p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
Abstrak – Tujuan umum dari penelitian ini adalah memberikan gambaran kepada dosen Fisika tentang
pendekatan-pendekatan sains yang dapat digunakan dalam membantu mahasiswa untuk lebih
memahami konsep-konsep Fisika melalui kegiatan laboratorium. Adapun tujuan khusus dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh Scientific Approach terhadap kemampuan menggunakan alat ukur
Fisika Dasar I Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika Unismuh Makassar. Jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pra eksperimen dengan desain penelitian One–Group
Pretest–Posttest Design. Penelitian ini akan dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Makassar
Sulawesi Selatan. Pengelolaan data pada penelitian ini dilakukan setelah terkumpulnya data, selanjutnya
dianalisis secara kuantitatif. Untuk analisis secara kuantitatif digunakan análisis deskriptif yaitu skor
rata-rata yang diperoleh dari hasil tes awal dengan hasil tes akhir.
Kata kunci: Scientific Approach, kemampuan menggunakan alat ukur Fisika Dasar.
Abstract – The general purpose of this research is to provide an overview to Physics lecturers about
science approaches that can be used in helping students to better understand the concepts of Physics
through laboratory activities. The specific purpose of this research is to know the influence of Scientific
Approach to the ability of using Physics Basic Elementary Instrument I Student of Physics Education
Program Unismuh Makassar. The type of research used in this research is pre experimental research
with One-Group Pretest-Posttest Design research design. This research will be conducted at
Muhammadiyah University of Makassar South Sulawesi. Data management in this research is done after
collecting data, then analyzed quantitatively. For the analysis of quantitative descriptive analysis is used
that is the average score obtained from the initial test results with the final test results
Keywords: Scientific Approach, the ability to use the Basic Physics gauge
dalam memilih model, strategi atau Salah satu pendekatan yang dapat
pendekatan yang akan digunakan dalam digunakan untuk membangun keterampilan
proses pembelajaran yang sesuai dengan proses mahasiswa adalah Scientific
mata kuliah yang diajarkan. Terutama mata Approach. Purnama, dkk (2015)
kuliah-mata kuliah yang terintegritasi menerapkan pendekatan ilmiah dalam
dengan kegiatan praktikum. pembelajaran fisika untuk melihat
Program Studi Pendidikan Fisika di pengaruhnya terhadap keterampilan proses
Universitas Muhammadiyah Makassar sains peserta didik. Hasil penelitian
merupakan salah satu program studi yang menunjukkan bahwa keterampilan proses
70% mata kuliahnya terintegritasi dengan sains peserta didik yang diajar dengan
kegiatan praktikum. Salah satu mata kuliah pendekatan ilmiah lebih tinggi daripada
yang terintegritasi dengan kegiatan peserta didik yang diajar tanpa
praktikum adalah mata kuliah Fisika Dasar I. menggunakan pendekatan ilmiah. Dan hasil
Berdasarkan hasil wawancara dengan dosen Analisis inferensial menunjukkan bahwa
pengampu mata kuliah tersebut di Prodi terdapat perbedaan signifikan terhadap
Pendidikan Fisika Unismuh Makassar, keterampilan proses sains peserta didik
ternyata kendala yang sering dihadapi pada diajar melalui pendekatan ilmiah dengan
saat kegiatan praktikum yaitu mahasiswa- peserta didik yang diajar tanpa pendekatan
mahasiswa yang memiliki kemampuan ilmiah.
rendah dalam penggunaan alat- alat ukur Wieman dan Gilbert (2015:1)
Fisika Dasar mulai dari penentuan NST mengatakan bahwa Scientific Approach
sampai pada pembacaan skala. Hal ini akan diarahkan untuk pendidikan sains.
berdampak pada hasil praktikum yang Pendekatan ini terfokus pada proses
secara tidak langsung akan berdampak pada pembelajaran tingkat perguruan tinggi.
keterampilan proses mahasiswa tersebut. Tujuannya adalah untuk mengatasi metode
Berdasarkan hasil observasi faktor yang pengajaran di perguruan tinggi khususnya
mempengaruhi kendala tersebut adalah pada jurusan sains, dan untuk mencapai hasil
mahasiswa langsung dihadapkan pada belajar yang lebih baik. Pendekatan ilmiah
kegiatan pengumpulan data/praktikum yang yang digunakan adalah pendekatan Saintifik
dibimbing oleh asisten dari kalangan (Scientific Approach) yang didalamnya
mahasiswa, tanpa adanya kegiatan terdapat kegiatan mengamati, menaya,
mengamati alat-alat ukur yang akan menalar, mencoba dan mengkomunikasikan
digunakan dan kegiatan menanya terhadap (Kemendikbud, 2013).
