan keterampilan abad ke-21, pencapaian tersebut dilakukan dengan
memperbarui kualitas pembelajaran, membantu siswa mengembangkan partisipasi,
menyesuaikan personalisasi belajar, menekankan pada pembelajaran berbasis proyek
atau masalah, mendorong kerjasama dan komunikasi, meningkatkan keterlibatan dan
motivasi siswa, membudayakan kreativitas dan inovasi dalam belajar, menggunakan
sarana belajar yang tepat, mendesain aktivitas belajar yang relevan dengan dunia
nyata, memberdayakan metakognisi, dan mengembangkan pembelajaran student-
centered (Zubaidah, 2017).
2
Media adalah kata jamak dari medium, yang artinya perantara. Media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima, sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi (Arief S. Sadiman, 1986). Dalam
erakemajuan teknologi seperti saat ini, komputer merupakan sarana penunjang
aktifitas manusia di dalam bekerja dan berusaha demi tercapainya hasil kerja yang
optimal (efisien, efektif, dan ekonomis). Di dunia pendidikan misalnya, proses
pengolahan nilai siswa, pembuatan modul pembelajaran, demonstrasi materi belajar,
dan proses penerimaan siswa merupakan contoh-contoh aktifitas pendidikan yang
akhir-akhir telah menggunakan teknologi komputer (Nuryanto, 2008). Maka dari itu,
guru haruslah melihat hal ini sebagai peluang dalam meningkatkan kualitas proses
belajar mengajar di dalam kelas.
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan dapat
di rumuskan beberapa rumusan masalah sebagai berikut:
3
b. Apakah model pembelajaran project citizen dapat meningkatkan literasi
digital pada siswa SMA.
c. Perkembangan teknologi dalam literasi digital terhadap peningkatan kualitas
Pendidikan.
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis
untuk mengetahui, memahami dan menguasai literasi digital abad 21 serta
penerapannya pada siswa Sekolah Menengah Atas.
4
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Menurut Paul Gilster dalam bukunya yang berjudul Digital Literacy (1997),
literasi digital diartikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menggunakan
informasi dalam berbagai bentuk dari berbagai sumber yang sangat luas yang diakses
melalui piranti komputer. Literasi digital adalah pengetahuan dan kemampuan untuk
menggunakan teknologi digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam proses
menemukan, mengevaluasi, menggunakan, dan membuat informasi, serta
memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum.
Era Revolusi Industri 4.0 menggugah para guru untuk mampu beradaptasi dengan
perkembangan teknologi pembelajaran. Selama ini teknologi pembelajaran masih
berfokus pada penggunaan media CD, VCD atau DVD. Sementara itu perlahan ketiga
perangkat digital tersebut telah ditinggalkan. Kini, dominasi Youtube sebagai media
audio visual menggantikan peran ketiga piringan digital tersebut. Powerpoint telah
menggantikan kapur tulis atau boardmarker. Pembelajaran blended learning mampu
menyimpan materi dan dapat dipelajari pada waktu yang ditentukan. Gambaran ini
5
menunjukkan bahwa literasi digital atau melek teknologi dalam pembelajaran dengan
penggunaan perangkat seperti Youtube, powerpoint, dan Google Classroom telah
banyak dilakukan oleh guru-guru SMA dan SMK di Indonesia.
Prinsip pengembangan literasi digital menurut Mayes dan Fowler (2006) bersifat
berjenjang. Terdapat tiga tingkatan pada literasi digital. Pertama, kompetensi digital
yang meliputi keterampilan, konsep, pendekatan, dan perilaku. Kedua, penggunaan
digital yang merujuk pada pengaplikasian kompetensi digital yang berhubungan
dengan konteks tertentu. Ketiga, transformasi digital yang membutuhkan kreativitas
dan inovasi pada dunia digital.
Istilah literasi digital dikemukakan pertama kali oleh Paul Gilster (1997) sebagai
kemampuan memahami dan menggunakan informasi dari berbagai sumber digital. Ia
mengemukakan bahwa literasi digital merupakan kemampuan menggunakan
teknologi dan informasi dari piranti digital secara efektif dan efisien dalam berbagai
konteks, seperti akademik, karier, dan kehidupan sehari-hari.
6
Literasi digital adalah kegiatan yang berhubungan dengan kemampuan
individu untuk menggunakan TIK dan Internet untuk mencapai hasil dalam
suatu kegiatan. Menurut Grech yang menjelaskan bahwa seseorang yang melek
digital dapat menggunakan teknologi secara strategi untuk menemukan dan
mengevaluasi informasi, menghubungkan dan berkolaborasi dengan orang lain
untuk mencapai profesional dan tujuan pribadi (Terry, J., Davies, A., Williams, C.,
Tait, S., & Condon, L. 2019).
Saat ini, sangat ditekankan bahwa keterampilan belajar dan berinovasi harus
didapatkan oleh peserta didik selama proses pembelajaran yang salah satunya
melalui model pembelajaran yang inovatif yang memungkinkan untuk dapat
mengembangkan keterampilan literasi digital merupakan bagian dari keterampilan
abad ke-21. Berdasarkan masalah yang telah disebutkan diatas, maka diperlukan
suatu upaya untuk meningkatkan keterampilan literasi digital peserta didik.
Dalam hal ini model pembelajaran project citizen merupakan alternatif yang
dapat meningkatkan keterampilan-keterampilan tersebut.
