mengutamakan jaringan yang luas untuk pemasaran Metode Waterfall menyediakan pendekatan alur hidup
bisnisnya. perangkat lunak secara urut (sequential). Kusniawan [12]
Salah satu fase terpenting dalam siklus hidup suatu menggunakan metode ini untuk melakukan penelitian tentang
bisnis adalah melakukan analisis kebutuhan, melalui perancangan website sebagai media pemasaran jasa desain
penyesuaian proses bisnis secara cepat untuk menanggapi interior. Pelanggan dapat dengan mudah mengetahui
tekanan persaingan atau peluang bisnis [4]. Proses bisnis informasi model-model desain interior secara real-time (ter-
menggambarkan serangkaian aktivitas yang terjadi di dalam update). Selain itu pelanggan juga dapat dengan mudah
bisnis dan bagaimana aktivitas-aktivitas tersebut saling melakukan konsultasi melalui fitur yang telah disediakan
berhubungan dan berinteraksi dengan sumber daya yang pada website yang telah dikembangkan.
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi [5]. Sistem e-commerce juga dimanfaatkan untuk
Business Process Model (BPM) mencakup metode dan memperkenalkan produk olahan Sidat Indonesia ke seluruh
teknologi untuk menemukan proses bisnis, mengembangkan dunia, memperluas potensi pasar, dan meningkatkan volume
desain proses tersebut, serta mengoptimalkan proses dengan penjualan dengan menjalin komunikasi yang interaktif dengan
sumber daya manusia, teknologi, dan keuangan [6]. BPM pelanggan (pembeli) [13]. Pendekatan waterfall digunakan
berubah secara dinamis untuk memfasilitasi kinerja organisasi sebagai metode perancangan sistem e-commerce dengan
yang luas dalam berbagai perspektif [7] [8]. pendekatan orientasi objek (object oriented). Hasil
Untuk menggambarkan proses bisnis di dalam BPM, perancangan sistem e-commerce ini mampu menampilkan
digunakan Business Process Model Notation (BPMN). semua informasi produk yang merupakan produk olahan Sidat
BPMN digunakan untuk menampilkan proses dan alur bisnis Indonesia. Sistem e-commerce dirancang untuk berkontribusi
dalam bentuk diagram dengan menggunakan serangkaian dalam pemecahan masalah untuk memastikan layanan
notasi/elemen tertentu. Presentasi visual akan memudahkan informasi yang ramah pelanggan, menampilkan pesan khusus
pengguna untuk memahami logika suatu proses. BPMN telah untuk memandu pengunjung, proses pembelian, dan
dikembangkan untuk merancang dan membaca diagram pembayaran dapat yang dilakukan dengan beberapa metode.
proses bisnis yang sederhana dan kompleks [9]. Fakta tersebut tidak hanya memperluas target pasar, tetapi
Penerapan e-commerce dengan menggunakan model juga menciptakan persaingan global karena sistem pemasaran
hybrid (B2B dan B2C) secara bersamaan, akan mengalami tidak terbatas pada wilayah tertentu.
banyak kesulitan, mengingat kedua model e-commerce Beberapa penelitian tersebut belum menggunakan
tersebut memiliki fokus bisnis yang berbeda. Melalui pendekatan yang berbasis pada proses bisnis dalam
pendekatan proses bisnis yang digambarkan menggunakan mengembangkan sistem e-commerce. Proses bisnis
BPMN untuk mengembangkan sistem, diharapkan sistem e- merupakan bagian terpenting dalam kegiatan bisnis, sehingga
commerce model hybrid dapat dikembangkan dengan mudah. memberikan peluang untuk melakukan penelitian dengan
Diagram BPMN dapat dipahami dengan jelas oleh eksekutif menggunakan pendekatan tersebut. Adapun BPMN dipilih
yang kurang berpikiran teknis, sehingga memberikan untuk menggambarkan beberapa proses bisnis yang terjadi
pemahaman yang lebih jelas untuk membuat keputusan dalam studi kasus yang dilakukan.
penting.
