Anda di halaman 1dari 11

UJI KOMPETENSI

FR.IA.01. PENJELASAN SINGKAT PROYEK TERKAIT /


KEGIATAN TERSTRUKTUR LAINNYA

Skema Sertifikasi : Ahli Utama Bidang Penilaian


kelaikan Bangunan Gedung
Kualifikasi : Ahli Jenjang 9
Nama Asesi : NURAJI ARIS DWINATA, S.T.
NIK Asesi : 3507223101750001
Tgl. Asesmen : 15 Desember 2023
TUK : Quest Hotel,Darmo,
Surabaya
Nama Asesor : -
PERENCANAAN STRUKTUR
BANGUNAN GEDUNG
• Pendekatan peencanaan
Dasar proses pendekatan perencanaan adalah Upaya memperpadukan kaidah-kaidah fungsi bangunan,
struktur dan bentuk, biaya Pembangunan, waktu Pembangunan dan teknologi membangun serta faktor
eksternal (peraturan-peraturan dan lingkungan yang berlaku di lokasi).
METODE PERENCANAAN DAN
PERANCANGAN
Metodologi perencanaan dan perancangan bangunan

Persiapan Pengembang Final design


Conceptual Rencana
perencanaan an pra (Tender
design detail
rencana dokumen)
PERSIAPAN PERENCANAAN
Lingkungan Pekerjaan Tahap Persiapan Perencanaan
1. Mempelajari dengan seksama kerangka acuan kerja maka berpengaruh pada perancangan arsitektur dan
perancangan struktur
2. Melakukan survey dan investigasi untuk pengumpulan data existing site/lahan dan bangunan seperti
keberadaan lahan, keberadaan bangunan lama, factor lingkungan dan fasilitas sarana prasarana, topografi
dan (boring hand) struktur tanah, jaringan infrastruktur dan lain-lain.
3. Survey dan kajian terhadap peraturan-peraturan setempat dalam kaitannya terhada perijinan seperti
master plan kota, koefisien dasar bangunan, koefisien luas bangunan, ketinggian bangunan, bentuk
bangunan, ciri arsitektur setempat, dan lain-lain.
4. Pendataan data literatur dan studi banding.
CONCEPTUAL DESIGN
Penetapan pekerjaan tahap conceptual design
1. Penetapan program ruang berdasarkan arahan dari struktur organisasi yang berlaku dan data investigasi
2. Pengelompokan fungsi-fungsi ruang dan studi konfigurasi hubungan ruang
3. Alokasi ruang pada struktur bangunan baik alokasi ruang secara horizontal maupun alokasi ruang secara
vertical.
4. Penetapan sirkulasi dalam ruang bangunan dan pada halaman (site) baik sirkulasi untuk manusia maupun
sirkulasi untuk kendaraan. Sirkulasi dipelajari terhadap bangunan secara vertical maupun horizontal.
5. Penetapan persyaratan-persyaratan khusus ruang-ruang tertentu sesuai dengan tuntutatan fungsi ruang
dalam rencana kerja dan syarat-syarat perancangan.
6. Pengkondisian fisik ruang dan non fisik.
7. Konsep penggunaan bahan struktur/kontruksi bangunan dan bahan untuk instalasi mekanikal dan elektrikal
bangunan beserta perhitungannya.
PENGEMBANGAN PRA RENCANA
Lingkup pekerjaan tahap pengembangan pra rencana
1. Rencana tapak yang telah pasti (pada master plan)
2. Denah-denah bangunan
3. Potongan site/lahan
4. Potongan bangunan
5. Tampak-tampak bangunan
6. Gambar situasi
7. Outline system utilitas bangunan serta mekanikal elektrikal
8. Pra estimasi proyek untuk komponen-komponen biaya
RENCANA DETAIL
Lingkup pekerjaan dalam tahap rencana detail
1. Site structure (struktur lahan)
2. Pertamanan
3. Struktur bangunan seperti denag bangunan setiap lantai, denah pasrtisi dan perletakan perabot untuk
tiap lantai, denah bahan penutup setiap lantai (floor covering oleh karpet, keramik, marmer, atau jenis
bahan lainnya, denah plafond, poongan-potongan struktur bangunan, tampak-tampak bangunan, tampak
keseluruhan site, tampak untuk tiap-tiap masa bangunan dan tampak prinsip dari fasade bangunan
4. Utilitas bangunan atau fasilitas kelengkapan penunjang pada sebuah bangunan agar tercapainya
