Anda di halaman 1dari 12

1.

PERKALIAN MATRIKS
Dua buah matriks A dan B dapat dikalikan bila banyak kolom
matriks A sama dengan banyak baris pada matriks B. Misalnya
matriks ordo 2 x 3 dapat dikalikan dengan matriks ordo 3 x 3
tetapi tidak bisa dikalikan dengan matriks berordo 3 x 2 karena
jumlah baris matriks ordo 3 x 2 tidak sama dengan jumlah kolom
matriks ordo 2 x 3. Prinsip perkalian dua matriks adalah
mengalikan komponen yang berada pada baris matriks pertama
dengan komponen yang berada pada kolom matriks kedua.

Bila, matriks A dan B seperti diberikan di bawah ini, maka A.B


adalah sebagai berikut :

Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa ordo hasil kali dua buah
matriks bergantung pada banyak baris matriks pertama dan
banyak kolom matriks kedua.
Amxn . Bnxk = Cmxk

Misal :
A2x3 dikali dengan B3x3 akan menghasilkan matriks C2X3
A3X4 dikali dengan B4x2 akan menghasilkan matriks C3X2
A3X1 dikali dengan B1x3 akan menghasilkan matriks C3X3
A1X3 dikali dengan B3X1 akan menghasilkan matriks C1X1

Contoh Soal :
Matriks A dan B masing-masing seperti di bawah ini. Tentukan A.B
dan B.A

Pembahasan
A2X2 dikali dengan B2X2 akan menghasilkan matriks 2x2.

Beberapa syarat agar AB = BA antara lain:

Kedua matriks harus matriks persegi misal 2x2, 3x3 dan lain
sebagainya. Kedua matriks harus memiliki ordo sama karena jika
ordo berbeda pasti AB tidak akan sama dengan BA. Sebagai
contoh, matriks A2X3.B3X2 B3X2.A2X3. Kenapa? karena A2X3.B3X2 =
C2X2 sedangkan B3X2.A2X3 = C3X3. Jadi melihat ordonya saja sudah jelas
tidak mungkin sama.

Masing-masing matriks memiliki komponen yang sama di


semua sel karena jika matriks mengandung komponen yang
berbeda, saat dibalik maka hasilnya akan berbeda.

Misal matriks A dan B adalah sebagai berikut :

Berdasarkan prinsip kesamaan matriks, maka diperoleh :


ak + bm = ka + lc
al + an = kb + ld
ak + dm = ma + nc
al + dn = mb + nd
untuk tujuan praktis, maka dapat dibuat a = b = c = d dan k = l =
m=

Salah satu alternatif yang dapat memenuhi persyaratan AB = BA


adalah matriks persegi ordo 2x2 dengan komponen matriks sama
di semua sel. misalnya seperti berikut :

Pembuktian :
A2 - B2 = (A - B)(A + B)

Determinan Matriks Ordo 2 2

Misalkan A =

adalah matriks yang berordo 2 2 dengan elemen a dan d

terletak pada diagonal utama pertama, sedangkan b dan c terletak pada diagonal
kedua. Determinan matriks A dinotasikan det A atau |A| adalah suatu bilangan
yang diperoleh dengan mengurangi hasil kali elemen-elemen pada diagonal
utama dengan hasil kali elemen-elemen diagonal kedua.
Dengan demikian, dapat diperoleh rumus det A sebagai berikut.

det A =

= ad bc

Contoh Soal 1 :
Tentukan determinan matriks-matriks berikut.

a. A =

b. B =

Penyelesaian :
a. det A =

b. det B =

= (5 3) (2 4) = 7

= ((4) 2) (3 (1)) = 5

b. Determinan Matriks Ordo 3 3 (Pengayaan)

Jika A =

adalah matriks persegi berordo 3 3, determinan A

dinyatakan dengan det A =


Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan determinan matriks berordo
3 3, yaitu aturan Sarrus dan metode minor-kofakto
Aturan Sarrus
Untuk menentukan determinan dengan aturan Sarrus, perhatikan alur berikut.
Misalnya,

kita

akan

menghitung

determinan

perhitungannya adalah sebagai berikut.

matriks A3

Gambaran

Metode Minor-Kofaktor
Misalkan matriks A dituliskan dengan [aij]. Minor elemen aij yang dinotasikan
dengan Mij adalah determinan setelah elemen-elemen baris ke-i dan kolom ke-j
dihilangkan. Misalnya, dari matriks A3

kita hilangkan baris ke-2 kolom ke-1

sehingga :

Akan

diperoleh M21 =

. M21 adalah minor dari elemen matriks A baris ke-2 kolom ke-1 atau M21 =
minor a21. Sejalan dengan itu, kita dapat memperoleh minor yang lain, misalnya :

M13 =

Kofaktor

elemen

aij,

dinotasikan Kij adalah

hasil

kali (

1)i+j dengan minor elemen tersebut. Dengan demikian, kofaktor suatu matriks

dirumuskan dengan :

Kij = (1)i+j Mij

Dari matriks A di atas, kita peroleh misalnya kofaktor a21 dan a13 berturut-turut
adalah

K21 = (1)2+1 M21 = M21 =

K13 = (1)1+3 M13 = M13 =

Kofaktor dari matriks A3 3 adalah kof(A) =

Nilai dari suatu determinan merupakan hasil penjumlahan dari perkalian elemenelemen suatu baris (atau kolom) dengan kofaktornya. Untuk menghitung
determinan, kita dapat memilih dahulu sebuah baris (atau kolom) kemudian kita
gunakan aturan di atas. Perhatikan cara menentukan determinan berikut.

Misalkan diketahui matriks A =

Determinan matriks A dapat dihitung dengan cara berikut.


Kita pilih baris pertama sehingga
det A = a11 K11 + a12 K12 + a13 K13
=a11 (1)1+1 M11 +a12 (1)1+2 M12 +a13 (1)1+3 M13
=

= a11(a22 a33 a32 a23) a12(a21 a33 a31 a23) + a13(a21 a32 a31 a22)
= a11 a22 a33 a11 a23 a32 a12 a21 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 a13 a22 a31
= a11 a22 a33 + a12 a23 a31 + a13 a21 a32 a13 a22 a31 a11 a23 a32 a12 a21 a33

Tampak bahwa det A matriks ordo 3 3 yang

diselesaikan dengan cara

minor kofaktor hasilnya sama dengan det A menggunakan cara Sarrus.

JIka A dan B matriks bujur sangkar sedemikian rupa sehingga A B = B A = I ,


maka B disebut balikan atau invers dari A dan dapat dituliskan B = A 1 ( B sama
dengan invers A ). Matriks B juga mempunyai invers yaitu A maka dapat
dituliskan A = B 1. Jika tidak ditemukan matriks B, maka A dikatakan matriks
tunggal (singular). Jika matriks B dan C adalah invers dari A maka B = C.
Matriks A =

dapat di-invers apabila ad - bc 0

Dengan Rumus =

Apabila A dan B adalah matriks seordo dan memiliki balikan maka AB dapat diinvers dan (AB) 1 = B 1A 1
1.

2.

3.

Anda mungkin juga menyukai