Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.xx, No.

xx, Bulan 2021 ISSN: 2477-5126


e-ISSN: 2548-9356

Pengembangan Sistem E-Commerce Model Hybrid


Menggunakan Bussiness Process Model Notation
Muhammad Zakariyah1*), Aris Nurul Huda2
1
Jurusan Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta, Yogyakarta
2
Jurusan Magister Teknologi Informasi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
1
Jln. Siliwangi, Kabupaten Sleman, 55285, Indonesia
2
Jln. Grafika, Kota Yogyakarta, 55281, Indonesia
email: 1muhammad.zakariyah@staff.uty.ac.id, 2aris.n.h@mail.ugm.ac.id

Abstract The hybrid model (business-to-business and business-


to-consumer) in the e-commerce business allows companies to I. PENDAHULUAN
involve consumers as well as other distributors in their business
processes. Consumers and distributors participation has Digitalisasi telah mengubah cara bisnis dalam beroperasi
changed the business processes that occur. The hybrid model di setiap aspeknya. Perubahan ini juga berkontribusi pada
cause complexity of the e-commerce system design that will be prioritas untuk meningkatkan pelayanan dan pengalaman
developed, so it is necessary to design a system that is more pelanggan, dalam menerapkan strategi transformasi digital.
suitable for each user. The design of the system can be done Pelanggan pada era yang didukung oleh teknologi dan
using a business process-based approach. The description of
internet saat ini, tentunya memiliki permintaan dan harapan
business processes is carried out using Business Process Model
Notation (BPMN) diagram. BPMN is a visual presentation that
yang lebih tinggi daripada sebelumnya. Dengan demikian,
makes users easy to understand the logic of a process. System perusahaan harus mampu melakukan transformasi digital,
development is carried out using Waterfall Method which dengan cara menyesuaikan dengan pelanggan saat ini.
consists of requirement analysis and definition, system and Transformasi digital adalah adopsi proses dan alat
software design, implementation and unit testing, integration digital untuk mencapai tujuan bisnis, serta memberikan
and system testing, operation and maintenance. A case study was sesuatu yang bernilai bagi pelanggan [1]. Fokus utama dalam
conducted on Lacoco cosmetic products. The results are in the transformasi digital adalah meningkatkan persaingan dan
form of a prototype system that can be used to help promote and kebutuhan untuk memberikan pelayanan kepada pelanggan,
sell Lacoco products. Based on the test results, the e-commerce
melalui inovasi teknologi digital.
system is in accordance with the current business processes. The
developed system has 79.55% of user acceptance for customers,
Model bisnis e-commerce merupakan salah satu bentuk
82% for distributors, and 90% for admins. transformasi digital yang mengalami perkembangan yang
pesat. E-commerce telah memberikan kontribusi yang
signifikan terhadap perekonomian Indonesia beberapa tahun
Abstrak − Model hybrid (business-to-business dan business-to-
consumer) pada bisnis e-commerce memungkinkan perusahaan terakhir. Statista Digital Markets Outlook, mengkalkulasikan
untuk melibatkan konsumen (consumer) sekaligus distributor pendapatan di pasar e-commerce diproyeksikan mencapai
dalam proses bisnisnya. Keterlibatan consumer dan distributor 43.351 juta dollar pada tahun 2021. Pengguna e-commerce di
telah mengubah proses bisnis yang terjadi. Model hybrid Indonesia akhir tahun ini diprediksi tumbuh 20%, atau
berakibat pada kompleksnya perancangan sistem e-commerce mencapai 221 juta pengguna. Sebesar 94% dari total
yang dikembangkan, sehingga dibutuhkan perancangan sistem pembelian e-commerce di Indonesia dilakukan di dalam
yang lebih sesuai dengan kebutuhan dari masing-masing negeri dan 32% dari total pembelian dibayarkan melalui
pengguna. Perancangan sistem tersebut dapat dilakukan dengan transfer bank [2].
menggunakan pendekatan berbasis proses bisnis yang terjadi.
E-commerce memudahkan segala sesuatu yang awalnya
Penggambaran proses bisnis dilakukan dengan menggunakan
diagram Business Process Model Notation (BPMN). BPMN rumit serta membutuhkan banyak waktu. Konsumen bisa
berupa presentasi visual yang memudahkan pengguna untuk membeli sesuatu kapan pun dan dimana pun tanpa harus
memahami logika suatu proses. Pengembangan sistem datang dan melihat secara langsung barang yang akan dibeli.
dilakukan dengan menggunakan Metode Waterfall yang terdiri Secara umum, e-commerce dikelompokkan ke dalam empat
atas analisis kebutuhan dan definisi kebutuhan, desain kategori, yaitu Business-to-Business (B2B), Business-to-
sistem, implementasi dan pengujian unit, integrasi dan Consumer (B2C), Consumer-to-Consumer (C2C), dan
pengujian sistem, dan pemeliharaan sistem. Studi kasus Consumer-to-Business (C2B) [3]. Masing-masing memiliki
dilakukan pada produk kosmetik Lacoco. Hasil penelitian manfaat dan tantangannya, dan banyak perusahaan beroperasi
berupa purwarupa sistem yang dapat membantu kegiatan
di beberapa kategori ini secara bersamaan.
promosi dan penjualan produk Lacoco. Berdasarkan hasil
pengujian, sistem e-commerce telah sesuai dengan proses bisnis Model B2B lebih menekankan fokus kepada kualitas
yang berjalan. Sistem yang telah dikembangkan memiliki produk dan jasa yang ditawarkan. Kepercayaan pelanggan
penerimaan pengguna (user acceptance) sebesar 79,55% bagi merupakan prioritas utama, karena model B2B mementingkan
customer, 82% bagi distributor, dan 90% bagi admin. konsep kerjasama yang berkelanjutan dengan para
pelanggannya. Berbeda dengan B2B, Model B2C lebih
Kata Kunci − B2B, B2C, E-Commerce, BPMN, Waterfall, Lacoco.

