Anda di halaman 1dari 10

LKPD 2 (Lembar Kerja Peserta Didik)

Mata Pelajaran : Matematika


Guru Mata Pelajaran : Tiara Hapsari, S.Pd., Gr
Kelas : XI BDP 2, TITL dan AK 1,2,3
Materi Pokok : Matriks
Nama :

A. Kesamaan Dua Matriks


Dua buah matriks dikatakan sama jika memenuhi dua kriteria berikut ini:
1. Ordonya sama.
2. Komponen yang seletaknya sama.

Permasalahan yang muncul dalam kesamaan dua matriks ini adalah menyelesaikan bentuk aljabar.
Baik aljabar sederhana, sistem persamaan linear, persamaan kuadrat, dan sebagainya. Yang harus
kita lakukan untuk menyelesaikan soal kesamaan dua matriks adalah menyamakan komponen-
komponen yang seletak dan "mengeluarkannya" dari matriks. Setelah itu selesaikan dengan
aljabar.

Kesamaan dua matriks biasanya berhubungan dengan operasi matriks. Dimana matriks yang kiri
setelah dioperasikan menjadi sama dengan matriks yang kanan.

Contoh :
1. Apakah kedua matriks dibawah ini sama ? Jika sama tentukan nilai a dan d pada matriks
dibawah ini :
𝑎 −4 7 −4
( )=( )
3 𝑑 3 5
ALTERNATIF PENYELESAIAN :
Kedua matriks tersebut sama karena memiliki ordo yang sama dan komponen yang seletaknya
sama.
Maka, nilai 𝑎 = 7 dan 𝑑 = 5
2. Apakah kedua matriks dibawah ini sama ? Jika sama tentukan nilai a,b,c dan d pada matriks
dibawah ini :
1 𝑎 6 𝑑−4 3 6
( )= ( )
−3 7 𝑐 −3 𝑏+2 8

Tiara Hapsari, S.Pd., Gr


SMKN 1 Mempawah Hilir
ALTERNATIF PENYELESAIAN :
Kedua matriks tersebut sama karena memiliki ordo yang sama dan komponen yang seletaknya
sama.
𝑎=3 𝑐=8
𝑏+2=7 𝑑−4=1
⇔𝑏 =7−2 ⇔𝑑 = 1+4
⇔𝑏=5 ⇔𝑑=5

Maka, nilai 𝑎 = 3, 𝑏 = 5, 𝑐 = 8, 𝑑 = 5
Tugas
1. Tentukan apakah kedua matriks ini sama? Jika sama tentukan nilai p dan q yang
memenuhi kesamaan matriks berikut ini!

2𝑝 − 1 −3 3 −3
[ ]= [ ]
1 2 − 3𝑞 1 −7

Jawab :

2. Jika matriks P dan Q adalah dua matriks yang simetris.Tentukan nilai 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑𝑎𝑛 𝑑 dari
matriks P dan Q.
2𝑎 − 4 3𝑏
𝑏 − 5 3𝑎 − 𝑐 4
P = [𝑑 + 2𝑎 2𝑐 ] dan Q = [ ]
3 6 7
4 7

Jawab :

Tiara Hapsari, S.Pd., Gr


SMKN 1 Mempawah Hilir
B. Operasi Perkalian pada Matriks
1. Perkalian skalar
Cara melakukan operasi skalar pada matriks adalah dengan mengalikan semua elemen-
elemen matriks dengan skalarnya. Jika k adalah suatu konstanta dan A adalah matriks,
maka cara melakukan operasi perkalian skalar dapat dilihat melalui cara di bawah :

Cara melakukan perkalian matriks dengan skalar cukup mudah dilakukan.Contoh cara
melakukan operasi perkalian skalar pada matriks:

Diketahui konstanta k = 2 dan sebuah matriks A dengan persamaan seperti di bawah :

1 2
𝐴 = [3 4 ]
5 6

1 2 2 4
Maka, 2 [3 4] = [ 6 8]
5 6 10 12

2. Perkalian Matriks
Syarat dua buah matriks dapat dikalikan jika memiliki jumlah kolom matriks pertama yang
sama dengan jumlah baris matriks ke dua. Ordo matriks hasil perkalian dua matriks adalah
jumlah baris pertama dikali jumlah kolom ke dua.
Matriks A memiliki jumlah kolom sebanyak m dan jumlah baris r, matriks B memiliki
jumlah kolom sebanyak r dan jumlah baris m, hasil perkalian matriks A dan B adalah
matriks C dengan jumlah kolom m dan jumlah baris n.

