Anda di halaman 1dari 62

PERTEMUAN 1

MATRIKS, DETERMINAN, INVERS

MATEMATIKA
& STATISTIKA
INFORMATIKA
Dosen Pengampu:
Selfi Artika, S.Si, M.Si.

PROGRAM STUDI S1-INFORMATIKA


UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2022
DEFINISI MATRIKS
❖ Matriks: serangkaian elemen dalam bentuk persegi Panjang.
❖ Elemen ke 𝑖, 𝑗 𝑎𝑖𝑗 dari matriks A berada di baris ke-i dan
MATRIKS kolom ke-j dari rangkaian tersebut.
❖ Order (ukuran) dari sebuah matriks dikatakan sebesar (𝑚 ×
𝑛) jika matriks tersebut memiliki m baris dan n kolom.
NOTASI

❖ Matriks kita beri nama dengan huruf besar seperti A, B, C, dll. Matriks
yang mempunyai i baris dan j kolom ditulis A=(aij ), artinya suatu matriks
A yang elemen-elemennya aij dimana indeks I menyatakan baris ke i dan
indeks j menyatakan kolom ke j dari elemen tersebut.

❖ Secara umum :
Matriks A=(aij ), i=1, 2, 3,…..m dan j=1, 2, 3,……., n
Dengan m= banyaknya baris
n = banyaknya kolom
BENTUK UMUM
𝑎11 𝑎12 𝑎13
𝑎 𝑎22 𝑎23
𝐴 = 𝑎21 𝑎32 𝑎33 = 𝑎𝑖𝑗
31 4×3
𝑎41 𝑎42 𝑎43
MACAM-MACAM MATRIKS
Matriks Bujur Sangkar
Matrik Bujursangkar, yaitu matrik yang banyak baris=banyak kolom. Dalam
matrik bujursangkar dikenal diagonal utama, yaitu entri-entri yang mempunyai
nomor baris = nomor kolom.
Matriks Segitiga Atas
yaitu matrik bujur sangkar yang semua entri di bawah diagonal utama bernilai
nol
Contoh:

Matriks Segitiga Bawah


yaitu matrik bujur sangkar yang semua entri di atas diagonal utama bernilai nol.
Contoh:
MATRIKS DIAGONAL
yaitu matrik bujur sangkar yang semua entri di luar diagonal utama bernilai nol.
Contoh:

MATRIKS SATUAN
yaitu matrik diagonal yang entri pada diagonal utama bernilai satu, lambang: 𝐼𝑛 ,
n menyatakan ordo matrik satuan.
Contoh:
MATRIKS SKALAR
yaitu matrik diagonal yang semua entri pada diagonal utama bernilai sama,
asalkan tidak nol, atau c≠0 .
Contoh:

MATRIKS NOL
yaitu matrik yang semua entrinya nol. Dengan lambang: O jika ordo
dipentingkan ditulis 𝑂35 untuk menyatakan matrik nol dengan ordo 3x5.
Contoh:
MATRIKS INVERS
Matrik bujursangkar A disebut mempunyai invers, jika terdapat matrik B,
sehingga memenuhi BA=AB=I, lambang: invers matrik B biasanya dinyatakan
oleh 𝐴−1 . Untuk matrik berordo 2x2, telah diberikan rumus pencariannya, yaitu:

MATRIKS BUJUR SANGKAR (SIMETRI)


Sebuah matrik bujur sangkar disebut Simetri, jika A = 𝐴𝑇 .
Contoh:
OPERASI MATRIK
Penjumlahan dan Pengurangan Matriks
Misalkan 𝐴 = [𝑎𝑖𝑗 ], 𝐵 = [𝑏𝑖𝑗 ], dengan 𝑖 = 1,2,3, … , 𝑛 dan j = 1,2,3, … , 𝑚
Jumlah matrik A dan B dinyatakan oleh 𝐶 = 𝐴 + 𝐵, yang memenuhi syarat Ordo
A = Ordo B
Aturan: 𝑐𝑖𝑗 = 𝑎𝑖𝑗 + 𝑏𝑖𝑗 𝑒𝑛𝑡𝑟𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑒𝑙𝑒𝑡𝑎𝑘 𝑑𝑖𝑗𝑚𝑙𝑎ℎ𝑘𝑎𝑛
Contoh:

