p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
Abstrak – Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai berbagai konsepsi
dan miskonsepsi yang ada pada siswa, mahasiswa calon guru fisika, dan guru fisika terkait konsep
cahaya dalam pembelajaran fisika. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan melakukan
analisis terhadap 25 artikel tentang gambaran konsepsi siswa, mahasiswa calon guru, dan guru fisika
tentang konsep cahaya dalam pembelajaran fisika. Hasil penelitian ini adalah gambaran konsepsi siswa,
mahasiswa calon guru, dan guru fisika tentang konsep cahaya dalam pembelajaran fisika yang dapat
menjadi informasi awal untuk mengembangkan penelitian berkelanjutan berupa program pembelajaran
atau program perkuliahan untuk meremediasi miskonsepsi yang dimiliki siswa.
Abstract – The purpose of this study is to obtain a description of the various conceptions and
misconceptions in students, physics teacher candidates, and physics teachers about concept of light in
physics learning. The data collection in this research is by analyzing 25 articles about the concept of
student's conception, student of teacher candidate, and physics teacher about light concept in physics
learning. The result of this research is a description of student conception, student of teacher candidate,
and physics teacher about light concept in physics learning which can be preliminary information to
develop continuous research in the form of learning program or lecture program to remediate
misconception owned by students.
disebabkan karena setiap pebelajar sudah konsep tertentu pada Fisika melibatkan
memiliki konsepsi sebelumnya terkait suatu matematika yang rumit (Heller, 1999;
materi tertentu. Campbell, 2007); materi yang terlalu banyak,
Salah satu materi yang sulit untuk bergantung pada buku teks, abstrak dan
dipahami dalam pembelajaran fisika adalah kompleks (Sheppard dan Robin, dalam
konsep tentang cahaya. Hal ini ditemukan Campbell, 2007); membutuhkan kegiatan
dari beberapa penelitian yang dilakukan laboratorium (Heller dan Heller, 1999); dan
dalam pendidikan sains. Seperti yang sering terjadi miskonsepsi (Anderson dan
dikemukakan oleh Kroothkeaw & Siriporn Nashon, 2006; Stein, Larrabee, dan Barman,
(2014), siswa perlu mendapatkan konsep 2008; Halim, Yong, dan Meerah, 2014;
ilmiah dengan benar untuk memahami Daud, et al, 2015).
konsep-konsep fisika terkait dan yang lebih Berdasarkan analisis tersebut maka
maju di masa depan, contohnya: interferensi disimpulkan bahwa terdapat banyak
gelombang cahaya dan spektrum cahaya. penelitian yang mengkaji konsepsi maupun
Tanpa memahami konsep cahaya dan sifat- miskonsepsi terkait konsep cahaya dan optik.
sifatnya, siswa mungkin tidak mengerti Maka dari itu, perlu dilakukan suatu kajian
banyak domain ilmiah. Selain itu, guru yang ilmiah yaitu melakukan analisis terhadap
mengajarkan materi optik ditemukan masih beberapa penelitian yang mengkaji konsepsi
menggunakan model tradisional. Proses atau miskonsepsi tentang cahaya baik cahaya
pembelajaran tradisional juga dianggap tidak bersifat fisis maupun cahaya sebagai
efektif dalam pembelajaran konsep fisika. gelombang dalam optika geometri.
Pemahaman mencakup kemampuan Rumusan masalah utama yang akan
untuk menggunakan pengetahuan, dan dijadikan fokus kajian pada rencana
pemahaman memerlukan kemampuan untuk penelitian ini adalah: Bagaimanakah
membedakan antara yang termasuk gagasan eksistensi konsepsi dan miskonsepsi yang
sains dan yang bukan gagasan sains. terjadi pada siswa, pada mahasiswa calon
Mengembangkan pemahaman berarti bahwa guru fisika, dan guru fisika pada topik
mahasiswa dapat menghubungkan gagasan cahaya? Pada rumusan tersebut, peneliti
sains dan pengalaman yang dimiliki dengan berkeinginan untuk dapat mengungkap dan
lingkungan alam sekitar. Dapat dikatakan menggambarkan macam-macam miskonsepsi
bahwa belajar hendaknya beranjak dan yang terjadi pada siswa, mahasiswa calon
berfokus pada pemahaman konsep. Akan guru fisika, dan guru fisika terkait konsep-
tetapi, pada kenyataannya Fisika merupakan konsep dan aplikasi tentang Cahaya sebagai
salah satu mata pelajaran yang dianggap sulit bagian dari materi Fisika. Rumusan masalah
oleh mahasiswa. Hal ini dikarenakan dalam
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 237
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
utama tersebut dapat dirinci menjadi sub-sub 10. Upaya pembelajaran seperti apa yang