Sebelum mengulas cara melakukan operasi perkalian dua buah matriks, sebaiknya kita
perlajari dahulu sidat-sifat operasi perkalian dua matriks. Sifat-sifat operasi perkalian
matriks meliputi sifat asosiatif, distributif, dan memiliki matriks identitas I. Sifat-sifat
operasi perkalian matriks dapat dilihat pada gambar :

Tiara Hapsari, S.Pd., Gr


SMKN 1 Mempawah Hilir
Sifat-sifat matriks di atas dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan dalam melakukan
operasi hitung matriks.

Sekarang, pembahasan kita masuk pada perkalian dua matriks. Untuk pembahasan pertama kita
akan mempelajari cara melakukan perkalian matriks dengan ukuran 2 × 2 dan matriks dengan
ukuran 2 × 1.
Proses cara melakukan operasi perkalian matriks dengan ukuran 2 × 2 dan matriks dengan ukuran
2 × 1 dapat disimak pada pembahasan di bawah :

𝑎 𝑏 𝑥
Diketahu : 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = (𝑦)
𝑐 𝑑

Maka, Perkalian dua matriks 𝐴 × 𝐵 dapat diperoleh dengan cara:

Selanjutnya adalah perkalian dua matriks. Kedua matriks yang akan dioperasikan sama-sama
berukuran 2 × 2.

𝑎 𝑏 𝑘 𝑙
Diketahui : 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( )
𝑐 𝑑 𝑚 𝑛

Maka, Perkalian dua matriks 𝐴 × 𝐵 dapat diperoleh dengan cara:

Tiara Hapsari, S.Pd., Gr


SMKN 1 Mempawah Hilir
Contoh : Diketahui dua buah matriks :

3 1 4 3
𝑃=( ) dan 𝑄 = ( )
2 1 2 1

Tentukan :
a. 3𝑃
b. 2𝑄
c. 𝑃. 𝑄
d. 3𝑃. 2𝑄
ALTERNATIF PENYELESAIAN :
3 1 9 3
a. 3𝑃 = 3 ( )=( )
2 1 6 3

4 3 8 6
b. 2𝑄 = 2 ( )=( )
2 1 4 2

3 1 4 3 (3 × 4) + (1 × 2) (3 × 3) + (1 × 1)
c. 𝑃. 𝑄 = ( )( )=( )
2 1 2 1 (2 × 4) + (1 × 2) (2 × 3) + (1 × 1)

12 + 2 9+1 14 10
=( )=( )
8+2 6+1 10 7

9 3 8 6 (9 × 8) + (3 × 4) (9 × 6) + (3 × 2)
d. 3𝑃. 2𝑄 = ( )( )=( )
6 3 4 2 (6 × 8) + (3 × 4) (6 × 6) + (3 × 2)
=( )

Tugas
2 3 4 1 2
1. Silahkan periksa, apakah matriks [ ]dapat dikalikan terhadap matriks [ ]?
1 2 0 3 4
Berikan penjelasanmu!

Tiara Hapsari, S.Pd., Gr


SMKN 1 Mempawah Hilir
4 0 1 3
2. Diketahui dua buah matriks : 𝐶 = ( ) dan 𝐷 = ( )
6 2 0 6
Tentukan :
a. 4𝐶
b. 3𝐷
c. 𝐶. 𝐷
d. 4𝐶. 3𝐷

Soal Bonus
1. Buatlah Matriks A dan Matriks B berordo 3 × 3. Lalu, tentukan matriks perkalian antara
matriks A dan matriks B.
2. Sekarang, Tentukan matriks perkalian antara matriks B dan matriks A. Kemudian,
simpulkan apakah berlaku atau tidak sifat komutatif paada perkalian matriks? Berikan
alasanmu!