Hitung A+B dan B+C


Jawab:
Perkalian dengan Skalar
Misalkan 𝐴=[𝑎𝑖𝑗 ] dengan 𝑖 = 1, 2, … , 𝑛 dan 𝑗 = 1, 2, … , 𝑚
Perkalian matrik A dengan skalar 𝑘 dinyatakan oleh 𝐶 = 𝑘𝐴, yang memenuhi:
Aturan: 𝑐𝑖𝑗 = 𝑘. 𝑎𝑖𝑗 {setiap entri pada matrik A dikalikan dengan skalar k}
Contoh:

Catatan:
−𝐴 = −1 𝐴
𝐴 − 𝐵 = 𝐴 + (−𝐵)
Contoh:

Hitung A-B
Jawab:
Perkalian Dua Matriks
Jika 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 dengan i=1,2, …, m, j=1,2, …, n dan B= 𝑏𝑗𝑘 dengan k=1,2, …,
p
Perkalian matrik A dan B yang dinyatakan oleh C=AB memenuhi

Syarat: banyak kolom A= banyak baris B

Aturan: {jumlah dari semua perkalian antara


elemen A pada baris ke-I dengan
elemen B pada kolom ke-k}
Contoh:

Hitung:
a. Entri AB pada baris ke-1 kolom ke-2
b. Entri AB pada baris ke-2 kolom ke-3
c. Entri AB pada baris ke-1 kolom ke-3
d. Entri AB pada baris ke-2 kolom ke-1
e. AB
Penyelesaian:
a. Entri AB pada baris ke-1 kolom ke-2

b. Entri AB pada baris ke-2 kolom ke-3

c. Entri AB pada baris ke-1 kolom ke-3


d. Entri AB pada baris ke-2 kolom ke-1

e. AB
Transpose Matrik
Misalkan 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 dengan i=1,2, …, m dan j=1,2, …, n
Transpos matriks A, yang dinyatakan oleh 𝐵 = 𝐴𝑇 , didefinisikan sebagai:
Syarat: tidak ada
Aturan: 𝑏𝑗𝑖 = 𝑎𝑗𝑖 {kolom matriks A menjadi baris matriks 𝐴𝑇 }

Contoh:
Tentukan 𝐴𝑇 , jika A=

Penyelesaian:

𝐴𝑇 =
Trase Matrik
Misalkan 𝐴 = 𝑎𝑖𝑗 dengan i=1,2, …, n dan j=1,2, …, m
Trase matriks A yang dinyatakan oleh trase (A), didefinisikan sebagai:

Syarat: matriks bujursangkar


Aturan: 𝑇𝑟𝑎𝑠𝑒 𝐴 = 𝑎11 + 𝑎22 + ⋯ + 𝑎𝑛𝑛 {Penjumlahan semua entri diagonal
utama}
Contoh:

A= Hitung trase (A)

Penyelesaian:
𝑇𝑟𝑎𝑠𝑒(𝐴) = 2 − 2 + 1 = 1
Contoh:

Hitung:
a. 𝐴 + 𝐵 f. 𝑇𝑟𝑎𝑠𝑒 𝐴
b. 𝐴 . 𝐵 g. 𝑇𝑟𝑎𝑠𝑒 𝐵
c. 𝐴 + 𝐸 h. 3𝐴
d. 𝐴 . 𝐶 I. 3𝐼𝐴
e. 𝐵𝐶 + 3𝐷 J. 𝑇𝑟𝑎𝑠𝑒 𝐷

Penyelesaian:

Mari kita diskusikan!!!


