Anda di halaman 1dari 10

Penjumlahan dan Pengurangan Matriks

Seperti objek matematika lainnya, dua matriks atau lebih bisa


disederhanakan menjadi hanya satu matriks saja dengan suatu operasi.
Operasi yang berlaku pada matriks adalah penjumlahan, pengurangan,
dan perkalian. Pada matriks tidak berlaku operasi pembagian, tapi ada
gantinya, yaitu perkalian dengan invers matriks.

Karena matriks ini bentuknya istimewa, tidak sembarangan matriks dapat


dioperasikan. Dua matriks dapat dioperasikan jika memiliki syarat tertentu
pada setiap operasinya. Apa saja syarat dua matriks dapat dioperasikan
dan bagaimana aturan operasi pada matriks? Kita simak penjelasannya.

Penjumlahan dan Pengurangan Matriks


Penjumlahan Matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan apabila kedua matriks tersebut memiliki
ordo yang sama. Matriks hasil penjumlahannya juga akan memiliki ordo
yang sama dengan matriks yang dijumlahkan. Komponen-komponen
matriks hasil penjumlahan diperoleh dengan cara menjumlahkan
komponen-komponen setiap matriks yang seletak. Coba perhatikan
penjumlahan dua matriks berordo 2 x 2 berikut ini.

Pada penjumlahan matriks di atas, masing-masing matriks yang


dijumlahkan sama-sama berordo 2 x 2 dan hasil penjumlahannya juga
berordo 2 x 2 sama dengan ordo matriks yang dijumlahkan. Komponen
baris1-kolom1 diperoleh dengan cara menjumlahkan baris1-kolom1 pada
matriks pertama (yaitu a) dan komponen baris1-kolom1 pada matriks
kedua (yaitu e), dan seterusnya.

Contoh:

Contoh lagi:
Diberikan matriks A dan P berikut:

Jika A + P = O, tentukan nilai x, y, dan z.


Jawaban:
A+P=O dapat ditulis sebagai berikut:

Menurut kesamaan matriks, dari bentuk di atas dapat kita peroleh


2x + 4y = 0
3+z=0
2x + 5y + 3 = 0

Nilai yang pertama dapat diperoleh adalah nilai z karena hanya memuat 1
peubah.
3 + z = 0 ; z = -3

Untuk dua peubah lagi, yaitu x dan y bisa kita selesaikan dengan
substitusi/eliminasi.
2x + 4y = 0
2x = -4y
x = -2y (substitusi ke 2x + 5y + 3 = 0)
2(-2y) + 5y + 3 = 0 ; -4y + 5y = -3 ; y = -3 (subsitusi ke x = -2y)
x = -2(-3) = 6
Jadi, nilai x = 6, nilai y = -3, dan nilai z = -3

Pengurangan Matriks
Pengurangan matriks A oleh matriks B, ditulis A - B adalah penjumlahan
matriks A dengan lawan dari matriks B, yaitu (-B). Konsep pengurangan
matriks ini sama dengan penjumlahan matriks. Syarat pada penjumlahan
matriks berlaku juga untuk pengurangan matriks. Perhatikan contoh
pengurangan matriks berikut ini.

Sifat-Sifat Penjumlahan dan Pengurangan Matriks


Untuk setiap matriks A, B, dan C yang berordo sama berlaku:

1. A + B = B + A (sifat komutatif)
2. A + (B + C) = (A + B) + C (sifat asosiatif)
3. A + O = O + A = A (sifat matriks nol/identitas)
4. A + B = O ↔ B = -A
5. A - B = A + (-B)

Perkalian Matriks
Perkalian Matriks dengan Skalar
Sebuah matriks dapat dikalikan dengan skalar (konstanta) dengan cara
mengalikan setiap komponen matriks dengan skalar. Misal matriks A dikali
dengan skalar k maka setiap komponen matriks A dikali dengan k.

Perkalian Matriks dengan Matriks


Operasi perkalian matriks berbeda dengan
operasi penjumlahan/pengurangan matriks yang cukup sederhana. Operasi
perkalian matriks mempunyai metode tersendiri. Dua matriks dapat
dioperasikan dengan perkalian jika banyak kolom matriks pertama sama
dengan banyak baris matriks kedua, sedangkan hasil perkalian
matriksnya akan memiliki baris yang sama banyak dengan baris matriks
pertama dan memiliki kolom yang sama banyak dengan kolom matriks
kedua, dapat ditulis sebagai berikut.

Am×n×Bn×r=(AB)m×r

Metode perkalian dua matriks adalah memasangkan baris pada matriks


pertama dengan kolom pada matriks kedua. Perhatikan metode perkalian
matriks berikut ini.

Perhatikan matriks hasil perkaliannya. Baris1 pada matriks pertama adalah


[a b] dan kolom1 pada matriks kedua adalah [e g]. Pasangan ini akan
mengisi baris1-kolom1 pada matriks hasil perkaliannya. Memasangkannya
adalah dengan menjumlahkan hasil perkalian masing-masing komponen
secara berurutan, yaitu menjumlahkan ae dengan bg, ditulis ae+bg.
Dengan cara yang sama, akan didapat komponen-komponen lainnya.

