1,2,3
Program Studi Sistem Informasi Kampus Kota Bogor, Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana
Informatika
Jl. Kramat Raya No. 98, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
4
Program Studi Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika Nusa Mandiri
Jl. Kramat Raya No 18, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia
1
dewi.dan@bsi.ac.id
2
muhammadikaattariq@gmail.com
3
wayawdwinanda@gmail.com
4
lestari.lyf@nusamandiri.ac.id
Abstrak - Dalam mengembangkan dan membangun sebuah perangkat lunak kita dapat menggunakan metode Dynamic System Development
Method (DSDM). DSDM merupakan metode pemngembangan perangkat lunak dimana aplikasi yang dibangun berdasarkan kebutuhan dan
komunikasi antara pengguna dan pengembang. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bengkel
pada Bengkel DK Variasi dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan yang mungkin terjadi pada saat pengadaan stok barang yang meliputi
pembelian spare part, penerimaan spare part, retur dan penerimaan retur. Proses pembuatan aplikasi ini menggunakan tahapan-tahapan yang
ada pada DSDM yang dimulai dari menganalisa sistem kerja dan prosedur yang digunakan saat ini pada Bengkel DK Variasi. Kemudian dari
hasil analisa tersebut, dilanjutkan dengan mendesain business sytem dengan menggunakan UML. Selanjutnya pembuatan desain database
yang terdiri dari 8 entitas, yang kemudian di-generate ke aplikasi basis data untuk membuat database yang nantinya akan digunakan dalam
menyimpan data serta desain input dan output. Tahap terakhir yaitu mengimplementasikan program yang telah disusun dan database yang
telah dirancang keprogram berbasis web kemudian dilanjutkan dengan proses pengujian sistem terhadap fitur-fitur pada proses pembelian
spare part, penerimaan spare part, retur dan penerimaan retur dengan menggunakan blackbox testing sebelum akhirnya di implementasikan.
Implementasi dari aplikasi ini dapat memudahkan pengguna dalam menjalankan proses bisnis yang berjalan pada bengkel DK Variasi
khususnya dalam mengelola data sparepart, mengelola data barang masuk dan data barang keluar, pencatatan data transaksi service dan
pengelolaan laporan data sparepart, laporan transaksi, laporan barang masuk dan barang keluar. Dengan diimplementasikannya aplikasi ini,
maka proses pencatatan yang sebelumnya masih dilakukan secara manual sudah tergantikan dengan sistem yang terkomputerisasi sehingga
semua transaksi dapat terdokumentasi dengan baik.
Kata kunci : Sistem, Sistem Informasi, Dynamic System Development Metthod, DSDM, Agile
10
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181
Dalam menjalankan usahanya, Bengkel DK Variasi masih Dynamic Systems Development Method menyediakan
terdapat beberapa masalah yang dihadapi dikarenakan proses framework untuk membangun dan memelihara sistem dalam
yang dilakukan belum sepenuhnya menggunakan teknologi waktu yang terbatas dengan menggunakan prototipe
informasi. Pengolahan data transaksi service, dan laporan incremental dalam lingkungan terbatas [6]
penjualan spare parts maupun laporan keuangan yang masih DSDM berasal dari komunitas pengembangan perangkat
dilakukan secara manual atau belum terkomputerisasi lunak, tetapi integrasi pengembangan perangkat lunak,
sehingga dalam menjalankan transaksinya masih ditemui rekayasa proses, dan proyek pengembangan bisnis
kesalahan-kesalahan seperti dalam pencatatan data barang, mengubah kerangka kerja DSDM menjadi kerangka umum
data supplier yang tidak terdokumentasi dengan baik, untuk memecahkan masalah yang kompleks[7]
pencatatan transaksi pembelian dan penerimaan barang yang DSDM merupakan salah satu metode yang terdapat agile
kurang efisien, pembayaran invoice yang sering terlewat software development yang digunakan untuk pengembangan
karena tidak terdokumentasi dengan baik, serta pembuatan perangkat lunak. DSDM adalah kerangka kerja yang
laporan-laporan setiap bulannya. awalnya didasarkan pada pengembangan aplikasi cepat
(RAD), yang menggunakan metode pengembangan berulang
Pesatnya perkembangan bisnis yang beradaptasi dengan dan bertahap dengan memprioritaskan perubahan pengguna
teknologi informasi telah mendorong terjadinya persaingan dan partisipasi pengguna yang berkelanjutan, tanggap
bisnis. Setiap pelaku bisnis berlomba-lomba untuk terhadap perubahan, untuk pembuatan Sistem perangkat
mendapatkan pangsa pasar dan menarik pelanggan untuk lunak untuk kebutuhan bisnis [5]
menggunakan produk atau layanan perusahaannya [2] DSDM Lifecycle terdiri dari 3 tahapan utama dan 5 sub
Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi terkait tentang tahapan seperti yang terlihat pada gambar 1.[8]
transaksi jasa service kendaraan dan untuk memonitoring
ketersediaan sparepart yang sesuai untuk mendukung
aktivitas yang ada di bengkel, maka dibuatlah sistem booking
service online & monitoring sparepart dengan menggunakan
bahasa pemograman PHP dan MySQL[3]
Aplikasi sistem manajemen bengkel berbasis web dibuat
dengan tujuan untuk meminimalkan kesalahan yang mungkin
terjadi dalam menjalankan proses bisnis pada bengkel DK
Varias dan meningkatkan layanan kepada pelanggan.