masalah sebagai berikut: perlu dilakukan dalam menghilangkan
1. Bagaimanakah konsepsi siswa tingkat terjadinya miskonsepsi?
sekolah menengah pertama/atas untuk Berdasarkan rumusan masalah di atas,
tiap-tiap sub topik materi Cahaya? maka tujuan penelitian ini adalah untuk
2. Bagaimanakah bentuk miskonsepsi memperoleh gambaran yang terperinci
yang terjadi pada siswa tingkat sekolah mengenai berbagai konsepsi dan miskonsepsi
menengah pertama/atas untuk tiap-tiap yang ada pada siswa, mahasiswa calon guru
sub topik materi Cahaya? fisika, dan guru fisika terkait konsep cahaya.
3. Bagaimanakah konsepsi calon guru Dengan mengetahui pola miskonsepsi
fisika untuk tiap-tiap sub topik materi secara umum dan latar belakang penyebab
Cahaya? terjadinya miskonsepsi pada siswa maupun
4. Bagaimanakah bentuk miskonsepsi mahasiswa calon guru fisika, hal ini dapat
yang terjadi pada calon guru fisika dimanfaatkan dalam penyusunan kurikulum
untuk tiap-tiap sub topik materi dan rencana pembelajaran tentang topik
Cahaya? Cahaya sebagai bagian dari mata pelajaran
5. Bagaimanakah konsepsi guru fisika fisika di tingkat sekolah menengah pertama
untuk tiap-tiap sub topik materi dan mata kuliah fisika dasar di tingkat
Cahaya? universitas. Keberhasilan penelitian
6. Bagaimanakah bentuk miskonsepsi miskonsepsi pada topik cahaya, akan
yang terjadi pada guru fisika untuk tiap- memberikan inspirasi untuk melakukan
tiap sub topik materi Cahaya? penelitian miskonsepsi tentang topik-topik
7. Latar belakang apa saja yang lainnya, sehingga pada akhirnya dapat
mendominasi penyebab terjadinya dilakukan penyempurnaan kurikulum dan
miskonsepsi pada siswa? rencana pembelajaran fisika secara
8. Latar belakang apa saja yang menyeluruh.
mendominasi penyebab terjadinya
miskonsepsi pada mahasiswa calon guru II. LANDASAN TEORI
fisika?
Untuk membatasi ruang lingkup
9. Latar belakang apa saja yang
pembahasan dalam rencana penelitian ini
mendominasi penyebab terjadinya
dikemukakan beberapa penjelasan sebagai
miskonsepsi pada mahasiswa guru
berikut.
fisika?
1. Konsep adalah bagian dari struktur ilmu
fisika yang berupa idea tau pengertian
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 238
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
A. Hasil Penelitian
Tabel 1. Hasil Analisis 25 Artikel
No. Tahun Judul Artikel/Jurnal Pengarang Hasil
1. 2011 To Design and Lin, Guo, and Penelitian ini mengusulkan CP-MCT (context-rich, photo-based multiple choices test)
Development of A Context- Hsu untuk mengatasi beberapa kekurangan dari MCT (multiple choices test)
Rich, Photo-Based Online tradisional. Dengan adanya temuan penelitian tentang miskonsepsi siswa, CP-MCT
Testing to Assess Students’ terbukti menjadi alat yang sangat kuat untuk mengidentifikasi miskonsepsi siswa untuk
Science Learning /US- konsep cahaya dasar (pembelokan cahaya, pembentukan bayangan, pemantulan dan
China Education Review pembiasan cahaya, dan hamburan cahaya).
