MATA KULIAH
MATEMATIKA TEKNIK
OLEH
Makalah ini Kami sampaikan kepada pembina mata kuliah MATEMATIKA DASAR yaitu
PROF. Dr. SUMARNO, M.Pd sebagai salah satu tugas mengenai DETERMINAN & INVERS
MATRIKS.
Kami memohon kepada Bapak Dosen khususnya dan umumnya para pembaca jika
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi bahasa
maupun isinya. Selain itu kami menharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
kepada semua para pembaca demi lebih baiknya karya-karya tulis yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………………………………………
BAB I Pendahuluan……………………………………………………………………….
A. Latar Belakang………………………………………………………….
B. Masalah……………………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………
Kesimpulan ………………………………………………………………………….
Daftar Pustaka …………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Matematika berasal dari bahasa latin Manthanein atau Mathema yang berarti “belajar atau hal yang
dipelajari”. Sedangkan matematika di dalam bahasa belanda dikenal dengan sebutan wiskunde yang
memiliki arti “ilmu pasti”. Jadi secara umum dapat diartikan bahwa matematika merupakan sebuah ilmu
pasti yang berkenaan dengan penalaran.
penalaran.
Dalam pembelajaran MATEMATIKA DASAR banyak mahasiswa yang masih kurang paham
mengenai pelajaran MATRIKS.
MATRIKS.
Disini kami selaku tim penyusun akan memberikan materi yang berkaitan dengan pembahasan
Matrik untuk memenuhi tugas Pembelajaran Matematika Dasar.
B. Masalah
1. Apa pengertian Determinan Matriks?
2. Apa jenis-jenis Determinan Matriks
Matriks ?
3. Apa saja sifat-sifat Determinan Matriks itu ?
4. Apa pengertian Invers Matriks ?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian determinan matriks
2. Mengetahui jenis-jenis determinan matriks
3. Dapat mengetahui sifat sifat determinan matriks
4. Mengetahui pengertian invers Matriks.
BAB II
PEMBAHASAN
Determinan Matriks ialah suatu bilangan real yang diperoleh dari suatu proses dengan
aturan tertentu terhadap matriks bujur sangkar.
Determinan dinyatakan sebagai jumlah semua hasil kali dasar bertanda dari matriks bujur
sangkar A. Determinan dari sebuah matriks bujur sangkar A’ dinotasikan d engan det(A),
det(A), atau |A|.
det A = = ad
ad –
– bc
bc
Contoh Soal 1 :
Tentukan determinan matriks-matriks berikut:
a. A =
b.B =
Penyelesaian :
a. det A = = (5 × 3)
3) –
– (2
(2 × 4) = 7
a. det B = = (( –4)
–4) × 2) –
2) – (3
(3 × ( –1))
–1)) = –
= – 5
5
b. Determinan Matriks Ordo 3 × 3 (Pengayaan)
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan determinan matriks berordo
3 × 3, yaitu aturan Sarrus dan metode minor-kofaktor.
Aturan Sarrus
Untuk menentukan determinan dengan aturan Sarrus, perhatikan alur berikut.
Misalnya, kita akan menghitung determinan matriks A3 × 3. Gambaran perhitungannya
adalah sebagai berikut.
Metode Minor-Kofaktor
Misalkan matriks A dituliskan dengan [ aij]. Minor elemen aij yang dinotasikan
dengan Mij adalah determinan setelah elemen-elemen baris ke-i dan kolom ke-j
dihilangkan. Misalnya, dari matriks A3 × 3 kita hilangkan baris ke-2 kolom ke-1
sehingga :
Akan diperoleh M21 = . M21 adalah minor
m inor dari elemen matriks A
baris ke-2 kolom ke-1 atau M21 = minor a21. Sejalan dengan itu, kita dapat
memperoleh minor yang lain, misalnya :
M13 =
1)i+j Mij
K ijij = ( – 1)
Dari matriks A di atas, kita peroleh misalnya kofaktor a21 dan a13 berturut-turut
adalah
–1)2+1 M21 =
K21 = ( –1) = –
–MM21 =
1. Jika A adalah sebarang matriks kuadrat yang mengandung sebaris bilangan nol, maka
det(A) = 0.
