Anda di halaman 1dari 4

Menurut saya, untuk susunan setiap kata dan kalimat pada jurnal ini sudah

bagus. Untuk tampilan jurnal juga sudah cukup menarik karena tidak hanya
menyajikan data dalam bentuk teks saja melainkan menyajikannya dalam bentuk
table sehingga pembaca bisa dengan mudah mengerti isi dari jurnal
tersebut.Jurnal ini memberikan gambaran tentang beberapa literatur yang
berkaitan dengan miskonsepsi dan kesulitan dalam pengantar fisika di kalangan
siswa sekolah menengah dan universitas. Kesalahpahaman dan kesulitan dalam
mekanika terdaftar dan dijelaskan berdasarkan studi masa lalu dalam pendidikan
sains.Pemilihan judul penelitian oleh peneliti menurut saya cukup menarik
karena dengan membaca judulnya saja saya sudah tertarik untuk mengetahui apa
saja yang akan dibahas dalam jurnal tersebut.

Untuk bagian pendahuluan, peneliti memberikan penjelasan singkat namun jelas


tentang salah satu tujuan penting pembelajaran IPA untuk memahami konsep-
konsep alam ilmiah itu sendiri. Keberhasilan tujuan khusus ini dapat
menumbuhkan minat, nilai dan sikap terhadap ilmu pengetahuan di kalangan siswa
yang mendasari pembelajaran sepanjang hayat dan bermakna. Oleh karena itu,
studi tentang pengetahuan siswa tentang konsep sains telah mengemuka dalam
empat dekade terakhir dan akhirnya menjadi salah satu bidang penelitian utama
dalam pendidikan sains. Pada paragraf kedua, peneliti menjelaskan bahwa
Kebanyakan orang setuju bahwa para siswa tidak datang ke kelas sebagai "papan
tulis kosong" melainkan dengan teori dan konsep prasyarat sebagai hasil dari
pengalaman dan keyakinan sehari-hari. Sebagian besar konsep dikhususkan dari
pandangan ilmiah dan beberapa konsep ilmiah. Dari kajian-kajian yang telah
dilakukan, semua sepakat bahwa “konsepsi alternatif” ini sangat resisten
terhadap perubahan dan sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar mata
pelajaran apapun, khususnya fisika. Saya juga setuju dengan pernyataan
tersebut, karena memang siswa tidak dating ke kelas dengan pemikiran yang
kosong melainkan mempunyai pengetahuan teori atau konsep yang didapat dari
pengalaman sehari-hari. Fisika umumnya dikenal sebagai ilmu dasar karena
mempelajari fenomena dunia di sekitar kita. Namun, konsepsi dan kesulitan
materi pelajaran adalah konsepsi dan kesulitan. Akibatnya, siswa memiliki
kesenjangan yang lebar dalam pemahaman mereka tentang topik-topik penting
seperti mekanika, listrik, magnet, termodinamika, gelombang, dan optik. Para
peneliti mulai mendekati masalah ini dari perspektif ilmiah dengan melakukan
studi sistematis terperinci tentang pembelajaran dan pengajaran fisika di
kalangan siswa, mulai dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

Kekurangan dari jurnal ini adalah peneliti tidak langsung melakukan penelitian
ke lapangan. Peneliti hanya mengumpulkan banyak penelitian dari peneliti
sebelumnya. Karena jurnal ini merupakan jurnal yang dibuat berdasarkan
penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, maka
peneliti banyak mengutip perkataan peneliti sebelumnya. Sebagai contoh,
peneliti menulis Research by Silva et al. (2006) dan Scoboria dkk. (2006)
telah menunjukkan bahwa alih-alih mengingat sejumlah detail yang akurat, orang
cenderung mengingat peristiwa dengan memasukkan beberapa detail dalam skema
untuk peristiwa tersebut.