2. 2012 Exploring The Role Of Fredlund, Representasi dalam fisika memainkan peran penting untuk efisiensi keterlibatan interaktif
Physics Representation: an Airey, and yang disebut-persistent representasi (seperti persamaan, diagram dan grafik), serta
Illustrative Example From Linder meningkatkan pemahaman konseptual dan keterampilan pemecahan masalah tentang
Students Sharing pembiasan.
Knowledge About
Refraction / European
Journal of Physics
3. 2012 Teaching and Learning in Ouattara and Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa siswa juga tahu sifat-sifat sinar
Geometrical Optics in Boudaone cahaya tertentu, tetapi mereka bingung dengan sinar maya dan non maya karena mereka
Burkina Faso Third From tidak tahu kapan suatu sinar dikatakan maya atau tidak. Kesalahan siswa dengan hanya
Classes: Presentation and menggunakan satu sinar cahaya selama imagery. Konsep dasar dari sinar cahaya pada
Analysis od Class umumnya dan khususnya pada sinar datang tidak dikenali. Oleh karena penampilan buruk
Observations Data and siswa (24,02% keberhasilan) adalah karena miskonsepsi mereka tentang sinar
Students’ Performance. cahaya. Selain itu, telah terbukti bahwa strategi kelas seperti skema yang
British Journal of Science membingungkan, pemanfaatan secara otomatis yang buruk dari prinsip "objek, bayangan
Vol.5 dan pusat optik berada pada sinar cahaya yang sama" sebagai kondisi-kondisi yang cukup
dan penting, penggunaan yang sistematis dari hanya satu sinar cahaya selama imagery,
bertanggung jawab terhadap kesulitan siswa dalam kelas optik
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 240
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
4. 2012 Remediation of Aydin Pembelajaran menggunakan teks perubahan konseptual aerguna untuk mencapai
Misconceptions About pembelajaran yang efektif, khususnya mengatasi miskonsepsi siswa tentang difusi dan
Geometric Optics Using pembiasan cahaya..
Conceptual Change Texts.
Journal of Education
Research and Behavioral
Sciences
5. 2012 Middle School Students’ Lee, Ha, and Menganalisa pengetahuan dengan menggunakan teori ruang pengetahuan memungkinkan
Knowledge State Analysis Park proses belajar tentang hubungan dari pertanyaan (yaitu, hirarki) dan pengetahuan
about Light.. J Korea Assoc. individu. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa hirarki pengetahuan yang
Sci. Edu, Vol.32 diperoleh dari analisis dapat digunakan sebagai alat evaluasi untuk mendiagnosis
pengelompokan dan pengetahuan individual tentang konsep cahaya(pemantulan cahaya,
pembiasan cahaya, dispersi cahaya, difraksi cahaya, dan interferensi cahaya).
6. 2012 Drawing Insights from Kaur Dalam penelitian ini, mayoritas calon guru menunjukkan transformasi dari konsepsi
Cognitive Science for a 'alternatif' ke konsepsi 'bersama'. Konsepsi diambil dalam penelitian ini tampak sangat
Strengthened Teacher terkait dengan pemahaman tentang simbolisme grafis dalam optic (cermin data) tapi
Preparation : Learning from mungkin tidak berlaku untuk semua konsepsi. Penelitian ini mendukung pandangan
Optics. International Journal bahwa konsepsi alternatif adalah tetap dan ada hingga sekarang dari calon guru dengan
for Cross-Disciplinary proses perkuliahan yang mungkin menganut banyak ide alternatif. Selanjutnya, teramati
Subjects in Education bahwa mahasiswa bahkan pada tingkat mata kuliah persiapan guru tidak selalu dapat
(IJCDSE), Volume 3 dengan jelas mengartikulasikan dan menganalisis proses berpikir mereka sendiri dan
membutuhkan bantuan untuk dapat melakukannya. Oleh karena itu program persiapan
guru perlu mengembangkan materi kurikuler yang berguna dan menciptakan ruang
kurikuler di mana dalam kepercayaan guru pra-service, gagasan epistemologi dan intuitif
dapat diartikulasikan.
