Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TELAAH KURIKULUM FISIKA

TENTANG

TANTANGAN KURIKULUM ABAD 21

OLEH

FINDALIA OKTARINA (1730107008)

RINI WULANDARI (1730107018)

DOSEN PEMBIMBING

ARTHA NESA CHANDRA, M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN TADRIS FISIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
2019
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,Alhamdulillah rabbil ‘alamin. Segala puji


syukur saya panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan rahmat
dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah
Telaah Kurikulum Fisika tentang “ Tantangan Kurikulum Abad 21”.

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW,


penulisan makalah ini bertujuan untuk memahami bagaimana tantangan
kurikulum paada abad 21. Merupakan suatu harapan pula semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca, khususnya untuk penulis, kritik dan saran
dari makalah dan akan diterima dengan senang hati serta makalah ini tercatat
menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan makalah yang lebih baik dan
bermanfaat. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Barakallahu
fiikum.

Batusangkar, Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tantangan Kurikulum Abad 21.................................................................................2
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................13
B. Saran........................................................................................................................13

DAFTAR PERPUSTAKAAN

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Abad 21 merupakan era digital yang ditandai dengan pesatnya perkembangan
teknologi dan informasi. Perkembangan teknologi dan informasi ini mempengaruhi
segala aspek kehidupan, tak terkecuali bidang pendidikan, dimana teknologi menjadi
bagian yang integral dengan kehidupan pebelajar.

Pesatnya perkembangan zaman ini juga berbanding lurus dengan


perkembangan masalah-masalah yang dihadapi, dimana masalah-masalah yang timbul
menjadi semakin kompleks dans diperlukan sumber daya manusia yang mampu
menghadapi masalah-masalah tersebut. Oleh karena itu, pendidikan pada abad ini
dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas unggul yang
mampu menghadapi tantangan global abad 21.

Pendidikan di Indonesia salah satunya jenjang Sekolah Menengah Pertama


(SMP) bertanggungjawab untuk mencetak lulusan yang mempunyai sumber daya
manusia berkualitas yang nantinya mampu menjawab tantangan zaman. Akibatnya,
pendidikan pada abad ini menjadi semakin penting untuk menjamin peserta didik
memiliki keterampilan belajar dan berinovasi, keterampilan menggunakan teknologi
dan media informasi, serta dapat bekerja, dan bertahan dengan menggunakan
keterampilan untuk hidup.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja tantangan kurikulum pada abad 21?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa saja tantangan kurikulum pada abad 21.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tantangan Kurikulum pada Abad 21

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,


dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum tidak
saja menentukan arah dan tujuan pendidikan yang ingin dicapai, tetapi secara teknis
kurikulum juga menjadi acuan pelaksanaan program pembelajaran di sekolah.
Sementara sarana prasarana pendidikan merupakan komponen penunjang yang tidak
dapat diabaikan dalam pencapaian tujuan pendidikan. Selanjutnya dari hasil
pengembangan Kurikulum Jurusan/Prodi, yang terpenting adalah pada dimensi
implementasinya.

Implementasi kurikulum merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk


mewujudkan atau melaksanakan kurikulum ke dalam bentuk nyata di kelas, yaitu
terjadinya proses transmisi dan transformasi segenap pengalaman belajar kepada
peserta didik. Dengan pengertian yang demikian, implementasi KTSP memiliki posisi
yang sangat menentukan bagi keberhasilan KTSP sebagai rencana tertulis.

Adapun tantangan yang dihadapi kurikulum dan pembelajaran di abad 21


adalah sebagai berikut :

1. Life skill (Pendidikan kecakapan Hidup)


Life skill adalah interaksi berbagai pengetahuan dan kecakapan yang
sangat penting dimiliki oleh seseorang sehingga dapat hidup mandiri. Life skill
tersebut terdiri atas :
a. Kecakapan personal ( Keterampilan untuk mengenali dan merespon
secara layak ).

