DAFTAR ISI i
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 4
C. Ruang Lingkup 5
D. Hasil Yang Diharapkan 6
BAB II KAJIAN KONSEPTUAL KOMPETENSI ABAD 21 7
PENDIDIKAN
A. Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking 12
and Problem Solving)
B. Kreativitas dan Inovatif (Creativity and Inovation) 14
C. Kolaborasi (Collaboration) 26
D. Komunikasi (Communication) 17
BAB IV PENILAIAN KOMPETENSI ABAD 21 19
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Abad ke-21 baru berjalan satu dekade, namun dalam dunia pendidikan sudah
dirasakan adanya pergeseran, bahkan perubahan yang bersifat mendasar pada
tataran falsafah, arah serta tujuan pendidikan. Di Abad 21 ini, pendidikan menjadi
semakin penting untuk menjamin peserta didik menjadi pebelajar sepanjang hayat,
1
terampil belajar dan inovatif. Selain itu peserta didik juga diharapkan terampil dalam
menggunakan teknologi dan media informasi serta dapat bekerja dan bertahan
dalam menghadapi tantangan hidup dengan menggunakan keterampilan untuk hidup
(life skills) yang mereka miliki.
2
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, manajemen pendidikan nasional yang
efisien, profesional, dan bersih merupakan prioritas yang utama. Manajemen
pendidikan yang profesional dapat meningkatkan ketahanan nasional dan kesadaran
terhadap kesatuan dan persatuan bangsa dalam rangka wawasan nusantara.
Manajemen pendidikan tersebut diselenggarakan melalui otonomi pendidikan yang
sesuai dengan tekad dan usaha untuk semakin memberdayakan masyarakat. Peran
pendidikan dalam membangun suatu bangsa terutama dalam menghadapi era
pengetahuan telah diakui sejak perumusan Undang-Undang Dasar 1945. Tanpa
bangsa yang cerdas tidak mungkin bangsa itu ikut serta dalam persaingan kehidupan
era pengetahuan (Tilaar,1998:22).
3
Untuk menjawab tantangan dan kebutuhan di abad 21, guru sebagai pelaku
utama dalam dunia pendidikan seharusnya memiliki profesionalisme untuk
mewujudkan pola pendidikan yang berbasis luas (broad base education), interaktif,
dan kolaboratif sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Guru memegang peranan
penting dalam membangun generasi pembaharu yang memiliki keterampilan dan
kecakapan abad 21 yang meliputi literasi dasar, kompetensi, dan kualitas karakter.
Literasi dasar terdiri atas keterampilan literasi, numerasi, literasi sains, literasi
teknologi informasi, literasi keuangan/ekonomi, literasi budaya dan kewarga
negaraan. Kompetensi Abad 21 meliputi aspek berpikir kritis dan menyelesaikan
masalah (critical thinking and problem solving), kreativitas (creativity), komunikasi
(communication), dan kolaborasi (collaboration) yang dikenal sebagai atau 4C.
Pengembangan 4C dalam proses pembelajaran akan menumbuhkan karakter yang
berkualitas, yaitu keingintahuan, prakarsa, kegigihan, kemampuan beradaptasi,
kepemimpinan, kesadaran sosial dan budaya.
B. TUJUAN
4
Secara khusus kegiatan ini bertujuan untuk:
2. Menyusun konsep dan mememetakan empat kompetensi Abad 21, yaitu berpikir
kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving),
kreativitas dan inovasi(creativity and innovation), komunikasi (communication),
dan kolaborasi (collaboration) ke dalam gradasi satuan pendidikan SD kelas
rendah, SD Kelas tinggi, SMP dan SMA.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup dokumen ini adalah:
1. Literasi Dasar meliputi literasi, numerasi, literasi sains, literasi teknologi dan
informasi, literasi keuangan/ekonomi, literasi budaya dan kewarganegaraan. ke
dalam gradasi satuan pendidikan SD kelas rendah, SD kelas tinggi, SMP dan SMA.
