Anda di halaman 1dari 5

"TANTANGAN PEMBELAJARAN DI ABAD 21 BAGI GURU

INDONESIA"

Diyona Widya Viana


Email: 2110111220022@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin

Abstrak
Pada abad ini, teknologi informasi dan komunikasi memasuki ruang kelas di sekitar
kita dengan kecepatan yang sangat cepat. Seiring dengan gelombang ini, para pendidik
menghadapi tantangan saat mereka mengajar di kelas. Generasi siswa yang menggunakan
teknologi yang berkembang setiap hari. Keberhasilan seoarang pendidik tidak hanya
dipengaruhi oleh kemampuannya (kompetensi guru) akan tetapi pendidik harus mampu
mengkolaborasikannya dengan teknologi.

PENDAHULUAN
Pembelajaran di abad 21 menuntut siswa untuk menguasai keterampilan,
pengetahuan,dan kemampuan di bidang teknologi. Supaya hal tersebut dapat terwujud,
maka dibutuhkan peningkatan kompetensi dan kreativitas guru. Tentu saja hanya guru yang
menguasai pengetahuan dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan
global dapat memberikan pengaruh keterampilan dan pengetahuan tersebut kepada siswa.
Namun kenyataannya banyak guru yang rentan terhadap perkembangan teknologi sekalipun
dunia pendidikan telah bertransformasi. Padahal saat ini sangat dibutuhkan guru-guru
terbaik yang memahami dinamika kelas dan memanfaatkan teknologi guna mengedukasi
siswa.
Maka dari itu tulisan ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana menjadi guru
abad 21 yang kompeten dengan cara meningkatkan mutu guru. Penulis berkesimpulan
bahwa guru didalam perkembangan pendidikan abad 21 sekarang ini memiliki tantangan
lebih berat dan tugasnya pun lebih kompleks. Peranan guru sangat penting dalam
mengelola proses pembelajaran, untuk menghadapi tantangan tersebut. Maka dari itu guru
harus memiliki kemampuan yaitu berpikir kritis, tanggung jawab sosial, kemampuan
membangun jaringan, kedisiplinan waktu dan aturan serta kecakapan,keterampilan di abad
21.

1
Tantangan Guru di Abad 21
Era globalisasi memberi dampak yang cukup luas dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk tuntutan dalam penyelenggaraan pendidikan Salah satu tantangan nyata
tersebut adalah bahwa pendidikan hendaknya mampu menghasilkan sumberdaya
manusia yang memiliki kompetensi utuh, dikenal dengan kompetensi abad ke-21.
Kompetensi abad ke-21 merupakan kompetensi utama yang harus dimiliki siswa agar
mampu berkiprah dalam kehidupan nyata pada abad ke-21.
Tantangan yang dihadapi guru pada abad 21 tidak lagi berkisar pada kemampuan
akademik siswa, tetapi lebih pada pendidikan intelektual, emosional, moral dan akhlak
siswa. Era globalisasi menuntut persaingan tinggi tanpa terkecuali bagi seluruh manusia.
Guru di abad-21 ditantang untuk mampu menciptakan pendidikan yang dapat ikut
menghasilkan sumber daya pemikir yang mampu ikut membangun tatanan sosial dan
ekonomi sadar pengetahuan sebagaimana layaknya warga dunia di Abad-21.
Menurut Susanto (2010), dalam Supriyadi 1998, terdapat tujuh tantangan guru di
abad 21, yaitu : Pertama. Teaching in multicultural society, mengajar di masyarakat yang
memiliki beragam budaya dengan kompetensi multi bahasa. Kedua.Teaching for the
construction of meaning, mengajar untuk mengkonstruksi makna (konsep). Ketiga.
Teaching for active learning, mengajar untuk pembelajaran aktif. Keempat.Teaching and
technology, mengajar dan teknologi. Kelima. Teaching with new view about abilities,
mengajar dengan pandangan baru mengenai kemampuan. Keenam. Teaching and choice,
mengajar dan pilihan, dan Ketujuh. Teaching and accountability, mengajar dan
akuntabilitas.

