Abstrak : Telah berhasil dikembangkan buku kerja siswa berbasis inkuiri pada mata
pelajaran fisika materi optika geometri yang valid dan praktis untuk SMA kelas X.
Proses pengembangan bahan ajar ini melalui langkah-langkah penelitian pengembangan
berdasarkan model pengembangan produk Rowntree, meliputi: (1) tahap perencanaan
yakni analisis kebutuhan dan perumusan tujuan pembelajaran, (2) tahap pengembangan
yakni pengembangan topik, penyusunan draf, produksi prototipe dan (3) tahap evaluasi.
Pada tahap evaluasi, peneliti menggunakan model evaluasi formatif Tessmer yaitu: (1)
self evaluation; (2) expert review; (3) one-to-one dan (4) small group. Teknik
pengumpulan data yang digunakan berupa walkthrough, angket tanggapan siswa dan
observasi aktivitas siswa. Hasil penelitian pengembangan bahan ajar menunjukkan
bahwa rerata penilaian validator sebesar 81,13 % (kategori sangat valid). Hasil angket
tanggapan siswa pada tahap one-to-one menunjukkan persentase rerata sebesar 83,20%
(kategori sangat praktis) dan pada tahap small group menunjukkan persentase rerata
sebesar 88,18% (kategori sangat praktis). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan
bahwa buku kerja siswa berbasis inkuiri pada materi optika geometri kelas X Sekolah
Menengah Atas yang dikembangkan sangat valid dan sangat praktis.
Kata kunci : Penelitian pengembangan, Buku kerja siswa, Inkuiri, Optika geometri
1
Pengembangan Buku Kerja. Feranita K Haloho, Abidin Pasaribu, Ketang Wiyono
tujuan pembelajaran, materi pembelajaran yang diperoleh persentase rerata aktivitas siswa
disajikan dalam 3 pertemuan dan setiap sebesar 90% dan tergolong sangat baik.
pertemuan disajikan kegiatan belajar sesuai
dengan kegiatan pembelajaran dengan model
pembelajaran inkuiri, lembar percobaan siswa,
latihan dan tugas. KESIMPULAN
Prototipe 1 yang telah dihasilkan pada Berdasarkan hasil penelitian
tahap pengembangan terlebih dahulu dievaluasi pengembangan bahan ajar berbasis model
sendiri oleh peneliti dan dikonsultasikan dengan pembelajaran inkuiri pada materi optika
pembimbing skripsi. Setelah itu prototipe 1 geometri kelas X SMA yang telah dilakukan
divalidasi oleh ahli. Validator tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
memberikan komentar serta saran terhadap 1. Bahan ajar berbasis model pembelajaran
bahan ajar yang dikembangkan peneliti. inkuiri pada materi optika geometri kelas X
Sebelum validator memberikan nilai berupa SMA yang dikembangkan oleh peneliti
skor pada lembar validasi, peneliti merevisi dinyatakan valid berdasarkan hasil validasi
prototipe 1 berdasarkan komentar dan saran dengan para ahli. Hal ini dapat diketahui
validator yakni bagian materi, desain dan dari persentase rerata penilaian hasil
memperbaiki penyusunan kalimat. Berdasarkan validasi ahli sebesar 81,13 dengan kategori
hasil rekapitulasi validasi oleh validator, bahan valid.
ajar yang telah dikembangkan oleh peneliti 2. Bahan ajar berbasis model pembelajaran
dinyatakan sanagt valid dengan persentase inkuiri pada materi optika geometri kelas X
rerata penilaian hasil validasi ahli sebesar SMA yang dikembangkan oleh peneliti
81,13%. dinyatakan praktis. Hal ini dapat diketahui
Pada tahap one-to-one prototipe 1 berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa
diujicobakan kepada 3 orang siswa. Selama pada tahap small group dengan persentase
kegiatan ujicoba one-to-one berlangsung, rerata sebesar 88,18% dengan kategori
peneliti berinterakasi dan berkomunikasi sangat praktis. Dengan demikian bahan ajar
langsung dengan ketiga siswa untuk melihat berbasis model pembelajaran inkuiri yang
kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa dikembangkan telah teruji praktikalitasnya.