2. Kompetensi Abad 21, yaitu berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical
thinking and problem solving), kreativitas dan inovasi (creativity and innovation),
komunikasi (communication), dan kolaborasi (collaboration) ke dalam gradasi
satuan pendidikan SD kelas rendah, SD Kelas tinggi, SMP dan SMA.
5
kesadaran sosial dan budaya di masyarakat ke dalam gradasi satuan pendidikan
SD kelas rendah, SD kelas tinggi, SMP dan SMA.
4. Penilaian kompetensi Abad 21.
Hasil yang diharapkan pada kegiatan ini adalah tersusunnya dokumen Naskah
Konsep Pengembangan Kompetensi Abad 21, yang memuat:
1. Literasi dasar meliputi literasi, numerasi, literasi sains, literasi teknologi dan
informasi, literasi keuangan/ekonomi, literasi budaya dan kewarganegaraan. ke
dalam gradasi satuan pendidikan SD kelas rendah, SD kelas tinggi, SMP dan SMA.
2. Kompetensi Abad 21, yaitu berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical
thinking and problem solving), kreativitas dan inovasi (creativity and innovation),
komunikasi (communication), dan kolaborasi (collaboration) ke dalam gradasi
satuan pendidikan SD kelas rendah, SD Kelas tinggi, SMP dan SMA.
6
BAB II
KAJIAN KONSEPTUAL KETERAMPILAN ABAD 21
Jenny Soffel (2016) memilah keterampilan Abad 21 atas tiga kategori, yaitu
literasi dasar (foundation literacy), kompetensi (competencies), dan karakter yang
berkualitas (character qualities) yang mencakup 16 keterampilan sebagaimana
7
terlihat pada Tabel 2.2. Penyelenggaraan pendidikan abad 21 perlu memperhatikan
16 keterampilan tersebut.
Literasi berasal dari istilah latin literature dan Bahasa Inggris Letter. Definisi
Literasi menurut Merriam-Webster (2016) merupakan kualitas atau kemampuan
melek huruf/aksara yang di dalamnya meliputi kemampuan membaca dan menulis.
Makna literasi juga mencakup visual yang artinya kemampuan mengenali dan
memahami ide-ide yang disampaikan secara visual (adegan, video, gambar). National
Institute for Literacy, mendefinisikan literasi sebagai kemampuan individu untuk
membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan, keluarga dan masyarakat. Definisi ini
memaknai literasi dari perspektif yang lebih kontekstual. Education Development
Center (EDC) menyatakan bahwa literasi lebih dari sekedar kemampuan baca tulis,
namun lebih dari itu, literasi adalah kemampuan individu untuk menggunakan
potensi dan keterampilan yang dimiliki dalam hidupnya. Dengan pemahaman bahwa
literasi mencakup kemampuan membaca kata dan membaca dunia.
8
menulis yang terlepas dari konteks di mana keterampilan itu diperoleh dan dari siapa
memperolehnya. UNESCO menjelaskan lebih jauh bahwa literasi merupakan hak
setiap orang dan merupakan dasar untuk belajar sepanjang hayat. Literasi dapat
memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga, masyarakat, karena
sifatnya yang multiple effect atau dapat memberikan efek untuk ranah yang sangat
luas. Literasi membantu memberantas kemiskinan, mengurangi angka kematian anak,
pertumbuhan penduduk, dan terwujudnya perdamaian, karena buta huruf,
merupakan hambatan untuk kualitas hidup yang lebih baik.
st
B. Kompetensi Abad 21 (21 Competencies)
1 Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical thinking and problem solving):
keinginan untuk mencari tahu melalui proses analisis berpikir sistem dan
evaluasi terhadap suatu keadaan untuk membuat keputusan melalui ide, bukti,
alasan, dan informasi dalam upaya menyelesaikan masalah. Pengembangan
berpikir kritis dilakukan dengan cara memberikan alasan secara efektif,
menggunakan berpikir sistem, membuat pertimbangan dan keputusan, serta
menyelesaikan masalah.