Dalam pembuatan aplikasi system informasi manajemen
bengkel akan digunakan tahapan-tahapan yang ada pada
metode Dynamic System Development (DSDM). Metode ini
mendefinisikan RAD sebagai frame work untuk
menyelesaikan proyek pengembangan sistem informasi RAD,
memberikan informasi dan solusi bisnis dalam batas waktu Gambar 1. DSDM Lifecycle [8]
terbatas dan anggaran terbatas [4]
DSDM dipilih karena metode ini cocok dengan kondisi Tahapan DSDM Lifecycle [8]:
yang terjadi pada bengkel DK Variasi.
1. Fase Sebelum Proyek (Pre-Project)
Untuk memastikan keberhasilan proyek, maka proyek
II. METODOLOGI PENELITIAN harus disiapkan dengan benar sejak awal. Seperti
Dalam penelitian ini, pembuatan aplikasi system informasi mendefinisikan masalah bisnis yang akan di selesaikan,
manajemen bengker berbasis web akan meng- rencana awal studi kelayakan dan bisnis, anggaran dan sumber
implementasikan tahapan-tahapan yang ada pada metode daya yang akan digunakan.
Dynamic System Development Method (DSDM). Studi kelayakan dan bisnis dilakukan secara berurutan.
DSDM merupakan penyempurnaan dari metode James Dalam rencana awal studi ditetapkan aturan dasar dalam
Martin Rapid Aplication Development Method (JMRAD). pengembangan. Aturan ini akan dilakukan berulang dan
DSDM mencoba memasukkan unsur disiplin ke dalam bertahap, sehingga harus diselesaikan sebelum pekerjaan
JMRAD. DSDM dikembangkan oleh konsorsium DSDM di lebih lanjut dilakukan pada proyek tertentu [9]
Eropa yang dibentuk tahun 1994 [4]
Dynamic Systems Development Method (DSDM) 2. Siklus Hidup Proyek (Lifecycle Project)
merupakan sebuah metode yang dapat digunakan dalam Siklus hidup proyek terdiri dari lima (5) sub tahapan,
membangun atau megembangkan perangkat lunak secara yaitu :
berulang dan bertahap dengan melibatkan kerjasama antara a. Studi Kelayakan (Feasibility)
pengguna dan pengembang [5]
11
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181
Tujuan studi kelayakan adalah untuk menilai atau dokumentasi yang diperlukan, antara lain:
memilih solusi yang paling tepat dan menetapkan dokumentasi pengguna dan jumlah pengguna terlatih,
apakah solusi pengembangan yang diusulkan sesuai termasuk didalamnya bukan hanya pengguna akhir,
dengan persyaratan bisnis organisasi. Dalam fase ini tetapi juga pengguna yang dapat memberikan solusi
dilakukan penilaian apakah pendekatan DSDM adalah perbaikan untuk kebutuhan yang akan datang[9]
solusi yang tepat atau tidak untuk proyek dibandingkan
dengan dengan studi kelayakan tradisional (waterfall). 3. Fase Setelah Proyek (Post Project)
Hal ini dikarenakan dalam banyak studi kelayakan Fase ini adalah tahapan untuk menilai sistem yang telah
pendekatan waterfall secara implisit diterima sebagai digunakan apakah sudah sesuai dengan tujuan yang sudah
pendekatan default yang digunakan untuk ditetapkan pada tahap awal. Fase ini dapat dilakukan pada
pengembangan [9]. waktu yang disepakati selama proyek untuk mengevaluasi
b. Studi Bisnis (Bussines Study) keberhasilan solusi dalam mencapai manfaat yang
Studi bisnis dilakukan untuk mengetahui lingkup diinginkan [9].