Melalui pemahaman alur proses bisnis yang saling terkait, III. METODE PENELITIAN
memungkinkan semua lapisan organisasi dapat berkontribusi
3.1 Business to Business (B2B)
untuk melakukan perbaikan dan mengotomatisasi proses yang
ada. Model BPMN juga dapat diteruskan ke pengembang Business-to-business (B2B) merupakan model bisnis
sistem yang memungkinkan untuk membangun sistem yang berfokus pada penjualan produk dan layanan kepada
berdasarkan spesifikasi BPMN yang telah dibuat. perusahaan lain. B2B biasanya menawarkan bahan baku, suku
cadang, atau jasa perusahaan, yang dibutuhkan untuk
II. PENELITIAN YANG TERKAIT mendongkrak keuntungan, mulai dari industri manufaktur
hingga lingkungan ritel [14].
Penggunaan internet untuk mengembangkan jangkauan Sebagai hasil revolusi digital, pemanfaatan platform
pemasaran suatu produk, menjadi hal yang wajib dilakukan penjualan secara online memungkinkan perusahaan untuk
oleh perusahaan yang ingin berkembang. Kemudahan dalam melakukan transaksi penjualan secara langsung kepada
melakukan transaksi pemesanan secara online, menjadi faktor perusahaan lain. Selain itu, penjual dapat berbagi data dan
utama dipilihnya e-commerce sebagai model transaksi informasi terkait produk dan layanan dengan mudah dan
penjualan yang dilakukan pada saat ini. cepat. Sebuah situs website yang menggunakan model bisnis
Soegoto [10] melakukan perancangan sistem informasi B2B menjual produknya ke perantara (perusahaan lain) yang
e-commerce pada toko belanja online Echtalia. kemudian menjual produk tersebut ke pelanggan akhir.
Pengembangan sistem menggunakan metode protoyping B2B mengidentifikasi baik penjual maupun pembeli
melalui pendekatan sistem terstruktur dengan alat bantu flow sebagai entitas bisnis. B2B mencakup sejumlah besar
map. Sistem informasi e-commerce tersebut dinilai aplikasi, yang memungkinkan bisnis membentuk hubungan
memudahkan admin dalam pengolahan data, pembukuan, dan dengan distributor, penjual ulang (reseller), pemasok
media promosi, serta memudahkan konsumen dalam memilih (supplier), dan lain-lain. Teknologi yang digunakan pada B2B
produk dari toko Echtalia. Sistem tersebut juga meningkatkan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis dari masing-masing
efisiensi waktu baik bagi konsumen maupun pihak toko pihak yang terlibat. Berikut ini adalah beberapa teknologi
Echtalia. Hal serupa juga dilakukan oleh Dedi [11] dengan B2B e-commerce:
merancangan e-commerce pada Toko Batik Sopiyan.
a. Electronic Data Interchange (EDI), yaitu pertukaran Elemen pemodelan BPMN memungkinkan untuk
dokumen bisnis antarorganisasi dalam bentuk format mengekspresikan struktur sederhana maupun struktur yang
mesin yang terstruktur dan bisa diproses. lengkap di dalam proses bisnis. Unsur dasar mudah dipahami,
b. Internet, yang berupa jaringan yang menghubungkan sehingga desainer dan praktisi bisa menggunakan bahasa
komputer di seluruh dunia. tanpa memerlukan pelatihan. Pada saat desainer sudah
c. Intranet, yang mewakili jaringan komputer khusus terbiasa dengan BPMN, maka elemen yang lebih kompleks
dalam satu organisasi. dan detail dapat ditambahkan di dalamnya.
d. Extranet, yaitu jaringan dimana mitra bisnis, Aspek organisasi dalam BPMN diwakili oleh pool dan
pemasok, atau pelanggan di luar dapat memiliki swimlanes, sama halnya dengan activity diagram pada UML.
