Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada
halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu“” sebagai dosen pengampu
mata kuliah „Matematika’‟ yang telah membantu memberikan arahan dan
pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat
mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa
yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
ii
A. Persamaan Matriks
Persamaan Matriks ialah merupakan suatu kumpulan pada bilangan yang telah
disusun dengan berdasarkan baris dan juga pada kolomnya, pada bilangan yang ada
matriks tersebut dengan cara elemen matriks.Pada elemen matriks ini dapat disusun
secara vertikal (kolom) maupun dengan cara horizontal (baris).
Biasanya pada persoalan matematika ini menggunakan dengan matriks ialah
untuk mencari nilai pada persamaan linear, fungsi linear, maupun transformasi
linear.Contohnya untuk sebuah matriks yang mempunyai sebagian baris dan n yaitu
sebagai kolom maka dapat dituliskan m x n atau dapat disebut dengan matriks atau
dengan ordo m x n.
Bentuk ax = b dan xa = b contohnya a, b, dan juga x ialah merupakan matriks
– matriks yang berordo 2 × 2, dengan matriks a dan b sudah diketahui elemennya
tersebut.Sedangkan dengan matriks x belum diketahui elemen – elemennya dan
Matriks x ini bisa ditentukan apabila a memiliki invers atau disebut dengan
matriks nonsingular.
1. Definisi Matriks
a. Persamaan Matriks
Dengan cara yang sederhana ini matriks dapat diartikan sebagai suatu
kumpulan pada bilangan yang telah disusun didalam baris maupun kolom.
Pada bilangan – bilangan yang telah disusun pada matriks ini sering
disebut dengan elemen – elemen matriks.
Dengan ukuran matriks ini dengan cara ordo matriks contohnya
matriks berordo 3 x 2, jadi matriks ini berukuran 3 baris dan juga 2 kolom.
Dengan berdasarkan ordo pada matriks ini dapat di susunan dengan
elemen – elemennya, dan ada beberapa jenis matriks diantaranya yaitu
matriks kolom, matrisk baris, dan matriks persegi, pada matriks persegi
panjang, matriks diagonal, matriks segitiga, dan ada jenis yang matriks
yang lainnya.
Kedua matriks ini bisa dijumlahkan maupun dikurangkan apabila ordo
kedua matriksnya sama, dan pada penjumlahan maupun pada pengurangan
matriks yang telah dilakukan dengan menjumlahkan maupun
mengurangkan masing – masing elemen yang sesuai dengan kedua matriks
tersebut.
1
2. Materi Persamaan Matriks
a. Persamaan Matriks
ax = b↔ a–1(ax) = a–1b↔ (a–1a)x = a–1b↔ ix = a–1b↔ x = a–1b
Dari persamaan yang terakhir ini nampaknya bahwa kedua ruas yang
dikalikan dari kiri oleh a–1 sampai diperoleh bentuk penyelesaiannya x
= a–1b.
Supaya dapat menyelesaikan persamaan matriks yang berbentuk xa = b
bisa ditentukan dengan cara mengalikan kedua ruasnya dari kanan
dengan a=–1 sampai dapat diperoleh penyelesaiannya x = ba–1 sebagai
berikut yaitu.
xa= b↔ (xa) a–1 = ba–1↔ x(aa–1) = ba–1↔ xi = ba–1↔ x = ba–1
Maka dari itu, kita dapat memperoleh penyelesaiannya x= ba–1.
Dengan ini, bisa kita simpulkan sebagai berikut ini yaitu, pada
penyelesaian persamaan matriks ax = b ialah x = a–1b.
Pada penyelesaian persamaan matriks xa = b ialah x = ba–1.
supaya kita dapat lebih jelas lagi, marilah perhatikan contohnya sebagai
berikut ini .
Diketahui A =
A. ax = b ; b. xa = b.
Jawabannya :
Karena det a = 16 – 15 = 1 ↔ 0 maka matriks a memiliki invers, apabila
dicari inversnya, maka kalian akan memperoleh a–1 =
2
Contoh Soal Persamaan Metriks
Persamaan Matriks
1. P dan Q ialah matriks 2×2 seperti yang kita lihat di bawah ini :
P =-2 5-1 3Q =-5 4-1 1
Apaila P-1 ialah invers dari juga matriks P dan Q-1 ialah merupakan
invers dari matriks Q, maka dari determinan matriks P-1.q-1 ialah ?
Pembahasannya :
Supaya kita mengetahui suatu determinan dari P-1.q-1 ada baiknya
kita mencari invers terlebih dahulu dari masing – masing matriks
tersebut.