Muhammad Zakariyah: Pengembangan Sistem E-Commerce … 1


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.xx, No.xx, Bulan 2021 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

mengutamakan jaringan yang luas untuk pemasaran Metode Waterfall menyediakan pendekatan alur hidup
bisnisnya. perangkat lunak secara urut (sequential). Kusniawan [12]
Salah satu fase terpenting dalam siklus hidup suatu menggunakan metode ini untuk melakukan penelitian tentang
bisnis adalah melakukan analisis kebutuhan, melalui perancangan website sebagai media pemasaran jasa desain
penyesuaian proses bisnis secara cepat untuk menanggapi interior. Pelanggan dapat dengan mudah mengetahui
tekanan persaingan atau peluang bisnis [4]. Proses bisnis informasi model-model desain interior secara real-time (ter-
menggambarkan serangkaian aktivitas yang terjadi di dalam update). Selain itu pelanggan juga dapat dengan mudah
bisnis dan bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut saling melakukan konsultasi melalui fitur yang telah disediakan
berhubungan dan berinteraksi dengan sumber daya yang pada website yang telah dikembangkan.
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi [5]. Sistem e-commerce juga dimanfaatkan untuk
Business Process Model (BPM) mencakup metode dan memperkenalkan produk olahan Sidat Indonesia ke seluruh
teknologi untuk menemukan proses bisnis, mengembangkan dunia, memperluas potensi pasar, dan meningkatkan volume
desain proses tersebut, serta mengoptimalkan proses dengan penjualan dengan menjalin komunikasi yang interaktif dengan
sumber daya manusia, teknologi, dan keuangan [6]. BPM pelanggan (pembeli) [13]. Pendekatan waterfall digunakan
berubah secara dinamis untuk memfasilitasi kinerja organisasi sebagai metode perancangan sistem e-commerce dengan
yang luas dalam berbagai perspektif [7] [8]. pendekatan orientasi objek (object oriented). Hasil
Untuk menggambarkan proses bisnis di dalam BPM, perancangan sistem e-commerce ini mampu menampilkan
digunakan Business Process Model Notation (BPMN). semua informasi produk yang merupakan produk olahan Sidat
BPMN digunakan untuk menampilkan proses dan alur bisnis Indonesia. Sistem e-commerce dirancang untuk berkontribusi
dalam bentuk diagram dengan menggunakan serangkaian dalam pemecahan masalah untuk memastikan layanan
notasi/elemen tertentu. Presentasi visual akan memudahkan informasi yang ramah pelanggan, menampilkan pesan khusus
pengguna untuk memahami logika suatu proses. BPMN telah untuk memandu pengunjung, proses pembelian, dan
dikembangkan untuk merancang dan membaca diagram pembayaran dapat yang dilakukan dengan beberapa metode.
proses bisnis yang sederhana dan kompleks [9]. Fakta tersebut tidak hanya memperluas target pasar, tetapi
Penerapan e-commerce dengan menggunakan model juga menciptakan persaingan global karena sistem pemasaran
hybrid (B2B dan B2C) secara bersamaan, akan mengalami tidak terbatas pada wilayah tertentu.
banyak kesulitan, mengingat kedua model e-commerce Beberapa penelitian tersebut belum menggunakan
tersebut memiliki fokus bisnis yang berbeda. Melalui pendekatan yang berbasis pada proses bisnis dalam
pendekatan proses bisnis yang digambarkan menggunakan mengembangkan sistem e-commerce. Proses bisnis
BPMN untuk mengembangkan sistem, diharapkan sistem e- merupakan bagian terpenting dalam kegiatan bisnis, sehingga
commerce model hybrid dapat dikembangkan dengan mudah. memberikan peluang untuk melakukan penelitian dengan
Diagram BPMN dapat dipahami dengan jelas oleh eksekutif menggunakan pendekatan tersebut. Adapun BPMN dipilih
yang kurang berpikiran teknis, sehingga memberikan untuk menggambarkan beberapa proses bisnis yang terjadi
pemahaman yang lebih jelas untuk membuat keputusan dalam studi kasus yang dilakukan.
penting.
Melalui pemahaman alur proses bisnis yang saling terkait, III. METODE PENELITIAN
memungkinkan semua lapisan organisasi dapat berkontribusi
3.1 Business to Business (B2B)
untuk melakukan perbaikan dan mengotomatisasi proses yang
ada. Model BPMN juga dapat diteruskan ke pengembang Business-to-business (B2B) merupakan model bisnis
sistem yang memungkinkan untuk membangun sistem yang berfokus pada penjualan produk dan layanan kepada
berdasarkan spesifikasi BPMN yang telah dibuat. perusahaan lain. B2B biasanya menawarkan bahan baku, suku
cadang, atau jasa perusahaan, yang dibutuhkan untuk
II. PENELITIAN YANG TERKAIT mendongkrak keuntungan, mulai dari industri manufaktur
hingga lingkungan ritel [14].
Penggunaan internet untuk mengembangkan jangkauan Sebagai hasil revolusi digital, pemanfaatan platform
pemasaran suatu produk, menjadi hal yang wajib dilakukan penjualan secara online memungkinkan perusahaan untuk
oleh perusahaan yang ingin berkembang. Kemudahan dalam melakukan transaksi penjualan secara langsung kepada
melakukan transaksi pemesanan secara online, menjadi faktor perusahaan lain. Selain itu, penjual dapat berbagi data dan
utama dipilihnya e-commerce sebagai model transaksi informasi terkait produk dan layanan dengan mudah dan
penjualan yang dilakukan pada saat ini. cepat. Sebuah situs website yang menggunakan model bisnis
Soegoto [10] melakukan perancangan sistem informasi B2B menjual produknya ke perantara (perusahaan lain) yang
e-commerce pada toko belanja online Echtalia. kemudian menjual produk tersebut ke pelanggan akhir.
Pengembangan sistem menggunakan metode protoyping B2B mengidentifikasi baik penjual maupun pembeli
melalui pendekatan sistem terstruktur dengan alat bantu flow sebagai entitas bisnis. B2B mencakup sejumlah besar
map. Sistem informasi e-commerce tersebut dinilai aplikasi, yang memungkinkan bisnis membentuk hubungan
memudahkan admin dalam pengolahan data, pembukuan, dan dengan distributor, penjual ulang (reseller), pemasok
media promosi, serta memudahkan konsumen dalam memilih (supplier), dan lain-lain. Teknologi yang digunakan pada B2B
produk dari toko Echtalia. Sistem tersebut juga meningkatkan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dari masing-masing
efisiensi waktu baik bagi konsumen maupun pihak toko pihak yang terlibat. Berikut ini adalah beberapa teknologi
Echtalia. Hal serupa juga dilakukan oleh Dedi [11] dengan B2B e-commerce:
merancangan e-commerce pada Toko Batik Sopiyan.