Inovasi adalah penemuan baru melalui aplikasi, sintesis, pemaknaan kembali, berupa
gagasan maupun karya nyata kreativitas dan inovasi dapat ditandai dengan
berpikir kreatif, bekerja kreatif, dan berinovasi.
9
3 Komunikasi (communication), dan kolaborasi (collaboration): kemampuan
menyerap, menyampaikan, dan menghubungkan informasi dan gagasan dengan
dalam berbagai moda bahasa (lisan, tulis, isyarat, dan visual)
Uraian di atas dapat dirangkum pada Gambar 2.1 Keterampilan Abad 21 dalam
Kurikulum 2013. Untuk kepentingan Naskah Konsep Pengembangan Kompetensi Abad
21 ini pembahasan difokuskan kepada kompetensi Abad 21 (4C)
10
Gambar 2.1 Keterampilan Abad 21 dalam Kurikulum 2013.
11
BAB III
PEMETAAN EMPAT KOMPETENSI PADA ABAD 21
Peserta didik dan guru perlu mempersiapkan diri untuk memasuki abad ke-21 yang
disesuaikan dengan tuntutan pekerjaan dan berbagai tugas sebagai pebelajar sepanjang
hayat. Peserta didik membutuhkan pengetahuan tentang berbagai mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah dan bagaimana menerapkan pengetahuan tersebut di dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, peserta didik dapat merasakan manfaat belajar
di sekolah sehingga belajar menjadi bermakna. Di sisi lain, guru memfasilitasi
pembelajaran dengan menerapkan pengetahuan dan menghubungkan materi pelajaran
yang bersifat teoretis dan abstrak melalui contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran tersebut menjadikan guru lebih kreatif dan proses pembelajaran
menjaditidak monoton dan berorientasi pada peserta didik (student centered learning).
Interaksi yang baik antara guru dan peserta didik akan menggugah dan menstimulasi cara
berpikir peserta didik, sehingga tingkat berpikirnya dapat berkembang ke tingkat berpikir
yang lebih tinggi (higher order thinking). Dengan cara ini, guru sekaligus mengembangkan
aspek pengetahuan, keterampilan, dan karakter peserta didik. Dengan demikian, proses
pembelajaran tidak hanya mengembangkan hard skills saja, tetapi juga soft skills serta
membawa peserta didik menjadi pebelajar sepanjang hayat. Adapun pengembangan
empat kompetensi Abad 21 yang terdiri atas berpikir kritis dan pemecahan masalah,
kreatif dan inovatif, kolaborasi, dan komunikasi dapat dilihat pada Tabel 3.1 sampai 3.4.
A. Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah (Critical Thinking and Problem Solving)
Tabel 3.1 Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah
(Critical Thinking dan Problem Solving)
Definisi
Berpikir kritis adalah keinginan untuk mencari tahu melalui proses analisis berpikir
Berpikir sistem dan evaluasi terhadap suatu keadaan untuk membuat keputusan melalui ide,
Kritis dan bukti, alasan, dan informasi dalam upaya menyelesaikan masalah. Pengembangan
Pemecah- berpikir kritis dilakukan dengan cara memberikan alasan secara efektif, menggunakan
an berpikir sistem, membuat pertimbangan dan keputusan, serta menyelesaikan
Masalah masalah.