Contoh :
misal matriks A =
det(A) =
=0 – 0 +0
=0
2. Jika A adalah matriks segitiga n x n, maka det(A) adalah hasil kali entri-entri pada
diagonal utama, yakni det(A) = a11a22 … ann
Contoh :
det(A) =
=0 – 0 +3
= 0 – 0 + 3.2.3
= 18
Hasil ini sama dengan perkalian entri pada diagonal utama yaitu 2 x 3 x 3 = 18
3. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila baris tunggal A dikalikan oleh konstanta
k, maka det(A’) = k det(A)
Contoh :
det(A) =
4. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila dua baris A dipertukarkan, maka det(A’)
= -det(A)
Contoh :
det(A’) =
=0 – 0 +3
= 0(3.3 – 1.1) – 0(0.3 – 2.1) + 3(0.1 – 2.3)
= 0 – 0 + 3.(-2).3
= -18
5. Misalkan A’ adalah matriks yang dihasilkan bila kelipatan satu baris A ditambahkan pada
baris lain, maka det(A’) = det(A)
Contoh :
misal A = kemudian bilakukan Operasi Baris Elementer pada baris kedua yaitu
det(A’) =
=0 – 0 +3
= 0 – 0 + 3.(6)
= 18
Contoh :
=0 – 0 +3
= 0 – 0 + 3.2.3
= 18
7. Misalkan A, A’ dan A” adalah matriks n x n yang hanya berbeda dalam baris tunggal,
katakanlah baris ke-r, dan anggap bahwa baris ke r dari A” dapat diperoleh dengan
menambahkan entri-entri yang bersesuaian dalam baris ke-r dari A dan dalam baris ke-r
dari A’, maka det(A”) = det(A) + det(A’) [hasil yang serupa juga berlaku untuk kolom]
Contoh :
misal
8. Jika A dan B adalah matriks kuadrat yang ukurannya sama, maka det(AB) = det(A) det(B)
Contoh :
Dari contoh pada Sifat 7 dengan det(A) = -5 dan det(A’) = det(B) = 5 maka det(AB) = (-5)(5)
= -25
AB =
=
= 108 – 133
= -25
9. Sebuah matriks kuadrat dapat dibalik jika dan hanya jika det(A) 0
Contoh :
A-1 =
Contoh :
A-1 = maka
= -5/25
= -1/5
a.
b.
c.
Teorema berikut ini merupakan salah satu cara untuk menentukan invers suatu matriks.
Teorema (Untuk Menentukan Invers Matriks dengan Matriks Adjoin):
Contoh 1:
Contoh 2:
Jawab:
Karena matriks A#0 , selanjutnya kita cari nilai determinan dari matriks A,sehingga diperoleh det(A) =
4 - 6 = -2. Untuk menentukan invers matriks A dapat menggunakan Metode Matriks Adjoin. Matriks
adjoin dari matriks A adalah:
Contoh 3:
dengan ad -cb # 0.
Jawab:
Perhatikan: det(A) = ad -
- bc (tidak nol), sehingga untuk menentukan invers matriks A dapat
menggunakan Metode Matriks Adjoin.
Kofaktor dari elemen-elemen matrika A adalah
Kesimpulan
Pada dasarnya dalam kehidupan sehari-hari kita sering berhadapan dengan
persoalan yang apabila kita telusuri ternyata merupakan masalah matematika. Dengan kata
lain kita selalu bersentuhan dengan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan matematika
entah itu kita sadari ataupun tidak. Agar mudah difahami maka persoalan tersebut diubah
kedalam bahasa atau persamaan matematika supaya persoalan tersebut lebih mudah
diselesaikan. Tetapi terkadang suatu persoalan sering kali memuat lebih dari dua persamaan
dan beberapa variabel, sehingga kita mengalami kesulitan untuk mencari hubungan antara
variabel-variabelnya.
Adapun matriks sendiri merupakan susunan
susunan elemen-elemen yang berbentuk persegi
panjang yang di atur dalam baris dan kolom dan di batasi sebuah tanda kurung di sebut
matriks.
Daftar Pustaka
http://contohdanpenyelesaianmatrix.blogspot.co.id/2014/06/invers-matriks.html
Anton, H,. 1992, Aljabar
1992, Aljabar Linier Elementer , Erlangga, Jakarta.
http://sosmedpc.blogspot.co.id/2016/12/determinan-pengertian-dan-contoh.html
http://www.sheetmath.com/2016/05/matriks-invers-definisi-sifat-sifat-dan.html