ALJABAR
LINEAR
DETERMINAN DAN INVERS MATRIK
03
Ilmu Komputer Sistem informasi F061700006 Ir. Pranto Busono M.Kom.
Abstract Kompetensi
Transpose (putaran) matriks A yaitu matriks yang Mahasiswa mampu untuk
diperoleh dari matriks A dengan menukarkan elemen- memahami pengertian
elemen pada baris menjadi kolom dan sebaliknya elemen- determinan dan invers matrik.
elemen pada kolom menjadi baris. Determinan matriks A
di definisikan sebagai selisih antara perkalian
elemenelemen pada diagonal utama dengan perkalian
elemen-elemen pada diagonal sekunder. Misalkan A dan
B adalah dua matriks yang berordo 2 × 2 dan memenuhi
persamaan AB = BA = I2 maka matriks A adalah matriks
invers dari matriks B atau matriks B adalah matriks invers
dari matriks A.
TRANSPOSE MATRIKS
Transpose (putaran) matriks A yaitu matriks yang diperoleh dari matriks A dengan
menukarkan elemen-elemen pada baris menjadi kolom dan sebaliknya elemen-elemen pada
kolom menjadi baris.
1 2 4
Contoh 3: Jika P = maka tentukan P T
7 3 9
1 7
Jawab : P = 2 3
T
4 9
DETERMINAN MATRIKS
1. Determinan Matriks Persegi
a. Determinan matriks ordo 2 x 2
Matriks berordo 2 × 2 yang terdiri atas dua baris dan dua kolom. Pada bagian
ini akan dibahas determinan dari suatu matriks berordo 2 × 2. Misalkan A
a b
adalah matriks persegi ordo 2 × 2 dengan bentuk A=
c d
Determinan matriks A di definisikan sebagai selisih antara perkalian elemen-
elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen-elemen pada diagonal
sekunder. Determinan dari matriks A dinotasikan dengan det A atau |A|. Nilai
dari determinan suatu matriks berupa bilangan real.
Berdasarkan definisi determinan suatu matriks, Anda bisa mencari
nilaideterminan dari matriks A, yaitu:
a b
det A = |A| = = a × d – b × c = ad – bc
c d
Contoh :
1 2 1 2
A= , maka det A = |A| = 3 4 = 1.4 – 2.3 = 4 – 6 = -2
3 4
4. Sesuai dengan defi nisi determinan matriks maka determinan dari matriks
A adalah selisih antara Du dan Ds yaitu Du – Ds.
a11 a12 a13 a11 a12
det A = a 21 a 22 a 23 a 21 a 22
a31 a32 a33 a31 a32
Contoh :
− 3 4 2
Diketahui matriks A = 2 1 3 Tentukan nilai determinan matriks A.
1 0 − 1
Jawab :
− 3 4 2 − 3 4
det A = 2 1 3 2 1
1 0 − 1 1 0
= [(–3 × 1 × (–1)) + (4 × 3 × 1) + (2 × 2 × 0)] – [(1 × 1 × 2) +
(0 × 3 × (–3)) + (–1 × 2 × 4)]
= (3 + 12 + 0) – (2 + 0 – 8) = 21
Jadi, nilai determinan matriks A adalah 21.
INVERS MATRIKS
Definisi Invers Matriks
Misalkan A dan B adalah dua matriks yang berordo 2 × 2 dan memenuhi persamaan AB
= BA = I2 maka matriks A adalah matriks invers dari matriks B atau matriks B adalah
matriks invers dari matriks A.
Contoh :
Perhatikanlah perkalian matriks-matriks berikut.
− 3 − 1 − 2 − 1
• Misalkan A = dan B =
5 2 5 3
− 3 − 1 − 2 − 1
AB =
5 2 5 3
6−5 3−3
=
− 10 + 10 − 5 + 6
1 0
=
0 1
= I2
− 7 2 1 − 2
• Misalkan P = dan Q = 4 − 7
4 1
− 7 2 1 − 2
PQ=
4 1 4 − 7
− 7 + 8 14 − 14
=
− 4 + 4 8 − 7
1 0
=
0 1
= I2
Perkalian PQ menghasilkan I 2 .