7. 2012 Pedagogical Affordances of Wu, and Perkembangan model pembelajaran memungkinkan siswa untuk membangun tingkatan
Multiple External Puntambekar hubungan antara berbagai jenis MERs dan mendukung terjemahan antara MERs. Strategi
Representations in ini mungkin sangat bermanfaat dalam mendukung siswa untuk menerjemahkan data yang
Scientific Processes/J SCi dikumpulkan dari kegiatan hands-on (representasi tindakan-operasional) dalam grafik
Educ Technol atau diagram (representasi visual grafis), dan kemudian persamaan atau model
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 241
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
(representasi simbolis-matematika)
8. 2012 Using A Disciplinary Enghag et al Manfaat dari studi tentang diskusi fenomena isika, tidak hanya dalam hal menghasilkan
Discourse Lens To Explore makna dengan “melalui bicara” pemahaman mereka dari peristiwa dan teori, tetapi juga
How Representations dalam hal meningkatkan ketrampilan disiplin mereka. Dengan merumuskan pengamatan ,
Afford Meaning Making In memaparkan teori dan bereksperimen siswa membangun framework mereka dan
A Typical Wave Physics menyusun ulang representasi disiplin yang sudah mereka miliki melalui pemahaman yang
Course/ International lebih halus, ideal, konseptual yang tersembunyi dalam multimodality
Journal of Science and
Mathmematics Education
9. 2013 Making The Invisible Plympiou, Fenomena fisik dengan tingkat yang lebih rendah dari kompleksitas, siswa dengan
Visible : Enhancing Zacharias, and pengetahuan tinggi sebelumnya mampu secara mental membangun konsep-konsep
Students’ Conceptual Jong abstrak yang diperlukan pada mereka sendiri, sedangkan untuk tingkat yang lebih tinggi
Understanding By kompleksitas yang mereka butuhkan representasi eksplisit dari objek abstrak dalam
Introducing Representations lingkungan belajar.
of Abstract Objects In A
Simulation/ Instr Sci
10. 2013 Remediating Some Taa Multi representasi efektif untuk meningkatkan pemahaman konseptual prestasi
Learning Difficulties of mahasiswa dalam konsep-konsep dasar optik (pemantulan pada cermin cekung dan
L200 Science Education cembung, dan pembiasan pada lensa cembung dan cekung), kalor, dan mekanik.
Students of Modibbo
Adama University of
Technology in Some
Physics Concepts Using
Multiple Representations,
le. International Journal of
Education and Practice
11. 2013 A Content Analysis of Gurel, and Berdasarkan analisis sepuluh buku teks fisika, ditemukan bahwa peran mata pengamat
Physics Textbooks as a Eryilmaz. diabaikan atau tidak secara khusus ditekankan dalam proses pembentukan bayangan dan
Probable Sources of pengamatan. Pada bagian yang berkaitan dengan pembentukan bayangan pada banyak
Misconceptions in buku teks, mata tidak secara eksplisit dimasukkan dalam diagram sinar, atau itu
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 242
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
light refraction by Kroothkeaw Strategi pembelajaran berbasis Embodiment merupakan desain pembelajaran yang
simulation-based open efektif. pembelajaran berbasis Embodiment secara signifikan lebih tinggi daripada
inquiry with dual-situated kelompok belajarar keyboard-mouse. Selain itu, simulasi percobaan ilmu pengetahuan
learning model, J alam, beban kognitif dari kelompok pembelajaran berbasis Embodiment sama dengan
Comput.Educ. kelompok pembelajaran keyboard mouse.
17. 2014 Understanding Vision: Jones and Pada pra-pembelajaran siswa lebih cenderung menggunakan pengetahuan berdasarkan
Students’ Use of Light and Zollman pengalaman, sedangkan pada pasca-pembelajaran yang siswa cukup menggunakan
Optics Resources,. Europan banyak pengetahuan buku teks. Siswa secara tepat mampu mengaktifkan sumber daya
Journal of Physics. yang memungkinkan mereka untuk membangun pemahaman tentang mata dan
penglihatan manusia.
18. 2014 Children’s Misconceptions Grigorovitch Pendekatan konstruktivis berperan penting dalam destabilisasi representasi mental
and Conceptual Change in spontan dan penataan model lainnya (kompatibel dengan ilmiah) untuk konsep
physics Education: The cahaya. Perubahan ini mungkin karena memunculkan ketidakseimbangan dan
Concept of Light. Journal of destabilisasi dalam model representative dari tingkat pra-operasional, dan agitasi
Advances In Natural asimilatif dan operasi adaptif yang mengarah ke reorganisasi kognitif dan ekuilibrasi
Sciences pada tingkat pemikiran operasional.