Menjadi guru abad 21 yang kompeten


Untuk menjawab pertanyaan tentang menjadi guru di abad 21, guru dituntut mampu
untuk membaca setiap tantangan yang ada pada masa kini. guru harus mampu untuk
mencari sendiri pemecahan masalah yang timbul dari dampak kemajuan zaman karena
tidak semua kemajuan zaman berdampak baik, dampak negatif juga harus diperhitungkan.
Guru yang mampu menghadapi tantangan tersebut adalah guru yang profesional yang
memiliki kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi-kompetensi antara lain
kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi
sosial yang kualifaid.

a. Kompetensi profesional
Kompetensi profesional sekurang-kurangnya meliputi :

1. Menguasai subtansi bidang studi dan metodologi keilmuannya

2
2. Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi
3. Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran
4. Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas

b. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik sekurang-kurangnya meliputi:

1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, kultural, emosional,
dan intelektual
2. Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan
belajar dalam konteks kebhinekaan budaya
3. Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik
4. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
5. Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaranYang mendidik
6. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam
pembelajaran
7. Merancang pembelajaran yang mendidik
8. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
9. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran

c. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya meliputi:

1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa
2. enampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan bagi
peserta didik dan masyarakat
3. Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian, dan bertutur bahasa yang baik
4. Mengevaluasi kinerja sendiri
5. Mengembangkan diri secara berkelanjutan

d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial sekurang-kurangnya meliputi:

1. Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua peserta
didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat
2. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat

3
3. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional,
nasional dan global
4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri
5. Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian dan bertutur bahasa yang baik

SIMPULAN
Pembelajaran di abad 21 menuntut siswa untuk menguasai keterampilan,
pengetahuan,dan kemampuan di bidang teknologi. Supaya hal tersebut dapat terwujud,
maka dibutuhkan peningkatan kompetensi dan kreativitas guru. Tentu saja hanya guru yang
menguasai pengetahuan dan kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan
global dapat memberikan pengaruh keterampilan dan pengetahuan tersebut kepada siswa
agar menciptakan pendidikan yang dapat ikut menghasilkan sumber daya pemikir yang
bisa membangun tatanan sosial dan ekonomi sadar pengetahuan sebagaimana layaknya
warga dunia di Abad-21.

4
REFERENSI

Etistika Yuni Wijaya, Dwi Agus Sudjimat, Amat Nyoto, UN Malang. Prosiding Seminar
Nasional Pendidikan Matematika 1 (26), 263-278, 2016

Mardiani, F., Anis, M. Z. A., & Hermawan, M. D. DIGITAL LITERACY IN THE


TRANSFORMATION OF HISTORICAL LEARNING IN THE TIME OF COVI D -
19. Jurnal Socius, 10(2), 1-10.
Mutiani, H. S., & Putra, M. A. H. (2020). Improvement of Scientific Attitudes Through
Training of Social Science Scientific Writing in MAN 2 Model
Banjarmasin. Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2(2), 128-133.
Setianingsih, S., Syaharuddin, S., Sriwati, S., Subroto, W., Rochgiyanti, R., & Mardiyani,
F. (2021). Aisyiyah: Peran dan Dinamikanya dalam Pengembangan Pendidikan Anak
di Banjarmasin Hingga Tahun 2014. PAKIS (Publikasi Berkala Pendidikan Ilmu
Sosial), 1(1).

Sonia, Tiarmayanti Novita (2019) MENJADI GURU ABAD 21: JAWABAN TANTANGAN
PEMBELAJARAN REVOLUSI INDUSTRI 4.0. In: PROSIDING SEMINAR NASIONAL
TEKNOLOGI PENDIDIKAN PERAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN DAN MENINGKATKAN KEPROFESIONALAN PENDIDIK DI ERA
REVOLUSI INDUSTRI 4.0, 30 Nopember 2019, Perpustakaan Digital Universitas
Negeri Medan.

Susanto, H. (2020). PEDAGOGI SEJARAH, NASIONALISME DAN KARAKTER


BANGSA. Preprint: EdArxiv.
Susanto, H. (2020). Profesi Keguruan. Banjarmasin: FKIP Universitas Lambung
Mangkurat.
Susanto, H., Abbas, E. W., Anis, M. Z. A., & Akmal, H. CHARACTER CONTENT AND
LOCAL EXCELLENCE IN VOCATIONAL CURRICULUM IMPLEMENTATION
IN TABALONG REGENCY.
Syaharuddin, S., Arisanty, D., Rahmattullah, M., Susanto, H., Alfisyah, A., Kiptiah, M., ...
& Junied, K. A. (2020). Book of Abstract-2nd International Conference on Social
Science Education 2020.

Anda mungkin juga menyukai