keselamatan, Kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan
5. Sistem proteksi pada bangunan
6. Spesifikasi teknis
7. Rencana anggaran biaya (RAB) bangunan secara keseluruhan
PENGENDALIAN PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH
BANGUNAN GEDUNG (PONDASI DANGKAL)
Struktur bawah adalah seluruh bagian strukur Gedung atau bangunan yang berada di bawah permukaan tanah
yang berfungsi untuk menahan beban dari struktur atas dan memindahkannya kedalam tanah keras struktur
bawah meliputi dudukan pondasi. Struktu bawah memikul beban-beban dari struktur atas sehingga struktur
bawah tidak boleh gagal lebih dahulu dari struktur atas. Beban-beban tersebut dapat berupa beban mati (DL),
beban hidup (LL), beban gempa (E), dll. Pengendalian pekerjaan dilakukan agar kegiatan konstruksi tetap
berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana. Hal-hal yang harus
diperhatikan dalam pengendalian pekerjaan struktur bawah bangunan Gedung pondasi dangkal adalah:
1. Melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait
2. Melakukan analisis dan geoteknik
3. Menghitung beban-beban yang bekerja pada pondasi
4. Melakukan analisis struktur pada pondasi
5. Melakukan perhitungan detain pondasi
6. Melakukan perhitungan pondasi
7. Membuat laporan hasil perancangan pondasi
PENGENDALIAN PEKERJAAN STRUKTUR ATAS
BANGUNAN GEDUNG
a. Struktur baja
Struktur atas adalah semua bagian struktur yang berada di atas permukaan tanah, yang seluruh beban bangunan
atasnya masing-masing dipikul oleh kolom, balok, dan pelat. Kolom, balok, dan pelat harus dapat mencapai kualitas
struktur yang baik dan sesuai dengan standar teknis pelaksanaan, hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian
pekerjaan struktur atas bangunan Gedung adalah:
1. Struktur baja harus memenuhi persyaratan teknis baik melalui permodelan dan pengujian
2. Baut dan mur harus memenuhi ketentuan sesuai SNI dan mempunyai kepala baut dan mur berbentuk segi enam
3. Pada pekerjaan pengelasan permukaan las yang tampak harus dipersihkan dari residu perak
4. Penyedia jasa harus menyediakan setiap peralatan dan perancah yang diperlukan untuk pemasangan struktur baja
5. Gambar kerja harus sudah disiapkan seusai dengan dokumen kontrak sebelum memulai pekerjaan
6. Tenaga kerja dan peraatan dikoordinasikan kesiapannya sesuai dengan kebutuhan
7. Material yang digunakan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi teknis
8. Material yang digunakan diuji kualitasnya seusia dengan spesifikasi teknis
9. Pengukuran penetapan posisi dan level struktur bangunan Gedung dikoordinasikan pelaksanaannya sesuai dengan
gambar kerja
10. Pekerjaan struktur bangunan Gedung dikendalikan pelaksanaannya sesuai dengan gambar kerja
11. Hasil pekerjaan dievaluasi kesesuaiannya dengan gambar rencana dan spesifikasi teknis
b. Struktur beton bertulang
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengendalian pekerjaan struktur beton bertulang bagian pekerjaan
sloof (Tie beam) dan pekerjaan kolom/tiang adalah:
1. Periksa Kembali posisi as-as kolom dan sloof yang akan dipasang
2. Fabrikasi system pembesian tie beam (sloof) dan kolom. (sesuai dengan gambar kerja/shop drawing dan
spesifikasi yang ada)
3. Pengecoran beton dengan mutu beton yang telah ditetapkan
4. Mobilisasi dan penyiapan posisi concentrate pump saat erection, concrete vibrator dsb
5. Pemeriksaan uji slump test (harus sesuai persyaratan) dan pembuatan khusus beton
6. Pengecoran menggunakan mesin vibrator
7. Melakukan perawatan mutu beton

Anda mungkin juga menyukai