OLEH: KELOMPOK 2
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad 21 merupakan sebuah abad dimana semua ilmu pengetahuan
mengalami perkembangan dalam segala bidang. Manusia dituntut untuk
mengikuti perubahan yang ada. Perubahan yang menonjol terjadi di
bidang informasi dan komunikasi. Perubahan informasi membuat dunia seolah-
olah semakin kecil dan sempit karena informasi dengan mudah dapat diakses
dengan instant dan cepat oleh siapapun, kapanpun, dan dimanapun. Sedangkan
perubahan komunikasi membuat jarak seolaholah tidak memiliki batas sama
sekali.
Perubahan yang terjadi pada abad 21 juga mendatangkan berbagai
permasalahan yang kompleks. Permasalahan yang dihadapi oleh manusia pada
abab 21, seperti pemanasan global, krisis ekonomi global, terorisme, rasisme,
human trafficking, rendahnya kesadaran multikultural, kesenjangan mutu
pendidikan, dan lain sebagainya. Masa ini juga ditandai dengan semakin ketatnya
persaingan di berbagai bidang antar Negara dan antar bangsa. Semua
permasalahan tersebut
mengisyaratkan bahwa untuk menyongsong abad 21 diperlukan sebuah
kematangan persiapan baik konsep maupun penerapan untuk membentuk
sumber daya manusia yang unggul.
B. Rumusan Masalah
1. Apa kompetensi abad 21?
2. Bagaimana kompetensi abad 21 dalam pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kompetensi abad 21.
2. Untuk mengetahui kompetensi abad 21 dalam Pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kompetensi Abad 21
Keberadaan Abad ke-21 ditandai dengan adanya era revolusi industri 4.0
yang mana pada abad ke-21 menjadikan abad keterbukaan atau abad globalisasi.
Abad 21 merupakan abad pengetahuan, abad dimana teknologi serta informasi
berkembangasangat maju. Selain itu juga abad ke-21 dikenal dengan masa
industri “industrial age” dan juga masa pengetahuan “Knowledge age” dalam hal
ini semua upaya pemahiran keterampilan melalui pembiasaan diri dan juga
pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai hal didasari dengan pengetahuan
(Fajri, dkk, 2020)
Karakteristikaabad 21 ditandai dengan semakin maju nya dunia
pengetahuan danateknologi. Kemampuan dan kompetensi yang diperlukan untuk
menyongsong abad 21 adalah sebuah kemampuan yang terintegrasi dengan
teknologi informasi. (Redhana, 2019). Sumber daya manusia yang unggul pada
abad 21 yang perlu dipersiapkan berada pada bidang kemampuan dan kompetensi.
“A competence is more than just knowledge or skills. It involves the ability
to meet complex demands, by drawing on and mobiling psychosocial
resources (including skills and attitudes) in a particular context. For
example, the ability to communicate effectively is a competence that may
draw on an individual’s knowledge of language, practical IT skills and attitudes
towards those with whom he or she is communicating (Naniadou & Claro, 2009)”
Kehidupan manusia pada abad ke- 21 mengalami banyak perubahan dan
juga pada abad ini meminta kualitas sumber daya manusia yang berkualitas dalam
segala usaha dan hasil kerjanya. Sehingga kebutuhan untuk mempersiapkan
generasi yang sesuai dengan tuntutan abad 21 ini sangat penting (National
Education Asosiation). Keterampilan dalam dunia kerja yang dibutuhkan seperti
kecakapan dalam membaca, menulis, dan berhitung tidak cukup jika pekerja tidak
dapat berpikir kritis, menyelesaikan masalah, berkolaborasi, atau berkomunikasi
secara efektif (Vockley & Lang, 2008). Dengan demikian diperlukan penyiapan
generasi yang mampu bersaing di dunia kerja.
Sebagaimana telah diketahui bahwa pada abad ke-21 sudah berubah total
dalam segi masyarakatnya, lingkungannya dan juga dalam kesehariannya.
Perubahan yang terjadi sangat cepat sekali dan apabila dilakukan dengan baik
akan menghasilkan buah dengan baik pula. Beberapa contoh dari perubahan yang
sangat cepat itu adalah dalam bidang teknologi informasi maupun dalam bidang
teknologi digital khususnya dengan adanya jejaring sosial atau yang sering disebut
dengan sosial media yang sudah tidak asing lagi digunakan pada semua kalangan
tanpa melihat kasta dan juga derajat (Junaedi, dkk, 2020).
