Anda di halaman 1dari 5

No.

Peserta : 18080652310036

Nama : NASARUDDIN, S.Pd.

Asal Sekolah : SMK Negeri 1 Ranah Ampek Hulu Tapan – Sumatera Barat

TUGAS : M1 KB1.2 Analisis Ringkas Tentang Karakteristik Siswa Abad 21

Abad 21, memasuki revolusi indutri gelombang keempat atau disebut juga
Industry 4.0. Perubahan dunia kearah masyarakat digital juga terjadi pada dunia
pembelajaran.
Belajar merupakan proses perubahan dalam pikiran dan karakter
intelektual anak didik, sedangkan pembelajaran adalah proses memfasilitasi agar
siswa belajar. Antara belajar dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang
tidak terpisahkan (I Gede Astawan. Harian Bernas, 08 Agustus 2016).
Belajar dimaksudkan agar terjadinya perubahan dalam pikiran dan karakter
diri siswa. Tantangan guru tidak hanya membekali keterampilan siswa saat ini,
tetapi memastikan bahwa anak didiknya sukses kelak di masa depan. Sukses
artinya anak didik setelah belajar di sekolah dapat terjun hidup di masyarakat.
Untuk itu, guru harus membekali keterampilan kepada anak didiknya sesuai
dengan kebutuhan yang dapat mereka manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pembelajaran di abad 21 ini memiliki perbedaan dengan pembelajaran di
masa yang lalu. Dahulu, pembelajaran dilakukan tanpa memperhatikan standar,
sedangkan kini memerlukan standar sebagai acuan untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Melalui standar yang telah ditetapkan, guru mempunyai pedoman
yang pasti tentang apa yang diajarkan dan yang hendak dicapai. Kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi telah merubah gaya hidup manusia, baik
dalam bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasuki abad 21
kemajuan teknologi tersebut telah memasuki berbagai sendi kehidupan, tidak
terkecuali dibidang pendidikan. Pendidik dan peserta didik dituntut memiliki
kemampuan belajar mengajar di abad 21 ini. Sejumlah tantangan dan peluang
harus dihadapi siswa dan guru agar dapat bertahan dalam abad pengetahuan di era
informasi ini (Yana, 2013).
Pendidikan Nasional abad 21 bertujuan untuk mewujudkan cita-cita
bangsa, yaitu masyarakat bangsa Indonesia yang sejahtera dan bahagia, dengan
kedudukan yang terhormat dan setara dengan bangsa lain dalam dunia global,
melalui pembentukan masyarakat yang terdiri dari sumber daya manusia yang
berkualitas, yaitu pribadi yang mandiri, berkemauan dan berkemampuan untuk
mewujudkan cita-cita bangsanya (BSNP, 2010).
Revolusi Industri gelombang keempat atau industry 4.0 pada abad 21 ini
berimplikasi terhadap dunia pendidikan, tentunya juga akan memberikan
konsekuensi terhadap pembangunan (upgrade) karakteristik Siswa dan Guru untuk
menghadapi perubahan peradaban menuju masyarakat berpengetahuan (knowledge
society), menuntut masyarakat dunia untuk menguasai keterampilan abad 21 yaitu
mampu memahami dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT
Literacy Skills). Pendidikan memegang peranan sangat penting dan strategis
dalam membangun masyarakat berpengetahuan yang memiliki keterampilan: (1)
melek teknologi dan media; (2) melakukan komunikasi efektif; (3) berpikir kritis;
(4) memecahkan masalah; dan (5) berkolaborasi.
Guru sebagai ujung tombak pembelajaran harus memulai satu langkah
perubahan untuk mengembangkan pembelajaran abad 21, yaitu merubah pola
pembelajaran tradisional yang berpusat pada guru menjadi pola pembelajaran yang
berpusat pada siswa.
Untuk mampu mengembangkan pembelajaran abad 21 ini ada beberapa hal
yang penting untuk diperhatikan yaitu antara lain : 1. Tugas Utama Guru Sebagai
Perencana Pembelajaran. 2. Masukkan unsur Berpikir Tingkat Tinggi (Higher
Order Thinking). 3. Penerapan pola pendekatan dan model pembelajaran yang