Muhammad Zakariyah: Pengembangan Sistem E-Commerce … 2


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.xx, No.xx, Bulan 2021 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

a. Electronic Data Interchange (EDI), yaitu pertukaran Elemen pemodelan BPMN memungkinkan untuk
dokumen bisnis antarorganisasi dalam bentuk format mengekspresikan struktur sederhana maupun struktur yang
mesin yang terstruktur dan bisa diproses. lengkap di dalam proses bisnis. Unsur dasar mudah dipahami,
b. Internet, yang berupa jaringan yang menghubungkan sehingga desainer dan praktisi bisa menggunakan bahasa
komputer di seluruh dunia. tanpa memerlukan pelatihan. Pada saat desainer sudah
c. Intranet, yang mewakili jaringan komputer khusus terbiasa dengan BPMN, maka elemen yang lebih kompleks
dalam satu organisasi. dan detail dapat ditambahkan di dalamnya.
d. Extranet, yaitu jaringan dimana mitra bisnis, Aspek organisasi dalam BPMN diwakili oleh pool dan
pemasok, atau pelanggan di luar dapat memiliki swimlanes, sama halnya dengan activity diagram pada UML.
akses terbatas ke sebagian intranet/jaringan Swimlanes memiliki hierarki yang di dalamnya terdapat pool
perusahaan. dengan lanes dan sub-lanes. Lanes mewakili entitas
e. Back-End Integrated Information System, adalah organisasi seperti departemen dalam organisasi. Sub-lanes
sistem manajemen basis data yang digunakan untuk dapat digunakan untuk mendefinisikan entitas organisasi di
mengelola data bisnis. dalam departemen. Dengan menggambar alur objek di
swimlanes, entitas organisasi bertanggung jawab untuk
3.2 Business to Consumer (B2C) melakukan objek tertentu yang diwakili ke dalam bentuk
Jika B2B e-commerce mengacu pada transaksi bisnis grafis. Unsur-unsur notasi dalam diagram proses bisnis
antarperusahaan, model business-to-consumer adalah terbagi menjadi empat kategori dasar yang masing-masing
terdiri dari satu set elemen. Gbr 1 menunjukkan kategori
produsen yang menjual produk atau layanan secara langsung
elemen BPMN.
kepada pelanggan akhir. Transaksi pada B2C seringkali
Flow Objects adalah building blok proses bisnis, yang di
dilakukan melalui internet. B2C tidak hanya sekedar ritel
dalamnya berisi events, activities, dan gateway. Kejadian
online, melainkan perbankan online, layanan ticketing
nyata yang relevan untuk proses bisnis, atau kejadian yang
perjalanan, lelang online, situs kesehatan, dan real estate juga
umum terjadi dapat diwakili dengan events. Activities
termasuk dalam model bisnis ini.
merupakan unit pekerjaan yang dilakukan selama proses
Model B2C berfokus pada penjualan dan pemasaran bisnis. Gateways digunakan untuk membagi dan
langsung, antara produsen (perusahaan) dengan konsumen menggabungkan kebiasaan diantara events dan activities.
melalui situs web e-commerce. Ciri yang paling terlihat dari Artefacts digunakan untuk menunjukkan informasi
model ini yaitu volume pembelian yang lebih rendah untuk tambahan mengenai proses bisnis yang tidak berkaitan secara
produk yang memiliki harga lebih tinggi (mahal). Karena langsung dengan alur proses. Data objects, groups, dan
model ini tergantung pada transaksi individual dan annotations merupakan bagian dari artefacts. Data objects
menghilangkan pembeli grosir, perusahaan dapat merupakan dokumentasi data yang digunakan di dalam
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. B2C efektif proses, biasanya diwakilkan dengan nama objek. Annotations
untuk perusahaan kecil dikarenakan konsumen individual merupakan nama dari sebuah group dari elemen proses.
tidak begitu peduli dengan pengakuan perusahaan, yang Connecting objects menghubungkan alur objek,
terpenting bagi konsumen ialah mendapatkan produk dengan swimlanes, maupun artefacs. Sequence flow digunakan untuk
harga terbaik (murah). menunjukkan urutan alur objek, sedangkan message flow
Perusahaan B2C dibagi menjadi 5 kategori utama: mendiskripsikan alur pesan diantara partner bisnis yang
penjual langsung (direct sellers), perantara online (online ditunjukkan pada pools. Association merupakan connecting
intermediaries), model berbasis periklanan (Advertising- object yang digunakan untuk menghubungkan artefacs ke
Based Models), model berbasis komunitas (Community-Based elemen di diagram proses bisnis.
Models), dan model berbasis biaya (Fee-Based Models) [15].
B2C e-commerce tentunya memiliki tantangan dari segi
efektivitas dan efisiensi situs website. Situs tersebut harus
dioptimalkan untuk mendapatkan traffic konsumen seperti
yang diharapakan. Search Engine Marketing (SEM) menjadi
sebuah kebutuhan karena sebagian besar konsumen
menggunakan mesin pencari seperti Google, Bing, dan
Yahoo! untuk menemukan produk yang ingin dibeli.
Pelanggan umumnya memilih situs web di halaman pertama
setelah menemukan hasil pencarian dengan menggunaka kata
kunci atau frase tertentu. Jika sebuah situs tidak memiliki
situs dengan SEM yang baik, maka kemungkinan untuk
kehilangan pelanggan potensial sangat besar [16].
3.3 Business Process Model Notation (BPMN) Gbr 1. Kategori Elemen BPMN