Berpikir kritis adalah cara berpikir yang reflektif, beralasan yang difokuskan pada
keputusan apa yang dilakukan atau diyakini (Jennicek, 2006)
Berpikir kritis adalah proses untuk mengapikasikan, menghubungkan, menciptakan,
atau mengevaluasi informasi yang dikumpulkan secara aktif dan trampil (Abraham,
2004)
Berpikir kritis merupakan proses yang penuh makna untuk mengarahkan dirinya
12
sendiri dalam membuat suatu keputusan. Proses tersebut memberikan berbagai
alasan sebagai pertimbangan dalam menentukan bukti, konteks, konseptualisasi,
metode dan kriteria yang sesuai (American Philoaophical Association, 1990)
Komponen dari berpikir kritis adalah interpretation, analysis, evaluation, inference,
explanation, dan self-regulation
Helpern membuat taksonomi keterampilan berpikir kritis, yaitu: verbal-reasoning
skills, decision-making and problem-solving skills
Karakter individu yang mendukung agar seseorang dapat berpikir kritis seperti yang
dikutip oleh Cduldt Battey antara lain truth seeking, open-mindness, analyticity,
systematiccity, self-confidence, inquisitivenss, and maturity
Berpikir kritis dan Pemecahan Masalahdapat ditandai dengan:
Memberikan alasan secara efektif dengan menggunakan berbagai cara penalaran
(induktif dan deduktif) sesuai dengan situasi yang ada;
Menggunakanberpikir sistemdengan caramenganalisis bagian-bagian (subsistem)
yang saling berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan keseluruhan sistem
yang kompleks dan holistik;
Menganalisis dan menilai bukti, alasan, pernyataan, dan keyakinan secara
efektif;
Menganalisis dan mengevaluasi pilihan alternatif utama dari sudut pandang yang
ada;
Merefleksikan pengalaman dan proses belajar secara kritis;
Menyimpulkan dan mencari hubungan diantara informasi dan argumen yang
ada;
Menginterpretasikan informasi dan mengambil kesimpulan berdasarkan analisis
yang terbaik;
Mengidentifikasi dan menanyakan pertanyaan yang bisa menjelaskan berbagai
sudut pandang yang memandu pada solusi terbaik; serta
Menyelesaikan berbagai macam masalah yang tidak biasa, baik dengan cara
yang konvensional maupun cara yang inovatif.
Jenjang SD SD SMP SMA
I - III IV - VI VII - IX X XII
Kemampu Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan Mengembangkan
an yang cara penalaran, cara penalaran, cara penalaran, cara penalaran,
Dikem- berpikir berpikir berpikir berpikir
bangkan sistem,pertimbang sistem,pertimban sistem,pertimban sistem,pertimbanga
an keputusan, dan gan keputusan, gan keputusan, n keputusan, dan
penyelesaian dan penyelesaian dan penyelesaian penyelesaian
masalah antara masalah antara masalah antara masalah antara lain:
lain: lain: lain: Menggunakan
Menggunakan Menggunakan Menggunakan berbagai cara
berbagai cara berbagai cara berbagai cara penalaran
penalaran induktif penalaran penalaran (induktif dan
sesuai dengan (induktif dan (induktif dan deduktif) yang
situasi yang ada deduktif) yang deduktif) yang sesuai dengan
Mengenal bagian- sesuai dengan sesuai dengan situasi yang ada
bagian yang saling situasi yang ada situasi yang ada Menganalisis
berinteraksi satu Menganalisis Menganalisis bagian-bagian
sama lain untuk bagian-bagian bagian-bagian yang saling
menghasilkan yang saling yang saling berinteraksi satu
keseluruhan sistem berinteraksi berinteraksi sama lain untuk
yang sederhana satu sama lain satu sama lain menghasilkan
Menganalisis dan untuk untuk keseluruhan
menilai bukti, menghasilkan menghasilkan sistem yang
alasan, keseluruhan keseluruhan kompleks
pernyataan, dan sistem yang sistem yang Menganalisis dan
13
keyakinan secara kompleks kompleks menilai bukti,
efektif Menganalisis Menganalisis alasan,
Menyelesaikan dan menilai dan menilai pernyataan, dan
berbagai masalah bukti, alasan, bukti, alasan, keyakinan secara
yang tidak lazim pernyataan, dan pernyataan, dan efektif
dengan berbagai keyakinan keyakinan Menganalisis dan
cara secara efektif secara efektif mengevaluasi
Menyelesaikan Menganalisis pilihan alternatif
berbagai dan utama dari sudut
macam masalah mengevaluasi pandang yang ada
yang tidak lazim pilihan alternatif Menyimpulkan
baik dengan utama dari dan mencari
cara yang biasa sudut pandang hubungan
maupun cara yang ada diantara informasi
yang inovatif Merefleksikan dan argumen
pengalaman yang ada
dan proses Menginterpretasi
belajar secara kan informasi dan
kritis mengambil
Menyelesaikan kesimpulan
berbagai berdasarkan
macam masalah analisis yang
yang tidak lazim terbaik
baik dengan Merefleksikan
cara yang biasa pengalaman dan
maupun cara proses belajar
yang inovatif secara kritis
Menyelesaikan
berbagai macam
masalah yang
tidak lazim baik
dengan cara yang
biasa maupun
cara yang inovatif
Mengidentifikasi
dan menanyakan
pertanyaan yang
bisa menjelaskan
berbagai sudut
pandang yang
memandu pada
solusi terbaik
DEFINISI
Kreativitas adalah kelancaran dan keluwesan dalam berpikir dan mengungkapkan pikiran, serta
Kreativitas kemampuan untuk memodifikasi (elaborasi) atau mencipta sesuatu yang baru (orisinalitas) baik
dan Inovatif berupa gagasan maupun karya nyata
Inovasi adalah penemuan baru melalui aplikasi, sintesis, pemaknaan kembali, berupa gagasan maupun
karya nyata.