Berdasarkan perkalian-perkalian tersebut, ada hal yang harus Anda ingat, yaitu perkalian
matriks A dan matriks B menghasilkan matriks identitas (AB = I ). Ini menunjukkan matriks B
merupakan matriks invers dari matriks A, yaitu B = A–1 atau bisa juga dikatakan bahwa
matriks A merupakan invers dari matriks B, yaitu A = B–1. Begitu pula untuk perkalian
matriks P dan matriks Q berlaku hal serupa.
Contoh :
− 1 − 2 1 2
Diketahui matriks A = B =
1
dan tentukan Apakah matriks B
1 − 1 − 1
merupakan invers dari matriks A?
Jawab :
Matriks B merupakan invers dari matriks A jika memenuhi persamaan
AB = I
− 1 − 2 1 2
1 − 1 − 1
AB =
1
− 1 + 2 − 2 + 2
=
1−1 2 − 1
1 0
=
0 1
=I
Oleh karena AB = I maka matriks B merupakan invers dari matriks A.
a b p q
Misal A = dan B = maka :
c d r s
a b p q 1 0 ap + br aq + bs 1 0
AB = I = =
c d r s 0 1 cp + dr cq + ds 0 1
ap + br = 1
d −c
p= dan r =
ad − bc ad − bc
cp + dr = 0
aq + bs = 0
−b a
q= dan s =
ad − bc ad − bc
cq + ds = 1
p q 1 d − b
Karena B = A−1 = maka A−1 =
r s ad − bc − c a
Jadi D = A = det( A) = ad − bc .
Jika D = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers dan matriks A disebut matriks
Singular. Jika ad – bc 0 maka matriks A disebut matriks Non Singular.
1 11 6
− 9 7 3
=
11 6
− 9 − 9
=
7 3
− −
9 9
11 2
− 9 − 3
=
7 1
− −
9 3
2 − 3
Contoh 1: Tentukan determinan A =
5 − 1
Jawab : A = ....
5 2
Contoh 2: Tentukan invers dari P =
− 3 − 1
−1
Jawab : P = ....
Jawab : ad – bc = 0 …
2 − 1 13 − 3
Contoh 4: Tentukan matriks X jika X =
3 2 − 3 − 2
Jawab : XA = B X = BA −1 = …
AX = B maka X = A−1B
XA = B maka X = BA −1
1. Salin kolom ke-1 dan ke-2 pada kolom ke-4 dan ke-5
2. Kurangkan jumlah perkalian elemen-elemen pada diagonal ke bawah dengan jumlah
perkalian elemen-elemen pada diagonal ke atas.
-( … )–( … )
=…
M ij dengan (− 1)
i+ j
dan ditulis dengan Aij . Sedangkan adjoint yaitu koofaktor yang
1 2 − 1
Contoh 2: Diketahui M = − 1 1 2 . Tentukan :
2 − 1 1
Jawab :
.... ....
a. M12 = = ....
.... ....
.... ....
b. M 22 = = ....
.... ....
.... ....
c. A31 = (− 1)... +.... = ....
.... ....
T
... ... ... ... ... ...
−
... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ...
a. Adj(M) = − −
... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ...
... −
... ... ... ... ...
T
... ... ...
= ... ... ...
... ... ...
1
A−1 = Adj ( A)
A
1 2 3
Contoh 3: Tentukan invers dari P = 1 3 4
1 4 5
Daftar Pustaka
1. Howard Anton, Aljabar Linear
2. Seymour Lipschutz, Ph.D Aljabar Linear
3. Cipta Science Team. 1997. Rangkuman Matematika Untuk Siswa SMU. Yustadi,
Indonesia
4. Idel, A dan Hariyono, R. Pintar Matematika SMU. Gitamedia Press, Surabaya
5. Palouras, J.D. dan Gunawan, W. 1987. Peubah kompleks untuk Ilmuan dan Insinyur.
Erlangga. Jakarta
6. Stroud, K.A. dan Edwin, S. 1989. Matematika Untuk Teknik. Ed. Ke-3. Erlangga
Jakarta.
7. Tampomas, H. 1999 Seribu Pena Matematika SMU Kelas 3. Erlangga, Jakarta