Simbol nilai determinan matriks A biasanya dinyatakan sebagai det(A) atau . Cara
menghitung determinan matriks tergantung ukuran matriks bujur sangkar tersebut. Cara
menghitung nilai determinan dengan ordo 3 akan berbeda dengan cara menghitung matriks
bujur sangkar dengan ordo 2.
Determinan Matriks
Suatu matriks mempunyai determinan jika dan hanya jika matriks tersebut adalah matriks
persegi
Contoh 1:
3 1
Tentukan determinan matriks B
4 2
3 1
penyelesaian: B= = 3.2-1.4
4 2
= 6 -4
=2
Jadi determinan dari matriks B adalah 2
Contoh 2:
7 2
Tentukan determinan matriks dari B
3 2
7 2
Penyelesaian: B= = (-7).2 – 2.3
3 2
= -14 – 6 = 20
Untuk mementukan determinan matriks yang berordo 3×3 kita dapat menggunakan dua cara
yaitu dengan metode Sarrus atau dengan Ekspansi Kofaktor.
Untuk itu,yang kita bahas dalam menentukan determinan matriks berordo 3×3 adalah dengan
menggunakan Aturan Sarrus.
Aturan Sarrus
Untuk menentukan determinan dengan aturan Sarrus, perhatikan alur berikut. Misalnya, kita
akan menghitung determinan matriks A3 × 3. Gambaran perhitungannya adalah sebagai
berikut.
Contoh:
3 2 1
Tentukan determinan matriks C 4 1 1
5 1 2
Penyelesaian:
3 2 1 3 2
Det (C) = 4 1 1 4 1
5 1 2 5 1
3. Sifat-Sifat Determinan
1. Apabila semua unsur dalam satu baris atau satu kolom = 0,maka harga determinan = 0
Contoh:
2. Harga determinan tidak berubah apabila semua baris diubah menjadi kolom atau
semua. Kolom diubah menjadi baris. Dengan kata lain =
2 1
Contoh: A= maka
5 7
3. Pertukaran tempat antar baris atau kolom dengan kolom pada suatu determinan akan
mengubah tanda determinan
1 2
Contoh : A= maka
3 4
4. Apabila suatu determinan terdapat 2 baris atau 2 kolom yang identik, maka harga
determinan itu = 0
1 2 0
Contoh: B 1 2 0 maka
3 1 1
5. Apabila semua unsur pada sembarang baris atau kolom, dikalikan dengan sebutan
faktor(yang bukan 0), maka harga determinannya dikalikan dengan faktor tersebut.
1 2
Contoh: A maka
3 4
6. Tanpa mengubah harga determinan, semua unsur sembarang pada baris atau kolom
dapat dikalikan dengan sebuah faktor (bukan 0) dan menambahkannya pada atau
mengurangi dari sembarang baris atau kolom yang lain.
1 2
Contoh: A maka
3 4
7. Bila A dan B bujursangkar maka
8. Jika suatu matriks merupakan matriks segitiga atau segitiga bawah, maka hasil
determinannya merupakan hasil kali dari elemen-elemen yang terletak pada diagonal
utamanya.
2 1 3
Contoh: A 0 4 3 maka
0 0 1
4. Minor dan Kofaktor
A. Minor
Misalkan Mij menyatakan matriks dengan ordo (n-1) × (n-1) yang diperoleh dengan
jalan mencoret baris ke-1 dan kolom ke-i dari matriks A ( n × n) maka determinan
dari Mij atau M ij disebut minor dari elemen aij pada matrik A.
B. Kofaktor
Kofaktor dari aij (Kij) adalah hasil kali minor aij dengan (-1)i+j atau dapat ditulis
kofaktor:
M ij
aij=kij=(-1)i+j
det(A)=𝑎11 𝑎22 𝑎33 − 𝑎11 𝑎23 𝑎32 − 𝑎12 𝑎21 𝑎33 + 𝑎12 𝑎23 𝑎31 + 𝑎13 𝑎21 𝑎32 − 𝑎13 𝑎22 𝑎31
Dapat dilihat bahwa det(𝐴) dapat ditentukan dengan cara mengalikan entri-entri yang
ada di baris pertama 𝐴 dengan kofaktornya kemudian menambahkan hasil kali yang
didapatkan. Berdasarkan hal ini, perhitungan det (𝐴) dilakukan dengan menggunakan
ekspansi kofaktor sepanjang baris pertama 𝐴.
Contoh 1:
Penyelesaian :
dan
Contoh 1:
Sehingga
Contoh 2:
Contoh 1:
Penyelesaian:
Daftar Pustaka
https://evangsmailoa.files.wordpress.com/2015/06/pertemuan-vi-determinan-ekspansi-
kofaktor-aturan-cramer.pdf
http://ishaq.staff.gunadarma.ac.id
http://www.konsep-matematika.com
https://www.scribd.com/document/341855168/Determinan-Matriks-3x3-Metode-Sarrus-dan-
Minor-Kofaktor