selama menggunakan prototipe 1. Berdasarkan
hasil rekapitulasi angket tanggapan siswa SARAN
terhadap bahan ajar pada tahap one-to-one, Berdasarkan penelitian pengembangan
bahan ajar yang telah dikembangkan oleh bahan ajar berbasis model pembelajaran inkuiri
peneliti dinyatakan sangat praktis dengan pada materi optika geometri kelas X SMA yang
persentase rerata sebesar 83,20%. telah dilakukan, peneliti menyarankan saran,
Pada tahap small group, prototipe 2 bahan ajar berbasis model pembelajaran inkuiri
diujicobakan kepada 9 orang siswa. Pada tahap yang dihasilkan dalam penelitian ini dapat
ini siswa melakukan pembelajaran dengan digunakan oleh guru fisika di sekolah-sekolah
menggunakan bahan ajar berbasis model sebagai suplemen bahan ajar dalam menerapkan
pembelajaran inkuiri yang dikembangkan oleh pelaksanaan pembelajaran berbasis inkuiri.
peneliti. Selama proses pembelajaran
berlangsung, aktivitas siswa diamati dan dinilai UCAPAN TERIMAKASIH
dengan menggunakan lembar observasi. Penulis mengucapkan terimakasih
Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa, kepada Dr. Ketang Wiyono, M.Pd atas topik
penelitian yang merupakan bagian dari
5
Pengembangan Buku Kerja. Feranita K Haloho, Abidin Pasaribu, Ketang Wiyono
penelitian yang diketuai oleh Bapak Dr. Ketang Besaran Fisika. Universitas Sebelas
Wiyono, M.Pd. yang berjudul “Pengembangan Maret Surakarta.
buku kerja siswa berbasis inkuiri materi optika
geometri kelas X Sekolah Menengah Atas. Majid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA
Afriani, D. 2010. Pengembangan Buku Kerja Maudiarti, S., Suma, A., Prawiradilaga, D.S.
Siswa Mata Pelajaran Teknologi 2009. Buku Kerja: Prinsip Disain
Informasi dan Komunikasi (TIK) Kelas Pembelajaran. Jakarta: Kencana
VIII di Sekolah Menengah Pertama.
Tesis. Palembang: PPs Unsri. Prawiradilaga, D.S., Eveline, S. 2009. Mozaik
Teknologi Penelitian. Jakarta:
Dahar, R.W. 2006. Teori-Teori Belajar dan Universitas Negeri Jakarta.
Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
Prawiradilaga. 2009. Prinsip Disain
Depdiknas. 2006. Peraturan Menteri Pembelajaran. Jakarta : Kencana.
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun
2006 Tentang Standar Kompetensi Pribadi, B.A. 2009. Model Desain Sistem
Lulusan Untuk Satuan Pendidikan Pembelajaran. Jakarta: PT. Dian
Dasar dan Menengah. Jakarta: Rakyat.
Depdiknas Ditjen Mandikdasmen
Putra, S.R. 2013. Desain Belajar Mengajar
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Kreatif Berbasis Sains. Jogjakarta:
Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat DIVA Press.
Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Riduwan. 2010. Metode & Teknik Menyusun
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Tesis. Bandung: Alfabeta.
Bandung : Pustaka Setia
Rusman., Kurniawan, D., Riyana, C. 2011.
Hermansyah. 2012. Pengembangan Bahan Ajar Pembelajaran Berbasis Teknologi
Berbasis Pendekatan Sains Teknologi Informasi dan Komunikasi
dan Masyarakat (STM) pada Pelajaran Mengembangkan Profesionalitas Guru.
Fisika Kelas X di SMA N 1 Palembang. Jakarta : Rajawali Pers.
Tesis. Palembang: PPs Unsri.
Santyasa, I.W. 2009. Metode Penelitian
Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pengembangan dan Teori
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Pengembangan Modul. Makalah
Indonesia Nomor 69 Tahun 2013 disajikan dalam Pelatihan Bagi Para
Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Guru TK, SD, SMP, SMA, dan SMK,
Kurikulum Sekolah Menengah Bali 12-14 Januari 2009. Singaraja:
Atas/Madrasah Aliyah. Jakarta: Universitas Pendidikan Ganesha.
Depertemen Pendidikan dan
Kebudayaan. Sari, N.D., Lizelwati, N., Eliwastis.
Pengembangan Alat Peraga Praktikum
Kuswandari, M., Sunarno, W., Supurwoko. Sederhana dan Modul Penuntun
2013. Pengembangan Bahan Ajar Praktikum Untuk Materi Listrik
Fisika SMA dengan Pendekatan Dinamis pada Pelajaran Fisika Kelas X
Kontekstual pada Materi Pengukuran SMA. STAIN Batusangkar
JURNAL INOVASI DAN PEMBELAJARAN FISIKA
ISSN: 2355 – 7109
Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Sriwijaya
Jl. Palembang Prabumulih KM 32 Indralaya Kab. Ogan Ilir Prov. Sumatera Selatan Indonesia 30662
jipf@fkip.unsri.ac.id http://fkip.unsri.ac.id/index.php/menu/104