proses bisnis yang akan didukung dalam
pengembangan aplikasi termasuk kebutuhan sistem
informasi yang akan dibuat dalam tiap proses bisnisnya. III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil fase ini adalah definisi domain bisnis yang tidak Berikut ini akan dijelaskan implementasi dari setiap
hanya akan mengidentifikasi proses bisnis dan tahapan-tahapan yang ada pada Dynamic System
informasi terkait, tetapi juga mengidentifikasi Development Method (DSDM) yang akan digunakan pada
kategori pengguna yang akan terkait dengan sistem pembuatan Sistem Informasi Manajemen Bengkel Berbasis
yang akan dirancang[9]. Web.
c. Perulangan Model Fungsional (Fuctional Model
Iteration) 1. Fase Sebelum Proyek (Pre-Project)
Tahapan ini dilakukan untuk menggambarkan model Fase ini dilakukan untuk menentukan kerberhasilan
fungsional dan model statis yang dibutuhkan. Fokus proyek yang akan dibuat, sehingga proyek harus disiapkan
dari iterasi model fungsional adalah untuk dengan baik dari awal. Yang dilakukan pada tahap ini antara
meningkatkan aspek bisnis sistem, yaitu, berdasarkan lain :
fungsi dan persyaratan informasi yang ditentukan a. Membuat rencana studi kelayakan proyek
dalam proses bisnis. Karena itu, analisis standar b. Mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi pada
model dan perangkat lunak diproduksi pada waktu bengkel DK Variasi terkait proses bisnis yang berjalan
yang bersamaan. Iterasi model fungsional atau desain c. Menginventarisir sumber daya yang akan digunakan
dan konstruksi mencakup empat siklus aktivitas : 1) d. Merencanakan anggaran proyek yang akan dibutuhkan
Menentukan apa yang akan dilakukan dalam setiap
siklus; 2) Setuju dengan apa yang akan dilakukan; 3) 2. Siklus Hidup Proyek (Lifecycle Project)
Melakukan apa yang sudah ditentukan dan disetujui; Siklus hidup proyek terdiri dari lima (5) sub tahapan,
4) Memeriksa apakah sudah melakukan dengan benar yaitu :
(periksa dokumentasi, prototipe demo, Atau a. Studi Kelayakan (Feasibility)
membuktikan bahwa bagian dari perangkat lunak Tahapan ini dilakukan dengan mengadakan pertemuan
telah berhasil diuji) [9] . antara pengguna dan pengembang untuk membahas tentang
d. Perulangan Perancangan dan Pembuatan (Design rencana proyek yang akan dibuat terkait aplikasi tentang
and Build Iteration) sistem informasi manajemen bengkel berbasis web yang akan
Tahapan ini merupakan tahapan untuk dibuat. Hasil dari studi kelayakan adalah menentukan
menyempurnakan prototipe fungsional agar memenuhi kebutuhan lebih lanjut terkait sistem yang akan dibuat, serta
persyaratan non fungsional agar aplikasi yang dibuat masa depan dari kelanjutan aplikasi yang direncanakan di
memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam fase ini yang masa depan. Termasuk didalamnya adalah ditetapkannya
dilakukan adalah merancang sistem dengan standar tujuan dari pembuatan aplikasi ini adalah untuk membuat
yang cukup tinggi agar dapat digunakan sesuai sistem informasi manajemen bengkel berbasis web yang
dengan kebutuhan pengguna. Output dari fase ini cepat, tepat dan efisien yang dapat membantu dalam proses
adalah sistem yang telah diuji[9]. transaksi dan pengambilan keputusan oleh pimpinan
e. Penerapan (Implementation) perusahaan
Pada tahapan ini, aplikasi yang sudah dibuat oleh
pengembang kemudian digunakan oleh pengguna, b. Studi Bisnis (Bussines Study)
dengan melakukan pelatihan kepada pengguna tentang Untuk mengetahui lingkup proses bisnis dan kebutuhan
sistem baru dan juga menentukan kebutuhan yang akan sistem informasi apa yang dibutuhkan dalam tiap prosesnya.
datang. Output pada tahap ini berisi semua Ada beberapa hal yang dilakukan pada tahapan ini, yaitu :
12
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181
13
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181
14
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181
Gambar 14. Tampilan Laporan Data Barang Masuk dan Barang Keluar
Gambar 11. Tampilan Halaman Menambah Data Barang Keluar 1. Username Username: Ada
Dan (Kosong) Notifikasi
Password Password: Username
Tidak Diisi (Kosong) Dan
Sesuai
Kemudian Password Valid
Harapan
Klik Tombol Salah
Login
15
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181
16
p-ISSN: 2406-7768
JSiI | Jurnal Sistem Informasi | Vol. 8 | No. 1 | Maret 2021 | 10-17
e-ISSN: 2581-2181
REFERENSI
17