Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa sistem persamaan linier dapat disusun dalam
bentuk matriks koe_sien. Apa yang dilakukan pada kumpulan persamaan linier tersebut dapat juga
diterapkan pada matriks yang berkaitan. Dengan sifat kesetaraan tersebut dapat dilakukan metode reduksi
baris untuk menyelesaikan persamaan linier tersebut. Berikut adalah contohnya
Dengan mengingat bahwa untuk sistem persamaan linier, persamaan yang satu dapat dieliminasi
dengan persamaan lain, hal ini juga berlaku untukmbaris matriks tersebut. Dengan demikian bila
persamaan kedua dikurangi tiga kali persamaan pertama:
Susunan persamaan-persamaan tersebut dapat dipertukarkan satu sama lain. Bila persamaan
kedua dan ketiga dipertukarkan akan diperoleh
Kurangi persamaan kedua dengan ketiga, kemudian hasilnya dikalikan dengan -1:
Tambahkan persamaan satu dengan persamaan tiga, kemudian hasilnya dibagi dengan dua:
Dari tahapan tersebut akhirnya diperoleh nilai x, y dan z yang memenuhi persamaan linier di atas,
yaitu , dan
Cara penyelesaian persamaan linier dengan mengaitkannya dalam bentuk matriks tersebut disebut
metode reduksi baris atau dikenal juga sebagai eliminasi Gauss (Gaussian elimination).
Determinan
Matriks yang jumlah barisnya sama dengan jumlah kolomnya dinamakan matriks persegi (square
matrix ). Untuk suatu matriks persegi terdapat suatu bilangan yang penting yang merupakan properti
(karakteristik) matriks tersebut yaitu yang dinamakan determinan. Misalkan suatu matriks persegi 2 x 2
berikut
(1)
Persamaan tersebut adalah ungkapan untuk memperoleh determinan matriks 2 x 2. Berikut ini akan
diuraikan cara mencari determinan matriks dengan orde yang lebih tinggi. Untuk itu perlu diperkenalkan
lebih dulu tentang minor dan cofactor dari suatu komponen (elemen) matriks.
(2)
Bila baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A tersebut dibuang maka matriks A menjadi matriks 2 x 2
yang determinannya disebut minor dari dan dinyatakan dengan Jadi misalnya untuk matriks A
(3)
(4)
(6)
Jika semua elemen pada satu baris (atau pada satu kolom) dari suatu matriks dikalikan dengan
bilangan k, maka determinannya juga dikalikan dengan k.
Nilai determinan suatu matriks sama dengan nol jika
1. semua elemen dalam satu baris (atau dalam satu kolom) sama dengan nol, atau
2. dua baris (atau dua kolom) elemen-elemennya identik, atau
3. dua baris (atau dua kolom) elemen-elemennya proporsional (sebanding)
Jika dua baris (atau dua kolom) dari suatu matriks dipertukarkan, maka nilai determinannya
berubah tanda
Determinan suatu matriks tidak berubah jika
1. baris dituliskan menjadi kolom dan kolom dituliskan menjadi baris, atau
2. setiap elemen dalam satu baris (atau dalam satu kolom) ditambahkan dengan k kali elemen
pada baris (atau kolom) yang lain.
Aturan Cramer
Penyelesaian sistem persamaan linier dapat dilakukan juga dengan menggunakan determinan. Cara ini
disebut Aturan Cramer (Cramer's Rule). Misalkan dua buah persamaan yang dinyatakan dengan
sementara persamaan kedua dikalikan dengan kemudian keduanya dikurangkan, maka dapat diperoleh
nilai x, yaitu
cara yang serupa juga dapat dilakukan untuk memperoleh nilai y, yaitu
artinya solusi untuk x dan y dapat dituliskan dalam bentuk determinan matriks:
(7)
Secara umum dapat dituliskan langkahnya sebagai berikut:
Tuliskan persamaan linier dalam bentuk standar dengan urutan variable yang sama
Tuliskan koe_sien-koe_sien variabelnya dalam bentuk matriks dan hitung determinan matriksnya.