Sifat Operasi Matriks
❖ Terhadap operasi penjumlahan dan perkalian dengan skalar pada sifat berikut,
ordo matrik dianggap telah sesuai, sehingga operasi dapat dilakukan:
❖ Terhadap operasi perkalian, penjumlahan, dan perkalian dengan skalar
Pada sifat berikut, ordo matriks dianggap telah sesuai, sehingga opersai
dapat dilakukan
❖ Terhadap operasi penjumlahan, perkalian dengan skalar, dan trase
DETERMINAN MATRIKS
Definisi Permutasi
❖ Suatu permutasi himpunan bilangan bulat {1,2,3, …, n} merupakan suatu
penyusunan bilangan-bilangan bulat tersebut dalam satu urutan tertentu
tanpa penghilangan (Omission) ataupun perulangan (repetition)
❖ Barisan bilangan-bilangan (j1,j2,j3, …, jn) dimana berlaku 𝑗𝑖 ≠ 𝑗𝑘 untuk i ≠ 𝑘
(i=1,2,3,…,n dan k=1,2,3,…,m) serta 𝑗𝑖 adalah salah satu bilangan asli
(1,2,3,…, n).
Definisi Determinan
Determinan dari matriks bujursangkar A berorde n adalah jumlah dari semua
permutasi n(n!) hasil kali bertanda dari elemen-elemen matriks tersebut.

Contoh:

Maka n=2, terdapat 2!=2*1=2


Sifat Determinan
Nilai Determinan
❖ Langsung dengan aturan SARRUS (inversi permutasi)
❖ Metode ekspansi dengan MINOR dan KOFAKTOR.
❖ Metode baris Elementer (Reduksi Baris)
Penyelesaian Determinan Matrik dengan Metode Sarrus
❖ Matriks ordo 2X2
Berikut persamaan yang digunakan untuk memperoleh determinannya

❖ Matriks ordo 3X3


Latihan soal mandiri
Tentukan determinan matriks dengan metode Sarrus
❖ Matriks ordo 4x4

𝑨 = 𝑨𝟏 + 𝑨𝟐 + 𝑨𝟑

➢ Pola Pertama A1
Pola pertama dimulai tanda + (plus) dengan aturan 1 – 1 – 1

Jarak a ke f = f ke k = k ke p = 1

A 1 = afkp – bglm + chin – dejo – ahkn + belo – cfip + dgjm


➢ Pola Kedua A2
Pola berikutnya dimulai tanda – (minus) dengan aturan 1 – 2 – 3

Jarak a ke f = 1 Jarak f ke l = 2 Jarak l ke o = 3

A 2 = -aflo + bgip – chjm + dekn + ahjo – bekp + cflm – dgin


➢ Pola Ketiga A3
Pola terakhir dimulai tanda + (plus) dengan aturan 2 – 1 – 2

Jarak a ke g = 2 Jarak g ke l = 1 Jarak l ke n = 2

A 3 = agln – bhio + cejp – dfkm – agjp + bhkm – celn + dfio


 Latihan Soal
Hitunglah determinan matriks 4×4 berikut ini dengan metode Sarrus!
Penyelesaian:
❖ Menghitung A1

A1 = (1 × 7 × -2 × -4) – (2 × 6 × -3 × -4) + ( 3 × 5 × 9 × -5) – (4 × 8 × -1 × -5)


– (1 × 5 × -2 × -5) + (2 × 8 × -3 × -5) – (3 × 7 × 9 × -4) + (4 × 6 × -1 × -4)
A1 = 56 – 144 – 675 – 160 – 50 + 240 + 756 + 96 = 119
❖ Menghitung A2

A2 = – (1 × 7 × -3 × -5) + (2 × 6 × 9 × -4) – (3 × 5 × -1 × -4) +(4 × 8 × -2 × -5)


+ (1 × 5 × -1 × -5) – (2 × 8 × -2 × -4) + (3 × 7 × -3 × -4) – (4 × 6 × 9 × -5)

A2 = -105 – 432 – 60 + 320 + 25 – 128 + 252 + 1080 = 952


❖ Menghitung A3

A3 = (1 × 6 × -3 × -5) – (2 × 5 × 9 × -5) + (3 × 8 × -1 × -4) – (4 × 7 × -2 × -4)


– (1 × 6 × -1 × -4) + (2 × 5 × -2 × -4) – (3 × 8 × -3 × -5) + (4 × 7 × 9 × -5)

3 = 90 + 450 + 96 – 224 – 24 + 80 – 360 -1260 = -1152

Determinan A
Det A = A1 + A2 + A3 = 119 + 952 – 1152 = -81
Penyelesaian Determinan Matrik dengan Ekspansi Kofaktor