BPMN merupakan pemodelan proses bisnis sangat mirip 3.4 Metode Pengembangan Sistem
dengan Unified Modeling Language untuk analisis dan desain
berorientasi objek. BPMN ini bertujuan mendukung Metode penelitian yang dilakukan pada pengembangan
rangkaian pemodelan secara lengkap mulai dari tingkat sistem e-commerce model B2B dan B2C yaitu menggunakan
abstraksi, tingkat bisnis, hingga ke tingkat implementasi Metode Waterfall. Metode Waterfall terdiri atas 5 tahapan:
teknis [17]. Analisis dan Kebutuhan Sistem, Desain Sistem, Impementasi

Muhammad Zakariyah: Pengembangan Sistem E-Commerce … 3


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.xx, No.xx, Bulan 2021 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

dan Pengujian Unit, Integrasi dan Pengujian Sistem, dan adalah informasi transaksi penjualan produk dan informasi
Pemeliharaan Sistem [18]. transaksi distributor. Informasi transaksi penjualan berupa
laporan mengenai transaksi penjualan produk per periode
3.4.1 Analisis dan Definisi Kebutuhan Sistem
tertentu, sedangkan informasi transaksi distributor merupakan
a. Pengumpulan Data detail transaksi yang telah dilakukan oleh masing-masing
distributor.
Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan studi
literatur, wawancara, dan observasi. Wawancara dilakukan 3.4.2 Desain Sistem
melalui diskusi dengan Board of Directors mengenai proses
a. Pemodelan Proses Registrasi Customer
pengelolaan produk, transaksi pemesanan, rekapitulasi
penjualan, distribusi produk, dan proses monitoring terhadap Customer yang melakukan pembelian produk Lacoco
distributor. diwajibkan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu. Proses
Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung ini diperlukan untuk mendata customer sekaligus proses
proses bisnis yang dilakukan oleh PT AVO Innovation and pengiriman barang yang akan dilakukan. Gbr 2 menunjukkan
Technology (AVO) dalam memasarkan produk Lacoco. alur bisnis untuk proses registrasi customer.
Fokus utama dari pengembangan sistem penjualan produk
Lacoco yaitu integrasi antara pihak AVO, distributor, dan
customer. Oleh karena itu untuk mendukung kegiatan
tersebut, observasi juga dilakukan terhadap calon distributor.
Observasi tersebut sangat berguna untuk memastikan prospek
masing-masing distributor dalam mendukung bisnis penjualan
produk Lacoco.
b. Analisis Kebutuhan Proses
Analisis kebutuhan proses berupa kegiatan identifikasi
data serta informasi ke dalam kelompok kebutuhan masukan
dan kebutuhan keluaran. Kebutuhan masukan merupakan data
yang akan diolah sehingga nantinya menghasilkan sebuah Gbr 2. BPMN Proses Registrasi Customer
informasi yang bisa diambil dan disimpulkan. Kebutuhan
masukan seperti ditunjukkan pada TABEL I. b. Proses Pembelian Produk oleh Customer
TABEL I
KEBUTUHAN MASUKAN SISTEM Proses pembelian produk oleh customer diawali
dengan customer memasukkan semua produk yang akan
No Proses Keterangan dibelinya ke dalam keranjang belanja (cart). Kemudian
1 Registrasi Kebutuhan masukan yang ada pada proses customer memilih menu checkout untuk dapat melanjutkan ke
Customer registrasi customer yaitu data customer. Data
proses pembayaran dan pengiriman produk. Checkout
customer berisi tentang informasi mengenai
nama, email, alamat, nomor handphone, dan customer dilakukan pada saat pemesanan produk. Proses ini
lain-lain. Data masukan ini akan digunakan mengharuskan customer memiliki akun (registered) di dalam
untuk proses pembelian produk. sistem. Detail mengenai proses pembelian produk oleh
2 Pembelian Proses pembelian produk oleh customer customer terlihat pada Gbr 3.
Produk membutuhkan data terkait barang/produk, data
oleh customer, informasi pembayaran, pengiriman,
Customer dan detail transaksi.
3 Registrasi Kebutuhan masukan pada proses registrasi
Distributor distributor yaitu data detail mengenai
distributor. Data tersebut berupa id distributor,
nama distributor, alamat lengkap, dan lain
sebagainya.
4 Pembelian Hampir sama dengan pembelian produk oleh
Produk customer, pembelian produk oleh distributor
oleh memerlukan data-data distributor yang secara
Gbr 3. BPMN Proses Pembelian Produk oleh Customer
Distributor otomatis didapatkan oleh sistem saat distributor
melakukan login ke dalam sistem.
5 Pemberian Pemberian poin kepada distributor maupun c. Proses Registrasi Distributor
Poin customer membutuhkan data customer ataupun Sebelum dapat melakukan penjualan produk kepada
distributor terkait. Proses ini juga memerlukan
jenis poin yang didapatkan. Poin yang
customer, distributor harus terdaftar di dalam sistem. Untuk
didapatkan bisa melalui pembelian produk, menghindari penggunaan sistem yang tidak
review produk, register melalui kode referral, bertanggungjawab, distributor yang terdaftar di dalam sistem
maupun pengiriman kode referral kepada calon Lacoco, memerlukan persetujuan dari pihak admin AVO.
customer. Adapun detail bisnis proses registrasi distributor seperti
ditunjukkan pada Gbr 4.
Kebutuhan keluaran merupakan hasil yang dikeluarkan
dari masing-masing proses yang ada di dalam sistem. Data
keluaran yang dihasilkan dalam sistem e-commerce Lacoco