Determinan matriks koe_sien (sebut sebagai D) ini akan menjadi penyebut dalam penghitungan
nilai variabel-variabel yang dicari
Pembilang untuk nilai x diperoleh dengan mengganti elemen koe_sien va-riabel x pada matriks
koe_sien dengan konstanta ruas kanan persamaan yang sesuai. Pembilang untuk nilai y diperoleh
dengan mengganti elemen koefsien variabel y pada matriks koe_sien dengan konstanta ruas
kanan persamaan yang sesuai, demikian pula untuk memperoleh nilai z.
maka diperoleh
Dengan
Aplikasi determinan dalam bidang FISIKA
1. Diberikan rangkaian listrik seperti ditunjukkan oleh gambar di bawah.
Dengan menggunakan determinan matrik tentukan kuat arus yang mengalir pada hambatan 2 Ω ,
hambatan 6 Ω, dan hambatan 3 Ω!
Penyelesaian :
Buat arah loop dan beri nama loop I dan loop II, lengkapi sekaligus dengan nama kuat arusnya,
bisa dinamai I1 dan I2, atau dengan nama lain, di sini dinamakan Ix dan Iy saja agar terasa lebih
dekat ke pelajaran matematika.
Loop I arah loop dan arah arus loop Ix dibuat searah jarum jam, sementara loop II dan arus loop
Iy arah dibuat berlawanan arah dengan putaran jarum jam.
Penerapan dari kirchoff tegangan pada loop I, jangan lupa tanda +/- pada sumber tegangan dan pada BC
selain Ix juga lewat di situ Iy sehingga:
Σε + ΣIR = 0
-6 + 9 + 2 Ix + 3Ix + 3Iy = 0
5Ix + 3Iy = -3 (1)
Perhatikan Loop II, di sana ada sumber tegangan 12 volt, 9 volt, hambatan 6 Ω dan hambatan 3 Ω .
Σε + ΣIR = 0
-12 + 9 + 6Iy +3Iy + 3Ix = 0
3Ix + 9Iy = 3 (2)
Dari dua persamaan yang sudah disusun tadi akan dibuat tiga buah determinan matriks, yaitu D, D x dan
Dy. Perhatikan cara penyusunan matriksnya sebagai berikut ini.
Determinan matriks D
Berisi koefisien dari Ix dan Iy, dalam persamaan di atas berarti empat angka-angka di bagian kiri (warna
hijau).
Sekalian dihitung determinannya:
D = (5⋅9) - (3⋅3) = 45 - 9 = 36
Determinan matriks Dx
Dibuat dengan cara mengganti kolom yang berisi koefisien I x dengan konstanta, di atas yang warna
merah, angka -3 dan 3.
Dx = (-3⋅9) - (3⋅3) = -27 - 9 = -36
Determinan Dy
Dibuat dengan cara mengganti kolom yang berisi koefisien I y dengan konstanta, di atas yang warna
merah, angka -3 dan 3.
Dy = (5⋅3) - (-3⋅3) = 15 + 9 = 24
Dari determinan matriks yang telah diketahui di atas, tinggal menghitung nilai Ix dan Iy sebagai berikut:
Ix = Dx / D = - 36/36 = - 1 A
Iy = Dy / D = 24/36 = 2/3 A
2. Jika didalam sebuah rangkain kerja elektronika seperti gambar dibawah ini. Carilah tegangan dan
arus listrik pada tiap-tiap resistor untuk rangkaian berikut ini
Penyelesaian
Dengan mengunakan hukum Kirchoff 2, tentukan 4 buah loop sembarangan seperti pada gambar berikut
ini.
Loop 2 didapat :
Loop 3 didapat :
Loop 4 didapat :
Kemudian buat menjadi sistem persamaan linear dari 4 persamaan yang diperoleh dari hukum kirchoff
sebagai berikut.
Dengan menggunakan konsep SPL dan matriks, kita akan mendapatkan banyak cara
untuk menyelesaikanSPL dan matriks tersebut salah satunya dengan menggunakan metode
crammer
Maka
dengan menggunakan metode minor-kofaktor diperoleh det (A) = 10416
Terlihat bahwa karena rangkain simetris. Sekarang menganalisa arus dalm rangkaian
listrik denganmenggunakan hukum kirchoff 1. Perhatikan gambar dibawah ini
Dari titik H-G-F mengalir arus i1 yaitu : 1,13 A
Dari titik D-E-F mengalir arus i4 yaitu : 1,13 A
Dari titik B-A-H mengalir arus i2 yaitu : 0,32 A
Dari titik B-C-D mengalir arus i3 yaitu : 0,32 A
Bila ke-4 arus ini digambarkan kedalam rangkaian di dapat :