❖ Menghitung Det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang baris ke-i


𝑫𝒆𝒕 (𝑨) = 𝒂𝒊𝟏 𝑪𝒊𝟏 + 𝒂𝒊𝟐 𝑪𝒊𝟐 + ⋯ + 𝒂𝒊𝒏 𝑪𝒊𝒏 = σ𝒏𝒋=𝟏 𝒂𝒊𝒋 𝑪𝒊𝒋

❖ Menghitung Det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke-j


𝑫𝒆𝒕 (𝑨) = 𝒂𝟏𝒋 𝑪𝟏𝒋 + 𝒂𝟐𝒋 𝑪𝟐𝒋 + ⋯ + 𝒂𝒏𝒋 𝑪𝒏𝒋 = σ𝒏𝒊=𝟏 𝒂𝒊𝒋 𝑪𝒊𝒋
Langkah-langkah Mencari Determinan Matriks Ordo 2x2
Langkah-langkah Mencari Determinan Matriks Ordo 3x3

Langkah 1: Pilih Baris/Kolom yang akan digunakan. Cukup pilih salah satu baris
atau salah satu kolom saja.

Langkah 2: Coret baris/kolom yang dipilih. Hasilnya:


Langkah 3: Dari perpotongan coretan kalikan dengan bagian yang tidak
tercoret. Dengan catatan: Tanda positif digunakan jika jumlah angka entri
genap, contohnya 𝑎11 → 1 + 1 = 2 (genap) gunakan positif. Sementara pada
jumlah angka indeks entri ganjil gunakan negatif contohnya pada 𝑎12. → 1 +
2 = 3 (ganjil)

Gunakan
determinan 2x2
Contoh: Matriks Ordo 3x3
Hitunglah Det (A) dengan ekspansi kofaktor.

Penyelesaian:
Misalkan, menghitung Det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang baris ke-3
Latihan Soal

▪Hitung det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang baris ke-1, dan baris ke-2!
▪Hitung det (A) dengan ekspansi kofaktor sepanjang kolom ke-1, kolom ke-2, dan
kolom ke-3
Latihan Soal Mandiri
Tentukan determinan matriks dengan ekspansi kofaktor
Langkah-langkah Mencari Determinan Matriks Ordo 4x4
Langkah 1: Tetapkan mau memilih di kolom/baris mana. Misalkan di kolom 1.
Maka coret semua di kolom 1.

Langkah 2: Tentukan kofaktor dari kolom 1 tersebut. Bisa diperhatikan bagian


(i), (ii), (iii), (iv) berikut.
Langkah 3: Kalikan entri yang tidak tercoret dengan entri perpotongan. Dari
gambar di atas kita akan peroleh:
(i)±(ii)±(iii)±(iv)

Langkah 4: Cari determinan matriks 3x3 masing masing.


INVERS MATRIKS
Pembagian Matriks dan Invers Matriks
❖ Pada aljabar biasa, bila terdapat hubungan antara 2 besaran a dengan 𝑥
sedemikian sehingga 𝑎𝑥 = 1, maka dikatakan x adalah kebalikan dari a dan
1
nilainya 𝑥 = 𝑎 = 𝑎−1
2
❖ Dalam aljabar matriks, matriks satuan (identitas) I beroperasi sebagai
besaran 1 dalam aljabar biasa. Bila [A] dan [I] keduanya matriks bujursangkar
dan ordenya sama maka [I][A]=[A][I]=[A]
❖ Apabila sekarang terdapat suatu matriks bujur sangkar [X] yang berorde
sama sehingga [A][X]=[I] maka dikatakan bahwa [X] kebalikan atau invers
matriks dari [A] dandituliskan [X]=[𝐴]−1
CONTOH
2 1
Carilah invers matriks dari 𝐴 =
4 3