bervariasi. Hal ini berguna untuk mampu menghadapi perubahan karakteristik
belajar siswa abad 21.
Konsekuensi Moda Belajar Abad 21 menuntut karakteristik siswa
antara lain: (1) Keterampilan belajar dan inovasi: berpikir kritis dan pemecahan
masalah dalam komunikasi dan kreativitas kolaboratif dan inovatif; (2) Keahlian
literasi digital: literasi media baru dan literasi ICT; dan (3) Kecakapan hidup dan
karir: memiliki kemamuan inisiatif yang fleksibel dan inisiatif adaptif, dan
kecakapan diri secara sosial dalam interaksi antarbudaya, kecakapan
kepemimpinan produktif dan akuntabel, serta bertanggungjawab.
Para pakar yang mencoba merumuskan keterampilan yang dibutuhkan
siswa pada abad 21 sebagai berikut :
•   Memiliki karakter sebagai pemikir. Karakter sebagai pemikir ini ditandai
dengan terampil berpikir inovatif lewat kecepatan beradaptasi dengan lingkungan,
mampu memecahkan masalah yang kompleks, dan dapat mengendalikan diri
sendiri dalam menghadapi tantangan yang ada, cerdas, kreatif, dan berani ambil
resiko. Selain itu. karakter yang relevan dengan kerja otak ini meliputi prilaku
berpikir yang selalu ingin tahu, berpikir terbuka, dan bersikap reflektif.
•   Memiliki etos kerja yang tinggi sehingga produktif. Hal ini ditandai dengan
memiliki kemampuan untuk menentukan prioritas, mengembangkan perencanaan,
memetakan hasil pencapaian, terampil menggunakan perangkat kerja, dan
meningkatkan keterampilan yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Di
samping itu, terampil mengembangkan kecakapan yang relevan dengan kebutuhan
hidup, dan selalu menghasilkan mutu produk yang tinggi. Karakter yang relevan
dengan hal ini adalah prilaku hidup yang bersih dan sehat, disiplin, sportif, tidak
kenal menyerah, tangguh, handal, berketetapan hati, kerja keras, dan kompetitif.
•  Memiliki keterampilan berkomunikasi. Hal ini ditandai dengan kemampuan
bekerja dalam tim yang bervariasi, berkolaborasi, dan cakap mengembangkan
hubungan interpersonal sehingga selalu dapat menempatkan diri dalam interaksi
yang harmonis. Memiliki kecakapan komunikasi personal, sosial, dan terampil
mengejawantahkan tanggung jawab. Yang tidak kalah pentingnya adalah terampil
dalam komunikasi interaktif dengan cerdas dan rendah hati. Karakter yang relevan
dengan keterampilan ini adalah menghargai, toleran, peduli, suka menolong,
gotong royong, nasionalis, kosmopolit, mengutamakan kepentingan umum dan
bangga terhadap produk bangsa sendiri.
• Cakap dalam menggunakan teknologi dan informasi. Hal ini ditandai dengan
kecakapan untuk memvisualisasikan informasi dalam mengembangkan
keterampilan multikultural, bekerja sama dan berkomunikasi dalam ruang lintas
bangsa, serta terampil mengembangkan kesadaran global.
•  Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Bangsa Indonesia memandang
bahwa kecakapan intelektual, digital, sosial, dan akademik belum cukup. Anak
Indonesia wajib memiliki kecakapan hidup yang yang lebih bernilai yang ditandai
dengan keterampilan beriman dan bertakwa, terampil hidup jujur, terampil
menjalankan amanah, terampil berbuat adil, terampil menjalankan tanggung
jawab, terampil berempati, dan patuh menjalankan hidup beragama sebagai releksi
menjalankan perintah Tuhan.
Dengan Perubahan Karakteristik siswa abad 21 yang sangat signifikan dan
guna membantu dalam mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan siswa pada
abad 21, Konsekuensi perubahan moda pembelajaran abad 21 terhadap
Karakteristik Guru abad 21, dimana guru dituntut mampu memenuhi kebutuhan
belajar siswa, karakterististik dimaksud antara lain: Pertama, guru disamping
sebagai fasilitator, juga harus menjadi motivator dan inspirator. Kedua, salah satu