Maka dari invers matriks ini bisa kita rumuskan sebagai berikut yaitu :
a-1 = 1 .-d -b-ad – bc-c a
⇒ P =-2 5-1 3
⇒ Q =-5 4-1 1
Selanjutnya marilah kita ambil dari hasil perkalian dari invers matriks
tadi yaitu, apabila di berikan dua matriks berordo 2×2 sebagai berikut
ini :
a = -a b- dan b = -m n – c do p
3
⇒ P-1.q-1 = -3 (1) + (-5) (-1) 3(-4) + (-5) (5) – (-1) (1) + 2 (-1) (-1) (-4) +
⇒ |P-1.q-1| = 1
2. Maka perlu diketahui ada sebuah persamaan matriks yang tidak lengkap yaitu
sebagai berikut.
Pembahasannya :
Ada beberapa langkah untuk mengerjakan soal di atas, soal ini mirip dengan
soal yang sebelumnya, anda dapat mengalikannya dengan angka 2 dan dengan
matriks yang pertama sampai dapat.
Anda dapat membuat persamaan dengan setara antara ruas kanan dengan ruas
kiri maka seperti iilah penyelesaiannya.
Maka kita perlu melakukan perkalian pada ruas yang kiri, sampai
mendapatkan bentuk yang sama diantara matriks bagian ruas yang kanan dan
juga pada bagian ruas kiri sebagai berikut ini.
Apabila pada ruas kanan dan juga ruas kiri telah setara sampai anda dapat
mencari nilai a, b, c, dan juga d.
4
2 + b = cd + 12, maka nilai b = 15
-6 = 2c + 4, maka nilai c = -5
3 = 3d + 6, maka nilai d = -1
5
B. MENYELESAIKAN PERSAMAAN MATRIKS
Salah satu diantara penggunaan invers matriks adalah untuk menyelesaikan
persamaan matriks. Ada dua macam rumus dasar menyelesaikan persamaan matriks,
yaitu :
(1) Jika A x B = C maka B =A-1 x C
(2) Jika A x B = C maka A = C x A-1
Untuk lebih memahami rumus diatas, ikutilah contoh soal berikut ini :
1. Diketahui matriks
Jawab
Kegunaan lain dari invers matriks adalah untuk menentukan penyelesaian sistim
persamaan linier. Tentu saja teknik penyelesaiannya dengan aturan persamaan
matriks, yaitu :
Selain dengan persamaan matriks, teknik menyelesaikan sistem persamaan linier juga
dapat dilakukan dengan determinan matriks. Aturan dengan cara ini adalah :
6
7
B. Pengertian Determinan Matriks
Determinan adalah nilai yang dapat dihitung dari unsur-unsur suatu matriks
persegi. matriks persegi artinya jumlah kolom dan barisnya sama. Dalam matematika,
matriks adalah susunan bilangan, simbol, atau ekspresi yang disusun dalam baris dan
kolom sehingga membentuk suatu bangun persegi.
Dari rumus tersebut, dapat Anda lihat bahwa caranya adalah dengan operasi
silang atau mengalikan elemen-elemen yang ada di diagonal utama, lalu kurangkan
dengan elemen-elemen di diagonal sekunder.
1. Aturan Sarrus
Aturan Sarrus hanya bisa digunakan pada matriks 3x3. Misalnya, pada matriks A
berordo 3x3 seperti berikut:
8
Cara pengerjaannya adalah dengan mengikuti langkah-langkah berikut:
a. Pertama, tulis lagi elemen-elemen pada kolom ke-1 dan ke-2 di sebelah
matriks A.
b. Lalu, kalikan elemen-elemen matriks terebut sesuai pola silang.
2. Metode Minor-Kofaktor
Menurut metode minor-kofaktor, determinan matriks A dapat dicari dengan
menghitung jumlah seluruh hasil kali antara kofaktor matriks bagian dari matriks A
dengan elemen-elemen pada salah satu baris atau kolom matriks A. Misalnya pada
matriks A berikut:
Dari matriks A di atas, kita buang elemen baris ke-i dan kolom ke-j atau
dilambangkan Aij. Misalnya, kita ingin pilih A₁₂ artinya kita akan membuang baris
ke-1 dan kolom ke-2.
Yang namanya metode minor-kofaktor, pertama kita cari minor (M) lalu kofaktor (C
atau K) elemen-elemennya.
