Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN: 2406-7768

JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17


e-ISSN: 2581-2181

IMPLEMENTASI DYNAMIC SYSTEM


DEVELOPMENT METHOD (DSDM) PADA
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
BENGKEL MOBIL BERBASIS WEB
Dewi Ayu Nur Wulandari1, Muhammad Dika Atthariq2, Wahyu Dwi Nanda3, Lestari Yusuf4

1,2,3
Program Studi Sistem Informasi Kampus Kota Bogor, Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana
Informatika
Jl. Kramat Raya No. 98, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
4
Program Studi Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Nusa Mandiri
Jl. Kramat Raya No 18, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia

1
dewi.dan@bsi.ac.id
2
muhammadikaattariq@gmail.com
3
wayawdwinanda@gmail.com
4
lestari.lyf@nusamandiri.ac.id

Abstrak - Dalam mengembangkan dan membangun sebuah perangkat lunak kita dapat menggunakan metode Dynamic System Development
Method (DSDM). DSDM merupakan metode pemngembangan perangkat lunak dimana aplikasi yang dibangun berdasarkan kebutuhan dan
komunikasi antara pengguna dan pengembang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bengkel
pada Bengkel DK Variasi dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pengadaan stok barang yang meliputi
pembelian spare part, penerimaan spare part, retur dan penerimaan retur. Proses pembuatan aplikasi ini menggunakan tahapan-tahapan yang
ada pada DSDM yang dimulai dari menganalisa sistem kerja dan prosedur yang digunakan saat ini pada Bengkel DK Variasi. Kemudian dari
hasil analisa tersebut, dilanjutkan dengan mendesain business sytem dengan menggunakan UML. Selanjutnya pembuatan desain database
yang terdiri dari 8 entitas, yang kemudian di-generate ke aplikasi basis data untuk membuat database yang nantinya akan digunakan dalam
menyimpan data serta desain input dan output. Tahap terakhir yaitu mengimplementasikan program yang telah disusun dan database yang
telah dirancang keprogram berbasis web kemudian dilanjutkan dengan proses pengujian sistem terhadap fitur-fitur pada proses pembelian
spare part, penerimaan spare part, retur dan penerimaan retur dengan menggunakan blackbox testing sebelum akhirnya di implementasikan.
Implementasi dari aplikasi ini dapat memudahkan pengguna dalam menjalankan proses bisnis yang berjalan pada bengkel DK Variasi
khususnya dalam mengelola data sparepart, mengelola data barang masuk dan data barang keluar, pencatatan data transaksi service dan
pengelolaan laporan data sparepart, laporan transaksi, laporan barang masuk dan barang keluar. Dengan diimplementasikannya aplikasi ini,
maka proses pencatatan yang sebelumnya masih dilakukan secara manual sudah tergantikan dengan sistem yang terkomputerisasi sehingga
semua transaksi dapat terdokumentasi dengan baik.

Kata kunci : Sistem, Sistem Informasi, Dynamic System Development Metthod, DSDM, Agile

industri. Dalam dunia industri masih ditemukan beberapa


I. PENDAHULUAN bisnis yang masih belum menggunakan teknologi informasi
Perkembangan otomotif di Indonesia membuka peluang dalam menjalankan bisnisnya, yaitu dalam bisnis
usaha baru, salah satunya adalah usaha bengkel. Bengkel DK perbengkelan [1].
Variasi merupakan usaha yang bergerak dalam bidang jasa Kenyataannya yang terjadi sekarang adalah penggunaan
perbaikan mobil dan juga menjual berbagai jenis spare part teknologi informasi dapat menunjang peningkatan pelayanan
mobil. Perkembangan teknologi dan informasi telah terhadap pelanggan.
merambah ke berbagai bidang salah satunya adalah dunia