Tiara Hapsari, S.Pd., Gr


SMKN 1 Mempawah Hilir
C. Determinan Matriks
1. Ordo 2 x 2
𝑎 𝑏
Jika 𝐴 = ( ), Maka det 𝐴 = |𝐴| dibaca determinan matriks A adalah |𝐴| = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
𝑐 𝑑
2 1
Contoh : Tentukan determinan dari matriks 𝑃 = ( )
5 −5
ALTERNATIF PENYELESAIAN :
|𝑃| = 𝑎𝑑 − 𝑏𝑐
= 2(−5) − 1(5)
= −10 − 5
= −15
2. Ordo 3 x 3
𝑎 𝑏 𝑐
Jika 𝐵 = (𝑑 𝑒 𝑓 ), Maka det 𝐵 = |𝐵| dibaca determinan B adalah :
𝑔 ℎ 𝑖
− − −
𝑎 𝑏 𝑐 𝑎 𝑏
Diperoleh dari Metode Sarrus 𝐵 = (𝑑 𝑒 𝑓| 𝑑 𝑒 )
𝑔 ℎ 𝑖 𝑔 ℎ
+ + +

|𝐵| = 𝑎𝑒𝑖 + 𝑏𝑓𝑔 + 𝑐𝑑ℎ − 𝑏𝑑𝑖 − 𝑎𝑓ℎ − 𝑐𝑒𝑔

2 1 3
Contoh : Jika 𝑀 = ( 5 2 4 ), Tentukan det M !
−1 0 −2

ALTERNATIF PENYELESAIAN :
2 1 3 2 1
|𝑀| = | 5 2 4 5 2|
−1 0 −2 −1 0
|𝑀| = (2.2. (−2)) + (1.4. (−1)) + (3.5.0) − (1.5. (−2)) − (2.4.0) − (3.2. (−1))
|𝑀| = (−8) + (−4) + 0 − (−10) − 0 − (−6)
|𝑀| = −12 + 16 = 4

Tugas
−7 5
1. Tentukan determinan dari Matriks 𝐺 = ( )!
3 2
1 0 −5
2. Tentukan determinan dari Matriks 𝐻 = (−3 4 7)
2 6 0
Jawab :

Tiara Hapsari, S.Pd., Gr


SMKN 1 Mempawah Hilir
D. Invers Matriks
1. Ordo 2 x 2
𝑎 𝑏 1
Jika Matriks 𝐴 = ( ), Maka 𝐴−1 dibaca invers matriks A : 𝐴−1 = . 𝐴𝑑𝑗 𝐴
𝑐 𝑑 det 𝐴
1 𝑑 −𝑏
= .( )
𝑎𝑑.𝑏𝑐 −𝑐 𝑎
5 1
Contoh : Jika 𝑃 = ( ), Tentukan 𝑃 −1!
2 −1
ALTERNATIF PENYELESAIAN :
det(𝑃) = 5. (−1) − 1.2
= −5 − 2 = −7
−1 −1
𝐴𝑑𝑗 (𝑃) = ( )
−2 5
1
𝑃−1 = det(𝑃) . 𝐴𝑑𝑗 (𝑃)
1 −1 −1
𝑃−1 = −7 ( )
−2 5
1 1

𝑃 −1
= (72 7
5)
−7
7
2. Ordo 3 x 3
2 1 4
Contoh : 𝐵 = (−1 2 3 ). Tentukan 𝐵 −1 !
5 4 −1
Sebelum menentukan invers matriks B, beberapa komponen yang perlu dicari adalah :
a. Determinan (B)
b. Minor (B)
c. Kofaktor (B)
d. Adjoint (B)
ALTERNATIF PENYELESAIAN :

1
𝐵 −1 = . 𝐴𝑑𝑗 (𝐵)
det(𝐵)