akses terbatas ke sebagian intranet/jaringan Swimlanes memiliki hierarki yang di dalamnya terdapat pool
perusahaan. dengan lanes dan sub-lanes. Lanes mewakili entitas
e. Back-End Integrated Information System, adalah organisasi seperti departemen dalam organisasi. Sub-lanes
sistem manajemen basis data yang digunakan untuk dapat digunakan untuk mendefinisikan entitas organisasi di
mengelola data bisnis. dalam departemen. Dengan menggambar alur objek di
swimlanes, entitas organisasi bertanggung jawab untuk
3.2 Business to Consumer (B2C) melakukan objek tertentu yang diwakili ke dalam bentuk
Jika B2B e-commerce mengacu pada transaksi bisnis grafis. Unsur-unsur notasi dalam diagram proses bisnis
antarperusahaan, model business-to-consumer adalah terbagi menjadi empat kategori dasar yang masing-masing
terdiri dari satu set elemen. Gbr 1 menunjukkan kategori
produsen yang menjual produk atau layanan secara langsung
elemen BPMN.
kepada pelanggan akhir. Transaksi pada B2C seringkali
Flow Objects adalah building blok proses bisnis, yang di
dilakukan melalui internet. B2C tidak hanya sekedar ritel
dalamnya berisi events, activities, dan gateway. Kejadian
online, melainkan perbankan online, layanan ticketing
nyata yang relevan untuk proses bisnis, atau kejadian yang
perjalanan, lelang online, situs kesehatan, dan real estate juga
umum terjadi dapat diwakili dengan events. Activities
termasuk dalam model bisnis ini.
merupakan unit pekerjaan yang dilakukan selama proses
Model B2C berfokus pada penjualan dan pemasaran bisnis. Gateways digunakan untuk membagi dan
langsung, antara produsen (perusahaan) dengan konsumen menggabungkan kebiasaan diantara events dan activities.
melalui situs web e-commerce. Ciri yang paling terlihat dari Artefacts digunakan untuk menunjukkan informasi
model ini yaitu volume pembelian yang lebih rendah untuk tambahan mengenai proses bisnis yang tidak berkaitan secara
produk yang memiliki harga lebih tinggi (mahal). Karena langsung dengan alur proses. Data objects, groups, dan
model ini tergantung pada transaksi individual dan annotations merupakan bagian dari artefacts. Data objects
menghilangkan pembeli grosir, perusahaan dapat merupakan dokumentasi data yang digunakan di dalam
menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. B2C efektif proses, biasanya diwakilkan dengan nama objek. Annotations
untuk perusahaan kecil dikarenakan konsumen individual merupakan nama dari sebuah group dari elemen proses.
tidak begitu peduli dengan pengakuan perusahaan, yang Connecting objects menghubungkan alur objek,
terpenting bagi konsumen ialah mendapatkan produk dengan swimlanes, maupun artefacs. Sequence flow digunakan untuk
harga terbaik (murah). menunjukkan urutan alur objek, sedangkan message flow
Perusahaan B2C dibagi menjadi 5 kategori utama: mendiskripsikan alur pesan diantara partner bisnis yang
penjual langsung (direct sellers), perantara online (online ditunjukkan pada pools. Association merupakan connecting
intermediaries), model berbasis periklanan (Advertising- object yang digunakan untuk menghubungkan artefacs ke
Based Models), model berbasis komunitas (Community-Based elemen di diagram proses bisnis.
Models), dan model berbasis biaya (Fee-Based Models) [15].
B2C e-commerce tentunya memiliki tantangan dari segi
efektivitas dan efisiensi situs website. Situs tersebut harus
dioptimalkan untuk mendapatkan traffic konsumen seperti
yang diharapakan. Search Engine Marketing (SEM) menjadi
sebuah kebutuhan karena sebagian besar konsumen
menggunakan mesin pencari seperti Google, Bing, dan
Yahoo! untuk menemukan produk yang ingin dibeli.
Pelanggan umumnya memilih situs web di halaman pertama
setelah menemukan hasil pencarian dengan menggunaka kata
kunci atau frase tertentu. Jika sebuah situs tidak memiliki
situs dengan SEM yang baik, maka kemungkinan untuk
kehilangan pelanggan potensial sangat besar [16].