19. 2014 Physics Candidate Odabasi and Calon Guru Fisika memiliki miskonsepsi yang mirip dengan miskonsepsi siswa SMA,
Teachers’ Alternative Sengoren. mereka tidak menyadari sebagian besar miskonsepsi tersebut dan mereka tidak berupaya
Concepts about Image and untuk mengatasi miskonsepsi tersebut dalam rencana pengajaran mereka. Selain itu,
Shadow Formation and jawaban mereka terhadap masalah-masalah menunjukkan bahwa miskonsepsi tersebut
Opinions about High School dari miskonsepsi yang dimiliki sejak pada pendidikan tinggi hingga pendidikan
Students’ Alternative universitas .
Concepts on These
TopicsBalkan Physics
Letters, BLP
20. 2015 Elementary School Mumba, Tidak ada perbedaan yang signifikan antara peringkat rata-rata guru kelas dasar bawah
Teachers’ Familiarity, Mbewe, and dengan guru kelas dasar atas terhadap keakrabannya dengan konsep dasar cahaya. Akan
Conceptual Knowledge, and Chabalenguala tetapi, ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok guru tersebut terhadap
Interest in Light. keakrabannya dengan konsep cahaya yang lebih maju selain itu disimpulkan pula bahwa
International Journal of terdapat perbedaan yang signifikan antara ketiga kelompok pengalaman mengajar
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 244
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
Science Education Vol.37, terhadap keakraban dengan konsep dasar cahaya, konsep cahaya yang lebih maju, dan
No.2, 185-209 Routledge semua konsep cahaya.
(Taylor&Francis Group)
21. 2015 Assessment of Pre-Service Taslidere, and Sebagian besar guru pre-service memiliki pengetahuan yang kurang serta
Teachers’ Misconceptions Eryilmaz miskonsepsi. Pembelajaran fisika terdahulu mereka tidak menantang konsepsi optik
in Geometrical Optics Via a geometris mereka. Oleh karena itu, diharapkan pengembangan pembelajaran lebih lanjut
Three-Tier Misconception. yang efektif bagi guru pre-service pada remediating miskonsepsi atau kompensasi
Baltin University Journal of kurangnya pengetahuan mereka masing-masing.
Faculty of Education
Volume 4
22. 2015 Cross-Grade Comparison of Tural Untuk semua level pendidikan ditemukan memiliki penjelasan yang salah untuk jenis
Students’ Conceptual instrumen lensa yang ada dan dalam menjelaskan fungsi dari lensa. Sedangkan pada level
Understanding with Lenses sekolah dasar memiliki kesulitan dalam membedakan lensa cembung dan cekung dari
in Geometric Optics. satu sama lain. Hasil ini menunjukkan siswa memiliki pengetahuan yang kurang tentang
Science Education bentuk dan karakteristik lensa. Selain itu, penelitian ini mengungkapkan banyak siswa
International Vol. 26 pada semua tingkat pendidikan memiliki masalah tentang pembentukan bayangan dengan
menggunakan lensa dan fungsi dari lensa. Sebagian besar siswa percaya gambar bisa
terjadi pada layar tanpa lensa. Beberapa siswa dari kelompok sekolah dasar berpikir
bahwa lensa cembung sebagai obyek tipis dan lensa cekung, tebal. Hasil ini mungkin
berasal dari masalah bahasa sebagai ' lensa tepi tipis' ungkapan pengganti lensa cembung
dan ' lensa tepi tebal' ungkapan lensa cekung yang lebih sering digunakan oleh buku
Turki atau guru. Hasil penelitian ini menunjukkan partisipan memiliki masalah
menerapkan pengetahuan mereka tentang lensa untuk masalah mata miopia dan
hyperopia.
23. 2015 Exploring Grade 11 John, Molepo Pemahaman konseptual peserta didik di sekolah menengah pertama tentang fenomena
Learners’ Conceptual and Chirwa optikal dari 'pembiasan' ditemukan sangat lemah dan mereka tidak bisa menerapkan
Undestanding of Refraction: prinsip-prinsip pembiasan dengan benar dalam situasi yang berbeda.