apa yang belum dipahami kepada dosen Kegiatan mengamati pada Scientific
mata kuliah yang bersangkutan. Approach mengutamakan kebermaknaan
JPF | Volume 6 | Nomor 1 | 81
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
proses pembelajaran. Metode ini memiliki mengenai mata kuliah Fisika Dasar I di
keunggulan tertentu, seperti menyajikan tingkat universitas, antara lain:
media obyek secara nyata, peserta didik Rumus
senang dan tertantang, dan mudah Rumus, yang telah menjadi bahasa
pelaksanaannya. Dengan metode mengamati yang menakutkan, sebenarnya bukanlah
peserta didik menemukan fakta-fakta esensi ilmu fisika itu sendiri. Rumusan
menarik tentang obyek yang diamati yang matematik suatu fenomena fisik adalah
ada hubungannya dengan materi seperti halnya menceritakan sesuatu dengan
pembelajaran yang akan dipelajari. bahasa yang lain. Jadi rumus matematik
Berdasarkan uraian di atas, maka hanyalah bahasa untuk mengkomunikasikan
peneliti ingin mengetahui pengaruh ide kepada orang lain. Fisika bukanlah
Scientific Approach terhadap kemampuan matematik, namun memang para ilmuwan
menggunakan alat ukur mahasiswa dalam fisika menggunakan simbol-simbol
sebuah penelitian yang berjudul ―Analisis matematika sebagai bahasa yang universal
Kemampuan Menggunakan Alat Ukur untuk mengkomunikasikan ide dan
Fisika Dasar I dengan Menggunakan menjelaskan suatu fenomena fisis.
Scientific Approach pada Mahasiswa Esensi Fisika (Pengamatan/Praktikum)
Program Studi Pendidikan Fisika Unismuh Para ilmuwan zaman dulu, yang saling
Makassar‖. menyumbangkan kontribusinya untuk
fondasi ilmu pengetahuan saat ini, selalu
II. LANDASAN TEORI
memulai dari pengamatan. Dari mengamati
sesuatu kemudian mencoba menduga-duga,
Mata Kuliah Fisika Dasar I
lalu menguji dugaannya dan kemudian
Mata kuliah Fisika Dasar I merupakan
mengambil kesimpulan. Sebuah metode
salah satu mata kuliah yang terintegritasi
yang kita kenal dengan metode ilmiah.
dengan kegiatan praktikum. Dari jaman
Dapatkah kita mengembalikan pengajaran
SMP, SMA, sampai di perguruan tinggi
fisika ke arah yang sebenarnya yaitu
fisika selalu dianggap pelajaran yang sulit
berawal dari mengamati lingkungan sekitar
karena dalam pelajaran fisika sangat banyak
kita? Jawabannya: dapat.
hal abstrak yang harus dibuktikan dalam
kegiatan praktikum, banyak rumus yang Kita bisa memulai dengan mengamati
harus dihapal dan lain-lain. Umumnya sekeliling kita, juga dengan memberikan
matematika daripada fisika. Oleh karena itu, nantinya dapat mendukung atau menjelaskan
ada beberapa hal yang harus ditinjau paparan teori yang telah ada di buku.
Pelatihan atau percobaan jangan dulu
JPF | Volume 6 | Nomor 1 | 82
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
1) Mengkaji RPS Fisika dasar I yang b. Data hasil tes akhir (posttest)
berlaku di Universitas tersebut, peserta didik setelah diberikan
2) Menyusun instrumen penelitian tes perlakuan.
awal dan tes akhir kemampuan E. Teknik Analisis Data
menggunakan alat ukur yang terdiri dari Pengolahan data yang digunakan pada
soal essay. penelitian ini adalah dengan menggunakan
3) Membuat modul praktikum analisis kuantitatif yaitu dengan teknik
4) Validasi untuk tes kemampuan analisis deskriptif dan uji hipotesis.
menggunakan alat ukur meliputi a. Analisis Data Penilaian Para Ahli
validasi item (validasi empiris) dan Instrumen-instrumen penelitian sebelum
validasi isi (validasi pakar). digunakan terlebih dahulu diuji
b. Tahap kedua kevalidannya melalui validator para ahli.