10
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181

Dalam menjalankan usahanya, Bengkel DK Variasi masih Dynamic Systems Development Method menyediakan
terdapat beberapa masalah yang dihadapi dikarenakan proses framework untuk membangun dan memelihara sistem dalam
yang dilakukan belum sepenuhnya menggunakan teknologi waktu yang terbatas dengan menggunakan prototipe
informasi. Pengolahan data transaksi service, dan laporan incremental dalam lingkungan terbatas [6]
penjualan spare parts maupun laporan keuangan yang masih DSDM berasal dari komunitas pengembangan perangkat
dilakukan secara manual atau belum terkomputerisasi lunak, tetapi integrasi pengembangan perangkat lunak,
sehingga dalam menjalankan transaksinya masih ditemui rekayasa proses, dan proyek pengembangan bisnis
kesalahan-kesalahan seperti dalam pencatatan data barang, mengubah kerangka kerja DSDM menjadi kerangka umum
data supplier yang tidak terdokumentasi dengan baik, untuk memecahkan masalah yang kompleks[7]
pencatatan transaksi pembelian dan penerimaan barang yang DSDM merupakan salah satu metode yang terdapat agile
kurang efisien, pembayaran invoice yang sering terlewat software development yang digunakan untuk pengembangan
karena tidak terdokumentasi dengan baik, serta pembuatan perangkat lunak. DSDM adalah kerangka kerja yang
laporan-laporan setiap bulannya. awalnya didasarkan pada pengembangan aplikasi cepat
(RAD), yang menggunakan metode pengembangan berulang
Pesatnya perkembangan bisnis yang beradaptasi dengan dan bertahap dengan memprioritaskan perubahan pengguna
teknologi informasi telah mendorong terjadinya persaingan dan partisipasi pengguna yang berkelanjutan, tanggap
bisnis. Setiap pelaku bisnis berlomba-lomba untuk terhadap perubahan, untuk pembuatan Sistem perangkat
mendapatkan pangsa pasar dan menarik pelanggan untuk lunak untuk kebutuhan bisnis [5]
menggunakan produk atau layanan perusahaannya [2] DSDM Lifecycle terdiri dari 3 tahapan utama dan 5 sub
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi terkait tentang tahapan seperti yang terlihat pada gambar 1.[8]
transaksi jasa service kendaraan dan untuk memonitoring
ketersediaan sparepart yang sesuai untuk mendukung
aktivitas yang ada di bengkel, maka dibuatlah sistem booking
service online & monitoring sparepart dengan menggunakan
bahasa pemograman PHP dan MySQL[3]
Aplikasi sistem manajemen bengkel berbasis web dibuat
dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan yang mungkin
terjadi dalam menjalankan proses bisnis pada bengkel DK
Varias dan meningkatkan layanan kepada pelanggan.
Dalam pembuatan aplikasi system informasi manajemen
bengkel akan digunakan tahapan-tahapan yang ada pada
metode Dynamic System Development (DSDM). Metode ini
mendefinisikan RAD sebagai frame work untuk
menyelesaikan proyek pengembangan sistem informasi RAD,
memberikan informasi dan solusi bisnis dalam batas waktu Gambar 1. DSDM Lifecycle [8]
terbatas dan anggaran terbatas [4]
DSDM dipilih karena metode ini cocok dengan kondisi Tahapan DSDM Lifecycle [8]:
yang terjadi pada bengkel DK Variasi.
1. Fase Sebelum Proyek (Pre-Project)
Untuk memastikan keberhasilan proyek, maka proyek
II. METODOLOGI PENELITIAN harus disiapkan dengan benar sejak awal. Seperti
Dalam penelitian ini, pembuatan aplikasi system informasi mendefinisikan masalah bisnis yang akan di selesaikan,
manajemen bengker berbasis web akan meng- rencana awal studi kelayakan dan bisnis, anggaran dan sumber
implementasikan tahapan-tahapan yang ada pada metode daya yang akan digunakan.
Dynamic System Development Method (DSDM). Studi kelayakan dan bisnis dilakukan secara berurutan.
DSDM merupakan penyempurnaan dari metode James Dalam rencana awal studi ditetapkan aturan dasar dalam
Martin Rapid Aplication Development Method (JMRAD). pengembangan. Aturan ini akan dilakukan berulang dan
DSDM mencoba memasukkan unsur disiplin ke dalam bertahap, sehingga harus diselesaikan sebelum pekerjaan
JMRAD. DSDM dikembangkan oleh konsorsium DSDM di lebih lanjut dilakukan pada proyek tertentu [9]
Eropa yang dibentuk tahun 1994 [4]
Dynamic Systems Development Method (DSDM) 2. Siklus Hidup Proyek (Lifecycle Project)
merupakan sebuah metode yang dapat digunakan dalam Siklus hidup proyek terdiri dari lima (5) sub tahapan,
membangun atau megembangkan perangkat lunak secara yaitu :
berulang dan bertahap dengan melibatkan kerjasama antara a. Studi Kelayakan (Feasibility)
pengguna dan pengembang [5]