Muhammad Zakariyah: Pengembangan Sistem E-Commerce … 4


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.xx, No.xx, Bulan 2021 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

cara memasukkan input tertentu dan melihat hasil yang


didapat dari input tersebut. Pengujian black box, yang diuji
adalah masukan serta keluarannya.
Pengujian dilakukan dengan cara memberi input atau
masukan dari user terhadap sistem yang sudah berjalan, dan
mengamati hasil output dari sistem. Pengujian tersebut akan
dilakukan pada setiap proses yang ada untuk mengetahui
kesesuaian fungsi dari perangkat lunak.
3.4.4 Integrasi dan Pengujian Unit
Tahapan integration merupakan tahapan yang
dilakukan untuk menerapkan sistem yang telah siap untuk
Gbr 4. BPMN Proses Registrasi Distributor digunakan oleh end user (pengguna). Untuk mengetahui
penerimaan pengguna terhadap sistem yang telah
d. Proses Pembelian Produk oleh Distributor dikembangkan, dilakukan pengujian sistem oleh pengguna
Sistem informasi dan penjualan produk Lacoco dengan menggunakan user acceptance testing metode skala
mengharuskan distributor untuk melakukan pembelian produk likert. Pengujian ini dilakukan dengan melibatkan beberapa
(stok), sebelum dapat melakukan penjualan kepada customer. pengguna yang memiliki peran dan kebijakan dalam
Pihak yang terlibat dalam proses ini yaitu distributor, sistem menggunakan sistem. Pengguna yang terlibat pada proses
Lacoco, dan admin AVO. Proses stok yang dilakukan oleh pengujian yaitu bagian administrator, customer service, dan
distributor seperti tampak pada Gbr 5. beberapa distributor.
Prototipe diuji langsung oleh pengguna dengan
menjalankan fitur-fitur yang telah disediakan oleh sistem.
Setelah menjalankan sistem, masing-masing pengguna
diberikan kuesioner (TABEL II) untuk diisi sesuai dengan
pandangannya terhadap sistem yang telah diuji coba olehnya.
Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
penerimaan pengguna terhadap sistem baru yang telah dibuat.
TABEL II
Gbr 5. BPMN Proses Pembelian Produk oleh Distributor KUESIONER USER ACCEPTANCE

No Pertanyaan
e. Proses Pemberian Poin melalui Kode Referral Pertanyaan Umum
Selain melayani proses pembelian produk, beberapa 1. Sistem mudah digunakan.
2. Tata letak menu dan komponen lain sudah sesuai.
bentuk penghargaan kepada customer dan distributor yaitu
3. Tampilan sistem menarik.
dengan memberikan poin yang dapat ditukarkan (redeem)
4. Fitur yang disediakan sistem sesuai dengan kebutuhan.
dengan produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk
5. Sistem berjalan tanpa ada error yang ditemukan.
mendapatkan poin, customer maupun distributor dapat
Pertanyaan Tambahan Untuk Customer
melakukan 3 cara yaitu: poin melalui pembelian produk, poin
6. Metode pembayaran sesuai dengan yang diharapkan.
melalui kode referral, dan poin melalui review produk.
7. Fitur pelacakan order sangat membantu.
Masing-masing cara tersebut memberikan jumlah poin yang 8. Sistem pemilihan distributor untuk pembelian produk
berbeda. Gbr 6 menunjukkan pemberian poin kepada cocok digunakan.
customer lama dengan customer baru yang didapatkan 9. Sistem pemberian poin untuk member sangat diharapkan.
melalui kode referral. Poin ini akan diberikan kepada kedua Pertanyaan Tambahan Untuk Distributor
jenis customer tersebut. 6. Metode pembayaran sesuai dengan yang diharapkan.
7. Sistem pemberian poin untuk distributor sangat diharapkan.
8. Menu order info untuk distributor sangat membantu.
Pertanyaan Tambahan Untuk Admin
6. Tampilan dashboard pada sistem sangat membantu.
7. Konfigurasi sistem mudah dan sesuai dengan kebutuhan.
8. Pembuatan laporan sangat efektif dan efisien.

3.4.5 Pemeliharaan Sistem


Operation and Maintenance merupakan tahapan
Gbr 6. BPMN Proses Pemberian Poin Melalui Kode Referral
terakhir dalam pengembangan sistem. Proses ini berupa
kegiatan mengoperasikan sistem yang telah diuji dan disetujui
3.4.3 Implementasi dan Pengujian Unit oleh pengguna. Maintenance dilakukan apabila terdapat
Unit testing dilakukan melalui pengujian dengan kesalahan yang tidak ditemukan pada saat unit testing dan
menggunakan metode pengujian black box. Pengujian sistem system testing.
dengan metode black box bertujuan untuk menemukan
kesalahan fungsi pada program. Pengujian dilakukan dengan

Muhammad Zakariyah: Pengembangan Sistem E-Commerce … 5


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.xx, No.xx, Bulan 2021 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Implementasi Sistem
a. Sign In dan Registrasi Customer
Halaman registration hanya diperuntukkan bagi calon
customer, sedangkan halaman login dapat digunakan oleh
customer, distributor, dan admin untuk masuk ke dalam
sistem. Gbr 7 menunjukkan halaman sign in dan registrasi
customer.