2
b. Kecakapan sosial ( kecakapan melakukan kerja sama,bertenggang
rasa dan bertanggung jawab sosial ).
c. Kecakapan akademik ( kecakapan dalam bidang akademik )
d. Kecakapan vokasional ( kecakapan yang dikaitkan dengan bidang
pekerjaan tertentu yang terdapat dalam masyarakat ).
Keempat pilar tersebut kemudian diwujudkan dalam berbagai
dalam kompetensi yang ada dalam kurikulum berbasis kompetensi (kbk).

2. Keterampilan Melek Informasi


Keterampilan melek informasi adalah serangkaian kemampuan untuk
menyadari kebutuhan informasi dan kapan informasi dibutuhkan,
mengidentifikasi dan merumukan lokasi informasi yang dibutuhkan untuk
memanfaatkan secara kritis dan etis.

Tantangan pada abad 21 adalah sebagai berikut :

a. Ketegangan antara global dengan lokal


Orang secara berangsur angsur perlu menjadi warga negara duna tanpa
tercabutnya akar-akar merek dan turut serta berperan aktif sebagai bagian
dala kehidupan berbangsa bernegara.
b. Ketegangan antara universal dengan individual
Kebudayaan pasti bersifat global. Kita tidak dapat mengabaikan
harapan-harapan yang menjanjikan oleh proses globalisasi dan juga resiko-
resiko,serta tidak sedikit pun merupakan sifat unik sebagai
individu,dengan demikian resiko mereka,mereka harus memilih masa
depan mereka sendiri dan berhasil mencapai sepenuhnya dalam
kemampuan mereka sendiri.
c. Ketegangan antara tradisi dengan kemodernan
Bagaimana tradisi dapat menyesuaikan diri pada perubahan tanpa
harus kembali ke masa lampau. Hal ini merupakan semangat yang
diperlukan untuk menghindari tantangan yang datang.
3
d. Ketegangan antara perluasan pengetahuan yang berlimpah ruah dengan
kemampuan manusia untuk mencernanya.
Komisi tidak dapat menentang terhadap godaan yang berkeinginan unutk
menambah mata pelajaran baru,seperti pengetauan tentang diri sendiri,cara
cara nencapai keseimbangan fisik dan psikologis atau cara cara memahami
perbaikan lingkungan alam dan melestarikannya secara lebih baik.
( Rerga,2001:511-514).

