Bab II . Pembahasan
Warnet adalah tempat usaha dan tempat belajarnya bagi para siswa untuk mencari bahan
pelajaran serta tugas-tugas dari sekolah, agar jaringan komputer di warnet tersbut terhubung ke
internet diperlukan sebuah koneksi melalui jasa ISP ( internet service provider ), pada
kesempatan ini saya mencoba menganalisis sebuah warnet yang berada di wilayah Cimalaka
bernama Sidqi net warnet ini tepatnya berada di jalan Tanjungkerta No.126 Berikut hasil
analisis yang saya dapat dilihat dari beberapa aspek.
Analisis Kebutuhan
Untuk membuat sebuah system jaringan komputer pada warnet diperlukan beberapa hal yang
harus ada, supaya system jaringan komputer ini bias berjalan sesuai dengan keinginan,
kebutuhan dan kepentingan. Hal hal yang dibutuhkan dalam sebuah system jaringan komputer
meliputi hardware dan software yang sesuai dengan kebutuhan, berikut beberapa perangkat yang
dibutuhkan dalam sebuah system jaringan komputer dalam hal ini di warnet SHIDQI.
Hardware
1 buah komputer yang dipakai untuk server
7 komputer yang dipakai untuk client Spesifikasi tiap komputer yang ada harus sesuai dengan
kebutuhan pada warnet tersebut agar layanan yang tersedia di warnet tersbut dapat berjalan
dengan semestinya diantaranya Memori atau RAM yang dibutuhkan minimal 504MB untuk
komputer client. Dan untuk server 1,5 GB. Hardisk yang digunakan minimal 40GB untuk client
dan untuk server 160 GB. Karena fungsi penyimpanan di komputer client tidak terlalu besar
berbeda halnya dengan di server sehingga memerlukan kapasitas yang lebih besar.
selain perangkat komputer yang cukup memadai juga diperlukan peralatan jaringan yang mampu
mendukung operasional warnet tersebut diantaranya adalah ;
ROUTER yang digunakan haruslah compatible dengan paket jaringan yang dipakai.
NIC (Network Interface Card) harus sudah bisa mengimbangi kecepatan yang dipakai untuk itu
minimal diperlukan NIC memiliki kecepatan minimal 100/10 MBPS.
SWITCH/ HUB digunakan untuk menghubungkan tiap computer dalam sebuah jaringan
local sebaiknya digunakan SWITCH yang memiliki 16 port karena biasanya dalam sebuah
jaringan komputer di warnet tidak lebih dari 12 komputer. Cable UTP yang digunakan minimal
cat. 5 karena biasanya dalam sebuah warnet jarak antar tiap komputer tidak terlalu berjauhan
serta ini sesuai dengan NIC yang dimiliki.
Konektor RJ45 untuk menghubungkan cable UTP dengan NIC. Dalam sebuah warnet
biasanya digunakan tipe STRIGHT untuk menghubungkan client, server ke SWITCH dan
menghubungkan Server Ke Router.
Software
Billing sebuah aplikasi yang dipakai untuk membantu admin dalam melakukan perhitungan
waktu dan biaya serta digunakan untuk membuat laporan keuangan dan laporan data karyawan
pada warnet, selain itu juga billing digunakan untuk memanajemen client memberikan
penomoran pada client.
Web Browser adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membuka sebuah website dan
melakukan aktifitas berinternet lainnya.
Alamat IP, alamat IP yang digunakan pada jaringan local di warnet menggunakan IP ver. 4
kelas C karena hanya terdiri dari belasan computer.
Download Manager, merupakan aplikasi yang digunakan untuk membantu proses download.
Bandwitch limiter digunakan untuk mengatur bandwitch yang diberikan pada tiap client agar
merata.
Operasi Sistem yang di gunakan di warnet ini yaitu windows XP.
Analisis Lokasi
Ruangan yang ada di warnet SIDQI NET ini seluas 3x6 m2 berikut gambar tata letak instalasi
peralatan di warnet tersbut, dengan menggunakan topologi STAR.
keterangan :
a. Client
Spesifikasi Jumlah
CPU intel Pentium 4 2,4Ghz 8 (delapan) unit
RAM 512Gb
Hardisk 40 GG Rpm 7200 serial ATA
MB getway intel G 31
Monitor Svga 14 full screen
VGA GeForce 9500 GT
Keyboard
Mouse
Landcard 100 Mbps
Printer 1 (Satu) unit
b. Server
Spesifikasi Jumlah
CPU intel Pentium Celeron 2,4Ghz 1(satu) unit
RAM 1Gb
Hardisk 80 GG Rpm 7200 serial ATA
MB getway intel G 31
Monitor Svga 14 full screen
VGA GeForce 9500 GT
Keyboard
Mouse
Landcard 100 Mbps
Printer 1 (Satu) unit
1. Server 1 buah
2. Client 8 buah
3. Kabel UTP cat 5 dengan konektor RJ45 tipe stright menghubungkan client dengan Switch,serta
server dengan switch
4. Switch 16 Port
5. Kabel UTP cat 5 dengan konektor RJ45 tipe stright menghubungkan server dengan Router
6. Router compatible 1024 Kbps.
7. Printer yang sudah di sharing sehingga bisa digunakan komputer manapun di jaringan.
8. Modem untuk terhubung dengan ISP
Rencana konfigurasi TCP /IP :
Analisis H/W
Hardware yang digunakan di warnet tersebut :
SWITCH 16 port ini sesuai dengan jumlah komputer yang ada di warnet tersebut dan untuk
pengembangan lebih lanjut SWITCH ini masih bisa dipergunakan karena masih tersisa beberapa
port lagi yang masih digunakan apabila dikemudian hari ada penambahan komputer lagi. Karena
pada saat ini hanya dipakai 9 port yang artinya masih ada 7 port lagi yang masih bisa digunakan
jika ada penambahan komputer.
Kabel UTP cat 5 yang compatible dengan kecepatan 100/10 MBPS dan memiliki jangkauan
100 meter ini masih bisa digunakan apabila dikemudian hari ada penambahan computer dengan
jangakuan tidak lebih dari 100 m, namun bila lebih dari 100 m otomatis cable ini sudah tidak
bisa digunakan lagi karena jangkauannya kurang.
Router yang digunakan pada saat ini adalah TP-LINK compatible untuk kecepatan 1024 Kbps.
Apabila kecepatan nya akan ditambah otomatis router ini sudah tidak optimal untuk dipakai
harus ada penggantian sesuai dengan kecepatan yang akan dipakai.
UPS yang digunakan dapat menyimpan daya sebesar Watt, bila terjadi pengembangan system
lebih lanjut UPS ini masih bisa digunakan kembali. Tidak perlu ada penggantian.
Daya listrik yang tersedia sebesar 2200 watt ini sangat cukup seandainya dikemudian hari aka
nada pengembangan system komputer agar lebih besar lagi.
Monitor yang dipakai untuk client adalah CRT sebesar 17 inci. Sedangkan untuk server
menggunakan LCD sebesar 19.
Analisis S/W
SO (system Operasi) system operasi yang digunakan saat ini adalah windows XP SP 2 baik
untuk client maupun server, untuk saat ini system operasi ini dirasa cukup karena sudah
kompatibel.
Billing yang dipakai di warnet ini adalah billing explorer yang mampu mengelola puluhan
client, untuk penambahan client billing ini pun masih bisa digunakan karena mudah untuk
digunakan dan tidak terlalu membebani memori.
Web Browser, dalam hal web browser terdapat banyak pilihan yang bisa digunakan di warnet
ini, dan system operasinyapun masih bisa kompatibel dengan web browser yang ada.
Anti virus, anti virus yang digunakan adalah AVG yang mudah di Update dan licensinya
gratis alias free jadi walaupun komputernya ditambah tidak akan ada penambahan biaya untuk
menginstal antivirus karena bersifat gratis.
Analisis waktu
Waktu yang digunakan untuk mengembangkan system jaringan komputer di warnet
tersebut dengan 8 komputer yang terdiri dari 7 client dan 1 server, membutuhkan konektor RJ 45
sebanyak 16 conector.
Pada disain yang dibuat penulis menunjukkan koneksi yang dipilih adalah menggunakan modem
ADSL PT TELKOM, dengan alasan dengan menggunakan modem, warnet akan dihubungkan ke
internet dengan menggunakan media kabel. Dengan media kabel koneksi yang terjadi relatif
cukup cepat dan stabil. Daripada menggunakan koneksi radio.
Penulis mendefinisikan lancard router warnet yang terhubung langsung dengan modem disebut
interface internet, sedangkan lancard router warnet yang terhubung lansung dengan switch
disebut interface lan. Pada gambar 4.1 yang perlu di ingat adalah konfigurasi pengkabelan Jika
perangkat yang dihubungkan sama maka kabel crossover Jika perangkat yang dihubungkan
berbeda maka kabel straight.
Pada gambar 4.1 yang perlu dibuatkan jaringan komputer adalah mulai dari router ke client,
router ke internet adalah wewenang pihak penyedia jasa interntnya.Swith dibagi menjadi 2 agar
maintenance lebih mudah dan performance jaringan bekerja dengan maksimal. Mengapa masih
menggunakan kabel untuk jaringan komputer warnet, mungkin terlintas seperti di benak Anda
karena kabel UTP hingga saat ini kecepatannya relative lebih cepat daripada menggunakan
wireless.Alternatif lainnya jika Anda tidak menggunakan modem atau menggunakan jasa
internet service provider(ISP) lainnya kebanyakan menggunakan Antena Radio dengan frekuensi
2,4 GigaHz atau 5 GigaHz dengan diberikan IP address, IP publik / IP internet
Topologi atau arsitektur jaringan merupakan pola hubungan antar terminal dalam suatu sistem
jaringan komputer. Topologi ini akan mempengaruhi tingkat efektifitas kinerja jaringan. Ada
beberapa jenis topologi yang dapat diimplementasikan dalam jaringan. Namun, bentuk topologi
yang utama adalah topologi Bus, topologi Ring, dan topologi Star.
TOPOLOGI BUS
Merupakan topologi yang menghubungkan semua terminal ke satu jalur komunikasi yang kedua
ujungnya ditutup dengan terminator. Terminator adalah perangkat yang menyediakan resistansi
listrik untuk menyerap sinyal pada akhir transmisi sambungan agar sinyal tidak terlontar kembali
dan diterima lagi oleh stasiun jaringan.
Keuntungan:
Murah, karena tidak memakai banyak media dan kabel yang dipakai sudah umum.
Setiap komputer dapat saling berhubungan langsung.
Kerugian:
Sering terjadi hang (crass talk) ketika lebih dari satu pasang memakai jalur diwaktu yang
sama.
TOPOLOGI RING
Pola dari topologi ring hampir sama dengan topologi bus, tetapi kedua terminal yang berada di
ujung saling dihubungkan sehingga hubungan antar terminal berlangsung dalam suatu lingkaran
tertutup.
Keuntungan:
Kegagalan koneksi akibat gangguan media dapat diatasi dengan jalur lain yang masih
terhubung.
Penggunaan sambungan point to point membuat transmission error dapat diperkecil.
TOPOLOGI STAR
Pada topologi star, terdapat sebuah terminal pusat (hub/switch) yang mengatur dan
mengendalikan semua kegiatan komunikasi data. Trafik data mengalir dari node ke terminal
pusat dan diteruskan ke node (station) tujuan.
Keuntungan:
Kerugian:
Bila traffic data cukup tinggi dan terjadi collision, semua komunikasi akan ditunda, dan
koneksi akan dilanjutkan/ dipersilahkan dengan cara random ketika hub/switch
mendeteksi tidak ada jalur yang sedang gunakan oleh node lain.
A. Teori Singkat
Istilah arsitektur mengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana komponen yang membentuk
suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka berkomunikasi. Arsitektur terdistribusi
sebuah istilah yang relatif baru untuk menjelaskan arsitektur aplikasi berarti bahwa pemrosesan
dari suatu aplikasi terjadi pada lebih dari satu mesin.
Terdapat beberapa macam arsitektur aplikasi termasuik didalamnya ada Solusi kelompok untuk
tujuan / kebutuhan akan : yaitu :
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua
komponen sistem ditempatkan dan dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar 1.1.
Walaupun komputer client dipakai untuk mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang
terjadi pada mesin ini, dan karena mereka dump-client atau dump-terminal. Tipe model ini,
dimana semua pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas dapat
dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis host: Pertama,
semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga semakin banyak user yang
mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah perusahaan memiliki beberapa kantor
pusat, user yang dapat mengakses mainframe adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan
kantor lain tanpa akses ke aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk
menghubungkan terminal dump dan mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh
pemerintah US dan pada saat itu dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan yang
dikenakan pada user mainframe dan jaringan telah mulai dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada sebuah aplikasi terjadi pada client dan server.
Client/server adalah tipikal sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang
dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2. Aplikasi ditempatkan
pada komputer client dan mesin database dijalankan pada server jarak-jauh. Aplikasi client
mengeluarkan permintaan ke database yang mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang
berinteraksi dengan user, termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-
tipe tugas yang terjadi pada client adalah :
Antarmuka pengguna
Interaksi database
Penanganan kesalahan
Server database berisi mesin database, termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang
juga berisi aturan bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya
diterapkan dalam database. Server database manangani :
Manajemen data
Keamanan
Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan
dari komputer sentral ke komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada
aplikasi client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan client/server
user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan sedikit beban pada sebuah
mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada model ini. Selain menjalankan tugas-
tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi.
Model client/server memiliki sejumlah
keterbatasan :
Kurangnya skalabilitas
Koneksi database harus dijaga untuk masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya
server yang berharga dan masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau
beberapa koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam sebuah
pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan modifikasi pada kode sumber
sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan sebagai pengganti penanganan oleh
COM+/MTS. Bukan berarti model client/server bukanlah merupakan model yang layak bagi
aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna
dengan model ini. Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah
solusi menarik bagi perusahaan.
Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang
lebih cepat ini tidak hanya menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga
lebih hemat biaya.
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur
client/server. Dalam model ini, pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika
diterapkan arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
Layanan presentasi atau logika antarmuka pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika
bisnis dikeluarkan dari kode client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan
data berisi server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer
tersendiri, seperti pada gambar 1.3
Konsep model three-tier adalah model yang membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan,
aplikasiaplikasi mendapatkan skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
kesimpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan bahwa di warnet ini jaringan komputer yang telah
terpasang cukup memadai untuk dapat menjalankan pelayanan yang ada di warnet ini .
seandainya pada kemudian hari akan dilakukan pengembangan jaringan lebih lanjut seperti
pengadaan Game Online sehingga dapat menambah biaya lagi, serta untuk hardware
jaringanpun seperti switch, kabel, dan router masih bisa diandalkan.
Jaringan Komputer