A South African Case
Study. International Journal
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 245
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
Education Science
24. 2015 Investigating Students’ Ozcan Guru dan instruktur di tingkat SMA dan perguruan tinggi, masing-masing, harus
Mental Models about The memberikan perhatian yang spesifik pada poin-poin tertentu ketika mengajar topik terkait
Nature of Light in Different cahaya. Dengan demikian, konteks dan isi yang akan membentuk hubungan antara
Contexts. Europan Journal konsep fisik yang berbeda harus disiapkan baik untuk buku-buku pelajaran di kelas.
of Physics
25. 2015 A Review and Comparison Gurel, and Ada beberapa cara untuk mendiagnosa miskonsepsi siswa dalam ilmu pengetahuan, tetapi
of Diagnostic Instruments Eryilmaz semua metode penilaian diagnostik memiliki kekuatan dan keterbatasan. Hasil penelitian
to Identify Students' ini menunjukkan bahwa di semua bidang ilmu pengetahuan lebih menekankan untuk
Misconceptions in Science. diberikan alat tes yang berupa three dan four tier test.
Eurasia Journal of
Mathematics, Science &
Technology Education,
2015, 11(5), 989-1008
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 246
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
Boudeaon, 2012; Kaul, 2012); dan 5) Three- analisis tersebut ditemukan keterbatasan-
Tier Test (Aydin, 2012). keterbatasan yaitu: 1) Penelitian sebelumnya
Pada konteks penelitian tersebut hanya meneliti salah satu bagian sub topik
dikatakan bahwa dalam pembelajaran cahaya, dari topik cahaya maupun optik geometris,
representasi juga memiliki peranan penting misalnya karakteristik cahaya, konsep dasar
untuk meningkatkan pemahaman konseptual cahaya, pemantulan pada cermin, pembiasan
dan mengatasi masalah miskonsepsi yang pada lensa, dan fenomena. Tidak ditemukan
dimiliki siswa baik dari level pendidikan pada penelitian sebelumnya yang meneliti
dasar hingga level pendidikan universitas. tentang konsepsi maupun miskonsepsi secara
Adapun beberapa representasi yang keseluruhan terkait topik Cahaya; 2)
digunakan dalam pembelajaran konsep Penelitian sebelumnya menggunakan tes
cahaya, meliputi: 1) MERs untuk diagnostik pada umumnya, misalnya open-
membangun tingkatan hubungan antara ended question, wawancara, dan three tier
berbagai representasi (Fredlund, Airey, and test. Jenis tes diagnostik yang disebutkan
Linder, 2012); 2) Representasi disiplin untuk diatas memiliki keterbatasan dalam
pemahaman tentang fenomena fisika (Enghag menjaring konsepsi maupun miskonsepsi,
et al, 2012); 3) representasi eksplisit untuk misalnya untuk hasil skala keyakinan pada
membangun tingkat pemahaman konsep yang tes three tier boleh jadi kurang akurat
abstrak dengan tingkat kompleksitas tinggi dikarenakan keraguan dari responden. Dalam
(Plympiou, Zacharias, and John, 2013); 4) hal ini, perlu adanya revisi instrumen tes
Muliti representasi untuk meningkatkan diagnostik yang lebih maju; dan 3) Penelitian
pemahaman konseptual dan prestasi dalam sebelumnya hanya sebatas menjaring
konsep dasar terkait optik (Taale, 2013); dan konsepsi maupun miskonsepsi tanpa
5) pendekatan konstruktivis yang berperan mengatasi miskonsepsi tersebut, padahal
penting dalam destabilisasi representasi perlu analisis lanjut dari hasil penelitian yang
mental spontan dan penataan model untuk ditemukan terkait miskonsepsi yang terjadi
konsep cahaya (Grigorovitch, 2014). dan kemudian diberikan solusi untuk
mengatasinya. Berdasarkan ketiga
V. PENUTUP keterbatasan yang telah diuraikan, maka perlu
dilakukan suatu penelitian yang mejaring
A. Kesimpulan
konsepsi maupun miskonsepsi yang dialami
Berdasarkan analisis tersebut maka
oleh siswa, mahasiswa calon guru, dan guru
disimpulkan bahwa terdapat banyak
khususnya pada program studi fisika terkait
miskonsepsi terkait konsep cahaya dan optik
topik cahaya secara keseluruhan dengan
geometris yang diteliti. Namun, berdasarkan
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 248
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
[16] in Geometric Optics. Journal of about Light. J Korea Assoc. Sci. Edu,
Education 28(2), 234-245. Vol.32, No.32, No.8, pp 1345-1355.
