LANJUT
IBNU HAJAR, S.T., M.Sc., IPU
ALJABAR MATRIKS
Tujuan Pembelajaran:
1. Memahami konsep matriks dan penerapannya.
2. Mengetahui jenis matriks dan jenis matriks bujur sangkar.
3. Mampu mengaplikasikan operasi dan transpose matriks.
4. Mampu menentukan determinan dan invers matriks.
5. Melakukan partisi matriks
6. Menentukan vector bebas linier dan bergantung linier
7. Mampu menentukan rank matriks.
ALJABAR MATRIKS
(2)
ALJABAR MATRIKS
1 3 5
Contoh 2: Matris 2 4 6
3 5 7 𝑚𝑥𝑛
2
4
Contoh 4: 6 → 𝐴 1𝑥𝑛
8
10
c. Matriks nol, bila 𝑎 𝑖𝑗 = 0
0 0 0
Contoh 5: Matriks 0 0 0
0 0 0
2. Jenis Matriks Bujur Sangkar
9 0 0 0 0
0 8 0 0 0
Contoh 6: Matriks 0 0 7 0 0 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑎 𝑖𝑗 = 0, 𝑑𝑎𝑛 𝑎 𝑖𝑖 ≠ 0
0 0 0 6 0
0 0 0 0 5
b. Matris Satuan (Unit Matriks), apabila elemen-elemen diagonal
sama dengan 1, sedangkan elemen yang lainnya sama dengan
nol.
1 0 0
Contoh 7: 0 1 0 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑢𝑡 𝑗𝑢𝑔𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝐼𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑡𝑎𝑠 (𝐼)
0 0 1
2. Jenis Matriks Bujur Sangkar
1 6 2 6 3 5
Contoh 10: Jika matriks A= ; B= , maka
3 4 5 2 1 4
C=A+B
1+6 6+3 2+5
C=
3+2 4+1 5+4
7 9 7
C=
5 5 9
c. Perkalian dengan skalar. Suatu matriks A dapat dikalikan
dengan bilangan scalar k sehingga menghasilkan suatu matriks
B=kA
𝑏 𝑖𝑗 = 𝑘 . 𝑎 𝑖𝑗 (4)
3. Operasi Matriks
3 4
1 6 2
Contoh 12: Jika matriks A= , B= 1 2
3 4 5 2𝑥3
5 1 3𝑥2
maka C=A+B
1𝑥3 + 6𝑥1 + 2𝑥5 1𝑥4 + 6𝑥2 + 2𝑥1
C=
3𝑥3 + 4𝑥1 + 5𝑥5 3𝑥4 + 4𝑥2 + 5𝑥1 2𝑥2
19 18
C=
38 25 2𝑥2
4. Transpose Matriks
1 6 2
Contoh 13: Jika matriks A=
3 4 5 2𝑥3
1 3
maka 𝐴𝑇 = 6 4
2 5 3𝑥2
5. Determinan Matriks Bujur Sangkar
𝑑𝑒𝑡𝐴 = 𝐴 = 𝑎 11 𝑥 𝑎 22 − 𝑎 12 𝑥 𝑎 21
2 6
Contoh 14: Determinan matriks 𝐴 2𝑥2 = adalah
6 7
𝑑𝑒𝑡𝐴 = 𝐴 = 2𝑥7 − 6𝑥6 = −24
5. Determinan Matriks Bujur Sangkar
1 −1 9
Contoh 15: Determinan matriks B= 3 0 2 adalah
−1 4 1
1 −1 9 1 −1
𝐵 = 3 0 2 3 0
−1 4 1 −1 4
𝐵 = 1𝑥0𝑥1 + −1𝑥2𝑥 − 1 + 9𝑥3𝑥4 − −1𝑥3𝑥1 − 1𝑥2𝑥4 −
9𝑥0𝑥 − 1 = 0 + 2 + 108 − −3 − 8 − 0 = 105
6. Determinan dengan Ekspansi
Kofaktor
𝑎 11 𝑎 12 … 𝑎 1𝑛
𝑎 21 𝑎 22 … 𝑎 2𝑛
Apabila matriks A= … … … … (9)
𝑎 𝑛1 𝑎 𝑛2 … 𝑎 𝑛𝑛
Maka bisa diketahui determinannya dengan menggunakan ekspansi
kofaktor. Beberapa definisi yang perlu diketahui adalah:
a. 𝑀𝑖𝑗 disebut Minor-ij yaitu determinan matriks A dengan
menghilangkan baris ke-i dan kolom ke-j matriks A
1 3 2
Contoh 16: Minor 𝑀13 matriks A= −2 2 3 adalah determinan
4 −1 4
matriks A dengan menghilangkan baris ke-1 dan kolom ke-3, maka
−2 2
𝑀13 = = −2 −1 − 2.4 = −6
4 −1
6. Determinan dengan Ekspansi
Kofaktor
𝑖+𝑗
b. 𝐶𝑖𝑗 dinamakan matriks kofaktor –ij yaitu −1 𝑀𝑖𝑗
1 3 2
−2 2
Contoh 17: Jika matriks A= −2 2 3 dengan 𝑀13 = = −6,
4 −1
4 −1 4
maka kofaktor 𝐶13 = −1 1+3 −6 = −6
Misalkan 𝐴 𝑛𝑥𝑛 dan 𝐶𝑖𝑗 adalah kofaktor dari 𝑎 𝑖𝑗 , maka:
𝑐 11 𝑐 12 … 𝑐 1𝑛
𝑐 21 𝑐 22 … 𝑐 2𝑛
A= … … … … → dinamakan maktriks kofaktor A.