Menurut Mukminan,berbagai tantangan yang terjadi pada abad 21 yang


terkait dengan berbagai fenomena, serta paradigma dan tujuan pendidikan
nasional di Abad-21, maka kita menghadapi berbagai tantangan. Berikut akan
dibahas lima tantangan Pendidikan di Abad 21 yang meliputi :
1.) Pergeseran Paradigma Pendidikan
Pendidikan di Abad 21 perlu mempertimbangkan berbagai hal, baik
kompetensi lulusan, isi konten pendidikan, maupun proses
pembelajarannya.
Sehingga pendidikan di Abad 21 harus memperhatikan hal-hal
pemanfaatan teknologi pendidikan, peran strategis guru atau dosen dan
peserta didik, metode belajar mengajar kreatif, materi ajar yang
kontekstual, dan struktur kurikulum mandiri berbasis individu.
2.) Penyiapan Kompetensi Sumber Daya Manusia di Abad-21
Dari seluruh komponen dan aspek pertumbuhan yang ada, manusia
merupakan faktor yang terpenting karena merupakan pelaku utama dari
berbagai proses dan aktivitas kehidupan. Oleh karena itulah maka berbagai
negara di dunia berusaha untuk merumuskan karakteristik manusia di
Abad-21. Terdapat sejumlah kompetensi dan atau keahlian yang harus
dimiliki oleh sumber daya manusia di Abad-21, yaitu :
 Kemampaun berpikir kritis dan memecahan masalah,mampu
berfikir secara kritis, lateral, dan sistemik, terutama dalam
konteks pemecahan masalah.
4
 Kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama, mampu
berkomunikasi dan berkolaborasi secara efektif dengan berbagai
pihak.
 Kemampuan mencipta dan membaharui,mampu
mengembangkan kreativitas yang dimilikinya untuk
menghasilkan berbagai terobosan yang inovatif .
3.) Tantangan teknologi pendidikan atau pembelajaran terkait dengan
pendidikan di Abad-21
Mengacu pada asumsi bahwa teknologi pembelajaran memiliki kaitan
yang erat dan saling menunjang.
Dengan demikian banyak model pembelajaran yang diasumsikan relevan
untuk implementasi teknologi pembelajaran dalam pembelajaran. Dalam
hal ini yang paling penting adalah “seberapa jauh model-model
pembelajaran tersebut mampu memfasilitasi peserta didik memperoleh
pengalaman belajar yang mencerminkan penguasaan suatu kompetensi
yang dituntut”.
4.) Tantangan yang terkait dengan pengembangan kurikulum 2013 sebagai
upaya penyesuaian terhadap tantangan pendidikan di abad-21.
 Urgensi pengembangan kurikulum 2013
Kondisi nyata pendidikan saat ini, masih jauh dari berjalannya
fungsi dan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Mutu lulusan
pendidikan nasional belum menunjukkan kemampuan berpikir
kritis-kreatif-inovatif-produktif-solutif, kepribadian mereka juga
belum seutuh dan sekokoh yang diinginkan. kurang memiliki
kepekaan sosial-budaya, rendah rasa kebangsaannya, dan rendah
kesadaran globalnya. Lulusan dengan mutu rendah seperti ini pasti
kurang mampu dalam memberi kontribusi pada pemenuhan
kebutuhan hidup bermartabat pada tingkat lokal, nasional, regional
dan internasional meskipun bangsa ini memiliki SDA yang
melimpah.
5
Sementara persyaratan untuk melaksanakan pembangunan
dalam rangka mencapai tujuan kemerdekaan NKRI, diperlukan
pendidikan yang efektif dan efisien dalam menghasilkan lulusan
yang memiliki: kemampuan berpikir tingkat tinggi. Lulusan yang
demikian akan mampu berkontribusi kepada upaya untuk
memenuhi kebutuhan kehidupan bangsa yang bermartabat pada
tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.
 Makna pengembangan kurikulum
Pengembangan kurikulum sering dimaknai secara sempit,
sebagai pergantian kurikulum. Padahal sesungguhnya terdapat
sejumlah istilah yang setara dengan pengembangan kurikulum
tersebut, di antaranya: Pengembangan kurikulum,merupakan istilah
yang lebih komprehensif, di dalamnya termasuk perencanaan,
penerapan, dan evaluasi dan berimplikasi pada perubahan dan
perbaikan: Perbaikan kurikulum sering bersinonim dengan
pengembangan kurikulum, walaupun beberapa kasus perubahan
dipandang sebagai hasil dari pengembangan dan perencanaan
kurikulum yang lebih dimaknai sebagai fase berfikir atau fase
desain.
5.) Tantangan profesi teknologi pendidikan terkait dengan implementasi
kurikulum 2013.
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia tentang peran guru teknologi informasi dan komunikasi dan guru
keterampilan komputer dan pengelolaan informasi dalam implementasi
kurikulum 2013. Dalam kaitan ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
mempertimbangkan berbagai hal, antara lain :
 Dalam rangka mewujudkan suasana pembelajaran dan proses
pembelajaran aktif, diharapkan guru memanfaatkan berbagai
sumber belajar agar potensi peserta didik dapat dikembangkan
secara maksimal.
6
 Dalam rangka mewujudkan situasi pembelajaran yang mendukung
potensi peserta didik perlu didukung dengan pemanfaatan teknologi
informasi dan komunikasi yang dapat mengeksplorasi sumber
belajar secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan peran
guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan guru Keterampilan
Komputer dan Pengelolaan Informasi di sekolah;
 Berdasarkan pertimbangan perlu menetapkan peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan tentang Peran Guru Teknologi
Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013.
( Mukminan,2014: 4-9).
Menurut Dirman pada pengembangan kurikulum 2013,pengembangan
kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang
dihadapi,baik tantangan internal maupun eksternal diantaranya :
1.) Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi
pendidikan dikaitkan dengan tuntutan pendidikan yang mengaku
kepada 8 Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan,standar biaya,standar sarana prasarana,standar
pendidikan dan tenaga kependidikan,standar isi,standar
proses,standar penilain dan kompetensi inti lulusan.
Terkait dengan tantangan internal pertama,berbagai kegiatan
dilaksanakan untuk mengupayakan agar penyelenggaraan
pendidikan dapat mencapai kedelapan standar yang telah
ditetapkan.
2.) Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain
berkaitan dengan tantangan masa depan,kompetensi yang
diperlukan pada masa depan (dirman,2014:7-12 ).