11
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181

Tujuan studi kelayakan adalah untuk menilai atau dokumentasi yang diperlukan, antara lain:
memilih solusi yang paling tepat dan menetapkan dokumentasi pengguna dan jumlah pengguna terlatih,
apakah solusi pengembangan yang diusulkan sesuai termasuk didalamnya bukan hanya pengguna akhir,
dengan persyaratan bisnis organisasi. Dalam fase ini tetapi juga pengguna yang dapat memberikan solusi
dilakukan penilaian apakah pendekatan DSDM adalah perbaikan untuk kebutuhan yang akan datang[9]
solusi yang tepat atau tidak untuk proyek dibandingkan
dengan dengan studi kelayakan tradisional (waterfall). 3. Fase Setelah Proyek (Post Project)
Hal ini dikarenakan dalam banyak studi kelayakan Fase ini adalah tahapan untuk menilai sistem yang telah
pendekatan waterfall secara implisit diterima sebagai digunakan apakah sudah sesuai dengan tujuan yang sudah
pendekatan default yang digunakan untuk ditetapkan pada tahap awal. Fase ini dapat dilakukan pada
pengembangan [9]. waktu yang disepakati selama proyek untuk mengevaluasi
b. Studi Bisnis (Bussines Study) keberhasilan solusi dalam mencapai manfaat yang
Studi bisnis dilakukan untuk mengetahui lingkup diinginkan [9].
proses bisnis yang akan didukung dalam
pengembangan aplikasi termasuk kebutuhan sistem
informasi yang akan dibuat dalam tiap proses bisnisnya. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil fase ini adalah definisi domain bisnis yang tidak Berikut ini akan dijelaskan implementasi dari setiap
hanya akan mengidentifikasi proses bisnis dan tahapan-tahapan yang ada pada Dynamic System
informasi terkait, tetapi juga mengidentifikasi Development Method (DSDM) yang akan digunakan pada
kategori pengguna yang akan terkait dengan sistem pembuatan Sistem Informasi Manajemen Bengkel Berbasis
yang akan dirancang[9]. Web.
c. Perulangan Model Fungsional (Fuctional Model
Iteration) 1. Fase Sebelum Proyek (Pre-Project)
Tahapan ini dilakukan untuk menggambarkan model Fase ini dilakukan untuk menentukan kerberhasilan
fungsional dan model statis yang dibutuhkan. Fokus proyek yang akan dibuat, sehingga proyek harus disiapkan
dari iterasi model fungsional adalah untuk dengan baik dari awal. Yang dilakukan pada tahap ini antara
meningkatkan aspek bisnis sistem, yaitu, berdasarkan lain :
fungsi dan persyaratan informasi yang ditentukan a. Membuat rencana studi kelayakan proyek
dalam proses bisnis. Karena itu, analisis standar b. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pada
model dan perangkat lunak diproduksi pada waktu bengkel DK Variasi terkait proses bisnis yang berjalan
yang bersamaan. Iterasi model fungsional atau desain c. Menginventarisir sumber daya yang akan digunakan
dan konstruksi mencakup empat siklus aktivitas : 1) d. Merencanakan anggaran proyek yang akan dibutuhkan
Menentukan apa yang akan dilakukan dalam setiap
siklus; 2) Setuju dengan apa yang akan dilakukan; 3) 2. Siklus Hidup Proyek (Lifecycle Project)
Melakukan apa yang sudah ditentukan dan disetujui; Siklus hidup proyek terdiri dari lima (5) sub tahapan,
4) Memeriksa apakah sudah melakukan dengan benar yaitu :
(periksa dokumentasi, prototipe demo, Atau a. Studi Kelayakan (Feasibility)
membuktikan bahwa bagian dari perangkat lunak Tahapan ini dilakukan dengan mengadakan pertemuan
telah berhasil diuji) [9] . antara pengguna dan pengembang untuk membahas tentang
d. Perulangan Perancangan dan Pembuatan (Design rencana proyek yang akan dibuat terkait aplikasi tentang
and Build Iteration) sistem informasi manajemen bengkel berbasis web yang akan
Tahapan ini merupakan tahapan untuk dibuat. Hasil dari studi kelayakan adalah menentukan
menyempurnakan prototipe fungsional agar memenuhi kebutuhan lebih lanjut terkait sistem yang akan dibuat, serta
persyaratan non fungsional agar aplikasi yang dibuat masa depan dari kelanjutan aplikasi yang direncanakan di
memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam fase ini yang masa depan. Termasuk didalamnya adalah ditetapkannya
dilakukan adalah merancang sistem dengan standar tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk membuat
yang cukup tinggi agar dapat digunakan sesuai sistem informasi manajemen bengkel berbasis web yang
dengan kebutuhan pengguna. Output dari fase ini cepat, tepat dan efisien yang dapat membantu dalam proses
adalah sistem yang telah diuji[9]. transaksi dan pengambilan keputusan oleh pimpinan
e. Penerapan (Implementation) perusahaan
Pada tahapan ini, aplikasi yang sudah dibuat oleh
pengembang kemudian digunakan oleh pengguna, b. Studi Bisnis (Bussines Study)
dengan melakukan pelatihan kepada pengguna tentang Untuk mengetahui lingkup proses bisnis dan kebutuhan
sistem baru dan juga menentukan kebutuhan yang akan sistem informasi apa yang dibutuhkan dalam tiap prosesnya.
datang. Output pada tahap ini berisi semua Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahapan ini, yaitu :

