Kerangka untuk aktivitas yang membangun untuk mendapatkan software dengan kualitas
tinggi .
Generic Process Framework :
1. communication
2. planning
3. modelling
4. construction
5. deployment
Process Flow
Mendeskripsikan bagaimana aktivitas 5 kerangka kerja .
Terdapat 4 proses diantaranya :
Pada Process Iteratif ini tiap bagian dapat berulang kembali atau mengulang lagi ketika
membutuhkan sesuatu yang kurang . Sehingga proses ini dapat mengulang untuk
mendapatkan hasil yang bagus .
Process Patterns
Menjelaskan masalah yang terkait dengan proses selama software engineer bekerja .
Macam - macam patern diantaranya :
1. Stage Patterns : Mendefinisikan masalah yang berhubungan dengan aktivitas .
2. Task Patterns : Mendefinisikan masalah dengan aksi software engineer .
3. Phase Patterns : Mendefinisikan urutan atau flow dari aktivitas kerangka kerja .
Software Process Models
Waterfall Models .
Incremental Models .
Evolutionary Models .
Concurrent Development Models .
Software Process
Definisi
Sekumpulan aktifitas yang saling terkait (koheren) untuk menspesifikasikan, design,
implementasi dan pengujian sistem perangkat lunak.
Atribut dan karakteristik proses
o Understandability
o Visibility
o Supportability
o Acceptability
o Reliability
o Maintainability
o Rapidity
Kegiatan Yang Umum Bagi Semua Proses PL
a. Spesifikasi perangkat lunak, apa yang harus dilakukan oleh perangkat lunak dan
batasan/kendala pengembangannya
b. Pengembangan (perancangan dan implementasi), proses memproduksi sistem perangkat
lunak
c. Validasi perangkat lunak, pengujian perangkat lunak terhadap keinginan pengguna
d. Evolusi perangkat lunak, perubahan perangkat lunak berdasarkan perubahan keinginan.
Ada 5 tingkat kematangan proses yang dikemukakan SEI (Software Engineering Institute),
yaitu:
a. Level 1: Initial
Proses PL yang ditandai sebagai Ad Hoc dan kadang-kadang bersifat kacau (Chaotic)
b. Level 2: Repeatable
Proses manajemen proyek dasar dibangun untuk menelusuri biaya, jadwal dan fungsi
c. Level 3: Defined
Proses PL, baik untuk manajemen didokumentasikan, distandarkan dan diintegrasikan ke
dalam proses PL
d. Level 4: Managed
Pengukuran detail terhadap proses PL dan kualitas produksi dikumpulkan dan dipahami
secara kuantitatif
e. Level 5: Optimizing
Pertambahan proses yang terus-menerus dimungkinkan oleh umpan balik kuantitaif
Model Proses Perangkat Lunak
o Model Konvensional
1. Sekuensial Linear (waterfall)
Disajikan dalam proses terpisah
Bersifat sistematis
Berurutan (mendefinisikan setiap langkah)
Kekurangan:
Proyek nyata sering tidak sesuai dengan aliran tahapan.
Pengembang sering melakukan penundaan yang tidak perlu, karena menunggu tim lain
yang memiliki ketergantungan tinggi.
Pelanggan harus sabar.
Kelebihan:
Dokumentasi lengkap mencakup tiap tahapan.
Mudah dipahami.
Paling banyak digunakan.
2. RAD (Rapid Aplication Development )
Menekankan siklus perkembangan sangat pendek
Pendekatan kontruksi berbasis komponen
Kekurangan:
Perlu SDM yang memadai untuk menciptakan jumlah tim RAD yang baik.
RAD menuntut pengembang dan pelanggan punya komitmen dalam aktifitas untuk
melengkapi sistem.
Hasil tidak modular.
Kelebihan:
Waktu penyelesaian proyek lebih cepat, 60-90 hari
o Model Evolusioner
1. Prototype
Menurut Howard (1997):
Mendemonstrasikan bagaimana perangkat lunak bekerja dalam lingkungannya sebelum
tahapan konstruksi aktual.
Berfungsi sebagai mekanisme pengidentifikasian kebutuhan software.
Kekurangan:
Pengembang sering membuat kompromi-kompromi implementasi untuk membuat
prototype bekerja cepat.
Pelanggan sering hanya melihat apa yang tampak dari software tanpa memperhatikan
Metode Incremental
04.31
Sii Cupu
4 comments
1. Requirement , Requirment adalah proses tahapan awal yang dilakukan pada incremental
model adalah penentuan kebutuhan atau analisis kebutuhan.
2. Specification, Specification adalah proses spesifikasi dimana menggunakan analisis
kebutuhan sebagai acuannya.
3. Architecture Design, adalah tahap selanjutnya, perancangan software yang terbuka agar
dapat diterapkan sistem pembangunan per-bagian pada tahapan selanjutnya.
4. Code setelah melakukan proses desain selanjutnya ada pengkodean.
5. Test merupakan tahap pengujian dalam model ini.
Tahapan-tahapan tersebut dilakukan secara berurutan. Setiap bagian yang sudah selesai
dilakukan testing, dikirim ke pemakai untuk langsung dapat digunakan. Pada incremental model, tiga
tahapan awal harus diselesaikan terlebih dahulu sebelum sebelum tahap membangun tiap
increment. Untuk mengantisipasi kondisi yang terjadi pada incremental model, diperkenalkan model
More Risky Incremental Model. Model ini menerapkan sistem kerja yang paralel. Setelah daftar
kebutuhan didapatkan dari pemakai, tim spesifikasi membuat spesifikasi untuk modul pertama.
Setelah spesifikasi pertama selesai, tim desain menindak lanjuti. Tim spesifikasi sebelumnya juga
langsung membuat spesifikasi untuk model kedua, dan seterusnya. Jadi, tidak harus menunggu
modul
pertama
selesai
hingga
dikirim
ke
user.
Beberapa Kelebihan Dari Mode Incremental atara lain :
1. Merupakan model dengan manajemen yang sederhana
2. Pengguna tidak perlu menunggu sampai seluruh sistem dikirim untuk mengambil
keuntungan dari sistem tersebut. Increment yang pertama sudah memenuhi persyaratan
mereka yang paling kritis, sehingga perangkat lunak dapat segera digunakan.
3. Resiko untuk kegagalan proyek secara keseluruhan lebih rendah. Walaupun masalah masih
dapat ditemukan pada beberapa increment. Karena layanan dengan prioritas tertinggi
diserahkan pertama dan increment berikutnya diintegrasikan dengannya, sangatlah penting
bahwa layanan sistem yang paling penting mengalami pengujian yang ketat. Ini berarti
bahwa pengguna akan memiliki kemungkinan kecil untuk memenuhi kegagalan perangkat
lunak pada increment sistem yang paling bawah.
4. Nilai penggunaan dapat ditentukan pada setiap increment sehingga fungsionalitas sistem
disediakan lebih awal.
5. Memiliki risiko lebih rendah terhadap keseluruhan pengembagan sistem,
6. Prioritas tertinggi pada pelayanan sistem adalah yang paling diuji
Kelemahannya adalah :
1. kemungkinan tiap bagian tidak dapat diintegrasikan
2. Dapat menjadi build and Fix Model, karena kemampuannya untuk selalu mendapat
perubahan selama proses rekayasa berlangsung
3. Harus Open Architecture
4. Mungkin terjadi kesulitan untuk memetakan kebutuhan pengguna ke dalam rencana
spesifikasi masing-masing hasil increment.
Customer harus sabar untuk menanti produk selesai, karena dikerjakan tahap per
tahap,menyelesaikan tahap awal baru bisa ke tahap selanjutnya
Perubahan ditengah-tengah pengerjaan produk akan membuat bingung team work yang
sedang membuat produk
Adanya waktu menganggur bagi pengembang, karena harus menunggu anggota tim proyek
lainnya menuntaskan pekerjaannya
2. Model Prototyping
Pendekatan prototyping model digunakan jika pemakai hanya mendefinisikan objektif
umum dari perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya,
sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi sistem operasi,
atau bentuk interaksi manusia-mesin yang harus diambil.
Kelebihan model Prototyping :
Model ini adalah model klasik yang mengusung pengembangan perangkat lunak yang
sistematis, berurutan/sekuensial dimulai pada tingkat dan kemajuan system pada seluruh
persyaratan dalam analisis, perancangan (desain), pengkodean, pengujian (testing), hingga ke
tahap pemeliharaan dalam membangun software (perangkat lunak). Berikut ini gambaran dari
Linear Sequential Model / waterfall model.
Model waterfal ini sangat sesuai digunakan dalam pengembangan sistem perangkat lunak
dan hardware yang luas dan apabila kebutuhan pengguna telah dimengerti dengan baik.
Selain itu, juga apabila waktu yang tersedia juga masih cukup banyak.
2.
Prototyping Model
Metode ini menyajikan gambaran yang lengkap dari sistem, terdiri atas model kertas, model
kerja dan program. Pihak pengembang akan melakukan identifikasi kebutuhan pemakai,
menganalisa sistem dan melakukan studi kelayakan serta studi terhadap kebutuhan pemakai,
meliputi model interface, teknik prosedural dan teknologi yang akan dimanfaatkan.
Keunggulan model ini adalah sifatnya yang sangat interaktif sehingga pengembang dan
pengguna (pemakai) dapat terus berinteraksi selama pengerjaan tahapan-tahapan tersebut.
Peran aktif pemakai ini dapat menghemat waktu dalam pengembangan sistem dan bila
terdapat kesalahan atau ketidaksesuaian keinginan, pemakai dapat segera
memberitahukannya sehingga pengembang dapat secepatnya melakukan penyesuaian.
Kelemahan model ini antara lain, akibat adanya quick design, kadang pemakai tidak
menyadari bahwa perangkat lunak yang ditunjukkan masih berupa blue print sehingga tidak
ada jaminan terhadap kualitas secara keseluruhan dan pemeliharaan jangka panjangnya. Dari
sisi pengembang, karena ingin menyegerakan selesainya proyek, sering menggunakan bahasa
pemrograman yang sederhana dalam membuat prototipe tanpa memikirkan lebih lanjut
program yang lebih kompleks untuk membangun sistem yang sebenarnya.
Model Prototyping ini sangat sesuai diterapkan untuk kondisi yang beresiko tinggi di
mana masalah-masalah tidak terstruktur dengan baik, terdapat fluktuasi kebutuhan pemakai
yang berubah dari waktu ke waktu atau yang tidak terduga, bila interaksi dengan pemakai
menjadi syarat mutlak dan waktu yang tersedia sangat terbatas sehingga butuh penyelesaian
yang segera. Model ini juga dapat berjalan dengan maksimal pada situasi di mana sistem
yang diharapkan adalah yang inovatif dan mutakhir sementara tahap penggunaan sistemnya
relatif singkat.
3. RAD Model (Rapid Aplication Development)
RAD adalah proses pembangunan Perangkat Lunak yang menekankan pada siklus
pengembangan yang pendek dan singkat. Model ini mengawinkan model waterfall dan model
component based construction.
Tahap Pemodelan Data: informasi-informasi yang dipadu dari pemodelan bisnis dipilahpilah ke menjadi sekumpulan objek data yang masing-masing objek diidentifikasikan dan
ditentukan hubungan antara objek-objek tersebut.
Tahap Pemodelan Proses: aliran informasi yang didapat dalam proses pemodelan data
diolah sedemikian untuk dapat menopang fungsi-fungsi bisnis. Prosesnya dikreasikan untuk
menambah, memodifikasi, menghapus dan atau mendapatkan kembali sebuah objek data.
Tahap Pembuatan Aplikasi: RAD dapat saja memakai kembali komponen program yang
sudah ada bila dimungkinkan, atau membuat komponen yang dapat digunakan lagi bila
diperlukan di masa mendatang. RAD juga diasumsikan menggunakan teknik generasi
keempat (4GT).
Tahap Pengujian dan Pergantian: Proses RAD menekankan pada pemakaian kembali yang
memungkinkan berkurangnya keseluruhan waktu pengujian, namun komponen harus diuji
dan harus dilatih secara penuh dan terintegrasi.
Kelebihan model RAD: tahap-tahap RAD membuatnya mampu untuk menggunakan
kembali komponen yang ada (reusable object), karena setiap komponen software dikerjakan
secara terpisah dengan tim-tim tersendiri sehingga dapat digunakan juga untuk aplikasi lain
yang pada akhirnya akan menghemat waktu. Penggunaan tim yang terpisah untuk
mengerjakan pekerjaan yang berbeda membuat pekerjaan lebih cepat dalam proses integrasi
dan efisien terhadap waktu tanpa mengacaukan aplikasi.
Kelemahan model RAD: Tidak begitu cocok untuk proyek dengan skala besar karena
dibutuhkan sumber daya manusia yang semakin banyak seiring dengan semakin banyaknya
komponen yang dikerjakan, selain itu, semakin besar proyek, semakin kompleks pula
koordinasi yang dibutuhkan. Dalam waktu yang singkat, rasanya sulit untuk pengembang
dan pemakai berkomitmen untuk melaksanakan berbagai kegiatan untuk melengkapi sistem.
Apalagi bila sistem ternyata tidak dapat dimodularisasi sementara sistem mempunyai resiko
teknik yang tinggi.
Model RAD sangat tepat diterapkan untuk sistem yang telah jelas dan lengkap
kebutuhannya, di mana terdapat komponen-komponen yang dapat dipakai kembali dalam
proyek yang berskala kecil dengan waktu pengembangan perangkat lunak yang singkat.
4.
4A.
Model ini merupakan hasil kombinasi elemen-elemen dari model waterfall yang
diaplikasikan secara berulang. Elemen-elemen tersebut dikerjakan hingga menghasilkan
produk dengan spesifikasi tertentu kemudian proses dimulai dari awal kembali hingga
muncul hasil yang spesifikasinya lebih lengkap dari sebelumnya dan tentunya memenuhi
kebutuhan pemakai.
Model ini mengadaptasi dua model perangkat lunak yang ada yaitu model prototyping
dengan pengulangannya dan model waterfall dengan pengendalian dan
sistematikanya. Model ini dikenal dengan sebutan Spiral Boehm. Pengembang dalam model
ini memadupadankan beberapa model umum tersebut untuk menghasilkan produk khusus
atau untuk menjawab persoalan-persoalan tertentu selama proses pengerjaan proyek.
Kekurangan model ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan perangkat
lunak cukup panjang demikian juga biaya yang besar. Selain itu, sangat tergantung kepada
tenaga ahli yang dapat memperkirakan resiko. Terdapat pula kesulitan untuk mengontrol
proses. Sampai saat ini, karena masih relatif baru, belum ada bukti apakah metode ini cukup
handal untuk diterapkan.
Model Boehm sangat cocok diterapkan untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak
skala besar di mana pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami kondisi pada
setiap tahapan dan bereaksi terhadap kemungkinan terjadinya kesalahan. Selain itu,
diharapkan juga waktu dan dana yang tersedia cukup memadai.
5.
Model ini merupakan gabungan dari berbagai sifat dan karakter dari model spiral Boehm dan
sangat erat keterikatannya dengan model RAD (Rapid Application Development) model
karena model CAM ini menggunakan peralatan-peralatan dan GUI (Graphic User Interface)
untuk membangun software. Dengan kata lain, pembuatan aplikasinya dibuat dari paket
perangkat lunak yang berisi serangkaian komponen yang telah ada sebelumnya. Namun,
waktu yang dibutuhkan dapat disesuaikan atau lebih efektif ketimbang harus mengerjakan
program dari awal.
Gambar 6. CAM
Tahapan-tahapan Model ini adalah:
Tahap Identifikasi calon-calon komponen (kelas objek); Tahap melihat komponen-komponen
dalam pustaka; Tahap mengekstrak komponen jika ada; Tahap membangun komponen jika
tidak ada; Tahap menyimpan komponen baru pada pustaka; Tahap mengkonstruksi iterasi ken dari sistem.
Kelebihan model ini adalah tinggal mencaplok atau menggunakan program atau komponen
yang sudah ada dan menyusunnya menjadi sebuah program yang lebih kompleks dan
berkembang sesuai dengan kebutuhan user/pengguna sehingga dapat mengefisienkan
penggunaan waktu dan tenaga. Selain itu, model ini juga menyediakan kemampuan untuk
memvisualisasikan hasil rakitan dengan kesanggupan untuk mengukur, menganalisa,
merancang dan merancang ulang program.
Kekurangan model ini adalah seringnya program atau komponen-komponen terdahulu tidak
kompatibel atau sejalan dengan model perakitan komponen ini sehingga untuk perusahaan
berskala kecil akan kesulitan menemukan komponen yang sesuai untuk dirakit.
Model ini sangat sesuai digunakan oleh perusahaan besar yang sudah berpengalaman
mengembangkan software. Mereka dapat memanfaatkan software-software yang telah umum
dikembangkan sebelumnya menjadi bentuk baru dari software yang ingin dikomersilkan.
6.
Model ini disebut juga dengan concurrent engineering yang dapat digambarkan secara
skematik sebagai serial dari kegiatan teknis utama, tugas-tugas, dan hubungan antar
bagian-bagian yang saling terkait di mana aktifitas analisa seperti desain/rancangan atau
komunikasi pelanggan dapat diskemakan dengan cara yang sama.
mana dapat diterapkan pada banyak komponen yang tiap-tiap komponen bisa dirancang dan
direalisasikan secara serentak.
7.
Pada model ini, digunakan notasi matematika yang terperinci dan penuh ketelitian dalam
mengidentifikasi desain dan menguji sistem yang berbasis komputer. Metode ini sering
dipakai untuk spesifikasi yang detail, rancangan dan verifikasi pada bagian-bagian sistem
yang penting (bersifat kritikal) seperti pada sistem avionic dan aerospace, serta pada sistem
keamanan yang kritikal pada monitor jantung, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan pada
perbankan.
Secara khusus, metode formal sangat cocok dijalankan pada sistem yang kompleks.
8. Fourth Generation Techniques/Model Teknik Generasi ke-4/4GT
sama jika dibuat dengan model konvensional. Namun, untuk proyek skala kecil tahap ini
dapat dihilangkan dengan langsung melakukan implementasi dengan menggunakan bahasa
generasi keempat (4GT).
Tahap Implementasi Menggunakan Bahasa Keempat: untuk skala kecil tahap ini dapat
langsung dilakukan ketika kebutuhan telah jelas, dan untuk proyek besar tahapan ini
dijalankan setelah dirancang prototipe operasional. Implementasi yang menggunakan 4GT
memudahkan pengembang software untuk menjelaskan hasil yang diharapkan yang nantinya
akan diterjemahkan ke dalam bentuk kode sumber dan kode objek.
Tahap Produksi: Tahap ini merupakan langkah terakhir yakni mengubah
implementasi 4GT ke dalam hasil akhir berupa produk.
Kelebihan model ini adalah pengurangan waktu dan peningkatan produktivitas yang besar.
Kekurangan model ini adalah kemungkinan akan sulit memanfaatkan alat
bantu/peralatan/tools 4GT dibandingkan dengan menggunakan bahasa pemrograman yang
konvensional, selain itu terdapat juga masalah dalam hal kode sumber yang tidak efisien. Di
samping itu, pemeliharaan sistem software besar yang dikembangkan oleh 4GT juga masih
sedang dalam proses pengkajian.
Model ini diaplikasikan untuk mengembangkan perangkat lunak yang memakai bentuk
bahasa khusus atau notasi grafik yang dieksekusi/diselesaikan dengan syarat atau ketentuan
yang dipahami oleh pemakai/pengguna/kustomer.
No. 2 Andaikan Saya terpilih menjadi seorang manajer proyek pada sebuah perusahaan
kecil yang memproduksi perangkat lunak di mana tugas saya adalah membangun sebuah
aplikasi yang sangat mirip dengan aplikasi lain yang sudah dibangun sebelumnya, meskipun
yang satu ini lebih besar dan kompleks, sementara syarat-syarat sudah didokumentasikan
dengan teliti oleh pemakai.
Maka, struktur yang akan saya pilih adalah struktur table karena fleksibelitas rancangan
struktur table ini yang dapat menjelaskan dengan baik hubungan antar elemen/komponen
yang dijelaskan, hal tersebut memudahkan pengembang untuk menggunakannya.
Dan, model proses yang akan saya terapkan adalah RAD model (Rapid Aplication
Development), mengingat dalam tahapan RAD dapat digunakan kembali dokumentasi dari
pemakai yang sebelumnya telah ada. Dalam RAD ini terdapat tahapan di mana pengembang
harus mengetes atau menguji coba program,karena program terdahulunya masih dapat
dipakai, pengembang cukup melakukan testing terhadap program-program dan komponenkomponen baru saja sehingga dapat menghemat waktu. Oleh karena produksinya dilakukan
oleh perusahaan kecil dengan estimasi proyek berskala kecil dan tenaga manusianya (dalam
bentuk) tim dapat dipenuhi maka RAD sangat memungkinkan untuk diterapkan demi
efisiensi waktu dan kerja.
No. 3 Andaikan saya terpilih menjadi seorang manajer proyek pada sebuah perusahaan
besar yang memproduksi perangkat lunak, di mana tugas saya adalah mengatur
perkembangan versi generasi selanjutnya dari perangkat lunak pengolah kata produk yang
sudah dipakai sangat luas, sementara itu, kondisinya adalah kompetisi dan batas waktu yang
ketat sudah dibangun dan ditetapkan.
Maka, struktur yang akan saya pilih adalah struktur chart karena dapat menjelaskan
hubungan antar elemen/komponen dengan sangat baik, selain itu, interface yang
menghubungkan komponen-komponen dapat dengan mudah ditentukan seperti halnya dapat
ditetapkannya wujud dan penempatan komponen dalam tempat penyimpanan sekunder secara
fisik.
Dan, model proses yang akan saya terapkan adalah Component Assembly Model
(CAM/Model Perakitan Komponen) karena saya dapat menggunakan kembali programprogram dan peralatan-peralatan software yang sudah ada sebelumnya untuk dikembangkan
menjadi generasi berikutnya. Oleh karena ini adalah perusahaan besar yang tentunya telah
berpengalaman dengan software serupa, maka tools dan program yang akan digunakan untuk
CAM sudah kompatibel sehingga dapat mempersingkat waktu.
Apa itu Software ???
Software adalah kumpulan elemen-elemen atau item-item yang terdiri dari programprogram, data-data, dan dokumen-dokumen yang saling berkaitan yang membentuk suatu
konfigurasi. Dokumen-dokumen yang dimaksudkan di sini adalah petunjuk penggunaan
program dan data. Softwarejuga merupakan salah satu elemen penting dalam sistem operasi
komputer karena software yang bertugas untuk menghubungkan hardware(komputer) dengan
brainware(pengguna), sehingga pengguna dapat mengontrol komputer dengan mudah.
Macam-macam Software
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Sekarang ini, Software terus berkembang dengan pesatnya dengan berbagai macam
kegunaan-kegunaannya yang memudahkan penggunanya dalam melaksanakan kegiatankegiatannya. Namun, software ini dapat kita kelompokkan menjadi beberapa macam, antara
lain :
System software, adalah software yang digunakan untuk menjalankan software atau
program yang lain. Contoh Windows, Linux, MacOS, dan lain-lain.
Real-Time software, adalah software yang digunakan untuk membaca keadaan lingkungan
sekitar pada saat yang sama. Contoh Sistem pembaca kecepatan angin, Sistem Navigasi, dan
lain-lain.
Business software, adalah software yang digunakan untuk membantu proses bisnis. Contoh
Point Of Sales(POS), Sistem Kontrol Stok Gudang, dan lain-lain.
Engineering and scientific software, adalah software yang digunakan untuk melakukan
pengukuran di bidang engineering dan sains. Contoh AutoCAD, Pro/ENGINEER, dan lainlain.
Embedded software, adalah software yang ditanamkan dalam sebuah perangkat keras.
Contoh sistem yang terdapat pada televisi, AC dan lain-lain.
PC software, adalah software yang digunakan secara pribadi. Contoh Windows Media
Player, Microsoft Office, dan lain-lain.
AI Software, adalah software yang dibuat dengan kecerdasan buatan. Contoh sistem yang
terdapat pada robot, sistem pakar, dan lain-lain
WEB application, adalah software yang digunakan dengan fasilitas internet. Contoh
Google Chrome, Mozilla Firefox, dan lain-lain.
Karakteristik Software
Ketika kita membuat software, ada beberapa karakteristif yang harus dipenuhi agar
software kita dapat digunakan sampai kapan pun. Karakteristik tersebut antara lain :
1.
Software dibangun/direncanakan. Dalam membangun software, kita harus membuat
rancangan software yang akan dibuat dan tidak seperti hardware yang dibuat secara masalah
karena setiap kebutuhan akan sebuah software berbeda-beda.
2.
Software tidak lekang oleh waktu. Karena software dapat terus diperbaiki jika terdapat
kesalahan.
3.
Kebanyakan software dibuat berdasarkan kebutuhan.
Setelah kita mengetahui mengenai software , selanjutnya kita membahas mengenai software
process.
Apa itu Software process ???
1.
2.
3.
4.