Tahap ini merupakan pelaksanaan Adapun kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian, sebelum diadakan penelitian, proses analisis data kevalidan instrumen
terlebih dahulu dilakukan konsultasi dengan penelitian secara kuantitatif adalah sebagai
pendidik bidang studi dan Ketua jurusan berikut (Nurdin, 2007:140-142):
Universita Muhammadiyah Makassar Melakukan rekapituasi hasil penilaian
mengenai penggunaan Scientific Approach ahli ke dalam tabel yang meliputi (1) aspek
dalam proses belajar mengajar yang akan (Ai), (2) kriteria (K i), (3) hasil penilaian
dilaksanakan. Sebelum diberikan perlakuan validator (Vji):
berupa Scientific Approach pada subjek Mencari rerata hasil penilaian ahli
penelitian, terlebih dahulu diberikan tes awal untuk setiap kriteria dengan rumus:
(pretest). Pelaksanaan penelitian (kegiatan ∑
̅= ,
belajar) disesuaikan dengan jadwal kelas
dengan:
yang terpilih sebagai sampel, sehingga tidak
̅ : Rerata kriteria ke i
mengganggu mata kuliah yang lain. : Skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-
c. Tahap Akhir I oleh penilai ke-j
: Banyaknya penilai
Tahap akhir kegiatan ini adalah berupa
Mencari rerata tiap aspek dengan
pemberian tes akhir (posttest) berupa soal rumus:
∑ ̅
piliha essay yang telah dinyatakan valid. ̅= ,
D. Teknik Pengumpulan Data dengan
a. Data hasil tes awal (pretest) peserta ̅ : Rerata aspek ke-i
didik sebelum diberikan perlakuan. ̅ : Rerata untuk aspek ke-i kriteria ke-j
: Banyaknya kriteria dalam aspek i
JPF | Volume 6 | Nomor 1 | 86
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
Tabel 1. Hasil pengolahan data hasil belajar mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Unismuh
Makassar.
Skor Pre-test Post-test
Skor tertinggi 15 16
Skor terendah 6 8
Skor Ideal 20 20
Standar Deviasi 2,14 2,39
Skor rata-rata 9,67 12,00
Skor tertinggi yang dicapai oleh test), skornya berubah yaitu skor tertinggi
mahasiswa pada pre-test, yaitu 15 dan skor menjadi 16 dan skor terendah menjadi 8
terendahnya adalah 6, sehingga skor rata- sehingga skor rata-rata 12,00.
rata 9,67. Namun setelah diajar Untuk mengetahui kemampuan
menggunakan scientific approach (post- menggunakan alat ukur pada mahasiswa
JPF | Volume 6 | Nomor 1 | 88
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
Prodi Pendidikan Fisika Unismuh Makassar, Jika skor hasil belajar mahasiswa Prodi
berdasarkan pembagian kategori pada bab Pendidikan Fisika Unismuh Makassar
sebelumnya diperoleh skor rata-rata pada dianalisis dengan menggunakan persentase
pretest 9,67 atau 48,36 % berada pada pada distribusi frekuensi maka dapat dibuat
ketegori rendah. Sedangkan pada post test tabel distribusi sebagai berikut.
diperoleh skor rata-rata 12 atau 60 % berapa
pada kategori sedang.
Tabel 2. Distribusi frekuensi dan persentase kumulatif skor hasil belajar mahasiswa Prodi
Pendidikan Fisika Unismuh Makassar pada pre test.
Kumulatif dari bawah Kumulatif dari atas
Skor Frekuensi
Kf K(%) Kf K(%)
6–7 5 5 16,67 30 100
8–9 10 15 50,00 25 83,33
10 – 11 9 24 80,00 15 50,00
12 – 13 5 29 96,67 6 20,00
14 – 15 1 30 100 1 3,33
16 – 17 0 30 100 0 0,00
Dari data tabel di atas, terlihat terdapat mahasiswa yang memperoleh skor ≤ 11.
3,33% dari mahasiswa yang memperoleh Selebihnya yang memperoleh skor antara
skor ≥ 14, dan terdapat 80,00% dari 12-13 sebanyak 16,67 %.