Kemudian untuk karakteristik konsepsi alternatif tentang sains, khususnya yang


berkaitan dengan fisika,yakni:
a. Students develop some beliefs, ideas or knowledge about physics concepts
through their interaction with objects in their everyday life.
b. This naive ideas based on experience is often implicit and may help or
block of scientific findings.
c. Often these students’ ideas (misconceptions) about science are highly
dependent on the task and the methodology employed to identify them.
d. These students’ ideas are resistant to change.
e. Students’ ideas about science are often based on macro-level analysis (what
they can observe through their senses), and not on micro-level analysis (not
observable through senses without the help of apparatus).
f. Students’ epistemological beliefs about science may help or block
conceptual change.
g. Alternative conceptions about science are often highly useful and can
predict everyday life phenomena, though they are not seemed to be correct from
the scientific point of view.
h. Sometimes, these ideas about science and particular science concepts appear
to be coherent and systematic. In other cases they appear to be fragmented and
unsystematic.
i. Students often fail to differentiate between academic and everyday life
contexts.
Menurut saya penulisannya bisa dibuat lebih menarik supaya pembaca tidak bosan
melainkan lebih tertarik lagi dan dapat dengan mudah mengerti.
Pada bagian isi peneliti membahas tentang kemungkinan terburuk yang akan
terjadi apabila pemahaman awal mereka tentang konsep fisika tidak diperbaiki
dari tahap awal Pendidikan Fisika di sekolah menengah, mereka mungkin gagal
untuk memahami konsep dan informasi baru yang disajikan dalam kuliah. Mereka
mungkin mempelajari semua konsep fisika yang diperlukan dengan tujuan untuk
lulus tes tetapi kemudian mereka akan kembali ke prasangka mereka di luar
kelas. Saya setuju dengan pernyataan tersebut mengingat betapa pentingnya
menanamkan pemahaman tentang konsep bagi siswa. peneliti menuliskan
miskonsepsi yang terjadi pada siswa. Tetapi hanya miskonsepsi dan kesulitan
siswa dalam pengantar mekanika fisika yang akan dibahas dalam makalah ini.
Namun, tidak semua subtopik akan diulas karena literatur terlalu banyak untuk
dibahas semua. Hanya penelitian yang telah dipublikasikan yang memasukkan
reliabilitas ulasan. Kesalahpahaman yang berbeda terdaftar dan dijelaskan
dalam urutan yang longgar. Menurut Ruhf, perubahan konseptual hanya terjadi
ketika siswa sudah mulai melihat dunia dan mengembangkan kerangka pengetahuan
berdasarkan konsep 'inti' yang bersifat ilmiah. Pernyataan ini bertentangan
dengan ide-ide yang tidak cukup tetapi populer berikut tentang bagaimana
kesalahpahaman dapat diubah:
1. kepunahan konsepsi lama dan penggantiannya dengan konsepsi baru
2. penambahan ide-ide baru, dan
3. pengaturan ide-ide. Sebagian besar pendidik ingin melihat konsepsi-
konsepsi alternatif yang dianut siswa dilenyapkan dan diganti dengan
konsepsi-konsepsi yang lebih bersifat ilmiah.
Namun itu tidak terlalu efektif karena konsepsi alternatif sangat kuat untuk
diubah. Cukup menambahkan ide-ide baru ke skema yang ada (ide) juga tidak
memadai. Penataan ulang ide yang sederhana juga tidak cukup seperti yang
ditunjukkan oleh Carey (1988) yang dengan jelas membedakan perubahan
relasional antara konsep dari perubahan konseptual. Ruhf (2003) menekankan
pentingnya konsep 'inti' daripada menekankan cakupan konsep yang terperinci,
untuk mencegah perbedaan makna dengan pandangan ilmuwan ketika siswa
menggunakan kata gaya, gerak dan percepatan.
Kemudian hal yang menarik dari jurnal ini adalah bagaimana peneliti mengemas
semua bahasan secara singkat namun tetap jelas. Contohnya ada pada isi bagian