𝑐 𝑛1 𝑐 𝑛2 … 𝑐 𝑛𝑛
6. Determinan dengan Ekspansi
Kofaktor
−3 −2 −3 −2
Contoh 18: Matriks 2x2 A= dimana det A= dan
4 2 4 2
−3 2 1
adjA= , inverse matriksnya adalah: 𝐴 −1 = 𝑎𝑑𝑗𝐴 =
−4 2 𝑑𝑒𝑡𝐴
1 −3 2 −1,5 1
=
2
7. Invers Matriks Bujur Sangkar
2 0 1
Contoh 19: Matriks 3x3 A= 1 2 −1 dimana
−1 1 0
1+1 2 −1 1+2 1 −1
𝑐 11 = −1 =1 𝑐 12 = −1 =1
1 0 −1 0
1 2
1+3 2+1 0 1
𝑐 13 = −1 =3 𝑐 21 = −1 =1
−1 1 1 0
Dengan cara yang sama diperoleh:
𝑐 22 = 1; 𝑐 23 = −2; 𝑐 31 = −2; 𝑐 32 = 3; 𝑐 33 = 4
1 1 3
Diperoleh matriks kofaktor A adalah C= 1 1 −2
−2 3 4
7. Invers Matriks Bujur Sangkar
2 −1 1 2
𝑑𝑒𝑡𝐴 = 2 −0+1
1 0 −1 1
= 2-0+3=5
7. Invers Matriks Bujur Sangkar
1
𝐴 −1 = 𝑎𝑑𝑗𝐴
𝑑𝑒𝑡𝐴
di mana:
𝑎 11 𝑎 12 𝑎 13 𝑎 14 𝑎 15 𝑎 16
𝐴 11 = 𝑎 𝐴 12 = 𝑎 𝑎 23 𝑎 24 𝐴 13 = 𝑎 𝑎 26
21 22 25
𝐴 21 = 𝑎 31 𝐴 22 = 𝑎 32 𝑎 33 𝑎 34 𝐴 23 = 𝑎 35 𝑎 36
8. Partisi Matriks
𝐴 11 𝐴 12 𝐵1 𝐴 11 𝑥 𝐵1 + 𝐴 12 𝑥 𝐵 2
𝐴𝐵 = 𝐴𝐵 =
𝐴 21 𝐴 22 2𝑥2
𝐵2 2𝑥1 𝐴 21 𝑥 𝐵1 + 𝐴 22 𝑥 𝐵 2
2 3 1 3 5 18 1 2 5
𝐴 11 𝐵1 = = 𝐴 12 𝐵 2 = 2 5 =
1 2 1 4 3 11 3 6 15
1 3
𝐴 21 𝐵1 = 2 1 = 3 10 𝐴 22 𝐵 2 = 0 2 5 = 0 0
1 4
8. Partisi Matriks
7 23
Sehingga 𝐴𝐵 = 9 26
3 10
Hasil perkalian matriks tersebut sama dengan apabila matriks
tersebut dikalikan secara langsung.
2 3 1 1 3
𝐴𝐵 = 1 2 3 1 4
2 1 0 3𝑥3 2 5 3𝑥2
1 −1 9
Contoh 24: Pada matriks A= 3 0 2
−1 4 1
1 −1 9 1 −1
Determinannya adalah 𝐴 = 3 0 2 3 0
−1 4 1 −1 4
𝐴 = 1𝑥0𝑥1 + −1𝑥2𝑥 − 1 + 9𝑥3𝑥4 − 9𝑥0𝑥 − 1 − 1𝑥2𝑥4 −
(−1𝑥3𝑥1)
𝐴 = 115 ≠ 0
Determinan matriks tidak sama dengan nol atau biasa disebut
dengan matriks nonsingular. Rank matriksnya adalah 3 karena orde
matriks tertinggi adalah 3.
10. Rank Matriks
3 6 9
Contoh 25: Pada matriks B= −3 7 4 , determinannya adalah:
−3 4 1
3 6 9 3 6
𝐵 = −3 7 4 −3 7
−3 4 1 −3 4
𝐵 = 3𝑥7𝑥1 + 6𝑥4𝑥 −3 + 9𝑥 −3 𝑥4 − 9𝑥7𝑥 −3 − 3𝑥4𝑥4 −
6𝑥 −3 𝑥1 = 21 − 72 − 108 + 189 − 48 + 18 = 0
Karena 𝐵 = 0 atau biasa disebut matriks singular, maka rank
matriks tidak mungkin = 3. Oleh karena itu, rank matriks harus
dicari dengan menggunakan determinan salah satu minornya,
misalnya minor 𝑀33 yaitu:
10. Rank Matriks
3 6
𝑀33 = = 21 + 18 = 39 ≠ 0
−3 7
Karena determinannya ≠ 0, maka rank matriksnya adalah 2.
Atau dengan menggunakan minor 𝑀11 yaitu:
7 4
𝑀11 = = 7 − 16 = −9 ≠ 0
4 1
Karena deteriminannya ≠ 0, maka rank matriksnya adalah 2 karena
merupakan orde tertinggi minor.