3.3 Business Process Model Notation (BPMN) Gbr 1. Kategori Elemen BPMN
BPMN merupakan pemodelan proses bisnis sangat mirip 3.4 Metode Pengembangan Sistem
dengan Unified Modeling Language untuk analisis dan desain
berorientasi objek. BPMN ini bertujuan mendukung Metode penelitian yang dilakukan pada pengembangan
rangkaian pemodelan secara lengkap mulai dari tingkat sistem e-commerce model B2B dan B2C yaitu menggunakan
abstraksi, tingkat bisnis, hingga ke tingkat implementasi Metode Waterfall. Metode Waterfall terdiri atas 5 tahapan:
teknis [17]. Analisis dan Kebutuhan Sistem, Desain Sistem, Impementasi
dan Pengujian Unit, Integrasi dan Pengujian Sistem, dan adalah informasi transaksi penjualan produk dan informasi
Pemeliharaan Sistem [18]. transaksi distributor. Informasi transaksi penjualan berupa
laporan mengenai transaksi penjualan produk per periode
3.4.1 Analisis dan Definisi Kebutuhan Sistem
tertentu, sedangkan informasi transaksi distributor merupakan
a. Pengumpulan Data detail transaksi yang telah dilakukan oleh masing-masing
distributor.
Pengumpulan data dilakukan melalui tahapan studi
literatur, wawancara, dan observasi. Wawancara dilakukan 3.4.2 Desain Sistem
melalui diskusi dengan Board of Directors mengenai proses
a. Pemodelan Proses Registrasi Customer
pengelolaan produk, transaksi pemesanan, rekapitulasi
penjualan, distribusi produk, dan proses monitoring terhadap Customer yang melakukan pembelian produk Lacoco
distributor. diwajibkan untuk melakukan registrasi terlebih dahulu. Proses
Observasi dilakukan melalui pengamatan langsung ini diperlukan untuk mendata customer sekaligus proses
proses bisnis yang dilakukan oleh PT AVO Innovation and pengiriman barang yang akan dilakukan. Gbr 2 menunjukkan
Technology (AVO) dalam memasarkan produk Lacoco. alur bisnis untuk proses registrasi customer.
Fokus utama dari pengembangan sistem penjualan produk
Lacoco yaitu integrasi antara pihak AVO, distributor, dan
customer. Oleh karena itu untuk mendukung kegiatan
tersebut, observasi juga dilakukan terhadap calon distributor.
Observasi tersebut sangat berguna untuk memastikan prospek
masing-masing distributor dalam mendukung bisnis penjualan
produk Lacoco.
b. Analisis Kebutuhan Proses
Analisis kebutuhan proses berupa kegiatan identifikasi
data serta informasi ke dalam kelompok kebutuhan masukan
dan kebutuhan keluaran. Kebutuhan masukan merupakan data
yang akan diolah sehingga nantinya menghasilkan sebuah Gbr 2. BPMN Proses Registrasi Customer
informasi yang bisa diambil dan disimpulkan. Kebutuhan
masukan seperti ditunjukkan pada TABEL I. b. Proses Pembelian Produk oleh Customer
TABEL I
KEBUTUHAN MASUKAN SISTEM Proses pembelian produk oleh customer diawali
dengan customer memasukkan semua produk yang akan
No Proses Keterangan dibelinya ke dalam keranjang belanja (cart). Kemudian
1 Registrasi Kebutuhan masukan yang ada pada proses customer memilih menu checkout untuk dapat melanjutkan ke
Customer registrasi customer yaitu data customer. Data
proses pembayaran dan pengiriman produk. Checkout
customer berisi tentang informasi mengenai
nama, email, alamat, nomor handphone, dan customer dilakukan pada saat pemesanan produk. Proses ini
lain-lain. Data masukan ini akan digunakan mengharuskan customer memiliki akun (registered) di dalam
untuk proses pembelian produk. sistem. Detail mengenai proses pembelian produk oleh
2 Pembelian Proses pembelian produk oleh customer customer terlihat pada Gbr 3.
Produk membutuhkan data terkait barang/produk, data
oleh customer, informasi pembayaran, pengiriman,
Customer dan detail transaksi.
3 Registrasi Kebutuhan masukan pada proses registrasi
Distributor distributor yaitu data detail mengenai
distributor. Data tersebut berupa id distributor,
nama distributor, alamat lengkap, dan lain
sebagainya.