Sifat-sifat Operasi Perkalian Matriks


Operasi perkalian matriks memenuhi sifat asosiatif dan distributif, tapi tidak
memenuhi sifat komutatif.

 (k1k2)A=k1(k2A)=k2(k1A) [k1 dan k2 skalar]


 k(A+B)=kA+kB [distributif skalar terhadap penjumlahan matriks]
 (k1+k2)A=k1A+k2A [distributif penjumlahan skalar terhadap matriks]
 0A=O [matriks nol]
 1A=A
 -1(A)=-A
 A+A=2A, A+A+A=3A, dst
 (AB)C=A(BC) [asosiatif]
 A(B+C)=AB+AC dan (A+B)C=AC+BC [distributif]
 k(AB)=(kA)B=A(kB) [asosiatif]
 AxI=IxA=A [I matriks identitas yang bersesuaian]
 A2=AxA, A3=AxAxA, dst
 AB≠BA [tidak bersifat komutatif]

Contoh Soal dan Penyelesaiannya


Nilai p yang memenuhi persamaan matriks

adalah...

Untuk menjawabnya selesaikan dulu masing-masing ruas menjadi bentuk


matriks yang sederhana, setelah itu gunakan kesamaan dua matriks.
Kalikan matriks pertama dengan skalar 2 setelah itu jumlahkan dengan
matriks kedua pada ruas kiri. Untuk ruas kanan, kalikan kedua matriks
sehingga akan diperoleh matriks 2 x 2.

Dari kesamaan matriks di atas, peubah p terletak pada baris1-kolom2,


sedangkan pada matriks di ruas kanan, komponen pada baris1-kolom2
adalah -2. Menurut kesamaan dua matriks, komponen tersebut haruslah
sama, sehingga diperoleh bentuk sebagai berikut.
2+2p=-2
2p=-4
p=-2

Jadi, nilai p dari persamaan matriks di atas adalah -2

Invers Matriks
Invers adalah kebalikan. Istilah invers ini biasa dipakai dalam aljabar.
Invers dari 2 adalah 1/2 karena 2(1/2)=1 dan bilangan 1 ini merupakan
identitas. Mudah saja mencari invers suatu anggota himpunan bilangan
rasional tanpa nol terhadap perkalian, invers dari bilangan rasional a
adalah 1/a. Dalam matriks juga sama, seperti yang sudah dijelaskan pada
definisi di atas, jika AB=I dimana I adalah matriks identitas maka B
merupakan invers matriks A dan sebaliknya. Tapi untuk mencari invers
sebuah matriks tidak seperti mencari invers bilangan rasional. Karena tidak
ada operasi pembagian pada matriks. Lalu bagaimana caranya mendatkan
invers dari suatu matriks? Matriks jenis apa saja yang memiliki invers? Apa
saja aplikasi invers matriks? Mari kita bahas.

Definisi Invers Matriks:


Misalnya matriks A dan B masing-masing adalah matriks persegi, sehingga
AB=BA=I, maka matriks B adalah invers matriks A dan ditulis B = A-1 dan
matriks A adalah invers matriks B dan ditulis A = B-1. Matriks A dan B
adalah matriks yang saling invers.

Tidak semua matriks memiliki invers, hanya matriks persegi dengan


determinan tidak sama dengan nol yang memiliki invers. Secara umum,
invers dari matriks persegi A atau ditulis A-1 adalah sebagai berikut.

Dengan det (A) adalah determinan matriks A dan adj(A) adalah adjoin
matriks A. Adjoin matriks A adalah transpose dari matriks kofaktor A. Untuk
matriks A yang berordo 2 x 2 inversnya adalah sebagai berikut.

Invers matriks digunakan untuk menyelesaikan persamaan matriks dan


sistem persamaan linear. Perlu diingat bahwa pada perkalian matriks tidak
berlaku sifat komutatif. Hal ini berpengaruh pada penyelesaian persamaan
matriks. Perhatikan persamaan matriks berikut.
AX = B
Untuk mencari matriks X caranya adalah sebagai berikut.
X = A-1B

Sedangkan untuk persamaan dengan bentuk berikut.


XA = B
Untuk mencari matriks X adalah dengan cara sebagai berikut.
X = BA-1

Perhatikan bahwa walaupun ruas kiri sama-sama perkalian matriks A


dengan matriks X tapi penyelesaian keduanya berbeda. Untuk persamaan
pertama invers dari matriks A dikalikan dari kiri sedangkan pada
persamaan kedua dikalikan dari kanan. Ini tergantung dari letak matriks A
pada ruas kiri.

Pada persamaan pertama, matriks A terletak di sebelah kiri matriks X. Oleh


karenanya, invers dari matriks A dikalikan dari sebelah kiri juga di ruas
kanannya. Begitu pun dengan penyelesaian persamaan matriks kedua.