prasyarat paling penting agar guru mampu mentrasformasikan diri dalam era
pedagogi siber atau era digital, adalah tingginya minat baca. Ketiga, guru pada
abad 21 harus memiliki kemampuan untuk menulis. Mempunyai minat baca tinggi
saja belum cukup bagi guru, tetapi harus memiliki keterampilan untuk menulis.
Guru juga dituntut untuk bisa menuangkan gagasan-gagasan inovatifnya dalam
bentuk buku atau karya ilmiah. Keempat, guru abad 21 harus kreatif dan inovatif
dalam mengembangkan metode belajar atau mencari pemecahan masalah-masalah
belajar, sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis TIK. Penguasaan
terhadap e-learning bagi seorang guru abad 21 adalah sebuah keniscayaan atau
keharusan, jika ingin tetap dianggap berwibawa di hadapan murid. Kelima,
karakteristik guru abad 21 di tengah pesatnya perkembangan era teknologi digital,
bagaimanapun harus mampu melakukan transformasi kultural. Karena itu
transformasi mengandaikan terjadi proses pergantian dan perubahan dari sesuai
yang dianggap lama menjadi sesuatu yang baru. Konkretnya, sikap minimalis,
formalistik, cepas puas, reaktif, dan ceroboh, dalam abad 21 perlu diubah menjadi
sikap yang menghargai substantif, rasa ingin tahu tinggi, proaktif, akurat, presisi,
detail, dan tekun.
Revolusi Industri gelombang keempat atau industry 4.0 pada abad 21 akan
terus bergerak maju dan menciptakan gelombang perubahan cultural masyarat
yang melek informasi menjadikan masyarakat digital. Hal ini akan, berimplikasi
secara langsung terhadap tugas dan tanggung jawab guru diseluruh dunia.
SMK Negeri 1 Ranah Ampek Hulu Tapan – Sumatera Barat dimana
saya bertugas saat ini, tentunya tidak luput dari gelombang perubahan abad 21.
Keterbatasan sarana dan prasarana pembelajaran sangat mempersulit guru dan
siswa untuk memaksimalkan terwujudnya keterampilan yang dibutuhkan lulusan
dalam menghadapi revolusi Industri gelombang keempat atau industry 4.0.
Hasil teknologi digital industry 4.0 dari sisi harga masih terbilang mahal
bagi sekolah untuk dimiliki dalam kuota mumpuni untuk melayani siswa dalam
pembelajaran. Apalagi, siswa dimana pendapatan orang tua siswa masih jauh dari
kata mampu untuk mengadakan teknologi digital ini secara pribadi. Disamping itu,
keterbatasan jangkauan jaringan internet juga belum merata dan ini sangat
mempersulit dalam proses transfer informasi di era digital seperti saat ini.
Konsekuensi dari Kekurangan-kekurangan ini, sangat mempengaruhi
terhadap proses pembelajaran di kelas, dan ini akan berimplikasi terhadap capaian
hasil belajar siswa tentunya akan sangat jauh berbeda dari sekolah-sekolah yang
ada di Kota-Kota dengan fasilitas yang mumpuni. Namun, sebagai guru selalu
berimprovisasi dengan fasilitas yang seadanya untuk tetap mampu
memaksimalkan hasil pembelajaran.
Dengan demikian, itu diera digital seperti Tipologi dan profil guru
ideal abad 21 dapat saya gambarkan, seperti:
1. Kepribadian yang matang dan berkembang : guru dapat bertransformasi sesuai
dengan perkembangan zaman.
2. Kecakapan berkomunikasi : guru harus dapat mentranfer informasi kepada
siswa
3. Kreativitas dan keingintahuan intelektual : guru dapat mendesain pembelajaran
dan media yang mendukung sekalipun sarana dna prasarana tidak memadai
4. Berpikir kritis: berpikir berdasarkan fakta yang ada dan berusaha untuk
memberikan penalaran yang  masuk akal
5. Kecakapan melek informasi dan media : guru harus mampu menganalisa,
mengakses, mengelola, mengintegrasi informasi dalam berbagia bentuk dan
media.
6. Kecakapan hubungan anatr pribadi dan kerja sama : guru juga harus dapat
menunjukkan kerja sama berkelompok dan kepemimpinan , berempati, dan
menghormati perspektif yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai