OLEH:
PRABA HRIDAYAMI 1605551058
LAURENSIUS ADI KURNIAWAN 1605551062
YURIKO PUTRA DWIJAYA 1605551065
TEKNOLOGI INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dynamic System Development Method (DSDM) merupakan sebuah
kerangka kerja yang memberi banyak pengetahuan tentang manajemen proyek,
serta untuk membangun dan memelihara sistem dalam waktu yang terbatas melalui
penggunaan prototyping yang incremental dalam lingkungan yang terkondisikan.
Dynamic System Development Method (DSDM) juga membangun software dengan
cepat dan terstruktur. Tahapan kerja yang dimiliki antara lain adalah feasibility
project, business study, functional model iteration, design and building iteration,
dan tahapan implementation phase. Institut Teknologi Nasional (ITENAS)
merupakan salah satu Institusi Akademik) yang berada di kota Bandung, namun
belum memiliki wadah bagi mahasiswa nya untuk saling berkomunikasi dan
bertukar pikiran satu sama lain, sehingga sering terjadinya perpecahan antar sesame
mahasiswa terutama antar jurusan di Itenas karena kurangnya komunikasi,
interaksi, dan kurangnya rasa persaudaraan sesama mahasiswa Itenas.
Metode DSDM diterapkan pada pembangunan web komunitas Institut
Teknologi Nasional untuk menghasilkan perancangan dan pembangunan yang baik
dan terstruktur, sehingga mahasiswa Itenas dapat saling mengenal dan bertukar
pendapat serta informasi, baik itu diskusi ataupun member berita mengenai hal
hal seputar akademik maupun non-akademik Itenas melalui fitur - fiturnya yaitu
fitur forum mahasiswa, dimana mahasiswa Itenas dapat menuangkan segala
kreatifitasnya maupun untuk berbagi ilmu, pendapat dan informasi. Web
Komunitas Itenas juga memiliki fitur iConnect, yang mana mahasiswa Itenas dapat
menambahkan teman sesama mahasiswa Itenas, melihat profil dan lokasi teman di
Itenas serta melakukan aktivitas chatting dengan teman.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang didapatkan dalam pembuatan laporan ini adalah
sebagai berikut.
1.2.6 Agar mengetahui fase Feasibility Study dalam pembuatan Sistem Informasi
Komunitas Itenas.
1.2.7 Agar mengetahui Bussiness Study dalam pembuatan Sistem Informasi
Komunitas Itenas.
1.2.8 Agar mengetahui Functional Model Iteration dalam pembuatan Sistem
Informasi Komunitas Itenas.
1.2.9 Agar mengetahui Design and Build Iteration dalam pembuatan Sistem
Informasi Komunitas Itenas.
1.2.10 Agar mengetahui Implementation Phase dalam pembuatan Sistem
Informasi Komunitas Itenas.
1.4 Manfaat
Dynamic System Development Method (DSDM) memiliki banyak manfaat
dibanding metode perancangan proyek lain. Beberapa manfaat yang dapat diambil
adalah mengutamakan keterlibatan pengguna secara berkesinambungan dengan
pendekatan pengembangan secara berulang dan bertambah. Hal ini dapat
membangun sebuah proyek yang dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian
Dynamic System Development Method (DSDM) adalah suatu kerangka
dalam pengembangan suatu project terutama digunakan sebagai metode
pengembangan perangkat lunak didasarkan pada Rapid Application Development
(RAD). DSDM mengutamakan keterlibatan pemakai secara terus-menerus dengan
pendekatan pengembangan seara berulang dan bertambah, tanggap terhadap
perubahan, untuk membangun sistem perangkat lunak yang memenuhi kebutuhan
bisnis yaitu tepat waktu dan tepat anggaran. DSDM merupakan salah satu metode
agile untuk pengembangan perangkat lunak. Intinya DSDM adalah suatu metode
yang mendekati metode Incremental dan Agile.
2.2 Sejarah
DSDM pertama kali diperkenalkan pada tahun 1995 oleh Jay Forrester dan
dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology Amerika, di
mana merupakan satu-satunya publikasi penggunaan metode RAD di dunia.
Pada awal 1990-an, Rapid Application Development (RAD) telah menyebar
di industri TI. User interface untuk aplikasi perangkat lunak bergerak dari layar
hijau tua untuk antarmuka pengguna ke era grafis yang digunakan saat ini. Alat
pengembangan aplikasi baru datang di pasar, seperti PowerBuilder. Hal ini
pengembang applikasi untuk menyampaikan solusi yang diusulkan mereka jauh
lebih mudah kepada pelanggan mereka.
Namun, gerakan RAD sangat terstruktur: tidak ada definisi yang disepakati
dari proses yang sesuai dan banyak organisasi datang dengan definisi mereka
sendiri dan pendekatan. Banyak perusahaan besar yang sangat tertarik pada
kemungkinan tapi mereka juga khawatir bahwa mereka tidak akan kehilangan
tingkat kualitas.
The Dynamic System Development Method Konsorsium didirikan pada
tahun 1994 oleh asosiasi vendor dan ahli di bidang rekayasa perangkat lunak dan
telah dibuat dengan tujuan "bersama-sama mengembangkan dan mempromosikan
kerangka kerja RAD independen". Asal-usul itu merupakan acara yang
diselenggarakan oleh Grup Butler di London. Orang-orang di pertemuan itu semua
bekerja untuk organisasi blue-chip seperti British Airways, American Express,
Oracle dan Logica.
Versi terbaru dari DSDM, diluncurkan pada tahun 2007, disebut DSDM
Atern. Atern adalah burung kolaboratif yang dapat melakukan perjalanan jarak
yang luas dan melambangkan banyak aspek metode yang cara alami kerja misalnya
prioritas dan kolaborasi.
Versi sebelumnya DSDM (dirilis pada bulan Mei 2003) yang masih banyak
digunakan dan masih berlaku adalah DSDM 4.2 yang merupakan perbaikan DSDM
versi 4. Versi perbaikanberisi panduan tentang cara menggunakan DSDM dengan
Extreme Programming.
Sebagai perluasan dari RAD, DSDM memusatkan pada proyek sistem
informasi yang didasari oleh jadwal dan anggaran yang ketat. DSDM berupaya
mengatasi penyebab-penyebab kegagalan proyek di antaranya melebihi anggaran,
keterlambatan jadwal, kurangnya keterlibatan pengguna dan lemahnya komitmen
dari para pimpinan. Kerangka kerja DSDM menyediakan dasar ideal bagi proses
pengembangan dan penerapan sistem informasi, meliputi orang (misal organisasi,
staf, keahlian), teknologi pendukung (misal teknologi informasi, otomatisasi
kantor, komunikasi) dan proses yang menyatukan keduanya (dalam rangkaian
strategi bisnis).
2.5.3 Prototyping
Prototyping memiliki dua prinsip utama yaitu eringnya pengiriman aplikasi
kepada pengguna dan pengembangan yang incremental.
DSDM membedakan tipe prototype sebagai berikut:
a. Bussines Prototype: Mempersilahkan penilaian pada sistem yang akan
dikembangkan.
b. Usability Prototype: Periksa User Interface.
c. Performance Prototype: Pastikan solusi dapat mengatasi kinerja dan volume.
d. Capability Prototype: Mengevaluasi opsi yang memungkinkan.
2.6 Faktor Kunci Kesuksesan DSDM
Konsorsium DSDM telah membuat sepuluh faktor penting bagi
penganutnya:
a. Menyetujui terlebih dahulu filosofi DSDM sebelum memulai kerja.
b. Pengambilan keputusan haruslah melibatkan pengguna dan pengembang.
c. Komitmen dari manajemen senior haruslah penting
d. Penyampaian yang rutin
e. Kemudahan akses antara developer dan pengguna
f. Kestabilan team
g. Kemampuan bekerjasama pada tim pengembang
h. Ukuran tim pengembang
i. Dukungan komersil
j. Teknologi pada pengembangan
b. Projects Future
Tujuan yang ingin dicapai dimasa depan dari adanya sistem aplikasi ini
adalah untuk menjadikan Web Komunitas Itenas ini sebagai sarana utama bagi
civitas akademika Itenas untuk bertukar informasi dan berdiskusi terhdapa berbagai
hal pada umumnya dan Itenas pada Khususnya.
b. Review
Review merupakan peninjauan kembali semua bagian dari model
fungsional serta melakukan rencana dalam pengembangannya yang dijelaskan
dibawah ini:
a) Functional Model Review Record
Berikut ini daftar feedback yang diharapkan dari masing masing fungsi
utama sistem:
b. Perangkat Keras
Perangkat keras yang digunakan dalam sistem forum itenas adalah sebagai
berikut:
a) Prosesor Intel Celeron M 1.6 Ghz atau diatasnya
b) Memori 512 MB atau diatasnya
c) Monitor
d) Keyboard dan Mouse
DAFTAR PUSTAKA