Anda di halaman 1dari 9

Definisi Determinan

Segi Geometri
Asumsikan kita mempunyai matriks nxn, n adalah bilangan bulat positif, dan kita buat
plot atau kurva. Jika n=1, kita memiliki determinant matriks 11 yang bisa diartikan matriks
yang mempunyai 1 dimensi(panjang). Sehingga nilai dari determinant itu sendiri, adalah panjang
dari titik O(titik awal) ke suatu titik(titik akhir). Misalnya kita mempunyai matriks [6], matriks
11, maka nilai determinant nya adalah 6.
Jika n=2, kita dapat menyebutnya matriks berdimensi 2( panjang dan lebar) dan asumsikan kita
mempunyai matriks(x,y)-> (2,0) dan (0,4) kemudian kita membuat kurva xy dan kita plot matriks
tersebut. Sekilas nampak bahwa, dari titik awal terhadap sumbu y mempunyai vector panjangnya
4 unit, dan terhadap sumbu x, vector panjangnya(lebar) 2 unit. Dengan demikian kita dapat
membuat bangun datar dengan cara membuat titik dari penjumlahan 2 vektor->(2,4). Luas
bidang datar itulah nilai dari determinant matriks 22.
Jika n=3, maka tentu saja matriks tersebut mempunyai 3 dimensi, panjang, lebar, tinggi. Dengan
cara membentuk bidang datar-bidang datar(seperti pada n=2) dan pada akhirnya membentuk
suatu bangun, kita dapat menentukan volume dari bangun tersebut dan itulah nilai determinant
dari matriks 33.
Sebenarnya jika kita amati baik, n=1,2,3,. Nilai determinant dari matriks tersebuat adalah
nilai ruang dari matriks tersebut.
Untuk konsep, mirip dengan konsep Euclidean Space, mungkin dapat menjadi refrensi.
Segi Aljabar
Jika dilihat dari segi Aljabar, determinant adalah jumlah nilai perkalian element matriks
dari penyusunan kembali set permutasi n!. Mungkin sangat sulit jika kita membayangkan saja,
untuk lebih jelas, mari kita lihat penyusunan dibawah.
Kita mempunya matriks A seperti dibawah.
|a11 a12 a13|
|a21 a22 a23|

|a31 a32 a33|


Matriks di atas mempunyai nilai n=3, sehingga kita dapatkan 6 buah susunan.(3! = 6). Ketika
melakukan permutasi, jumlah switching ganjil maka dikalikan dengan -1, jika genap dikalikan
dengan +1.
Permutasi

Susunan

Susunan

Jumlah

Hasil

ke-

Kolom

Baris

Switching

Permutasi

1-2-3

1-2-3

a11*a22*a33

1-2-3

1-3-2

-a11*a23*a32

1-2-3

2-1-3

-a12*a21*a33

1-2-3

2-3-1

a12*a23*a31

1-2-3

3-1-2

a13*a21*a32

1-2-3

3-2-1

-a13*a22*a31

Dengan ini kita mendapatkan nilai determinant melalui menjumlahkan hasil dari permutasi di
atas. Dengan cara yang sama kita dapat menentukan nilai determinant dari matriks nxn. Matriks
dengan orde 44 berarti mempunyai 24 buah hasil permutasi, matriks dengan orde 55 berarti
mempunyai 120 buah hasil permutasi, dan seterusnya tinggal menjumlahkan hasil tersebut. (Cara
ini, juga dinamakan Leibniz Formula yaitu menjumlahkan hasil-hasil permutasi).

Sifat-sifat Determinan
Diberikan beberapa sifat penting dalam determinan yaitu :
1. Apabila semua unsur dalam satu baris atau satu kolom = 0, maka harga determinan = 0.

2. Harga determinan tidak berubah apabila semua baris diubah


menjadi kolom atau semua kolom diubah menjadi baris. Dengan kata lain |A|=|A|T.

3. Pertukaran tempat antara baris dengan baris atau kolom dengan kolom pada suatu determinan
akan mengubah tanda determinan.

Jika baris 1 ditukar dengan baris 2 menjadi

Jika kolom 1 ditukar dengan kolom 2 menjadi

4. Apabila suatu determinan terdapat 2 baris atau 2 kolom yang identik, maha harga determinan
itu = 0

5. Apabila semua unsur pada sembarang baris atau kolom dikalikan dengan sebuah faktor
(yang bukan 0), maka harga determinannya dikalikan dengan faktor tersebut.

Misalkan baris 1 dikalikan dengan 2 maka,


Terlihat bahwa | A1|=2|A|.
Misalkan kolom 1 dikalikan dengan 3 maka,

6. Tanpa mengubah harga determinan, semua unsur sembarang pada baris atau kolom dapat
dikalikan dengan sebuah faktor (bukan 0)
dan menambahkannya pada atau mengurangi dari sembarang baris atau kolom yang lain.