7
Saat ini pendidikan berada di masa pengetahuan (knowledge age)
dengan percepatan peningkatan pengetahuan yang luar biasa. Percepatan
peningkatan pengetahuan ini didukung oleh penerapan media dan teknologi
digital yang disebut dengan information super highway. Sejak internet
diperkenalkan di dunia komersial pada awal tahun 1970 an, informasi
menjadi semakin cepat terdistribusi ke seluruh penjuru dunia.
Di abad ke 21 ini, pendidikan menjadi semakin penting untuk
menjamin peserta didik memiliki keterampilan belajar dan berinovasi,
keterampilan menggunakan teknologi dan media informasi, serta dapat
bekerja, dan bertahan dengan menggunakan keterampilan untuk hidup (life
skills).Selanjutnya, tiga konsep tersebut diadaptasi untuk mengembangkan
pendidikan menuju Indonesia Kreatif tahun 2045. Adaptasi dilakukan untuk
mencapai kesesuaian konsep dengan kapasitas peserta didik dan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikannya.
Dalam abad 21, pendidikan dibagi menjadi dua konsep yaitu :
1. Konsep keterampilan abad 21
Keterampilan abad 21 adalah (1) life and career skills, (2) learning and
innovation skills, dan (3) Information media and technology skills. Ketiga
keterampilan tersebut dirangkum dalam sebuah skema yaitu :

8
Penjelasannya yaitu life and career skills (keterampilan hidup dan
berkarir) meliputi fleksibilitas dan adaptabilitas, inisiatif dan mengatur diri
sendiri,interaksi sosial dan budaya, produktivitas dan akuntabilitas serta
kepemimpinan dan tanggungjawab.
Learning and innovation skills (keterampilan belajar dan berinovasi),
meliputi berpikir kritis dalam mengatasi masalah,komunikasi dan kolaborasi,
kreativitas dan inovasi.
Information media and technology skills (keterampilan teknologi dan
media informasi) meliputi literasi informasi ,literasi media dan literasi.

2. Konsep pendekatan saintifik


Pendekatan saintifik menyatakan bahwa seseorang memiliki
karakteristik sebagai inovator jika memiliki kemampuan untuk
mengasosiasikan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya,bertanya tentang hal-
hal yang belum pernah ada atau belum pernah dilakukan,melakukan
pengamatan lingkungan sekelilingnya,membuat jejaring untuk memperoleh
hasil yang lebih baik dan melakukan eksperimen untuk mencapai inovasi.
a. Asosiasi, yaitu kemampuan untuk menghubungkan sesuatu yang
kelihatannya tidak memiliki keterhubungan masalah, pertanyaan,
atau gagasan dari berbagai aspek yang berbeda,
b. Bertanya, yaitu kemampuan untuk bertanya tentang sesuatu hal
yang berkaitan dengan banyak masalah relevan dengan desain.
c. Melakukan pengamatan, seorang inovator melihat sekeliling
dengan teliti, termasuk diantaranya teman, keluarga, lingkungan
dan masyarakat. Mereka juga melihat perkembangan teknologi,
sekolah, kota dan sebagainya. Hasil pengamatan akan membantu
menemukan kedalaman gagasan dan menemukan hal baru untuk
melakukan sesuatu.