Gbr 9. Halaman Pemilihan Distributor

d. Halaman Point History


Selain riwayat pembelian produk, distributor juga dapat
mengetahui riwayat mengenai poin yang didapatkan, maupun
poin yang telah ditukarkan (redeem) olehnya. Tampilan
antarmuka point history seperti ditunjukkan pada Gbr 10.
Gbr 7. Halaman Sig In dan Registrasi Customer

b. Pembelian Produk Distributor


Sama halnya dengan customer, para distributor juga
dapat melakukan pembelian produk Lacoco (stok barang).
Proses pembelian yang dilakukan oleh distributor pun hampir
mirip dengan proses pembelian yang dilakukan oleh
customer. Perancangan tampilan informasi mengenai poin
distributor dapat dilihat pada Gbr 8.

Gbr 10. Halaman Point History

4.2 Pengujian Sistem


a. Penanganan Kesalahan
Kesalahan dapat terjadi apabila user memasukkan
alamat email dan password yang berbeda dengan alamat
email dan password yang tersimpan di dalam database. Jika
hal ini terjadi, maka sistem memberikan peringatan bahwa
email dan password tidak ditemukan di database. Selain data
Gbr 8. Halaman Pembelian Produk Distributor yang tidak valid, data yang dimasukkan oleh pengguna
terkadang tidak lengkap. Data yang tidak lengkap
c. Halaman Checkout mempengaruhi kinerja sistem untuk menghasilkan informasi
yang valid. Oleh karena itu sistem mewajibkan pengguna
Proses checkout yang dilakukan oleh customer sedikit untuk mengisi data yang dianggap penting. Field yang harus
berbeda dengan checkout yang dilakukan oleh distributor. diisi oleh pengguna ditandai oleh sistem dengan tanda
Sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya, customer asterisk/bintang (*). Gbr 11 menunjukkan peringatan yang
diharuskan untuk memilih distributor yang akan mengirimkan dimunculkan oleh sistem saat pengguna tidak mengisi data
produknya. Melalui cara ini diharapkan customer dapat yang harus diisi.
menerima produk yang dipesan lebih cepat, karena distributor
yang dipilih adalah distributor terdekat. Gbr 9 menunjukkan
tampilan halaman pemilihan distributor.

Muhammad Zakariyah: Pengembangan Sistem E-Commerce … 6


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.xx, No.xx, Bulan 2021 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

Apabila customer member belum melakukan login pada


saat proses checkout, customer tersebut harus login terlebih
dahulu baru kemudian dapat melanjutkan proses checkout.
Akan tetapi bagi customer biasa dan tidak ingin mendaftarkan
diri sebagai customer member, tetap dapat melakukan
checkout. Hanya saja untuk proses checkout sebagai customer
biasa, tidak dapat menikmati beberapa fitur tambahan seperti:
penambahan poin, penggunaan voucher, redeem, dan lain-
lain. Untuk meyakinkan pengguna yang melakukan checkout
sebagai customer biasa, maka sistem menampilkan pesan
konfirmasi seperti tampak pada Gbr 13.
Selain penanganan kesalahan (error handling) dan
konfirmasi, sistem penjualan Lacoco juga menampilkan
notifikasi berupa pop up apabila sistem berhasil menjalankan
perintah tertentu. Sebagai contoh apabila pengguna berhasil
melakukan registrasi, baik sebagai customer maupun sebagai
distributor, maka di akhir step sistem menampilkan notifikasi
berupa pemberitahuan bahwa registrasi berhasil dilakukan.
Gbr 13 menunjukkan tampilan notifikasi sukses saat registrasi
customer.

Gbr 11. Tampilan Penanganan Kesalahan Login User

Salah satu fitur yang disediakan oleh sistem yaitu


pendaftaran sebagai user customer ataupun distributor. Pada
saat melakukan proses pendaftaran, sistem tidak mengijinkan
user melakukan pendaftaran dengan menggunakan alamat
email yang pernah digunakan untuk mendaftar.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir adanya user
maupun distributor yang ganda. Oleh karena itu, sistem
menampilkan peringatan kepada user yang melakukan
pendaftaran dengan menggunakan email yang telah terdaftar
di dalam sistem. Penanganan kesalahan untuk kasus ini
ditunjukkan pada Gbr 12.

Gbr 13. Konfirmasi Checkout Sebagai Customer Biasa

c. Pengujian Unit (Black Box Testing)


Pengujian black box dilakukan untuk mengetahui reaksi
sistem terhadap unit yang diuji. Pengujian ini dilakukan oleh
admin, distributor, dan customer, sesuai dengan unit yang
diuji. TABEL III menunjukkan hasil pengujian black box
terhadap sistem penjualan produk Lacoco.

TABEL III
Gbr 12. Penanganan Kesalahan Email Telah Digunakan HASIL PENGUJIAN UNIT (BLACK BOX TESTING)
Pengujian Hasil
Unit Reaksi Sistem Diuji Oleh
b. Konfirmasi Sistem Sistem Uji
Memasukkan Menampilkan
Customer di dalam sistem penjualan Lacoco dibagi Admin
email dan pesan kesalahan
AVO,
menjadi dua jenis, yaitu customer biasa dan customer password yang bahwa email dan Berhasil
Distributor,
member. Customer biasa merupakan customer yang belum tidak sesuai. password tidak
Sign In

Customer.
terdaftar.
terdaftar di dalam sistem, sedangkan customer member Memasukkan Menampilkan
merupakan customer yang pernah melakukan pendaftaran. email dan halaman Admin
Ketika customer selesai memilih barang, tahap selanjutnya Berhasil
password dashboard admin. AVO
yaitu melakukan checkout. sebagai admin.

Muhammad Zakariyah: Pengembangan Sistem E-Commerce … 7


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.xx, No.xx, Bulan 2021 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

d. Pengujian Sistem (User Acceptance)


Hasil Diuji
Unit Pengujian Sistem Reaksi Sistem Penilaian terhadap responden dengan menggunakan
Uji Oleh
Mengosongkan Menampilkan skala likert, dilakukan dengan memberikan bobot untuk
data yang wajib pesan kesalahan masing-masing penilaian. Adapun pembobotan untuk masing-
diisi pada saat bahwa data harus Berhasil Distributor masing penilaian seperti ditunjukkan pada TABEL IV sebagai
registrasi diisi pada kolom
Registrasi

distributor. yang kosong. berikut.