Kreativitas dan inovasi dapat ditandai dengan berpikir kreatif, bekerja kreatif, dan berinovasi.
Kreativitas dan inovasi dapat ditandai dengan:
14
Menggunakan beragam teknik untuk menciptakan gagasan maupun karya nyata baru
(originalitas) ;
Mengelaborasi, mendefinisikan, menganalisis, dan menilai gagasannya sendiri untuk
meningkatkan serta memaksimalkan usaha-usaha kreatif;
Mengembangkan, mengimplementasikan, dan mengomunikasikan gagasan yang baru secara
efektif kepada yang lain;
Membuka diri dan bersikap responsif terhadap sudut pandang yang beragam;
Menunjukkan orisinalitas dalam pekerjaan dan memahami keterbatasan untuk mengadopsi ide
yang baru;
Melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar, memahami kreativitas dan inovasi adalah
proses yang panjang dari kesuksesan; serta
Memperluas ide-ide kreatif untuk membuat kontribusi yang nyata dan positif terhadap bidang-
bidang inovatif.
Jenjang SD (I III) SD (IV VI) SMP (VII IX) SMA (X XII)
Kemampuan Mengembangkan cara Mengembangkan cara Mengembangkan cara Mengembangkan cara
yang penalaran, berpikir penalaran, berpikir penalaran, berpikir penalaran, berpikir
Dikebangkan sistem,pertimbangan sistem,pertimbangan sistem,pertimbangan sistem,pertimbangan
keputusan, dan keputusan, dan keputusan, dan keputusan, dan
penyelesaian masalah penyelesaian masalah penyelesaian masalah penyelesaian masalah
antara lain: antara lain: antara lain: antara lain:
Menggunakan berbagai Menggunakan Menggunakan Menggunakan
cara penalaran induktif berbagai cara berbagai cara berbagai cara
sesuai dengan situasi penalaran (induktif penalaran (induktif penalaran (induktif
yang ada dan deduktif) yang dan deduktif) yang dan deduktif) yang
Mengenal bagian- sesuai dengan sesuai dengan sesuai dengan situasi
bagian yang saling situasi yang ada situasi yang ada yang ada
berinteraksi satu sama Menganalisis Menganalisis Menganalisis bagian-
lain untuk bagian-bagian yang bagian-bagian yang bagian yang saling
menghasilkan saling berinteraksi saling berinteraksi berinteraksi satu sama
keseluruhan sistem satu sama lain satu sama lain lain untuk
yang sederhana untuk menghasilkan untuk menghasilkan menghasilkan
Menganalisis dan keseluruhan sistem keseluruhan sistem keseluruhan sistem
menilai bukti, alasan, yang kompleks yang kompleks yang kompleks
pernyataan, dan Menganalisis dan Menganalisis dan Menganalisis dan
keyakinan secara menilai bukti, menilai bukti, menilai bukti, alasan,
efektif alasan, pernyataan, alasan, pernyataan, pernyataan, dan
Menyelesaikan dan keyakinan dan keyakinan keyakinan secara
berbagai masalah yang secara efektif secara efektif efektif
tidak lazim dengan Menyelesaikan Menganalisis dan Menganalisis dan
berbagai cara berbagai macam mengevaluasi mengevaluasi pilihan
masalah yang tidak pilihan alternatif alternatif utama dari
lazim baik dengan utama dari sudut sudut pandang yang
cara yang biasa pandang yang ada ada
maupun cara yang Merefleksikan Menyimpulkan dan
inovatif pengalaman dan mencari hubungan
proses belajar diantara informasi dan
secara kritis argumen yang ada
Menyelesaikan Menginterpretasikan
berbagai macam informasi dan
masalah yang tidak mengambil
lazim baik dengan kesimpulan
cara yang biasa berdasarkan analisis
maupun cara yang yang terbaik
inovatif Merefleksikan
pengalaman dan
proses belajar secara
kritis
Menyelesaikan
berbagai macam
masalah yang tidak
lazim baik dengan cara