12
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181

1) Menggambarkan Business Proces Dengan Menggunakan


Usecase Diagram.
Dalam sistem yang akan dibuat ini terdapat 3 macam
level pengguna yang akan berinteraksi dengan sistem yaitu:
Superadmin/pemilik bengkel, Supervisor, dan Mekanik.
Setiap level pengguna memiliki interaksi yang sesuai dengan
kebutuhan pengguna. Berikut ini adalah usecase diagram dari
masing-masing level pengguna :

Gambar 4. Usecase Diagram Halaan Mekanik

2) Menggambarkan bussiness process flow dengan


menggunakan activity diagram

Gambar 2. Usecase Diagram Halaman Pemilik Bengkel

Gambar 5. Bisnis Proses


Gambar 3. Usecase Diagram Halaman Supervisor
c. Perulangan Model Fungsional (Fuctional Model
Iteration)
Tahapan ini dilakukan untuk menggambarkan model
fungsional dan model statis yang dibutuhkan. Pada tahap ini,
selain dapat menghasilkan model fungsional, non fungsional,
time box plan, dan functional model review records.
Model fungsional dalam sistem ini antara lain login,
menambahkan data transaksi pembayaran, menambahkan
data transaksi barang masuk, menambahkan transaksi barang
keluar, mengupdate data barang, melihat laporan.
Sedangkan untuk model non fungsional antara lain :
pencarian data user, fungsi pencarian, pengisian halaman
dashboard, mengelola data karyawan.

