Orde 2x2
Determinan adalah suatu fungsi tertentu yang menghubungkan suatu bilangan real dengan
suatu matriks bujursangkar.
Sebagai contoh, kita ambil matriks A2x2
A=
tentukan determinan A
tentukan determinan A
Jawab:
det(A) =
= 1x5 - 4x2 = -3
Orde 3x3
Determinan dengan Ekspansi Kofaktor
Terbagi tiga jenis yaitu:
A=
tentukan determinan A
M11 =
Jawab:
c11 = (-1)1+1
= 1 (-3) = -3
c12 = (-1)1+2
= -1 (-8) = 8
c13 = (-1)1+3
= 1 (-7) = -7
A=
- a12
+ a13
Jawab:
det(A) =
=1
-2
+3
Pada dasarnya ekspansi kolom hampir sama dengan ekspansi baris seperti di atas. Tetapi ada
satu hal yang membedakan keduanya yaitu faktor pengali. Pada ekspansi baris, kita
mengalikan minor dengan komponen baris pertama. Sedangkan dengan ekspansi pada kolom
pertama, kita mengalikan minor dengan kompone kolom pertama.
Misalkan ada sebuah matriks A3x3
A=
- a21
+ a31
Jawab:
det(A) =
=1
-4
+3
Metode Sarrus
A=
tentukan determinan A
Jawab:
det(A) =
-8
Contoh
= (2)(-3)(6)(9)(4) = -1296
untuk mencari adjoint sebuah matriks, kita cukup mengganti kolom menjadi baris dan baris
menjadi kolom
adj(A) =
matriks B, maka A dikatakan matriks tunggal (singular). Jika matriks B dan C adalah invers
dari A maka B = C.
Matriks A =
Dengan Rumus =
Apabila A dan B adalah matriks seordo dan memiliki balikan maka AB dapat di-invers dan
Contoh 1: Matriks
A=
dan B =
AB =
= I (matriks identitas)
BA =
= I (matriks identitas)
Contoh 2: Matriks
A=
dan B =
AB =
BA =
Contoh 4: Matriks
A=
,B=
, AB =
Maka
Orde 3x3
A=
cari adjoint dari matrix kofaktor tadi dengan mentranspose matrix kofaktor di atas, sehingga
menjadi
adj(A) =
Metode Cramer
jika Ax = b adalah sebuah sistem linear n yang tidak di ketahui dan det(A) 0 maka
persamaan tersebut mempunyai penyelesaian yang unik
dimana A j adalah matrik yang didapat dengan mengganti kolom j dengan matrik b
Contoh soal: Gunakan metode cramer untuk menyelesaikan persoalan di bawah ini
x1 + 2x3 = 6
-3x1 + 4x2 + 6x3 = 30
-x1 - 2x2 + 3x3 = 8
Jawab: bentuk matrik A dan b
A=
b=
A2 =
A3 =
dengan metode sarrus kita dapat dengan mudah mencari determinan dari matrikmatrik di atas
maka,
R=Er...E2 E1 A
dan,
det(R)=det(Er)...det(E2)det(E1)det(EA)
Jika A dapat di-invers, maka sesuai dengan teorema equivalent statements , maka R = I, jadi
det(R) = 1 0 dan det(A) 0. Sebaliknya, jika det(A) 0, maka det(R) 0, jadi R tidak
memiliki baris yang nol. Sesuai dengan teorema R = I, maka A adalah dapat di-invers. Tapi
jika matrix bujur sangkar dengan 2 baris/kolom yang proposional adalah tidak dapat diinvers.
Contoh Soal :
A=