15
yang biasa maupun
cara yang inovatif
Mengidentifikasi dan
menanyakan
pertanyaan yang bisa
menjelaskan berbagai
sudut pandang yang
memandu pada solusi
terbaik
C. Kolaborasi (Collaboration)
Definisi
Kolaborasi Kolaborasi adalah kemampuan bekerja di dalam tim untuk mencapai tujuan bersama,
termasuk kemampuan membangun kemitraan dan kemufakatan, serta dalam mencegah
dan mengelola konflik
Kompetensi kolaborasi ditandai dengan:
Menunjukkan kemampuan untuk bekerja sama secara efektif dan saling
menghargai
Menunjukkan keluwesan dan keinginan untuk menjadi orang yang suka
menolong orang lain dalam membuat kesepakatan penting untuk mencapai
tujuan bersama
Berbagi tanggung jawab bersama untuk pekerjaan bersama dan menghargai
kontribusi individu yang dibuat oleh setiap anggota kelompok
Jenjang SD (I III) SD (IV VI) SMP (VII IX) SMA (X XII)
Kemampuan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
yang kemampuan kemampuan kemampuan kemampuan
Dikebangkan untuk bekerja untuk bekerja untuk bekerja untuk bekerja
sama secara sama secara sama secara sama secara
efektif dan efektif dan saling efektif dan efektif dan
saling menghargai saling saling
menghargai Melatih menghargai menghargai
Melatih keluwesan dan Melatih Melatih
keluwesan dan keinginan untuk keluwesan dan keluwesan dan
keinginan untuk menjadi orang keinginan untuk keinginan untuk
menjadi orang yang suka menjadi orang menjadi orang
yang suka menolong orang yang suka yang suka
menolong lain dalam menolong menolong
orang lain membuat orang lain orang lain
dalam kesepakatan dalam dalam
membuat penting untuk membuat membuat
kesepakatan mencapai tujuan kesepakatan kesepakatan
penting untuk bersama penting untuk penting untuk
mencapai Berbagi mencapai mencapai
tujuan bersama tanggung jawab tujuan bersama tujuan bersama
Berbagi bersama untuk Berbagi Berbagi
tanggung jawab pekerjaan tanggung jawab tanggung jawab
bersama untuk bersama dan bersama untuk bersama untuk
pekerjaan menghargai pekerjaan pekerjaan
bersama dan kontribusi bersama dan bersama dan
menghargai individu yang menghargai menghargai
kontribusi dibuat oleh kontribusi kontribusi
16
individu yang setiap anggota individu yang individu yang
dibuat oleh kelompok dibuat oleh dibuat oleh
setiap anggota setiap anggota setiap anggota
kelompok kelompok kelompok
D. Komunikasi (Communication)
Definisi
Kemampuan menyerap, menyampaikan, dan menghubungkan informasi dan
Komunika gagasan dengan dalam berbagai moda bahasa (lisan, tulis, isyarat, dan visual)
si Kompetensi komunikasi ditandai dengan:
Menyimak secara efektif untuk mengumpulkan informasi
Mengolah informasi secara efektif untuk menyampaikan maksud, termasuk
pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan niat
Membaca
Mengungkapkan pemikiran dan ide secara efektif menggunakan
kemampuan berkomunikasi lisan, tertulis dan non-verbal (kinestetik) dalam
beragam bentuk dan konteks
Menggunakan komunikasi untuk beragam tujuan (mis. Untuk
menginformasikan, memerintah, memotivasi dan membujuk)
Menggunakan beragam media dan teknologi termasuk beragam
representasi, mengetahui cara untuk mempertimbangkan keefektifan dan
menilai dampaknya
Berkomunikasi secara efektif dalam lingkungan yang majemuk (termasuk
multi bahasa)
Jenjang SD (I III) SD (IV VI) SMP (VII IX) SMA (X XII)
18
BAB IV
PENILAIAN KOMPETENSI ABAD 21
b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai.