Mengisi email yang Menampilkan TABEL IV
pernah digunakan pesan kesalahan PEMBOBOTAN PENILAIAN
untuk mendaftar bahwa email Berhasil Customer
lagi sebagai pernah digunakan Penilaian Bobot
customer. sebelumnya.
Menambahkan Menampilkan Sangat Tidak Setuju 1
produk ke dalam daftar semua Tidak Setuju 2
keranjang belanja produk yang telah Berhasil Customer
(bag). ditambahkan di Netral 3
Belanja

keranjang belanja. Setuju 4


Menghapus produk Menghilangkan
yang ada di dalam produk yang Sangat Setuju 5
Berhasil Customer
keranjang belanja. dihapus oleh
pengguna. Pengujian yang dilakukan terhadap customer melibatkan
Melakukan Menampilkan 3 5 responden. Hasil pengujian yang dilakukan setelah
checkout sebagai pilihan untuk dikonversi dengan pembobotan ditunjukkan pada TABEL V.
customer yang melakukan
Berhasil Customer TABEL V
belum login ke checkout, yaitu:
Check Out

dalam sistem. guest checkout, HASIL PENGUJIAN USER ACCEPTANCE TERHADAP CUSTOMER
register, atau login.
Melakukan Menampilkan form
Pertanyaan
Responden
checkout sebagai shipping address, 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berhasil Distributor
distributor. payment, dan Customer 1 4 4 4 5 4 4 4 5 5
confirm order. Customer 2 4 4 3 4 4 3 4 5 4
Memilih menu Menampilkan
order history pada daftar riwayat Customer 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Berhasil Distributor
halaman dashboard order produk yang Customer 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4
distributor. pernah dilakukan. Customer 5 4 3 4 3 4 2 3 5 5
Memilih menu Menampilkan
orders pada semua rincian Jumlah 20 19 18 20 20 16 20 24 22
Orders

halaman dashboard order yang Berhasil Admin Skor (%) 80 76 72 80 80 64 80 96 88


admin. dilakukan oleh
distributor. Persentase terhadap masing-masing pertanyaan pada
Memilih menu Menampilkan kuesioner yang dilakukan terhadap customer seperti tampak
check order dan informasi pada TABEL V. Merujuk pada TABEL II, customer sangat setuju
memasukkan email pemesanan sesuai Berhasil Customer
dan order number dengan email dan dengan fitur pemilihan distributor untuk pembelian produk.
yang sesuai. order number. Sedangkan penilaian terhadap fitur metode pembayaran yang
Menambahkan Menampilkan disediakan oleh sistem memiliki nilai persentase terendah
produk baru ke produk yang baru yaitu 64%, namun masih dapat diterima oleh customer.
dalam sistem. ditambahkan di
Berdasarkan kuesioner terhadap customer tersebut dapat
Products

semua halaman,
Berhasil Admin disimpulkan bahwa secara keseluruhan customer setuju
baik halaman untuk
customer, dengan sistem yang dikembangkan dengan persentase sebesar
distributor, maupun 79,55%.
admin. Pengujian user acceptance dengan memberikan
Melakukan referral Menampilkan
dengan memilih pilihan referral, kuesioner juga dilakukan terhadap distributor. Pengujian yang
dilakukan terhadap distributor melibatkan 5 responden.
Referrals

tombol refer a yaitu: copy link,


friend pada post to facebook, Berhasil Customer Adapun hasil pengujian yang dilakukan ditunjukkan pada
halaman account post to twitter, TABEL VI.
customer. ataupun send an
email. TABEL VI
Memilih menu Menampilkan HASIL PENGUJIAN USER ACCEPTANCE TERHADAP DISTRIBUTOR
reports pada laporan sales and
Reports

halaman dashboard finance sesuai Berhasil Admin Pertanyaan


Responden
admin dengan date range 1 2 3 4 5 6 7 8
yang ditentukan. Distributor 1 5 4 3 5 4 4 5 5
Berdasarkan hasil pengujian black box pada TABEL III, Distributor 2 4 4 3 4 4 3 4 5
secara umum sistem telah memenuhi standard pengujian. Hal Distributor 3 4 4 4 4 4 5 5 4
ini dibuktikan dengan berhasilnya semua pengujian yang Distributor 4 3 4 4 3 4 4 5 5
dilakukan terhadap masing-masing unit pengujian. Distributor 5 4 4 4 3 4 4 5 4
Jumlah 20 20 18 19 20 20 24 23
Skor (%) 80 80 72 76 80 80 96 92

Muhammad Zakariyah: Pengembangan Sistem E-Commerce … 8


Jurnal Informatika: Jurnal pengembangan IT (JPIT), Vol.xx, No.xx, Bulan 2021 ISSN: 2477-5126
e-ISSN: 2548-9356