terakhir yakni temuan penelitian tentang kesalahan dalam mekanika. Peneliti
menyajikan informasi sesuai dengan judul yang telah dibuat. Jadi pembaca bisa
dengan mudah mnegerti maksud dari penjelasan peneliti. Adapun hasil temuan
tersebut adalah:
 Kesalahpahaman pertama adalah pada materi gaya dan gerak. Banyak kajian
tentang gagasan siswa tentang gaya selalu berkaitan dengan gerak
horizontal, gravitasi dan jatuh bebas. Yang pertama dan terpenting
adalah kesalahpahaman siswa tentang sifat kekuatan.
 Kesalahpahaman kedua mungkin dalam kecepatan dan Percepatan Trowbridge &
McDermott menyelidiki pemahaman siswa tentang konsep kecepatan. Mereka
menemukan bahwa siswa bingung posisi dengan kecepatan. Beberapa ide
telah terdeteksi seolah-olah mereka tidak berdampingan; di depan berarti
objek lebih cepat; dan berada di belakang berarti objek lebih lambat.
 Kesalahpahaman ketiga adalah dalam masalah gravitasi dan jatuh bebas.
Selanjutnya materi Impuls dan Momentum,
 dan terakhir materi representasi grafis dalam Kinematika. Keberadaan
konsepsi-konsepsi alternatif di kalangan siswa diketahui secara nyata
dari literatur yang luas dalam pendidikan sains. Namun, masalah utama
bukanlah keberadaan mereka melainkan kegigihan mereka. Strategi
instruksional baru berdasarkan perubahan konseptual harus dipahami dalam
hal konsep di antara dokter. Instruksi tradisional sebagian besar tidak
efektif.
Pada bagian kesimpulan,peneliti menjelaskan tentang langkah langkah yang harus
dilakukan oleh guru untuk mengubah cara berpikir siswa untuk mampu memahami
konsep fisika dengan baik, yakni menurut Mayer (2008) proposed several steps
teachers can do to provoke conceptual change among students. The steps are
based on the classical approach by Kuhn’s paradigm shift and Posner’s
assimilation and accommodation. First, students have to consciously notice and
understand they have ideas that are different from scientist’s views. Then,
students have to assimilate more information and try to fit it to the already
existing schemes or ideas. The next step is for students to think through all
the argumentation in their own words and reorganize their thought. Finally,
students have to work towards obtaining fluency in the newly acquired and
understood concepts so this concept can be a building block for more advanced
concepts. However, these processes cannot be done if students don’t have the
motivation. The processes might be slow but worthwhile. Pada bagian ini
peneliti mengemas setiap kalimat dengan sangat baik, terutama pada bagian 2
paragraf terakhir yakni akhirnya, guru fisika harus bertanya pada diri sendiri
seberapa jauh mereka akan pergi agar siswa mereka memiliki pemahaman
konseptual yang dapat diterima, tidak hanya untuk lulus ujian dan
menyelesaikan silabus, tetapi untuk memastikan bahwa siswa memiliki literasi
sains yang 'mulia' dan menjadi pemikir yang rajin dalam mempersepsikan dunia
di sekitar mereka. Menemukan, mengidentifikasi dan mengubah konsepsi
alternatif dalam fisika sulit dan menantang bagi guru karena tanggung jawab
mereka untuk menyadari konsepsi siswa.Lalu peneliti menutupnya dengan kalimat
penguatan yakni; namun, ini dapat dicapai dengan mudah jika guru dan siswa
bekerja sama dalam lingkungan belajar yang aktif melalui pendekatan perubahan
konseptual. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat membantu guru,
termasuk siswa, mendapatkan beberapa ide dalam meningkatkan pembelajaran dan
pemahaman dalam fisika dan pada akhirnya mencapai pembelajaran yang bermakna.
Kemudian yang terakhir adalah bagian referensi, menurut saya cukup bagus
karena sumber yang digunakan sebagai pendukung penulisan jurnal lumayan
banyak.

Anda mungkin juga menyukai