7
isu-isu yang terjadi dalam lingkungan masyarakat yang berkaitan dengan
kebijakan publik (Craddock, Fischer & Subreenduth, 2007; Haas, 2001; Vontz,
Metcalf & Patrick, 2000; Vontz & Nixon, 1999; Tolo, 1998). Model project
citizen ini akan sangat membantu siswa bukan hanya memahami konsep dan
prinsip keilmuan, tetapi juga mengembangkan kemampuannya dalam bekerja sama
kooperatif, kemampuan berkomunikasi, kemampuan berinovasi, kemampuan
berpikir kritis dan percaya diri serta berpartisipasi (Fajri, I., Yusuf, R., & Ruslan,
R., 2019; Mulyoto, G. P., & Samsuri, S., 2017).
8
Dalam menyongsong abad ke-21, kehadiran teknologi informasi dankomunikasi
(TIK) dalam bidang pendidikan memang tidak dapat dielakkan lagi. Hampir seluruh
elemen pendidikan dan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan TIK di
dalamnya. Kondisi inilah yang menuntut para pendidik dan peserta didik untuk melek
teknologi. Salah satunya dengan menerapkan literasi TIK dalam bidang pendidikan
sebagai wujud upaya dalam memenuhi skill atau keterampilan Abad ke- 21 yang
dikemukakan oleh World Economic Forum pada tahun 2015 lalu.
Keterampilan literasi digital yang harus dimiliki oleh generasi 4.0 untuk dapat
bersaing secara global. Literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan
mendapatkan informasi dari berbagai sumber yang begitu luas jangkauannya, serta
dapat diakses melalui elektronik dan internet seperti, gadget, komputer, laptop,
website, dan lain sebagainya. Pada abad 21 ini tentu tidak asing lagi dalam
menggunakan dan memanfaatkan teknologi. Tercatat melalui riset yang dilansir oleh
wearesocial.sg bahwa pada tahun 2017 terdapat 132 juta pengguna internet di
Indonesia dengan angka pertumbuhan sebanyak 51% hanya dalam setahun. Sebagai
salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia, perkembangan
dunia digital di Indonesia punya dua sisi yang berlawanan dalam kaitannya dengan
pengembangan literasi digital pada generasi 4.0. Hal tersebut tentu menjadikan
literasi digital sebagai suatu kebutuhan yang sangat perlu untuk diperhatikan dari
mulai menggunakan, memanfaatkan hingga mengimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Literasi digital menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari dunia modern seperti saat ini, dalam hal ini dapat diterapkan pada bidang
Pendidikan. Menjadikan media digital sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan yang ada saat ini. Berkembangnya teknologi media
digital dan akses informasi tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi generasi
4.0 dalam menggunakan literasi digital. Generasi 4.0 yang memahami dan mengerti
akan perkembangan serta penggunaan teknologi digital dapat beradaptasi dengan
baik untuk mempersiapkan masa depan yang jauh lebih baik lagi. Literasi digital
menjadi suatu kebutuhan yang sangat perlu untuk dipahami dan diperhatikan oleh
setiap generasi 4.0 untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih cepat
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Literasi digital menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan
sehari-hari dunia modern seperti saat ini, dalam hal ini dapat diterapkan pada bidang
Pendidikan. Menjadikan media digital sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan
mutu dan kualitas pendidikan yang ada saat ini. Berkembangnya teknologi media
digital dan akses informasi tentu menjadi tantangan sekaligus peluang bagi generasi
4.0 dalam menggunakan literasi digital. Generasi 4.0 yang memahami dan mengerti
akan perkembangan serta penggunaan teknologi digital dapat beradaptasi dengan
baik untuk mempersiapkan masa depan yang jauh lebih baik lagi. Literasi digital
10
menjadi suatu kebutuhan yang sangat perlu untuk dipahami dan diperhatikan oleh
setiap generasi 4.0 untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan yang lebih cepat
dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Setiap individu perlu memahami bahwa literasi digital merupakan hal penting
yang dibutuhkan untuk dapat berpartisipasi di dunia modern sekarang ini. Literasi
digital sama pentingnya dengan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu
lainnya. Generasi yang tumbuh dengan akses yang tidak terbatas dalam teknologi
digital mempunyai pola berpikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Setiap
orang hendaknya dapat bertanggungjawab terhadap bagaimana menggunakan
teknologi untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Teknologi digital
memungkinkan orang untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan keluarga dan
teman dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, dunia maya saat ini semakin
dipenuhi konten berbau berita bohong, ujaran kebencian, dan radikalisme, bahkan
praktik-praktik penipuan. Keberadaan konten negatif yang merusak ekosistem digital
saat ini hanya bisa ditangkal dengan membangun kesadaran dari tiap-tiap individu.
11
DAFTAR PUSTAKA
Hanifa, R., Nurul, S., Chitta, F., & Rizal, M. (2021). Pentingnya Keterampilan Belajar
di Abad 21 sebagai Tuntutan dalam Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Retrieved from Lectura: Jurnal Pendidikan:
https://journal.unilak.ac.id/index.php/lectura/article/view/5813
Pratika, M. (2021). Teknologi Literasi Digital Bagi Generasi Milenial. Retrieved from
kumparan.com: https://kumparan.com/mila-pratika/teknologi-literasi-digital-
bagi-generasi-milenial-1v28icU3TXz/2
Yusuf, R., Sanusi, Maimun, Hayati, E., & Fajri, I. (2019). Meningkatkan Literasi
Digital Siswa Sekolah Menengah Atas Melalui Model Project Citizen. Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/339065471_MENINGKATKAN_LIT
ERASI_DIGITAL_SISWA_SEKOLAH_MENENGAH_ATAS_MELALUI_M
ODEL_PROJECT_CITIZEN
12
13