Berdasarkan tuntutan diatas, maka diperlukan arah pendidikan yang dapat
mengakomodasinya. Pembentukan sumber daya manusia yang unggul dapat
dilakukan melalui proses pembelajaran. Pendidikan di Indonesia merupakan
negara yang nilai mutu pendidikannya masih tergolong rendah dibandingkan
dengan negara-negara lainnya. Pendidikan harus mampu untuk mendukung
keberhasilan era ekonomi baru saat ini (Septikasari & Frasandy, 2018).
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengubah cara orang bekerja dan
berhubungan satu sama lain. Ini berarti bahwa kurikulum yang diajarkan di
sekolah harus diperluas dalam ruang lingkup untuk mencakup ranah pembelajaran
yang mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara dan dapat bekerja di abad
ke-21 yaitu dengan ranah pembelajaran yang mencakup cara berpikir, cara bekerja
sama, cara menggunakan alat baru, dan cara hidup secara produktif di dunia
(Care, Griffin, Woods, & Mountain, 2012).
Pendidikan di Indonesia harus mampu melahirkan generasi yang memiliki
keunggulan dalam berbagai bidang supaya bangsa Indonesia dapat bersaing
dengan bangsa lain dan agar tidak semakin tertinggal karena arus global yang
berjalan cepat. Berbagai macam kemajuan teknologi sudah mulai diterapkan
dalam dunia pendidikan, seperti hal nya untuk menopang pembelajaran yang lebih
efisien, seperti pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran jarak jauh. Hal ini
terbukti denganasemakin menyempitnya dan meleburnya faktoraruang danawaktu
yang aini yang menjadiapenentuakecepatan dan keberhasilanailmu pengetahun
oleh umat manusia (Mardhiyah, 2021).
Pembelajaran abad 21 ini dituntut berbasis teknologi untuk
menyeimbangkan tuntutan zaman era milenia dengan tujuan, nantinya peserta
didik terbiasa dengan kecakapan hidup abad 21. Sejalan dengan pendapat tersebut
(Greenstein, 2012) menyatakan bahwa siswa yang hidup pada abad 21 harus
menguasai keilmuan, berketerampilan metakognitif, mampu berpikir kritis dan
kreatif, serta bisa berkomunikasi atau berkolaborasi yang efektif, keadaan ini
menggambarkan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan (Sugiyarti,
dkk, 2018).
Menanggapi perubahan dalam proses pembelajaran karena tuntutan
perkembangan zaman, maka pemerintah merancang pembelajaran abad 21 melalui
kurikulum 2013 yang berbasis pada siswa. Kurikulum 2013 (K-13) merupakan
kurikulum yang berdasarkan pada perkembangan zaman yang sudah mamasuki
abad 21. Pemberlakuanakurikuluma2013 ditunjukan menjawabatantangan zaman
terhadap pendidikanayakni untuk menghasilkanalulusan yang berkompetitif,
kreatif, kolaboratis serta berkarakter (Junaedi, dkk, 2020). Maka dari itu Sekolah
sebagai lembaga pendidikan dituntut untuk menerapkan kompetensi 4C (Critical
Thinking, Communiaction, Collaboration, Creativity) (Prihadi, 2017).
4C merupakan kompetensi abad 21 yang terdiri dari keterampilan
komunikasi, kreatif, kolaborasi, dan berpikir kritis. Keterampilan 4C wajib
dikuasai dan dimiliki oleh setiap peserta didik guna menghadapi tantangan abad
21. Adapun kemampuan 4C secara rinci sebagai berikut:
1. Critical thinking and problem solving, di dalamnya mencakup
kemampuan berargumen secara efektif, berpikir sistemik, membuat
pembenaran dan keputusan, dan memecahkan masalah.
2. Communication, mampu menyampaikan pikiran dan gagasan secara
efeltif dalam bentuk oral, tulis, dan nonverbal lainnya, terampil
mendengar (listening skills), mampu menggunakan perangkat
komunikasi secara efektif dan fungsional, mampu berkomunikasi
dengan berbagai kalangan, berbagai tujuan, dan berbagai konteks
budaya.
3. Collaboration, kemampuan bekerja secara efektif dalam tim, fleksibel
dan mau membantu untuk berkompromi demi tercapainya tujuan
bersama, dan mampu berbagi tanggung jawab dan menghargai
kontribusi dari anggota tim.
4. Creativity and Innovation, adalah kemampuan untuk berpikir kreatif,
bekerja secara kreatif dengan yang lain, mampu
mengimplementasikan ide-ide kreatif dalam praktik (Ferdinandus &
Desak, 2018).
2. Saran