4 Pembelian Hampir sama dengan pembelian produk oleh
Produk customer, pembelian produk oleh distributor
oleh memerlukan data-data distributor yang secara
Gbr 3. BPMN Proses Pembelian Produk oleh Customer
Distributor otomatis didapatkan oleh sistem saat distributor
melakukan login ke dalam sistem.
5 Pemberian Pemberian poin kepada distributor maupun c. Proses Registrasi Distributor
Poin customer membutuhkan data customer ataupun Sebelum dapat melakukan penjualan produk kepada
distributor terkait. Proses ini juga memerlukan
jenis poin yang didapatkan. Poin yang
customer, distributor harus terdaftar di dalam sistem. Untuk
didapatkan bisa melalui pembelian produk, menghindari penggunaan sistem yang tidak
review produk, register melalui kode referral, bertanggungjawab, distributor yang terdaftar di dalam sistem
maupun pengiriman kode referral kepada calon Lacoco, memerlukan persetujuan dari pihak admin AVO.
customer. Adapun detail bisnis proses registrasi distributor seperti
ditunjukkan pada Gbr 4.
Kebutuhan keluaran merupakan hasil yang dikeluarkan
dari masing-masing proses yang ada di dalam sistem. Data
keluaran yang dihasilkan dalam sistem e-commerce Lacoco
No Pertanyaan
e. Proses Pemberian Poin melalui Kode Referral Pertanyaan Umum
Selain melayani proses pembelian produk, beberapa 1. Sistem mudah digunakan.
2. Tata letak menu dan komponen lain sudah sesuai.
bentuk penghargaan kepada customer dan distributor yaitu
3. Tampilan sistem menarik.
dengan memberikan poin yang dapat ditukarkan (redeem)
4. Fitur yang disediakan sistem sesuai dengan kebutuhan.
dengan produk sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Untuk
5. Sistem berjalan tanpa ada error yang ditemukan.
mendapatkan poin, customer maupun distributor dapat
Pertanyaan Tambahan Untuk Customer
melakukan 3 cara yaitu: poin melalui pembelian produk, poin
6. Metode pembayaran sesuai dengan yang diharapkan.
melalui kode referral, dan poin melalui review produk.
7. Fitur pelacakan order sangat membantu.
Masing-masing cara tersebut memberikan jumlah poin yang 8. Sistem pemilihan distributor untuk pembelian produk
berbeda. Gbr 6 menunjukkan pemberian poin kepada cocok digunakan.
customer lama dengan customer baru yang didapatkan 9. Sistem pemberian poin untuk member sangat diharapkan.
melalui kode referral. Poin ini akan diberikan kepada kedua Pertanyaan Tambahan Untuk Distributor
jenis customer tersebut. 6. Metode pembayaran sesuai dengan yang diharapkan.
7. Sistem pemberian poin untuk distributor sangat diharapkan.
8. Menu order info untuk distributor sangat membantu.
Pertanyaan Tambahan Untuk Admin
6. Tampilan dashboard pada sistem sangat membantu.
7. Konfigurasi sistem mudah dan sesuai dengan kebutuhan.
8. Pembuatan laporan sangat efektif dan efisien.
TABEL III
Gbr 12. Penanganan Kesalahan Email Telah Digunakan HASIL PENGUJIAN UNIT (BLACK BOX TESTING)
Pengujian Hasil
Unit Reaksi Sistem Diuji Oleh
b. Konfirmasi Sistem Sistem Uji
Memasukkan Menampilkan
Customer di dalam sistem penjualan Lacoco dibagi Admin
email dan pesan kesalahan
AVO,
menjadi dua jenis, yaitu customer biasa dan customer password yang bahwa email dan Berhasil
Distributor,
member. Customer biasa merupakan customer yang belum tidak sesuai. password tidak
Sign In
Customer.
terdaftar.
terdaftar di dalam sistem, sedangkan customer member Memasukkan Menampilkan
merupakan customer yang pernah melakukan pendaftaran. email dan halaman Admin
Ketika customer selesai memilih barang, tahap selanjutnya Berhasil
password dashboard admin. AVO
yaitu melakukan checkout. sebagai admin.
dalam sistem. guest checkout, HASIL PENGUJIAN USER ACCEPTANCE TERHADAP CUSTOMER
register, atau login.