Penyelesaian:
Menurut definisi invers [A][X]=[I]
𝑥1 𝑥2
Misalkan 𝑋 = 𝑥 𝑥
3 4

2 1 𝑥1 𝑥2 1 0
Maka [A][X]=[I] menjadi 𝑥3 𝑥4 =
4 3 0 1

2𝑥1 + 𝑥3 2𝑥2 + 𝑥4 1 0
=
4𝑥1 + 3𝑥3 4𝑥2 + 3𝑥4 0 1
3 1

didapatkan 𝑋 = 2 2 = 𝐴−1
−2 1

Ternyata bahwa matriks-matriks yang mempunyai invers adalah matriks-matriks


yang non singular yaitu matriks yang determinannya ≠ 0.
Mencari Invers Matriks
❖ Adjoin Matriks dengan minor-kofaktor
𝑨𝒅𝒋 𝑨
𝑨−𝟏 = , dengan syarat det (A) ≠ 0
𝑫𝒆𝒕 (𝑨)

❖ Operasi Baris Elementer


𝑨ȁ 𝑰 ~ 𝑰ȁ 𝑿

Setelah melakukan transformasi baris

Sehingga 𝑨−𝟏 = [𝑿]


CATATAN:

1. Yang dapat dicari invers matriksnya adalah matriks-matriks bujur sangkar


2. Merupakan matriks non singular ( 𝐴 ≠ 0).
3. Untuk pencarian invers dengan adjoin maka apabila matriksnya berordo
2x2 bisa langsung dicari invernya dengan menggunakan rumus

𝟏 𝒅 −𝒃
𝑨−𝟏 =
𝒂. 𝒅 − 𝒃. 𝒂 −𝒄 𝒂
MATRIKS ADJOIN

Perhatikan matriks 𝐶 = 𝑐𝑖𝑗 berikut

𝑐11 𝑐12 … 𝑐1𝑛


𝑐21 𝑐22 … 𝑐2𝑛 → 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝑘𝑜𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑢𝑎𝑡𝑢 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠
𝑐31 𝑐32 … 𝑐3𝑛

Maka transpose dari matriks kofaktor adalah matriks Adjoin nya dari 𝐴𝑛×𝑛
CONTOH
2 3 −4
Akan dicari matriks adjoin dari 𝐴 = 0 −4 2
1 −1 5

𝑐11 𝑐12 𝑐13


Maka kofaktornya 𝐶𝐴 = 𝑐21 𝑐22 𝑐23
𝑐31 𝑐32 𝑐33
−4 2 3 −4 3 −4
𝑐11 = + = 𝑐21 = − = 𝑐31 = + =
−1 5 −1 5 −4 2
0 2 2 −4 2 −4
𝑐12 =− = 𝑐22 =+ = 𝑐32 =− =
−1 5 −1 5 0 2
0 −4 2 3 2 3
𝑐13 =+ = 𝑐23 =− = 𝑐33 =+ =
1 −1 1 −1 0 −4

Maka 𝐶𝐴 = Adj A = 𝐶𝐴 𝑇 =
CONTOH
1 3 2
−1
Hitung 𝐴 jika diketahui 𝐴 = 1 4 6
2 5 7

Penyelesaian:
Terlebih dahulu mencari kofaktor matriks A
4 6 3 2 3 2
𝑐11 = + = −2 𝑐21 = − = −11 𝑐31 = + = 16
5 7 5 7 4 6

1 6 1 2 1 2
𝑐12 = − = +5 𝑐22 = + = +3 𝑐32 = − = −4
2 7 2 7 1 6

1 4 1 3 1 3
𝑐13 = + = −3 𝑐23 = − = +1 𝑐33 = + = +1
2 5 2 5 1 4

𝑨 =
Maka 𝑪𝑨 =

𝑨𝒅𝒋 𝑨 𝑪𝑨 𝑻
𝑨−𝟏 = = =
𝑨 𝑨
Adj A = 𝑪𝑨 𝑻 =
LATIHAN SOAL

Diketahui matriks M ordo 3x3


Baris pertama : digit 2-4 dari NPM
Baris kedua : digit 5-7 dari NPM
Baris ketiga : digit 8-10 dari NPM

Hitung 𝐴−1 matriks M!


Sejatinya semua yang menghalang akan terkalahkan
Dengan tekadmu yang sungguh, dengan niatmu yang murni,
dan doamu yang tak kunjung berhenti.

Selfi Artika.

Anda mungkin juga menyukai