19
Penilaian dilakukan apa adanya tentang keterampilan-keterampilan pada
kompetensi Abad 21 sesuai dengan prosedur dan kriteria penilaian yang jelas
sesuai dengan keterampilan yang akan diukur.
d. Terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan
dari kegiatan pembelajaran.
20
Penilaian dilakukan oleh pendidik dengan prosedur baku sesuai dengan
karakteristik penilaian untuk setiap keterampilan pada kompetensi Abad 21.
Penilaian yang dilakukan oleh pendidik merujuk pada teori atau literatur tertentu
terkait mekanisme, prosedur, dan teknik penilaian keterampilan pada
kompetensi Abad 21.
21
Tabel 4.1. Peta Kompetensi Abad 21
Keterampilan Keterampilan Keterampilan
Kognitif Psikomotorik Afektif
Berpikir Kritis V V V
Berpikir V V V
Kreatif
Kolaborasi V V V
Komunikasi V V V
Penilaian autentik tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta
didik, tetapi lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta
didik. Penilaian autentik tidak hanya mengukur hasil kerja peserta didik pada saat
mengimplementasikan keterampilannya, tetapi juga mengukur proses ketika
peserta didik mengimplementasikan keterampilannya. Bahkan, penilain berlanjut
pada mengukur sikap atau disposisi peserta didik ketika dan setelah
mengimplementasikan keterampilan tertentu.
22
merupakan proses pengolahan kognitif yang aktif yang terjadi ketika seseorang
berinteraksi dengan ide-ide baru. Penilaian autentik sejalan dengan konsep
penilaian sebagai pembelajaran (assesment as learning), sehingga melalui
penilaian tersebut peserta didik dinilai mulai dari kesiapan (input), proses, dan
hasil belajarnya (output).
Menganalisis dan menilai bukti, alasan, pernyataan, dan keyakinan secara efektif;
23
Menganalisis dan mengevaluasi pilihan alternatif utama dari sudut pandang yang
ada;
Merefleksikan pengalaman dan proses belajar secara kritis;
Menyelesaikan berbagai macam masalah yang tidak biasa, baik dengan cara yang
konvensional maupun cara yang inovatif.
Membuka diri dan bersikap responsif terhadap sudut pandang yang beragam;
Menunjukkan orisinalitas dalam pekerjaan dan memahami keterbatasan untuk
mengadopsi ide yang baru;
Memperluas ide-ide kreatif untuk membuat kontribusi yang nyata dan positif
terhadap bidang-bidang inovatif.
c. Indikator keterampilan berkolaborasi
24
3) Berbagi tanggung jawab bersama untuk pekerjaan bersamadan menghargai
kontribusi individu yang dibuat oleh setiap anggota kelompok.
d. Indikator keterampilan berkomunikasi
Menyimak secara efektif untuk mengumpulkan informasi;
Pada saat guru melakukan penilaian terhadap kompetensi Abad 21 yang dimiliki
oleh peserta didik, penilaian tidak boleh terlepas dari analisis kompetensi dasar yang
telah dipilih sebelumnya untuk dikembangkan kedalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). Hasil analisis kompetensi dasar dapat dijadikan rujukan bagi
pendidik untuk menetapkan kemampuan yang mana yang akan dikembangkan dalam
pembelajaran dan diukur ketercapaiannya melalui teknik penilaian yang relevan.