Melakukan Menampilkan form
Pertanyaan
Responden
checkout sebagai shipping address, 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Berhasil Distributor
distributor. payment, dan Customer 1 4 4 4 5 4 4 4 5 5
confirm order. Customer 2 4 4 3 4 4 3 4 5 4
Memilih menu Menampilkan
order history pada daftar riwayat Customer 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Berhasil Distributor
halaman dashboard order produk yang Customer 4 4 4 3 4 4 3 5 5 4
distributor. pernah dilakukan. Customer 5 4 3 4 3 4 2 3 5 5
Memilih menu Menampilkan
orders pada semua rincian Jumlah 20 19 18 20 20 16 20 24 22
Orders
semua halaman,
Berhasil Admin disimpulkan bahwa secara keseluruhan customer setuju
baik halaman untuk
customer, dengan sistem yang dikembangkan dengan persentase sebesar
distributor, maupun 79,55%.
admin. Pengujian user acceptance dengan memberikan
Melakukan referral Menampilkan
dengan memilih pilihan referral, kuesioner juga dilakukan terhadap distributor. Pengujian yang
dilakukan terhadap distributor melibatkan 5 responden.
Referrals
Sama halnya dengan customer, distributor yang Pemilihan distributor pada sistem dapat menggunakan
dilibatkan berjumlah 5 responden, sehingga nilai skala algoritma tertentu, sehingga konsumen tidak perlu memilih
tertinggi yaitu 25. Hasil yang terlihat pada TABEL VI, distributor untuk pengiriman produk.
distributor sangat setuju terhadap sistem pemberian poin dan
informasi pemesanan yang disediakan oleh sistem. Sedangkan UCAPAN TERIMA KASIH
penilaian terhadap tampilan sistem dan fitur yang disediakan, Terima kasih kepada PT AVO Innovation and Technology
dirasa cukup/netral oleh para distributor. Berdasarkan yang telah bekerjasama dalam penelitian ini.
kuesioner terhadap distributor tersebut dapat disimpulkan
bahwa secara keseluruhan, distributor sangat setuju dengan DAFTAR PUSTAKA
sistem yang dikembangkan dengan persentase sebesar 82%.
Untuk mengetahui tingkat kepuasan admin, dilakukan [1] C. Matt, T. Hess and A. Benlian, "Digital Transformation Strategies,"
pengujian user acceptance dengan memberikan kuesioner. Business & Information Systems Engineering, vol. 57, pp. 339-343,
Pengujian yang dilakukan terhadap admin melibatkan 3 2015.
responden. Hasil pengujian yang dilakukan ditunjukkan pada [2] Statista Digital Market Outlook, "eCommerce Report 2021," Statista
TABEL VII. Inc., Hamburg, 2021.
[3] R. Shahjee, "The Impact of Electronic Commerce on Business
TABEL VII
Organization," Scholarly Research Journal for Interdisciplinary Studies,
HASIL PENGUJIAN USER ACCEPTANCE TERHADAP ADMIN
vol. 4, no. 27, pp. 3130-3140, 2016.
Pertanyaan [4] H. Smith, D. Neal, L. Ferrara and F. Hayden, "The Emergence of
Responden Business Process Management," CSC Research Service, United
1 2 3 4 5 6 7 8
Admin 1 5 4 4 5 5 4 5 4 Kingdom, 2002.
[5] E. Rolóna, G. Chaviraa, J. Orozcoa and J. P. Soto, "Towards a
Admin 2 5 4 4 5 5 5 5 4
framework for evaluating usability of business process models with
Admin 3 5 5 4 4 5 4 4 4 BPMN in health sector," Procedia Manufacturing, vol. 3, pp. 5603-
Jumlah 15 13 12 14 15 13 14 12 5610, 2015.