Terlihat bahwa |A1|=|A|


7. Bila A dan B bujursangkar maka |A.B|=|A|.|B|. Buktikan!
8. Jika suatu matriks merupakan matriks segitiga atas atau segitiga bawah, maka hasil deter
minanya merupakan hasil kali dari elemenelemen yang terletak pada diagonal utamanya.

Contoh Determinan
Rumus umum determinan ordo 2x2 ditunjukkan sebagai berikut .

untuk matriks ber ordo 3x3, rumusnya ditunjukkan sebagai berikut :

untuk memahami contoh soalnya , silahkan pelajari contoh determinan nya dibawah ini .
contoh 1,

Matriks
Matriks adalah susunan teratur beberapa bilangan atau fungsi di dalam sebuah kurung.
Bilangan atau fungsi tersebut disebut unsur (elemen) matriks. Beberapa contoh matriks sebagai
berikut
2 5 4
1 3 6
-3 0 1

, 2

-1

1 , 6

, c

sin x
,

-cos x

cos x

sin x

Jalur horisontal di dalam matriks disebut baris, sedangkan jalur vertikalnya disebut kolom.
a

BARIS

KOLOM
Secara umum matriks ditulis sebagai berikut :

A=

a11

a12 . . .

a1j

a21

a22 . . .

a2j

...

... ...

am1 am2 . . .

...
amj

Matriks ini berukuran m j. Unsur-unsur matriks A diberi tanda subscript ganda, yakni mj. Ini
menunjukkan letak unsur tersebut dalam baris dan kolom. Unsur a11, misalnya, terletak pada
baris pertama kolom pertama, a21 terletak pada baris kedua kolom pertama, dan seterusnya.

A. JENIS - JENIS MATRIK


Berdasarkan ordonya terdapat jenis matrik, sebagai berikut :
a. Matrik bujur sangkar/persegi yaitu matrik berordo n x n atau banyaknya baris sama
dengan banyaknya kolom disebut juga sebagai matrik persegi berordo n.
1 3
Contoh : B2x2 = 6 12 , maka 1 dan 12 dikatakan berada pada diagonal utama B.
b. Matrik baris yaitu matrik yang berordo 1 x n atau hanya memiliki satu baris.
Contoh : C1x3 =

c. Matrik kolom yaitu matrik yang hanya memiliki satu kolom.


8
Contoh: E2x1= 4
d. Matrik tegak yaitu matriks berordo m x n dengan m > n
6
8
Contoh : A = 4
1 , A berordo 3 x 2 sehingga matrik A tampak tegak.
7
3
e. Matrik datar yaitu matriks berordo m x n dengan m < n
2

Contoh : F = 4

10

, F berordo 2 x 3 sehingga matrik F tampak datar.

Berdasarkan elemen elemen penyusunnya terdapat jenis matrik, sebagai berikut :


a. Matriks nol yaitu matriks yang semua elemen penyusunnya adalah nol dan dinotasikan
sebagai O.
0
0
Contoh : O1x3 0
0
0 , O2x2 = 0
0
b. Matriks diagonal yaitu matriks persegi yang semua elemen diatas dan di bawah
diagonalnya adalah nol dinotasikan dengan D.
1 0
0
Contoh : D3x3 = 0 2
0
0 0
3
c. Matriks skalar yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonalnya sama.
5 0
0
0
0 5
0
0
Contoh : D4x4 = 0 0
5
0
0 0
0
5

d. Matriks simetri yaitu matrik persegi, yang setiap elemennya, elemen diagonal, adalah
simetri terhadap diagonal utama.
3
1
Contoh : F2x2 = 1
4
Matriks simetri miring yaitu matriks simetri yang elemen elemennya, selain elemen
e.
diagonal, saling berlawanan.
0
5
-7
Contoh : G3x3 = -5
0
-2
7
2
0
f. Matriks identitas/satuan yaitu matriks diagonal yang semua elemen pada diagonal
utamanya adalah 1 dan di notasikan sebagai I.
1
0
Contoh : I2x2 = 0
1
g. Matriks segitiga atas yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di bawah diagonal
utamanya adalah nol.
1
3
5
Contoh : G3x3 = 0

1
0
6
h. Matriks segitiga bawah yaitu matriks persegi yang elemen-elemen di atas diagonal
utamanya adalah nol.
1
0
0
Contoh : H3x3 = 6
2
0
4
9
6
i. Matriks transpose yaitu matriks yang di peroleh dari memindahkan elemen elemen
baris menjadi elemen pada kolom atau sebaliknya. Transpose matriks A dilambangkan
dengan AT
6
8
6 4 7
Contoh : A3x2 = 4
1 , maka AT = 8 1 3 , perhatikan bahwa ordo dari AT
7
3
adalah 2 X 3.

Contoh soal matriks

Anda mungkin juga menyukai