Tabel 3. Distribusi frekuensi dan persentase komulatif skor hasil belajar mahasiswa Prodi
Pendidikan Fisika Unismuh Makassar pada post-test
Kumulatif dari bawah Kumulatif dari atas
Skor F
Kf K(%) Kf K(%)
6–7 0 0 0,00 30 100
8–9 5 5 16,67 30 100
10 – 11 6 11 36,67 25 83,33
12 – 13 9 20 66,67 19 63,33
14 – 15 8 28 93,33 10 33,33
16 - 17 2 30 100 2 6,67
Dari data tabel di atas, terlihat terdapat Jika data hasil belajar mahasiswa Prodi
33,33% dari mahasiswa yang memperoleh Pendidikan Fisika Unismuh Makassar
skor ≥ 14, dan terdapat 36,67% dari dibentuk dalam suatu diagram peningkatan
mahasiswa yang memperoleh skor ≤ 11. skor hasil belajar, maka diagram yang
Selebihnya yang memperoleh skor antara 12- dihasilkan adalah sebagai berikut :
13 sebanyak 30,00 %.
JPF | Volume 6 | Nomor 1 | 89
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
20 b. Pengujian hipotesis
15 16
Pada penelitian ini pengujian hipotesis
15
Skor
yang digunakan adalah uji-t berkorelasi uji
10 8 Terendah
6 pihak kanan untuk menguji kebenaran
Skor
5
Tertinggi hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah:
0
H0 : Tidak terdapat pengaruh Scientific
Pre Test Post Test
Approach terhadap kemampuan
Gambar 1. Diagram peningkatan skor hasil
menggunakan alat ukur Fisika Dasar I
belajar mahasiswa Prodi
Pendidikan Fisika Unismuh mahasiswa semester ganjil Prodi
Makassar
Pendidikan Fisika Unismuh Makassar.
Ha : Terdapat pengaruh Scientific Approach
2. Hasil analisis statistik inferensial
terhadap kemampuan menggunakan alat
a. Pengujian prasyarat analisis
ukur Fisika Dasar I mahasiswa semester
Syarat yang harus diperoleh sebelum
ganjil Prodi Pendidikan Fisika Unismuh
melakukan pengujian terhadap hipotesis
Makassar.
adalah melakukan pengujian normalitas.
Kriteria pengujian hipotesis tersebut
Pengujian ini, dilakukan dengan
adalah Ha diterima jika thitung > ttabel, jika thitung
menggunakan rumus chi-kuadrat. Setelah
< ttabel maka H0 diterima dengan taraf
dilakukan perhitungan, pada pre test
signifikan α = 0,05.
diperoleh nilai hitung
2
0,6247 dengan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis
nilai , 2
tabel 7,81 , dk = 3 dan taraf penelitian dengan menggunakan uji-t
signifikansi 0,05 . Sehingga dapat berkolerasi uji pihak kanan seperti yang
disimpulkan bahwa data yang digunakan disajikan pada lampiran, diperoleh nilai
pada pretest berasal dari populasi yang thitung sebesar 7,044 sedangkan nilai ttabel
tabel
2
7,81 , dk = 3 dan taraf signifikansi bahwa nilai thitung > ttabel (7,044 > 1,99773).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
0,05 . Dengan demikian dapat
Ha (Ha : µ1 > µ2) diterima dan H0 ditolak,
disimpulkan bahwa data yang digunakan
jadi terdapat pengaruh Scientific Approach
pada post test juga berasal dari populasi
terhadap kemampuan menggunakan alat
yang berdistribusi normal karena
ukur Fisika Dasar I mahasiswa semester
hitung
2
tabel
2
.
JPF | Volume 6 | Nomor 1 | 90
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
ganjil Prodi Pendidikan Fisika Unismuh Tabel 6. Rekap Hasil Analisis Reliabilitas
Instrumen Pre Test dan Post Test
Makassar.
Instrument Nilai Kategori
3. Hasil Validasi Instrumen Pre Test dan Pre test 0,85 Reliabel
Post Test Post test 0,92 Reliabel
Tabel 4. Hasil Validasi Instrumen Pre Test
Aspek Penilaian ̅̅̅ Ket. Dapat dilihat dari tabel di atas bahwa
Format Instrumen 3,80 SV instrumen pre test dan post test tingkat
Isi Instrumen 3,50 V
Bahasa 3,90 SV reliabilitasnya diperoleh 0,85 dan 0,92. Hal
Waktu 4,00 SV ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut
̅ 3,80 SV
tergolong reliabel karena berdasarkan
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai kategori Grinnel, instrumen dianggap reliabel
rata-rata kevalidan instrument pre test berada ketika memperoleh persentage of agreement
pada kategori valid dan sangan valid. Hal ini di atas 0,75.
menunjukkan bahwa instrumen tersebut layak
V. PENUTUP
untuk digunakan.