2 1 4 2 1
a. 𝐷𝑒𝑡 (𝐵) = |−1 2 3 −1 2|
5 4 −1 5 4
𝐷𝑒𝑡 (𝐵) = 2.2. (−1) + 1.3.5 + 4. (−1). 4 − 1. (−1)(−1) − 2.3.4 − 4.2.5
𝐷𝑒𝑡 (𝐵) = −4 + 15 − 16 − 1 − 24 − 40
𝐷𝑒𝑡 (𝐵) = −70
b. Minor (B)
Minor suatu matriks B dilambangkan dengan 𝑀𝑖𝑗 adalah determinan matriks bagian dari B diperoleh
dengan cara menghilangkan entry-entry pada baris ke – i dan kolom ke –j.
Jika pada ordo matriks 3 x 3 elemen baris ke –i dan kolom ke –j dihilangkan, maka akan di dapat
matriks yang baru dengan ordo 2 x 2, determinan matriks ordo 2 x 2 itulahyang disebut minor.
Jika diketahui matriks B berordo 3 x 3

Tiara Hapsari, S.Pd., Gr


SMKN 1 Mempawah Hilir
𝑎11 𝑎12 𝑎13
𝐵 = [ 21 𝑎22 𝑎23 ]
𝑎
𝑎31 𝑎32 𝑎33
Maka minor dari matriks B adalah: Hilangkan baris ke 1 dan kolom ke 1 matriks A diatas maka
sisanya adalah elemen-elemen di dalam kotak merah di bawah ini:

𝑎11 𝑎12 𝑎13


𝑎
𝐵 = [ 21 𝑎22 𝑎23 ]
𝑎31 𝑎32 𝑎33
𝑎22 𝑎23 𝑎21 𝑎23 𝑎21 𝑎22
|𝑀11 | = |𝑎 𝑎33 | |𝑀12 | = |𝑎31 𝑎33 | |𝑀13 | = |𝑎31 𝑎32 |
32

2 1 4
𝐵 = (−1 2 3 ), maka minor (B) :
5 4 −1
2 3
𝑀11 = | | = −2 − 12 = −14
4 −1
−1 3
𝑀12 = | | = 1 − 15 = −14
5 −1
−1 2
𝑀13 = | | = −4 − 10 = −14
5 4
1 4 1 4
𝑀21 = | | = −1 − 16 = −17 𝑀31 = | | = 3 − 8 = −5
4 −1 2 3
2 4 2 4
𝑀22 = | | = −2 − 20 = −22 𝑀32 = | | = 6 − (−4) = 10
5 −1 −1 3
2 1 2 1
𝑀23 = | |=8−5=3 𝑀33 = | | = 4 − (−1) = 5
5 4 −1 2

c. Kofaktor
+ − +
(− + − )
+ − +
−14 14 −14
Maka Kofaktor (𝐵) = ( 17 −22 −3 )
−5 −10 5
d. 𝐴𝑑𝑗𝑜𝑖𝑛𝑡 (𝐵) = 𝐾𝑜𝑓(𝐵)𝑇
−14 17 −5
𝐴𝑑𝑗 (𝐵) = ( 14 −22 −10)
−14 −3 5
e. Invers (B)
1
𝐵 −1 = . 𝐴𝑑𝑗 (𝐵)
det(𝐵)
−14 17 −5
−1 1
𝐵 = −70 14 −22 −10)
(
−14 −3 5
14 17 5
− 70 70
70
14 22 1
𝐵 −1 = − 70 70 7
14 3 5
− 70
( 70 70 )
Tiara Hapsari, S.Pd., Gr
SMKN 1 Mempawah Hilir
Tugas
3 1 −4
Jika 𝑄 = (2 0 5 ). Tentukan :
6 −3 −2
a. Determinan (Q)
b. Minor (Q)
c. Kofaktor (Q)
d. Adjoint (Q)
e. Invers (Q)

Soal Bonus
𝑦+5 2
1. Tentukan nilai 𝑦 jika det (A) = 0, untuk 𝐴 = ( )
7 𝑦
1 2 3
2. Jika | 2 0 −1| = 8, Maka berapakah nilai 2𝑥 ?
−5 𝑥 4
Jawab :

Tiara Hapsari, S.Pd., Gr


SMKN 1 Mempawah Hilir

Anda mungkin juga menyukai