[17] Hadzibegovic & Slisko. 2013. [27] Lin, Guo, & Hsu. 2011. To Design
Changing University Students’ and Development of A Context-Rich,
Alternative Conceptions of Optics By Photo-Based Online Testing to Assess
Active Learning. CEPS Journal Vol.3. Students’ Science Learning. US-
[18] Halim, L., Yong, T.K., Meerah, China Education Review A 1 22-30.
T.S.M. (2014). Overcoming students’ [28] Lucas, U. (2000). Worlds apart:
misconceptions on forces in students' experiences of learning
equilibrium: an axtion research study. introductory accounting. Critical
Creative Education 5: 1032-1042. Perspectives on Accounting, 11(4),
[19] Halliday. David. Robert, Resnick. 479-504.
1996. Fisika Jilid 2; Diterjemahkan [29] Lucas, U. (2001). Deep and surface
Oleh Pantur Silaban Ph.D dan approaches to learning within
Drs.Edwin Sucipto. Jakarta: Erlangga. introductory accounting: a
[20] Heller, P., & K. Heller. (1999). phenomenographic study. Accounting
Problem-Solving Labs, in Cooperative Education, 10(2), 161-184.
Group Problem Solving in Physics, [30] Lucas, U. (2002) Uncertainties and
Research Report. University of contradictions: lecturers' conceptions
Minnesota. of teaching introductory accounting.
[21] Hung et al. 2014. Learning With The British Accounting Review. 34(3),
Body: An Embodiment-Based 183-204.
Learning Strategy Enhances [31] Lucas, U. (2011) Reflection: what is
Performance of Comprehending its role in ‘learning to be a
Fundamental Optics. Interacting With professional’?. Brunel University.
Computers, Vol. 26 No.4. [32] Mumba, Mbewe, & Chabalengula.
[22] John, Molepo, & Chirwa. 2015. 2015. Elementary School Teachers’
Exploring Grade 11 Learners’ Familiarity, Conceptual Knowledge,
Conceptual Undestanding of and Interest in Light. International
Refraction: A South African Case Journal of Science Education Vol.37,
Study. International Journal No.2, 185-209.
Education Science, 10 (3): 391-398. [33] Novak & Gowin. 1984. Learning How
[23] Jones and Zollman. 2014. To Learn. Cambridge: University
Understanding Vision: Students’ Use Press.
of Light and Optics Resources. [34] Odabasi and Sengoren. 2014. Physics
Europan Journal of Physics. 35, Candidate Teachers’ Alternative
055023 (17pp). Concepts about Image and Shadow
[24] Kaur 2012. Drawing Insights from Formation and Opinions about High
Cognitive Science for a Strengthened School Students’ Alternative
Teacher Preparation : Learning from Concepts on These Topics. Balkan
Optics.. International Journal for Physics Letters, blp, 22, 221005, PP.
Cross-Disciplinary Subjects in 43-59.
Education (IJCDSE), Volume 3, Issue [35] Ornek. F., Robinson. W. R., Haugan.
2. M. P,. (2008). What makes physics
[25] Kaya, Serap Sengoren. 2014. difficult?. International Journal of
“Prospective Physics Teachers’ Use Environmental & Science Education,
of Multiple Representations for 3(1), 30-34.
Solving The Image Formation [36] Ouattara & Boudaone. 2012.
Problems”. Journal of Baltic Science Teaching and Learning in
Education, Vol.13, No.3, 2014: 59-74. Geometrical Optics in Burkina Faso
[26] Lee, Ha, & Park. 2012. Middle School Third From Classes: Presentation and
Students’ Knowledge State Analysis Analysis od Class Observations Data
JPF | Volume 6 | Nomor 3 | 250
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015