Tabel 5. Hasil Validasi Instrument Post Test A. Kesimpulan
Aspek Penilaian ̅̅̅ Ket.
Format Instrumen 3,80 SV Berdasarkan hasil analisis dan
Isi Instrumen 3,50 V pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
Bahasa 4,00 SV bahwa:
Waktu 4,00 SV 1. Skor rata-rata hasil belajar fisika
̅ 3,82 SV mahasiswa semester ganjil Prodi
Pendidikan Fisika Unismuh Makassar
sebelum diajar dengan menggunakan
Tabel 5 menunjukkan bahwa nilai rata- Scientific Approach berada pada kategori
rendah sedangkan setelah diajar dengan
rata kevalidan instrument post test berada
menggunakan Scientific Approach
pada kategori valid dan sangan valid. Hal berada pada kategori sedang.
2. Terdapat peningkatan yang signifikan
ini menunjukkan bahwa instrumen tersebut
pada hasil belajar fisika mahasiswa
layak untuk digunakan. semester ganjil Prodi Pendidikan Fisika
Unismuh Makassar setelah Scientific
4. Reliabilitas Instrumen
Approach dibandingkan sebelum diajar
Setelah dianalisis instrumen pre test dan menggunakan mahasiswa semester
ganjil Prodi Pendidikan Fisika Unismuh
post test hasil dari validasi ahli diperoleh
Makassar.
nilai reliabilitas dengan menggunakan B. Saran
analisis yang dikemukakan Grinnel dalam Berdasarkan kesimpulan yang telah
Nurdin. Hasil analisis direkap dalam tabel dikemukakan, maka untuk lebih
berikut: meningkatkan hasil belajar fisika mahasiswa,
diharapkan kepada para dosen, khususnya
dosen fisika agar dapat menerapkan beberapa
JPF | Volume 6 | Nomor 1 | 91
p - ISSN: 2302-8939
e - ISSN: 2527-4015
strategi yang bervariasi sesuai dengan materi [5] Kementerian pendidikan dan
Kebudayaan. 2013. Analisis materi
yang diberikan seperti pemberian Scientific
ajar: Konsep Pendekatan Scientific.
Approach pada pembelajaran fisika agar Diklat Guru Dalam Rangka
Implementasi Kurikulum 2013.
mahasiswa tidak merasa bosan.
[6] Nurdin. 2007. Model Pembelajaran
Matematika yang Menumbuhkan
Kemampuan Metakognitif untuk
PUSTAKA
Menguasai Bahan Ajar. Disertasi.
Tidak diterbitkan. Surabaya: UNESA.
[1] Arikunto, Suharsimi. 2006. Dasar- [7] Purnama, Tiara, dkk. 2015.
dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Pengaruh Pendekatan Ilmiah dalam
Bumi Aksara. Pembelajaran Fisika terhadap
[2] Carl Wieman and Sarah Gilbert. Keterampilan Proses Sains Peserta
2015. Taking a Scientific Approach Didik Kelas X SMAN 1 Marioriwawo
to Science Education, Part II— Kabupaten Soppeng. Jurnal Sains
Changing Teaching. Journal Microbe, dan Pendidikan Fisika. Jilid 11,
10(5). Nomor 2, hal. 155 – 160.
[3] Fauziah, Resti, dkk. 2013. [8] Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Pembelajaran Saintifik Elektronika Pendidikan pendekatan Kuantitatif,
Dasar Berorientasi Pembelajaran Kualitatif, dan R & D . Bandung :
Berbasis Masalah. INVOTEC Jurnal Alfabeta
Pendidikan Teknologi Kejuruan, IX [9] Trianto. 2009. Mendesain Model
(2): 165-178. Pembelajaran Inovatif-Progresif:
[4] Helmenstine, A.M. 2013. What is Konsep, Landasan, dan
Fermentation? About.com Chemistry. Implementasinya pada Kurikulum
Retrieved from Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
http://chemistry.about.com/od/lecture Jakarta: Kencana Prenada Media
noteslab I/f/What-Is- Group.
Fermentation.htm.