9
d. Membuat jejaring sosial, inovator meluangkan banyak waktu untuk
menemukan yang baru, mengujinya melalui jejaring yang berbeda,
baik individual atau kelompok yang memiliki latar belakang yang
berbeda.
e. Melakukan eksperimen, inovator secara konstan mencoba dan
mengimplementasikan gagasan baru. Inovator mengeksplor dunia
secara intelektual dan secara praktik, menemukan dan menguji
hipotesis secara berkelanjutan. Mereka mengunjungi tempat baru,
mencoba hal baru, mencari informasi baru, dan melakukan
eksperimen untuk mempelajari seseuatu yang baru.

Pendekatan saintifik yang digunakan dalam pembelajaran dikemas


secara berurutan, yaitu mengamati, menanya, menalar, mencoba dan membuat
jejaring. Namun pada pelaksanaannya bisa dimulai dari tahapan manapun,
ketika peserta didik sudah mencapai pemahaman tentang proses inovasi secara
koheren.

3. Konsep pendekatan autentik


Salah satu elemen perubahan yang ada pada kurikulum 2013 adalah
penilaian autentik. Penilaian autentik digunakan pada pembelajaran dengan
pendekatan saintifik memiliki karakteristik berikut ini.
a.) Penilaian berbasis kompetensi

b.) Pergeseran dari penilaian melalui tes (mengukur kompetensi pengetahuan


berdasarkan hasil saja), menuju penilaian autentik (mengukur kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil) .

c.) Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil


belajar didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor
maksimal.

10
d.) Penilaian tidak hanya pada level Kompetensi Dasar, tetapi juga
Kompetensi Inti dan Standar kompetensi Lulusan

e.) Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen


utama penilaian.

Penilaian autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan


atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian.
Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan
dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja.
Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas
dan kinerja yang kompleks, Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk
menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan
pengetahuan yang ada.
Ada beragam alat penilaian autentik yang ditujukan untuk
meningkatkan dan membuat belajar menjadi lebih relevan yaitu :
(1) bermain peran dan drama
(2) peta konsep
(3) portofolio
(4) jurnal refeksi
(5) memanfaatkan sumber informasi
(6) kerja kelompok yang setiap anggotanya menberikan kontribusi
desain dan membangun model ( kuntari,2013: 2-13 ).
Menurut Wahab Jufri, secara umum kita dapat memahami bahwa
sesungguhnya tantangan yang dihadapi oleh bangsa indonesia dewasa ini
adalah sifat multidimensi. Oleh karena itu, visi dan misi untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa masih tetap perlu diupayakan oleh setiap pendidik dan
orang tua. Perlu pula dipikirkan tentang pendidikan seperti apakah yang
mampu menunjang kebutuhan negara dan bangsa indonesia dalam menghadapi
tantangan abad ini dan masa depan.

11
Pendidikan yang relevan dengan upaya menghadapi tantangan zaman
yaitu pendidikan yang mampu mengembangkan potensi dan membentuk watak
yang relevan dengan upaya menghadapi tantangan zaman. Pendidikan dan
pembelajaran yang dikembangkan harus bermakna sebagai proses
pemberdayaan kemampuan berpikir kritis dan berpikir kreatif, kemampuan
menyelesaikan masalah, kemampuan berkerja dengan etos kerja yang baik,
kemampuan meneliti dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), dan membudayakan sikap mandiri, bertanggung jawab, demokratis,
jujur dan bermoral ( Wahab,2013 : 5-10 ).