13
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181

digunakan dalam pembuatan aplikasi adalah struktur


navigasi campuran.
Pada tahap perancangan basis data peneliti menggunakan
TABEL I. FUNCTIONAL MODEL REVIEW RECORD
Entity Relational Database (ERD) sebagai alat untuk
Nama Fungsi Feedback merancang relasi antar tabel dalam database untuk kemudian
Jika Login Sukses, Maka Akan Tampil dikonversi ke dalam bentuk Logical Record Structure
Log In
Halaman Sesuai Dengan Level User
(LRS).
Jika Berhasil, Maka Data Barang Baru
Menambah Data Barang
Akan Tersimpan Dalam Database
Jika Berhasil, Maka Data Barang Akan
Menghapus Data Barang
Terhapus Dari Dalam Database
Jika Berhasil, Maka Data Barang Baru
Mengedit Data Barang Terupdate Dan Tersimpan Dalam
Database
Jika Berhasil, Maka Jumlah Barang Akan
Menambah Data Barang
Bertambah Akan Tersimpan Dalam
Masuk
Database
Jika Berhasil, Maka Jumlah Barang Akan
Menambah Data Barang
Berkurang Dan Akan Tersimpan Dalam
Keluar
Database
Menambahkan Jika Berhasil, Data Pembayaran Akan
Transaksi Pembayaran Tersimpan Dalam Database
Jika Berhasil, Maka Data Karyawan Baru
Menambah Data Karyawan
Akan Tersimpan Dalam Database
Jika Berhasil, Maka Data Karyawan Akan
Menghapus Data Karyawan
Terhapus Dari Dalam Database
Jika Berhasil, Maka Data Karyawan Baru
Mengedit Data Karyawan Terupdate Dan Tersimpan Dalam
Database
Jika Berhasil Akan Menampilkan Laporan
Cetak Laporan
Sesuai Dengan Kriteria Yang Dipilih
Gambar 6. Entity Relationship Diagram
TABEL II. TIME BOX PLAN
Modul Status Deadline Pada tahap pembuatan interface program menggunakan
Log In Selesai bahasa pemrograman PHP dan MYSQL yag dituangkan
Desember 2020
kedalam software Adobe Dreamweaver CS3 dengan
Menambah Data Barang Selesai Desember 2020 menggunakan XAMPP sebagai web server. Berikut adalah
Menghapus Data Barang Selesai Desember 2020 beberapa contoh tampilan interface yang dibuat.
Mengedit Data Barang Selesai Desember 2020
Menambah Data Barang Masuk Selesai Desember 2020
Menambah Data Barang Keluar Selesai Desember 2020
Menambahkan
Selesai
Transaksi Pembayaran Desember 2020
Menambah Data Karyawan Selesai Desember 2020
Menghapus Data Karyawan Selesai Desember 2020
Mengedit Data Karyawan Selesai Desember 2020
Cetak Laporan Selesai Desember 2020

d. Perulangan Perancangan dan Pembuatan (Design


and Build Iteration)
Tahapan ini merupakan tahapan untuk menyempurnakan Gambar 7. Tampilan Halaman Login
prototipe fungsional agar memenuhi persyaratan non
fungsional agar aplikasi yang dibuat memenuhi kebutuhan
pengguna. Dalam pembuatan aplikasi ini menggunakan
Cascading Style Sheet (CSS) yang terdapat dalam software
Adobe Dreamweaver CS3. Struktur navigasi yang

14
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181

Gambar 12. Tampilan Halaman Transaksi Service


Gambar 8. Tampilan Halaman Dashboard Admin

Gambar 13. Tampilan Cetak Transaksi Service

Gambar 9. Tampilan Halaman Tambah Data Barang

Gambar 14. Tampilan Laporan Data Barang Masuk dan Barang Keluar

Pada tahap ini juga dilakukan pengujian system dengan


menggunakan teknik pengujian blackbox testing. Pengujian
Gambar 10. Tampilan Halaman Menambah Data Barang Masuk
ini dilakukan untuk menemukan letak kesalahan (error) yang
diakibatkan oleh kesalahanan penulisan kode program atau
kesalahan logika pemrograman dan memastikan bahwa
output yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan user dan
prototype yang diinginkan.
Berikut ini adalah contoh hasil pengujian pada halaman
login user

TABEL III. PENGUJIAN HALAMAN LOGIN USER


No Skenario Test Case Hasil Yang Hasil
Pengujian Diharapkan Pengujian Kesimpulan

Gambar 11. Tampilan Halaman Menambah Data Barang Keluar 1. Username Username: Ada
Dan (Kosong) Notifikasi
Password Password: Username
Tidak Diisi (Kosong) Dan
Sesuai
Kemudian Password Valid
Harapan
Klik Tombol Salah
Login