Skor (%) 100 86,6 80 93,3 100 86,6 93,3 80 [6] D. Paschek, C. Luminosu and A. Draghici, "Automated business process
management-In times of digital transformation using machine learning
Admin yang dilibatkan dalam pengujian dengan or artificial intelligence," MATEC Web Conf., vol. 121, p. 04007, 2017.
menggunakan kuesioner berjumlah 3 responden, sehingga [7] M. Klun and P. Trkman, "Business process management-At the
nilai skala tertinggi adalah 15. Sesuai dengan hasil yang crossroads," Bus. Process Manag. J., vol. 24, pp. 786-813, 2018.
terlihat pada TABEL VII, admin memberikan penilaian yang [8] T. Ahmad and A. V. Looy, "Business Process Management and Digital
Innovations: A Systematic Literature Review," Sustainability, vol. 12, p.
tinggi terhadap kemudahan dalam mengoperasikan sistem 6827, 2020.
serta penanganan kesalahannya. Sedangkan penilaian
[9] Workflow Management Coalition, BPMN 2.0 Handbook Second
terhadap tampilan sistem, dan pembuatan laporan memiliki Edition: DIGITAL EDITION, Florida: Future Strategies Inc., 2012.
nilai persentase sebesar 80%. Berdasarkan kuesioner terhadap [10] E. S. Soegoto and A. Suripto, "Design of E-commerce Information
admin tersebut, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, System on Web-based Online Shopping," IOP Conf. Ser.: Mater. Sci.
admin sangat setuju dengan sistem yang dikembangkan Eng., vol. 407, p. 012008, 2018.
dengan persentase sebesar 90%. [11] Dedi, Triono and W. Muhajiroh, "Perancangan Sistem E-Commerce
Batik Sopiyan Hadi Berbasis Web," Jurnal Sisfotek Global, pp. 124-
V. KESIMPULAN 129, 2017.
Berdasarkan hasil penelitian, sistem dapat digunakan [12] A. Kusniawan and Sardiarinto, "Perancangan Website Jasa Desain
Interior Sebagai Media Pemasaran," Jurnal Evolusi, pp. 1-10, 2016.
untuk membantu kegiatan promosi dan penjualan produk
Lacoco. Hal ini dikarenakan sistem menyediakan halaman [13] W. Windihastuty and R. Lestari, "E-Commerce System Design to
Expand Indonesian Eels Processed Product for International Market,"
khusus untuk customer untuk membeli produk langsung dari International Journal of Pure and Applied Mathematics, vol. 118, no.
distributor terdekat. Menyediakan halaman khusus distributor 18, pp. 3127-3138, 2018.
untuk membeli stok produk dan menerima pesanan dari [14] A. C. Uzialko, "Strategy: What Is B2B?," 12 Juli 2017. [Online].
customer, dan halaman khusus admin untuk monitoring Available: https://www.businessnewsdaily.com/5000-what-is-b2b.html.
performa penjualan distributor. [15] D. Griffin, "Business Models: Explain the Business to Consumer
Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang telah Model," 2018. [Online]. Available:
dikembangkan memiliki persentase penerimaan pengguna http://smallbusiness.chron.com/explain-business-consumer-model-
2258.html.
(user acceptance) yang sangat besar untuk ke-tiga jenis
[16] E. J. Hom, "Startup Basic: What is B2C," 11 September 2013. [Online].
pengguna tersebut. Selain itu notifikasi, konfirmasi, dan Available: https://www.businessnewsdaily.com/5085-what-is-b2c.html.
penanganan kesalahan oleh sistem juga sangat membantu
[17] S. A. White and D. Miers, BPMN Modeling and Reference Guide:
dalam bertransaksi. Understanding and Using BPMN, Florida: Future Strategies, 2008.
Untuk penelitian selanjutnya, sistem promosi dan [18] I. Sommerville, Software Engineering (Rekayasa Perangkat Lunak),
penjualan produk Lacoco ini dapat dilakukan dengan Jakarta: Erlangga, 2011.
mengembangkan beberapa aspek, seperti fitur pelacakan
pemesanan tidak hanya memberikan informasi mengenai
status produk yang dipesan, akan tetapi mampu melakukan
tracking lokasi barang secara realtime. Terdapat fitur yang
dapat memberikan saran kepada customer mengenai produk
yang sesuai dengan karakteristik customer tersebut.