Berikut beberapa teknik penilaian yang relevan untuk masing-masing keterampilan
pada kategori kompetensi Abad 21.
Tabel 4.1. Teknik Penilaian Keterampilan Kategori Kompetensi Abad 21
Keterampilan Teknik Penilaian Deskripsi
Berpikir kritis dan Tes dan Unjuk Tes dapat dilakukan dalam bentuk lisan
pemecahan Kinerja maupun tulisan merujuk pada indikator
masalah keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah. Tes dapat digunakan untuk menilai
proses berpikir peserta yang dituangkan
25
dalam jawaban peserta didik
Unjuk kinerja digunakan untuk menilai
proses berpikir peserta didik pada saat
melakukan suatu kinerja
Berpikir kreatif Tes, Produk dan Tes dapat dilakukan dalam bentuk lisan
dan inovatif Unjuk Kinerja maupun tulisan merujuk pada indikator
keterampilan berpikir kreatif dan inovatif.
Tes dapat digunakan untuk menilai proses
berpikir peserta didik yang dituangkan
dalam jawaban peserta didik
Penilaian produk dilakukan untuk menilai
kreativitas produk peserta didik dan
keinovatifannya
Unjuk kinerja digunakan untuk menilai
proses berpikir peserta didik pada saat
melakukan suatu kinerja
Kolaborasi Observasi Observasi dilakukan oleh pendidik pada saat
pembelajaran di kelas (misalnya ketika
pembelajaran kooperatif dan kolaboratif) dan
di luar pembelajaran (misalnya ketika
pelaksanaan tugas-tugas secara berkelompok)
sesuai dengan indikator kemampuan
kolaborasi
Komunikasi Tes dan Observasi Tes dapat dilakukan dalam bentuk lisan
maupun tulisan merujuk pada indikator
keterampilan komunikasi. Melalui tes
tertulis, keterampilan komunikasi tulis
peserta didik juga dapat dinilai misalnya
terkait tata bahasa.
Observasi dilakukan oleh pendidik pada saat
pembelajaran di kelas dan di luar
pembelajaran sesuai dengan indikator
keterampilan komunikasi. Observasi dapat
digunakan untuk menilai keterampilan
komunikasi siswa seperti intonasi, volume
suara, tata bahasa, dll.
Penilaian keterampilan berpikir kritis peserta didik yang paling dominan dan
mudah untuk diukur adalah keterampilan kognitifnya.Teknik penilaian yang dapat
digunakan adalah teknik tes baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. Prosedur
26
penilaian keterampilan berpikir kritis peserta didik menggunakan teknik tes terdiri dari
langkah-langkah berikut:
1) mengnalisis kompetensi dasar;
2) menyusun kisi-kisi soal;
3) memilih stimulus yang bermakna, menarik, dan kontekstual;
4) mengembangkan item soal;
5) mengembangkan pedoman penskoran (rubrik).
b. Prosedur Penilaian Keterampilan Berpikir Kreatif
27
d. Prosedur Penilaian Keterampilan Berkomunikasi
(2) teori, analisis, dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat dan prosedur
pemecahan masalah, dan (4) melakukan investigasi. Kemampuan guru dalam
mengembangkan instrumen penilaian berpikir tingkat tinggi khususnya terkait
kompetensi Abad 21 perlu ditingkatkan. Instrumen penilaian yang dikembangkan oleh
guru diharapkan dapat mendorong peningkatan kemampuan berpikir tingkat tinggi,
kreativitas, dan membangun kemandirian peserta didik untuk menyelesaikan masalah
nyata dalam kehisupan sehari-hari. Berikut merupakan karakteristik soal-soal untuk
mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi termasuk keterampilan berpikir pada
kategori kompetensi Abad 21.
1. Mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi, berpikir kritis, dan berpikir kreatif.
2. Berbasis permasalahan kontekstual.
3. Menggunakan bentuk soal yang beragam.
28