15
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181

2. Username Username: Login Gagal e) Keyboard


Dan Admin Dan Muncul
Password Password: Notifikasi
Benar Tapi Admin Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan,
Level: Sesuai aplikasi yang di rancang sudah dapat memenuhi kebutuhan
Level Salah Valid
Pemilik Harapan
pengguna seperti : 1) Mengelola data karyawan, 2) Mengelola
Toko data sparepart, 3) Mengelola data barang masuk, 4) Mengelola
data barang keluar, 5) Mencetak nota pembayaran service, 6)
3. Username, Username: Login Mencetak laporan sesuai kebutuhan.
Password Admin Berhasil Dengan demikian maka semua fitur yang ada di sistem
Dan Level Password: Masuk Ke dapat diimplementasikan sehingga membantu dan
Benar Admin Halaman
Level: Sesuai memudahkan pengguna dalam menjalankan aktivitas bisnis
Dahboard Valid
Harapan perusahaan
Pemilik
Toko
3. Fase Setelah Proyek (Post Project)
Setelah setiap tahapan pada siklus hidup proyek DSDM
dilakukan berulang-ulang hingga aplikasi yang di rancang
e. Penerapan (Implementation) selesai dibangun sesuai dengan kebutuhan sistem dan
Fase implementasi dilakukan setelah program yang pengguna dan dapat diimplementasikan, perlu adanya
dirancang selesai dibuat. Pada tahapan ini dilakukan perawatan, perbaikan dan peningkatan fungsi pada aplikasi.
pelatihan penggunaan program aplikasi yang dibuat kepada Hal tersebut dapat dilakukan bersamaan dengan penggunaan
pengguna. Hal ini perlu dilakukan agar pengguna dapat aplikasi oleh pengguna, sehingga dapat terlihat apakah
meningkatkan kemampuan dan menggunakan program aplikasi yang sudah dibuat dan diimplementasikan sudah
aplikasi sesuai dengan tujuan pembuatan. Selain itu pada sesuai dengan yang direncanakan pada tahap awal proyek atau
tahapan ini juga akan dilihat hasil penggunaaan aplikasi oleh perlu dilakukan pengembangan selanjutnya agar aplikasi dapat
pengguna terdapat eror pada system, sehingga dapat lebih baik lagi sesuai dengan tahapan yang ada pada DSDM,
direncanakan perbaikan untuk selanjutnya. yaitu perulangan dan pertambahan.
Berdasarkan rancangan system, maka aplikasi ini dibuat
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan
MYSQL yang dituangkan kedalam software Adobe IV. KESIMPULAN
Dreamweaver CS3 dengan menggunakan XAMPP sebagai
Metode Dynamic System Development Method (DSDM)
web server. Bahasa pemrograman PHP dipilih dan digunakan
yang digunakan sangat membantu dalam pembuatan aplikasi
dalam perancangan aplikasi ini karena PHP dapat terintegrasi
Sistem Informasi Manajemen Bengkel Berbasis Web. Hal ini
dengan baik dengan database MySQL dan juga PHP dapat
dimungkinkan karena dalam tahapan DSDM ada tahap
berjalan lancar diberbagai platform Operating System (OS)
perulangan dan pertambahan yang mengakibatkan adanya
(multiplatform).
komunikasi yang intensif antara pengguna dan pengembang.
Agar aplikasi yang dirancang dapat berjalan dengan
Tahapan-tahapan yang ada pada DSDM membantu aplikasi
baik, maka dibutuhkan spesifikasi minimal perangkat keras
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan pengguna. Implementasi
dan perangkat lunak yang mendukung sebagai berikut :
dari aplikasi ini dapat memudahkan pengguna dalam
menjalankan proses bisnis yang berjalan pada bengkel DK
1) Perangkat Lunak
Variasi khususnya dalam mengelola data sparepart, mengelola
Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam perangcangan
data barang masuk dan data barang keluar, pencatatan data
aplikasi ini adalah :
transaksi service dan pengelolaan laporan data sparepart,
a) Sistem Operasi : Windows 8 atau diatas nya
laporan transaksi, laporan barang masuk dan barang keluar.
b) Web Server : PhpMyAdmin
Dengan diimplementasikannya aplikasi ini, maka proses
c) Bahasa Pemrograman : PHP dengan Code Ignitier
pencatatan yang sebelumnya masih dilakukan secara manual
d) Browser : Google Chrome atau Mozilla Firefox
sudah tergantikan dengan sistem yang terkomputerisasi
sehingga semua transaksi dapat terdokumentasi dengan baik.
2) Perangkat Keras
Untuk selanjutnya pengembangan sistem informasi dapat
Perangkat Keras yang dibutuhkan dalam perancangan
dilakukan dengan menggunakan metode agile yang berbeda
aplikasi ini adalah :
seperti scrum programming atau extreme programming dan
a) Processor : AMD A9-9420 Radeon R5, 5 Compute
dapat berbasis android (mobile programming).
Cores 2C+3G 3.00 GHz atau setara/diatasnya
b) Memory : 4.00 GB atau diatasnya
c) Mouse : Optical Mouse
d) Monitor