Sama halnya dengan customer, distributor yang Pemilihan distributor pada sistem dapat menggunakan
dilibatkan berjumlah 5 responden, sehingga nilai skala algoritma tertentu, sehingga konsumen tidak perlu memilih
tertinggi yaitu 25. Hasil yang terlihat pada TABEL VI, distributor untuk pengiriman produk.
distributor sangat setuju terhadap sistem pemberian poin dan
informasi pemesanan yang disediakan oleh sistem. Sedangkan UCAPAN TERIMA KASIH
penilaian terhadap tampilan sistem dan fitur yang disediakan, Terima kasih kepada PT AVO Innovation and Technology
dirasa cukup/netral oleh para distributor. Berdasarkan yang telah bekerjasama dalam penelitian ini.
kuesioner terhadap distributor tersebut dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan, distributor sangat setuju dengan DAFTAR PUSTAKA
sistem yang dikembangkan dengan persentase sebesar 82%.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan admin, dilakukan [1] C. Matt, T. Hess and A. Benlian, "Digital Transformation Strategies,"
pengujian user acceptance dengan memberikan kuesioner. Business & Information Systems Engineering, vol. 57, pp. 339-343,
Pengujian yang dilakukan terhadap admin melibatkan 3 2015.
responden. Hasil pengujian yang dilakukan ditunjukkan pada [2] Statista Digital Market Outlook, "eCommerce Report 2021," Statista
TABEL VII. Inc., Hamburg, 2021.
[3] R. Shahjee, "The Impact of Electronic Commerce on Business
TABEL VII
Organization," Scholarly Research Journal for Interdisciplinary Studies,
HASIL PENGUJIAN USER ACCEPTANCE TERHADAP ADMIN
vol. 4, no. 27, pp. 3130-3140, 2016.
Pertanyaan [4] H. Smith, D. Neal, L. Ferrara and F. Hayden, "The Emergence of
Responden Business Process Management," CSC Research Service, United
1 2 3 4 5 6 7 8
Admin 1 5 4 4 5 5 4 5 4 Kingdom, 2002.
[5] E. Rolóna, G. Chaviraa, J. Orozcoa and J. P. Soto, "Towards a
Admin 2 5 4 4 5 5 5 5 4
framework for evaluating usability of business process models with
Admin 3 5 5 4 4 5 4 4 4 BPMN in health sector," Procedia Manufacturing, vol. 3, pp. 5603-
Jumlah 15 13 12 14 15 13 14 12 5610, 2015.
Skor (%) 100 86,6 80 93,3 100 86,6 93,3 80 [6] D. Paschek, C. Luminosu and A. Draghici, "Automated business process
management-In times of digital transformation using machine learning
Admin yang dilibatkan dalam pengujian dengan or artificial intelligence," MATEC Web Conf., vol. 121, p. 04007, 2017.
menggunakan kuesioner berjumlah 3 responden, sehingga [7] M. Klun and P. Trkman, "Business process management-At the
nilai skala tertinggi adalah 15. Sesuai dengan hasil yang crossroads," Bus. Process Manag. J., vol. 24, pp. 786-813, 2018.
terlihat pada TABEL VII, admin memberikan penilaian yang [8] T. Ahmad and A. V. Looy, "Business Process Management and Digital
Innovations: A Systematic Literature Review," Sustainability, vol. 12, p.
tinggi terhadap kemudahan dalam mengoperasikan sistem 6827, 2020.
serta penanganan kesalahannya. Sedangkan penilaian
[9] Workflow Management Coalition, BPMN 2.0 Handbook Second
terhadap tampilan sistem, dan pembuatan laporan memiliki Edition: DIGITAL EDITION, Florida: Future Strategies Inc., 2012.
nilai persentase sebesar 80%. Berdasarkan kuesioner terhadap [10] E. S. Soegoto and A. Suripto, "Design of E-commerce Information
admin tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, System on Web-based Online Shopping," IOP Conf. Ser.: Mater. Sci.
admin sangat setuju dengan sistem yang dikembangkan Eng., vol. 407, p. 012008, 2018.
dengan persentase sebesar 90%. [11] Dedi, Triono and W. Muhajiroh, "Perancangan Sistem E-Commerce
Batik Sopiyan Hadi Berbasis Web," Jurnal Sisfotek Global, pp. 124-
V. KESIMPULAN 129, 2017.
Berdasarkan hasil penelitian, sistem dapat digunakan [12] A. Kusniawan and Sardiarinto, "Perancangan Website Jasa Desain
Interior Sebagai Media Pemasaran," Jurnal Evolusi, pp. 1-10, 2016.
untuk membantu kegiatan promosi dan penjualan produk
Lacoco. Hal ini dikarenakan sistem menyediakan halaman [13] W. Windihastuty and R. Lestari, "E-Commerce System Design to
Expand Indonesian Eels Processed Product for International Market,"
khusus untuk customer untuk membeli produk langsung dari International Journal of Pure and Applied Mathematics, vol. 118, no.
distributor terdekat. Menyediakan halaman khusus distributor 18, pp. 3127-3138, 2018.
untuk membeli stok produk dan menerima pesanan dari [14] A. C. Uzialko, "Strategy: What Is B2B?," 12 Juli 2017. [Online].
customer, dan halaman khusus admin untuk monitoring Available: https://www.businessnewsdaily.com/5000-what-is-b2b.html.
performa penjualan distributor. [15] D. Griffin, "Business Models: Explain the Business to Consumer
Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang telah Model," 2018. [Online]. Available:
dikembangkan memiliki persentase penerimaan pengguna http://smallbusiness.chron.com/explain-business-consumer-model-
2258.html.
(user acceptance) yang sangat besar untuk ke-tiga jenis
[16] E. J. Hom, "Startup Basic: What is B2C," 11 September 2013. [Online].
pengguna tersebut. Selain itu notifikasi, konfirmasi, dan Available: https://www.businessnewsdaily.com/5085-what-is-b2c.html.
penanganan kesalahan oleh sistem juga sangat membantu
[17] S. A. White and D. Miers, BPMN Modeling and Reference Guide:
dalam bertransaksi. Understanding and Using BPMN, Florida: Future Strategies, 2008.
Untuk penelitian selanjutnya, sistem promosi dan [18] I. Sommerville, Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak),
penjualan produk Lacoco ini dapat dilakukan dengan Jakarta: Erlangga, 2011.
mengembangkan beberapa aspek, seperti fitur pelacakan
pemesanan tidak hanya memberikan informasi mengenai
status produk yang dipesan, akan tetapi mampu melakukan
tracking lokasi barang secara realtime. Terdapat fitur yang
dapat memberikan saran kepada customer mengenai produk
yang sesuai dengan karakteristik customer tersebut.

Muhammad Zakariyah: Pengembangan Sistem E-Commerce … 9

Anda mungkin juga menyukai