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa dalam menghadapi
kemajuan di bidang pendidikan,kurikulum pada abad 21 ini memiliki tantangan
diantaranya life skill dan keterampian melek informasi.
Untuk menghadapi berbagai Tantangan Pendidikan di Abad-21,
diperlukan sejumlah prasyarat di mana semua pihak perlu memiliki komitmen,
memahami berbagai permasalahan terkait dengan berbagai tantangan
Pendidikan di Abad-21, memiliki sarana dan prasarana pendukung yang
memadai, serta mampu & mau memanfaatkan ilmu dan teknologi yang
tersedia.
Semoga dengan memahami secara komprehensif tantangan pendidikan
di abad-21, kita dapat memanfaatkan secara optimal dalam pembelajaran yang
dilaksanakan. Demikian juga halnya dengan memahami berbagai tantangan
pendidikan di abad-21, kita dapat menghindari tantangan tersebut, serta
mampu mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang bermartabat di mata
bangsanya maupun di mata internasional.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini, penulis berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan penulis dan pembaca nantinya. Semoga bermanfaat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Dirman,2014.Pengembangan Kurikulum . Jakarta : Rineka Cipta

Jufri,wahab.2013.Belajar dan Pembelajaran Sains.Bandung : Pustaka Reka Cipta

Mudyaharjo,Rerga.2001.Pengantar Pendidikan.Jakarta : PT Raja Grafindo

Mukminin.2014.Tantangan Pendidikan Abad 21 : Universitas Negeri Surabaya

Diakses pada tanggal 01 Maret 2019 pukul 17:19 WIB.

Murti,Kuntari Eri,2013.Pendidikan Abad 21 dan Implementasinya pada


Pembelajaran di SekolahMenengah Kejuruan. Diakses pada tanggal 01 Maret
2019 pukul 17:30WIB.
PERTANYAAN

Kritik dan Saran

1. Cesica
Mengenai cover makalah dan ketidak kontrasan tulisan dalam power point
2. Mega sri devi
Mengenai ketidakrataan tulisan dalam makalah
3. Reni mustika
Mengenai format dalam pembuatan dalam pustaka

Pertanyaan Sesi Pertama


1. Zahara
Tantangan yang dihadapi oleh bangsa indonesia bersifat multidimensi,apa yang
dimaksud denga multidimensi dan bagaimana menghadapi tantangan tersebut?
Dijawab oleh Findalia Oktarina, yaitu “ multidimesi yaitu suatu masalah yang
dialami oleh negara dimana banyak terjadi masalah dalam berbagai aspek kehidupan,
jadi kita sebagai warha negara ikut berpartisipasi dalam mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan semua itu juga tergantung oleh peran orang tua dalam mendidik anak
anaknya,berhasil atau tidaknya seorang anak dalam mengatasi permasalahan,semua
juga tergantung pada support orang tua “.
Tambahan jawaban oleh Rifki Ramadhani, Maimunah, Hilan Aini Latifah, dan
Dino Andika Putra.

2. Maimunah
Jelaskan mengenai tantangan internal tuntutan pendidikan yang mengaku
kepada 8 standar nasional pendidikan dan jelaskan mengenai tantangan eksternal !
Dijawab oleh Rini Wulandari, yaitu : dalam standar pengelolaan, disitu terjadi
proses pengelolaan dalam kurikulum,setelah didapatkan berapa biaya minimal untuk
bisa merumuskan kurikulum tersebut, apa saja sarana dan prasarana yang mendukung
dalam pembuatan kurikulum tersebut, kemudian bagaimana standar pendidikan dan
tenaga kependidikan yang mampu mengelola dalam pembuatan kurikulum tersebut,
standar isi yang tercakup di dalam, proses perumusan nya dan penilaian dari
kurikulum tersebut. “
Tambahan jawaban oleh Hilan Aini Latifah, Wahyu Supriati dan Rifki Ramadhani.