16
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181

UCAPAN TERIMA KASIH


Terima kasih kami ucapkan kepada Bengkel DK Variasi
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk
melakukan riset, dan juga kepada semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu persatu sehingga artikel ilmiah ini
dapat selesai dan dipublikasikan.

REFERENSI

[1] M. Audrilia and A. Budiman, “Perancangan Sistem


Informasi Manajemen Bengkel Berbasis Web (Studi
Kasus : Bengkel Anugrah),” J. Madani Ilmu Pengetahuan,
Teknol. dan Hum., vol. 3, no. 1, pp. 1–12, 2020, doi:
10.33753/madani.v3i1.78.
[2] Y. Y. Welim, W. T.W., and R. Firmansyah,
“Pengembangan Sistem Informasi Service Kendaraan Pada
Bengkel Kfmp,” Simetris J. Tek. Mesin, Elektro dan Ilmu
Komput., vol. 6, no. 1, p. 17, 2015, doi:
10.24176/simet.v6i1.232.
[3] I. S. D. Nugroho, R. Wirawan, and R. M. bunga Wadu,
“Perancangan Sistem Informasi Service Booking Online
dan Monitoring Sparepart Barang Berbasis Web pada
Bengkel AHASS PT . Wahana Makmur Sejati Irwan Setyo
Dwi Nugroho , Rio Wirawan ,” in Seminar Nasional
Informatika, Sistem Informasi dan Keamanan Siber
(SEINASI-KESI), 2019, pp. 24–25.
[4] T. Tumini and S. Sugiyanti, “Penerapan Dynamic System
Development Method Pada Sistem Monitoring Status Gizi
Balita,” Informatics Digit. Expert, vol. 2, no. 1, pp. 7–13,
2020, doi: 10.36423/ide.v2i1.426.
[5] L. Rusdiana, “Dynamic Systems Development Method
dalam membangun Aplikasi Data Kependudukan Pada
Kelurahan Rantau Pulut,” J. Transform., vol. 16, no. 1, p.
84, 2018, doi: 10.26623/transformatika.v16i1.859.
[6] W. Nyunando and D. Nasien, “Implementasi Agile
Dynamic System Development Method Berbasis Web
Pada Sistem Penggajian,” J. Mhs. Apl. Teknol. Komput.
dan Inf., vol. 2, no. 1, pp. 33–38, 2020.
[7] B. J. . J. Voigt, Dynamic System Development Method, no.
January. Zurich, 2004.
[8] D. Concortium and T. O. G. A. Forum, DSDM (Dynamic
Systems Development Method) and TOGAF (The Open
Group Architecture Framework). .
[9] D. Consortium, DSDM Bussines Focus Development,
Second Edi., vol. 53, no. 9. Addison-Westley, 2015.

17

Anda mungkin juga menyukai