Contoh Soal dan pembahasan


Tentukan matriks X yang berordo 2x2 yang memenuhi

Jawaban:

Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut dengan menggunakan


invers matriks.

Jawaban:
Ubah bentuk sistem persamaan di atas menjadi bentuk matriks

Lanjutkan dengan langkah menentukan matriks peubah menggunakan


invers matriks.
Diperoleh nilai x=5 dan y=2.

Determinan Matriks

Determinan matriks hanya dimiliki oleh matriks persegi. Determinan matriks


digunakan ketika mencari invers matriks dan ketika menyelesaikan sistem
persamaan linear dengan menggunakan aturan cramer. Bagaimanakah
mencari determinan matriks berordo 2x2 dan matriks berordo 3x3? Mari
kita simak pembahasannya berikut ini.

Notasi Determinan
Determinan dari matriks A dapat ditulis sebagai det(A) atau |A|. Jika
diketahui komponen matriksnya, bisa juga ditulis dalam bentuk susunan
persegi panjang komponen matriks tersebut tetapi tidak diapit oleh tanda
kurung atau kurung siku, melainkan diapit oleh tanda |...|.

Perhatikan contoh penulisan notasi dari matriks A berikut ini.

Determinan dari matriks A dapat dinyatakan sebagai berikut.

Determinan Matriks Berordo 2x2


Determinan dari matriks berordo 2x2 adalah sebagai berikut.

Determinan Matriks Berordo 3x3


Untuk menentukan determinan matriks berordo 3x3 terdapat dua cara,
yaitu dengan metode sarrus dan cara penjumlahan dari perkalian
komponen matriks 3x3 dengan kofaktornya. Untuk metode sarrus, silakan
pelajari sendiri dari sumber lain. Pada pembahasan ini akan dijelaskan
cara menentukan determinan matriks berordo 3x3 dengan menggunakan
penjumlahan dari perkalian komponen matriks dengan kofaktornya.

Pengertian Minor dan Kofaktor


Jika A adalah matriks persegi, maka minor dari komponen aij dinyatakan
oleh Mij dan didefinisikan sebagai determinan submatriks A dengan
komponen selain baris ke-i dan kolom ke-j dari matriks A. Bilangan (-
1)i+jMij dinyatakan oleh Cijdinamakan kofaktor dari komponen aij

Dari pengertian kofaktor di atas, dapat dinyatakan bahwa determinan dari


matriks A yang berordo 3x3 berikut ini

adalah sebagai berikut.


|A|=aC11+bC12+cC13

|A|=a(ei-fh)-b(di-fg)+c(dh-eg)

Sifat-Sifat Determinan Matriks


Untuk menyelesaikan masalah determinan tidak selalu harus diselesaikan
dengan menggunakan rumus determinan di atas. Ada beberapa sifat yang
dapat membantu menyelesaikan permasalahan determinan agar
penyelesaian permasalahan determinan matriks menjadi lebih mudah.
Berikut ini adalah sifat-sifat dari determinan matriks.

 |AB|=|A||B|
 |AT|=|A|
 |A-1|=1/|A|

PS: Matriks yang memiliki determin sama dengan nol dinamakan matriks
singular. Matriks singular tidak memiliki invers.

Penyelesaian Sistem Persamaan Linear Menggunakan Determinan


Metode penyelesaian sistem persamaan linear dengan determinan
dinamakan metode cramer. Berikut ini adalah penyelesaian sistem
persamaan linear dua peubah dengan menggunakan metode cramer.
Secara umum, sistem persamaan linear bisa dituliskan dalam bentuk
berikut ini.

Biasanya kita menyelesaikan sistem persamaan linear di atas dengan


menggunakan eliminasi, substitusi, atau keduanya. Dengan menggunakan
metode cramer, terlebih dahulu ubah sistem persamaan linear di atas
menjadi matriks berikut.
Matriks yang komponennya a,b,c, dan d merupakan matriks koefisien,
matriks yang komponennya x dan y merupakan matrik peubah, dan matriks
yang komponennya p dan q merupakan matriks konstanta. Sebelum kita
bahas metode cramer, kita pahami dulu istilah berikut ini.

 D adalah determinan matriks koefisien.

 Dx adalah determinan matriks koefisien yang komponen kolom


pertamanya diganti dengan komponen matriks konstanta.

 Dy adalah determinan matriks koefisien yang komponen kolom


keduanya diganti dengan komponen matriks konstanta.

Penyelesaiannya diperoleh dengan cara sebagai berikut.

Contoh soal dan pembahasannya


Diketahui

Tentukan determinan dari (AB)-1

Matriks

tidak memiliki invers. Tentukan x.


Matriks A tidak memiliki invers. Berarti matriks A merupakan matriks
singular. Artinya, determinan matriks A sama dengan nol.

Tentukan himpunan penyelesaian SPLDV berikut dengan menggunakan


metode cramer.

Ubah bentuk sistem persamaan di atas menjadi bentuk matriks

Selesaikan dengan metode cramer sesuai dengan matriks di atas.

x=5 dan y=2

Anda mungkin juga menyukai