9
Untuk mencari kofaktor, C = (-1)i+jMij
det(A)=a.C₁₁+b.C₁₂+c.C₁₃
3. Invers Matriks
Invers dapat diartikan sebagai lawan dari sesuatu (kebalikan). Maka, invers
matriks adalah kebalikan (invers) dari sebuah matriks. Jadi, jika matriks tersebut
dikalikan dengan inversnya, maka akan menjadi matriks identitas.
Jika suatu matriks memiliki invers, maka dapat dikatakan matriks tersebut
adalah matriks nonsingular. Sebaliknya, jika suatu matriks tidak memiliki invers,
maka matriks tersebut merupakan matriks singular.
10
Adjoin matriks A dianotasikan dengan adj(A), dengan adj(A)=(kof(A))ᵀ
Invers matriks A dapat dicari dengan:
Agar lebih paham dengan rumus-rumus di atas, simak contoh selengkapnya berikut
ini.
Agar determinan matriks A sama dengan dua kali determinan B, maka nilai x
yang memenuhi adalah...
Jawab:
11
x–6=0
x=6
x+2=0
x = -2
Jawab:
Jawab:
12
4. Tentukanlah invers dari matriks berikut.
Jawab:
Sistem persamaan linear yang disusun dalam bentuk matriks juga dapat ditentukan
himpunan penyelesaiannya dengan metode determinan. Misalnya, sistem persamaan
linear untuk dua variabel dan tiga variabel adalah sebagai berikut.
a. ax + by = p
cx + dy = q
b. a1x + b1y + c1z = d1
a2x + b2y + c2z = d2
a3x + b3y + c3z = d3
Pada sistem persaman linear dua variabel, bentuk tersebut dapat diubah ke bentuk
matriks berikut.
, dengan A = , X = , dan B = .
13
D = = ad – bc (Determinan koefisien x dan y, dengan elemen-elemen matriks
A)
Dengan cara yang sama dapat ditentukan D, Dx, Dy, dan Dz untuk sistem persamaan
linear tiga variabel sebagai berikut.
Contoh Soal :
a. 2x + y = 4
x – 2y = –3
b. x + y + z = 0
x + y – z = –2
14
x–y+z=4
Penyelesaian :
a. Sistem persamaan linear di atas dapat disusun dalam bentuk matriks berikut.
D = = – 4 – 1 = – 5
Dx = = – 8 – (–3) = – 5
Dy = = – 6 – 4 = – 10
15
Ada beberapa cara untuk mencari solusi atau penyelesaian dari suatu
sistem persamaan linear. Salah satu cara yang akan kita bahas di artikel
ini dikenal dengan Aturan Cramer atau Kaidah Cramer, diambil dari
nama penemunya yakni Gabriel Cramer (1704–1752).
Aturan Cramer digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan linear
dengan n persamaan dalam n variabel. Dasar metode ini
adalah matriks dan determinan, sehingga kita perlu memahami kedua
konsep tersebut terlebih dahulu untuk dapat menerapakan Aturan Cramer
dalam mencari solusi suatu sistem persamaan linear.
Agar lebih jelas, kita akan menerapkan Aturan Cramer untuk
menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) dan sistem
persamaan linear tiga variabel (SPLTV). Sekarang, perhatikanlah sistem
persamaan linear dua variabel berikut.
Perhatikan bahwa kita bisa menuliskan hasil yang diperoleh di atas dalam
bentuk determinan matriks, yakni:
16
Dengan cara serupa kita peroleh nilai yy, yaitu:
17
Dengan cara yang sama pada SPLDV, berikut ini adalah solusi dari SPLTV
dengan Aturan Cramer:
Contoh 1:
Pembahasan:
SPLDV dalam soal di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yakni
18
Dengan demikian, kita peroleh hasil berikut ini.
Contoh 2:
Pembahasan:
SPLTV dalam soal di atas dapat dinyatakan dalam bentuk matriks, yakni
19
Pertama kita cari dulu determinan dari matriks koefisien untuk memastikan
apakah Aturan Cramer dapat diterapkan atau tidak. Matriks koefisien dari
SPLTV di atas yaitu:
20
Dengan demikian, berdasarkan Aturan Cramer, kita peroleh hasil berikut:
21
Refrensi
https://edmodo.id/persamaan-matriks
https://www.superprof.co.id/blog/rumus-determinan-matriks/
https://jagostat.com/aljabar-linear/aturan-cramer
https://www.materimatematika.com/2017/10/menyelesaikan-persamaan-
matriks.html?m=1
http://contohdanpenyelesaianmatrix.blogspot.com/2014/06/menyelesaikan-sistem-
persamaan-linear_5.html?m=1
22