3. Leni Fitrawati
Maksud dari tantangan abad 21 pada halaman 3 dan beserta contoh ?
Dijawab oleh Findalia Oktarina, yaitu
a. Ketegangan antara global dan lokal
Maksudnya kita sebagai warga negara harus bisa menjaga kearifan lokal
budaya kita sendiri, karena ada pengaruh budaya modern. Contohnya
gaya trend berpakaian ala k-pop, jadi kita harus bisa memilah mana
budaya yang tidak menyimpang dari budaya kita sendiri.
b. Ketegangan antara universal dengan individual
Maksudnya kita sebagai warga negara harus bisa menjaga kearifan lokal
budaya kita sendiri, karena ada pengaruh budaya modern, jadi kita harus
bisa memilih masa depan sendiri dn bertanggung jawab atas pilihan yang
telah diambil. Contohnya gaya berpakaian orang barat yang menjadi
trend di Indonesia.
c. Ketegangan antara tradisi dengn komodernan
Tradisi adalah kebudayaan yang telah dilakukan sejak lama dan
menjadi bagian dalam kehidupan masyarakat, serta komodernan adalah
hal-hal yang muncul dan menjadi trend, contoh nya gaya selfie pada
gedung-gedung tinggi, gaya berpakaian orang melayu yang tidak lagi
menunjukkan identitasnya.

4. Rifki Ramadhani
Maksud dari proses transmisi dan proses transformasi serta peran pemerintah
dalam memajukan kurikulum Indonesia ?
Dijawab oleh Findalia Oktarina, yaitu : transmisi adalah penyebaran,
seorang guru mentransfer ilmunya kepada anak didiknya, contoh seorang guru
seni budaya mengajarkan mengenai seni bela diri, jadi apa nilai yang
terkandung dalam seni bela diri tersebut.
Kemudian transformasi adalah perubahan rupa, baik itu bentuk, sifat dan
fungsi. Jadi maksud dari transformasi itu adalah perubahan yang muncul dari
seorang yang telah mengalami tranformasi diri.
Jadi yang dilakukan pemerintah dalam memajukan kurikulum Indonesia adalah
memfasilitasi teknologi sekolah-sekolah untuk bisa mengakses informasi
terbaru sehingga tida ketinggalan zaman, kemudian menyediakan sarana dan
prasaran dalam menunjang bakat dan keteranpilan peserta didik.

5. Cesica Angela
Apa maksud dari kecakapan personal dan sosial, dan bagaimana cara pendidik
dalam mengatasi anak yang introvert ?
Dijawab oleh Findalia Oktarina, yaitu maksud dari kecakapan personal itu
ialah keterampilan untuk mengenali dan merespon secara layak, dan maksud
dari kecakapan sosial ialah kecakapan untuk bekerja sama dan bertenggang rasa
sosial.
Jadi cara menghadapi anak yang introvert adalah kenali lebih dulu latar
belakang anak yang mengalami introvert, entah itu berasal dari keluarga atau
teman sabaya, setelah dikenali beri perhatian supaya dia bisa menceritakan isi
hati supaya dapat orang yang nyaman bagi dia, sehingga sedikit demi sedikit
dapat merubah dia menjadi pribadi yang lebih terbuka.
Tambahan jawaban oleh Dino Andika Putra, dan Hilan Aini Latifah.

6. Andhira Syamni Siregar


Menurut pemakalah sendiri maksud dari tantangan abad 21 itu sendiri apa? Dan
apa saja tantangan yang dihadapi pada masa SMA kalian dulu ?
Dijawab oleh Rini Wulandari, yaitu kesalah pahaman dalam kurikulum dan
berusaha memperbaikinya dalam masa yang akan datang .
Tambahan jawaban oleh Findalia Oktarina, Hilan Aini Latifah, Wahyu
Supriati.
7. Mega Sri Devi
Apakah dari life and career skills, learning and motivation skills da information
media and technology skills sejalan atau ada salah satu yang menonjol?
Dijawab oleh Dino Andika Putra dan Hilan Aini Latifah, bahwasanya ketiga
nya itu saling berkaitan satu sama lain,jika salah satu tidak dijalankan maka
yang lain juga tidak bisa dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai