Anda di halaman 1dari 26

Definisi Pertidaksamaan

Pertidaksamaan adalah kalimat terbuka yang menyatakan hubungan dua hal tidak mempunyai
kesamaan atau tidak sama dengan. Hubungan tidak sama dengan dapat dinotasikan dengan
tanda:

< (kurang dari)


≤ (kurang dari atau sama dengan
> (lebih dari)
≥ (lebih dari atau sama dengan)

Jika ada pertidaksamaan x < a maka niai x yang memenuhi adalah lebih kecil dari a dan dalam
garis bilangan dilukiskan seperti

Jika ada pertidaksamaan matemati x ≥ a maka nilai x yang memenuhi adalah lebih besar dari a
dan dalam garis bilangan dilukiskan
Sifat-sifat Pertidaksamaan Matetamatika

1. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika sobat menambahkan atau mengurangkan
suatu pertidaksamaan dngan bilangan atau suatu ekspresi matemtaika tertentu

Jika a > b maka:


a+c > b+c ; a-c > b-c
Jika a<b maka:
a+c < b+c ; a-c < b-c
misalnya
x + 6 > 8 ⇒ x+6-6 > 8-6 ⇒ x > 2
2. Tanda pertidaksamaan tidak akan berubah jika sobat mengalikan atau membaginya dengan
bilangan POSITIF

Jika a > b dan c > 0 maka


ac > bc dan a/c > b/c
milsalkan
4x ≥ 12, Jika sobat membagi masing masing ruas dengan angka 4 (positif) 4x/4 ≥ 12/ 4 ⇒ x
≥3

3. Tanda pertidaksamaan akan berbalik jika dikali atau dibagi dengan sebuah bilangan
NEGATIF

Jika a > b dan c < 0 maka:


ac < bc dan a/c < b/c (amati bahwa tanda berbalik)
Banyak sobat hitung yang mungkin lupa dengan keharusan membalik tanda. Contohnya
seperti berikut
-3x ≥ 9 untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut sobat harus membagi tiap ruas kanan
dan kiri dengan -3 atau dengan kata lain mengalikan tiap ruas dengan -1/3. Karena dikali
dengan bilangan negatif maka tanda wajib berbalik.
-3x ≥ 9 ⇒ -3x/-3 ≤ 9/-3 ⇒ x ≤ -3 (amati tanda berbalik)

4. Eksponen (Pemangkatan) Pertidaksamaan


Ada yang unik dari pemangkatan pertidaksamaan matematika, tanda pertidaksamaan berbalik
tergantung dari ganjil atau genapanya pangkatnya.

jika a > b > 0 maka


a2 > b2 > 0
a3 > b3 > 0
a4 > b4 > 0
a5 > b5 > 0
dan seterusnya. Secara umum an > bn ; a bilangan asli

jia a < b < 0 maka


a2 > b2 > 0
a3 < b3 < 0
a4 > b4 > 0
a5 < b5 < 0
dan seterusnya. Secara umum an > bn, jika n genap dan an < bn jika n ganjil

Contoh
x < -2 jika sobat pangkatkan dua didapat x2 > (-2)2 (tanda berubah jika n genap akan selalu
an > bn) dan logikanya masuk jika x saja kurang dari -2 (-3, -4, -5, dst) pasti x2 hasilnya akan
selalu lebih dari 4, -32 = 9; -42 = 16, dst.
Interval Bilangan

Interval bilangan merupakan cara penyelesaian dari suatu pertidaksamaan, diantaranya yaitu
perhatikan tabel di bawah ini:

Jenis jenis pertidaksamaan

1. Pertidaksamaan linear

Pertidaksamaan linear merupakan pertidaksamaan di mana salah satu atau kedua ruasnya
mengandung bentuk linier di dalam x.

2. Pertidaksamaan Kuadrat

Pertidaksamaan kuadrat sama seperti yang ada pada pertidaksamaan linear yaitu bentuk
“penghubung”antara ruas kanan dan kiri merupakan penggunaan tanda
pertidaksamaan seperti kurang dari (<), kurang dari sama dengan (<), lebih dari (>) serta
lebih dari sama dengan (>).

Namun terdapat perbedaan nih guys. Bentuk fungsi yang dioperasikan berwujud fungsi
kuadrat dengan pangkat tertinggi yang dipunyai adalah pangkat dua.

ax2 + bc + c ** dx2 + ex + f
Keterangan:

 ** merupakan tanda pertidaksamaan seperti (<,> > atau <).


 a, b, c, d, e, f merupakan bilangan real dengan a,d ≠ 0.

Sekarang kita pelajari yuk mengenai bagaimana cara untuk penyelesaiannya. Seperti ini,
terdapat beberapa poin penting untuk menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat. Diantaranya
ialah sebagai berikut:

a. Kumpulin terlebih dahulu seluruh suku ke dalam satu ruas, sebagai contonya ruas
kiri. Nah, sehingga dengan cara tersebut tida terdapat suku atau pada ruas kanan kan, alias
nol.

b. Berikutnya, selesaikan bentuk kuadrat dengan menggunakan metode pemfaktoran bentuk


tersebut untuk mencari nilai yang memenuhi.
Kenapa? Hal ini dilakukan agar kalian lebih mudah bisa mengasumsikan tanda
pertidaksamaan sebagai tanda sama dengan.

c. Bentuk himpunan penyelesaian kita dapatkan dengan cara menampilkan nilai pada garis
bilangan. Nilai ini akan menjadi pembatas pada interval yang nantinya akan menjadi
himpunan penyelesaian.

3. Pertidaksamaan Pangkat Tinggi

Berikutnya terdapat pertidaksamaan pangkat tinggi.

Pangkat tinggi disini bukan merupakan pangkat yang ada di dalam kemiliteran lho ya seperti
mayor, kapten, letnan, dan jendral.

Melainkan, pertidaksamaan Pangkat Tinggi merupakan pertidaksamaan dengan derajat


lebih dari dua.

Adapun bentuk dari “penghubung” antara ruas kanan dan kiri sama seperti yang ada
pada pertidaksamaan linear dan pertidaksamaan kuadrat.

Diantaranya yaitu: kurang dari (<), kurang dari sama dengan (<), lebih dari (>) dan lebih dari
sama dengan (>).

Berikut adalah bentuk umum dari pertidaksamaan pangkat tinggi:


Berikut ini adalah tahapan dalam penyelesaian pertidaksamaan pangkat tinggi, diantaranya
yaitu:

a. Sama halnya yang ada pada pertidaksamaan kuadrat, kita harus memindahkan seluruh suku
ke dalam satu ruas. Contohnya kita pindahkan pada ruas kiri sehingga tidak akan menyisakan
suku atau bersisa nol pada ruas kanan.

b. Memfaktorkan bentuk tersebut ke dalam bentuk dengan derajat lebih rendah. Sebab bentuk
dengan derajat yang lebih rendah akan membantu penyelesaian dalam hal mencari nilai.

c. Nilai yang telah diketahui, berikutnya disusun pada garis bilangan. Sama halnya dengan
bentuk garis bilangan pada umumnya, kita harus mencari atau menentukan tanda pada tiap-
tiap daerah.

4. Pertidaksamaan Pecahan

Pertidaksamaan pecahan ini berbentuk hampir sama dengan pecahan pada bilangan real.

Yang membedakan keduanya adalah di mana pembilang dan penyebutnya diisi oleh fungsi
polinom. Bentuk umumnya juga masih sama dengan pertidaksamaan sebelumnya yang
terdiri dari: kurang dari (<), kurang dari sama dengan (<), lebih dari (>) dan lebih dari sama
dengan (>).
Berikut adalah bentuk umum dari pertidaksamaan pecahan, yaitu:

Berikut ini adalah tahapan dalam penyelesaian pertidaksamaan pecahan, diantaranya yaitu:

a. Pindahkan seluruh suku ke dalam satu ruas. Contohnya ruas kiri sehingga tidak akan
menyisakan suku atau bersisa nol di ruas kanan.

Penting untuk kalian ingat nih guys, kita sangat dilarang untuk mengalikan silang penyebut
dan juga pembilang antar ruas.

Kenapa hal itu dilarang? Karana nilai yang belum diketahui sangat memungkinkan untuk
dapat mengubah bentuk pertidaksamaan jika kita melakukan kali silang.

b. Melakukan operasi aljabar dengan tujuan guna mendapatkan bentuk sederhana, baru
setelah itu lakukan pemfaktoran supaya didapatkan nilai x.

c. Langkah terakhir yaitu menyusun nilai x tersebut ke dalam garis bilangan.

Seperti yang ada pada pertidaksamaan pangkat tinggi. Kita harus menentukan terlebih dahulu
tanda pada masing-masing daerah secara manual.

Dengan cara mengambil satu nilai x di daerah tersebut lalu mengujinya pada bentuk
peridaksamaan.
5. Pertidaksamaan Bentuk Akar

Pertidaksamaan bentuk akar yang akan kita pelajari untuk akar pangkat dua ya guys. Terdapat
dua kemungkinan kasus dalam pertidaksamaan bentuk akar ini. Diantaranya yaitu:

Berikut ini adalah tahapan dalam penyelesaian pertidaksamaan bentuk akar, diantaranya
yaitu:

Dalam contoh kasus A bisa kita lakukan dua cara, yaitu:

1. Menguadratkan kedua ruas.

2. Pengecekan syarat akar, di mana kita akan memastikan apabila fungsi di dalam akar
pangkat dua haruslah bernilai positif atau sama dengan nol begitu juga dengan konstanta di
ruas lainnya.

Berikutnya, pada contoh kasus B hampir sama dengan yang ada pada contoh kasus A yaitu
dengan melakukan:

1. Menguadratkan kedua ruas.

2. Pengecekan syarat akar, di mana kita akan memastikan apabila fungsi di dalam akar
pangkat dua haruslah bernilai positif atau sama dengan nol.
6. Pertidaksamaan Mutlak

Khusus untuk pertidaksamaan mutlak, maka kita harus mengingat aturan dari
pertidaksamaan mutlak yang merupakan langkah penting dalam mengerjakan persoalan
pertidaksamaan mutlak.

Berikut ini adalah tahapan dalam penyelesaian pertidaksamaan mutlak, diantaranya yaitu:

|f (x)| < a maka berlaku -a < f(x) < a

|f (x)| > maka berlaku f (x) < -a atau f(x) > a

|f (x)| = a maka berlaku f (x) = ±a, sehingga f (x) = a atau f (x) = -a dengan a ∈ R dan a > 0.

Defenisi Nilai Mutlak


Nilai mutlak atau nilai absolut menggambarkan jarak nomor di baris nomor dari 0 tanpa
mempertimbangkan jumlah dari arah mana nol terletak.

Dapat dikatakan bahwa nilai mutlak merupakan sebuah nilai suatu bilangan yang dihitung dari
jarak bilangan itu dengan nol (0), sehingga bilangan yang dinilaimutlakkan selalu bernilai
positif.

Nilai mutlak (absolute value) suatu bilangan real x dinyatakan dengan lambang |x|, dibaca
: nilai mutlak x, adalah nilai tak negatif dari x dan -x. Didefinisikan pula nilai mutlak 0
adalah 0 itu sendiri yaitu |0|=0

Sifat-sifat pertidaksamaan nilai mutlak adalah sebagai berikut :

Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Pembahasan materi pertidaksamaan nilai mutlak biasanya meliputi cara menentukan nilai
yang memnuhi pertidaksamaan nilai mutlak. Nilai yang memenuhi tersebut biasanya
dinyatakan dalam himpunan penyelesaian. Dalam meyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak
dibutuhkan pertidaksamaan bentuk aljabar yang ekuivalen dengan pertidaksamaan tersebut.
Kumpulan pertidaksamaan bentuk aljabar yang ekuivalen dengan pertidaksamaan nilai
mutlak diberikan dalam sifat pertidaksamaan nilai mutlak, yang akan diulas kemudian.

Melalui sifat pertidaksamaan nilai mutlak tersebut, sobat idschool dapat menentukan
himpunan penyelesaian dari soal pertidaksamaan nilai mutlak yang diberikan.
Melalui halaman ini, sobat idschool dapat mempelajari pertidaksamaan aljabar yang
ekuivelan dengan pertidaksamaan nilai mutlak. Sehingga, sobat idschool kemudian dapat
menentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak. Penggunaannya dapat
dilihat pada cara menyelesaiakan pertidaksamaan nilai mutlak untuk mendapatkan himpunan
penyelesaiannya, akan diberikan pada akhir pembahasan. Jadi, simak terus sampai akhir.
Oke?!

Sebelum membahas pertidasakaam nilai mutlak, akan dijelaskann terlebih dahulu tentang
fungsi nilai mutlak. Tanda nilai mutlak disimbolkan dengan dua buah garis yang mengapit
seuatu persamaan. Jika nilai di dalam tanda mutlak lebih besar dari nol maka nilai fungsinya
adalah positif. Kondisi sebaliknya juga berlaku, jika nilai di dalam tanda mutlak lebih kecil
dari nol maka nilai fungsinya adalah negatif. Sedangkan jika nilai yang diberikan dalam tanda
adalah nol maka nilainya juga akan nol.

Dalam bahasa sederhananya, tanda mutlak akan selalu membuat nilai yang berada dalam
tanda tersebut selalu bernilai positif. Seperti terlihat pada fungsi yang diberikan di bawah.

Dengan fungsi yang diberikan seperti di atas akan menghasilkan nilai yang selalu positif.
Bagaimana? Cukup mudah dimengerti, bukan? Untuk memperjelas penjelasan tentang nilai
mutlak akan diberikan uraian pengantar nilai mutlak dan sifat pertidaksamaan nilai mutlak.

Nantinya, materi ini akan berguna untuk menentukan berbagai solusi dari permasalah-
permasalahan yang melibatkan fungsi nilai mutlak. Ingat! Pada bagian akhir, akan diberikan
contoh soal pertidaksamaan nilai mutlak beserta dengan pembahasannya.

Simak ulasan pertama yang akan diberikan di bawah, yaitu pengantar nilai mutlak.

Pengantar Nilai Mutlak

Pada pembahasan sebelumnya di atas telah disinggung sedikit bahwa nilai mutlak diperoleh
dengan mengambil nilai positif yang dapat dihasilkan oleh fungsi tersebut. Fungsi nilai
mutlak meupakan fungsi yang kontinu. Jika digambarkan dalam bentuk grafik, gambar grafik
fungsi nilai mutlak membentuk garis lurus, seperti membentuk huruf v pada interval tertentu.
Grafik yang dihasilkan mempunyai satu buah titik puncak dan garisnya simetris, antara ruas
kanan dan kiri.

Perhatikan gambar grafik nilai mutlak yang diberikan seperti gambar di bawah.
Cukup mudah dipahami, bukan? Dan seperti yang terlihat pada kasusu di atas bahwa nilai fungsi nilai
mutlak selalu positif (di atas sumbu x).

Demikianlah tadi, sedikit ulasan tentang pengatar nilai mutlak dalam bentuk persamaan.
Selanjutnya adalah ulasan materi tentanng sifat pertidaksamaan nilai mutlak. Simak sifat-
sifatnya yang akan diberikan pada ulasan di bawah.

Sifat Pertidaksamaan Nilai Mutlak

Mengambil nilai mutlak dari persamaan nilai mutlak cukup mudah. Dengan mengikuti dua
aturan penting seperti yang telah dibahas sebelumnya sudah dapat menentukan nilai
mutlaknya. Intinya, nilainya akan positif jika fungsi di dalam tanda mutlak lebih dari nol.
Dan akan bernilai negatif jika fungsi di dalam tanda mutlak kurang dari nol.

Dalam pertidaksamaan nilai mutlak tidak cukup dengan cara demikian. Ada pertidaksamaan
aljabar yang ekuivalen dengan pertidaksamaan nilai mutlak. Atau dapat disebut saja sebagai
sifat pertidaksamaan nilai mutlak. Sifat inilah yang dapat digunakan untuk menentukan
himpunan penyelesaian pada soal-soal pertidaksamaan nilai mutlak yang diberikan.

Berikut ini adalah sifat-sifat pertidaksamaan nilai mutlak yang dapat digunakan untuk
menyekesaikan soal-soal terkait pertidaksmaan nilai mutlak.
Dalam menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak, selain perlu mengetahui sifa-sifat yang
telah diberikan di atas, diperlukan juga kemampuan untuk menguasai cara operasi bentuk
aljabar. Cara dasar dalam mengoperasikan bilangan dan variabel.
CONTOH SOAL PERTIDAKSAMAAN
Contoh Soal 1
Bila x2 + x – 2 > 0 maka pertidaksamaan itu dipenuhi oleh...

1. x > 1
2. -2 < x < 1
3. x < -2
4. x > -2

PEMBAHASAN :
x2 + x – 2 > 0
(x + 2)(x – 1) > 0 x = -2 V x = 1

Dapat dipenuhi jika x < -2 atau x > 1 ( 1 dan 3 benar)


Jawaban : B

Contoh Soal 2
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan x2 – 5x – 6 > 0 untuk x ∈ R adalah....

A. {x| -6 < x < 1}


B. {x| -3 < x < 2}
C. {x|x < -1 atau x > 6}
D. {x|x < -6 atau x > 6}
E. {x|x < 2 atau x>3}

PEMBAHASAN :
x2 – 5x - 6 > 0
(x – 6)(x + 1) > 0 x = 6 V x = -1

HP : {x|x < -1 atau x > 6}


Jawaban : C

Contoh Soal 3

Semua nilai x yang memenuhi ≥ adalah...


A. -2 < x < 0
B. x < -2 atau x >
C. 0 < x ≤ 2
D. x < 0 atau x > 2
E. x < 0 atau x ≥ 2

PEMBAHASAN :

Jawaban : A

Contoh Soal 4
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan x2 - 8x + 15 ≤ 0 untuk x ∈ R adalah..

A. {x| -5 ≤ x < - 3}
B. {x] 3 ≤ x < 5}
C. {x|x < -5 atau x ≥ -3}
D. {x| x < -3 atau x ≥ 5}
E. {x| x < -3 atau x > -5}

PEMBAHASAN :
x2 – 8x + 15 ≤ 0 (x – 5)(x – 3) ≤ 0 x = 5 V x = 3
HP : {x|3 ≤ x ≤ 5}
Jawaban : B

Contoh Soal 5
Jika a,b ≥ 0 maka pernyataan di bawah ini yang benar adalah …

PEMBAHASAN :

Jawaban :
CONTOH SOAL NILAI MUTLAK
Contoh Soal 1
Tentukanlah HP |2x – 1| = |x + 4|
Jawaban :
|2x – 1| = |x + 4|
2x – 1 = x + 4 ataupun 2x – 1 = -(x + 4)
x = 5 ataupun 3x = -3
x = 5 ataupun x = -1
Maka, HP = (-1, 5)

Contoh Soal 2
Tentukanlah himpunan penyelesaian |2x – 7| = 3
Jawaban :
|2x – 7| = 3 ( 2x – 7 = 3 ataupun 2x – 7 = -3)
|2x – 7| = 3 ( 2x = 10 ataupun 2x = 4)
|2x – 7| = 3 ( x = 5 ataupun x = 2)
Maka, HP = 2, 5

Contoh Soal 3
Tentukanlah himpunan penyelesaian |4x + 2| ≥ 6
Jawaban :
|4x + 2| ≥ 6 (4x + 2 ≤ -6 atau 4x + 2 ≥ 6)
|4x + 2| ≥ 6 (4x ≤ -8 atau 4x ≥ 4)
|4x + 2| ≥ 6 (x ≤ -2 atau x ≥ 1)
Maka, HP = (x ≤ -2 atau x ≥ 1)
Contoh Soal 4
Tentukan penyelesaian |3x – 2| ≥ |2x + 7|
Jawaban :
|3x – 2| ≥ |2x + 7|
⇔ 3x – 2 ≤ -(2x + 7) ataupun 3x – 2 ≥ 2x + 7
⇔ 5x ≤ -5 ataupun x ≥ 9
⇔ x ≤ -1 atau x ≥ 9
Maka, HP = (x ≤ -1 atau x ≥ 9)
Contoh Soal 5
Tentukanlah himpunan penyelesaian dari |2x – 1| < 7
Jawaban :
|2x – 1| < 7 (-7 < 2x – 1 < 7)
|2x – 1| < 7 (-6 < 2x < 8)
|2x – 1| < 7 (-3 < x < 4)
Maka, HP = (-3 < x < 4)
CONTOH SOAL INTERVAL
Contoh Soal 1
1) Diketahui fungsi f(x) = x³ + 3x² – 45x – 15. Fungsi f turun pada interval....
a. x < –5 atau x > 3 d. – 3 < x < 5
b. x < –3 atau x > 3 e. –5 < x < –3
c. –5 < x < 3

Jawab :
f(x) = x³ + 3x² – 45x – 15, turun jika
f’(x) < 0
3x² + 6x – 45 < 0
3(x² + 2x – 15) < 0
3(x + 5)(x – 3) < 0
x = –5 atau x = 3
Garis bilangan
++++ (–5) ------- (3) +++++
Karena kurang dari nol, maka ambil daerah yang negatif yaitu
–5 < x < 3
Jawaban C

Contoh Soal 2
Fungsi f(x) = x³ – 3x² – 15 turun untuk semua x yang memenuhi …
a. x > 0 d. –2 < x < 0
b. x < –2 e. 0 < x < 2
c. x < 0 atau x > 2

Jawab :
f(x) = x³ – 3x² – 15, turun jika
f’(x) < 0
3x² – 6x < 0
3x (x – 2) < 0
x = 0 atau x = 2
Garis bilangan
++++ (0) ------ (2) +++++
Karena kurang dari nol, maka ambil daerah yang negatif yaitu
0<x<2
Jawaban E

Contoh Soal 3
Fungsi f yang dirumuskan dengan f(x) = 5 + 3x + 4x² – x³ turun pada interval …
a. – ⅓ < x < 3 d. x < –⅓ atau x > 3
b. –3 < x < ⅓ e. x < ⅓ atau x > 3
c. x < –3 atau x > ⅓

Jawab :
f(x) = 5 + 3x + 4x² – x³, turun jika
f’(x) < 0
3 + 8x – 3x² < 0
(1 + 3x)(3 – x) < 0
x = –⅓ atau x = 3
Garis bilangan
----- (–⅓) +++++ (3) ------
Karena kurang dari nol, maka ambil daerah yang negatif yaitu
x < –⅓ atau x > 3
Jawaban D

Contoh Soal 4
Ditentukan f(x) = 2x³ – 9x² – 24x. Fungsi f naik dalam interval …
a. –1 < x < 4 d. x < –4 atau x > 1
b. 1 < x < 4 e. x < –1 atau x > 4
c. –4 < x < –1

Jawab
f(x) = 2x³ – 9x² – 24x, naik jika
f’(x) > 0
6x² – 18x – 24 > 0
6(x² – 3x – 4) > 0
6(x – 4)(x + 1) > 0
x = 4 atau x = –1
Garis bilangan
+++++ (–1) ------ (4) ++++
karena lebih dari nol, maka ambil daerah yang positif yaitu:
x < –1 atau x > 4
Jawaban E

Contoh Soal 5
Fungsi f(x) = 2x³ – 9x² + 12x, naik pada interval ...
a. x < 1 atau x > 2 d. 1 ≤ x ≤ 2
b. x ≤ 1 atau x ≥ 2 e. –2 < x < –1
e. 1 < x < 2

Jawab
f(x) = 2x³ – 9x² + 12x, naik jika
f’(x) > 0
6x² – 18x + 12 > 0
6(x² – 3x + 2) > 0
6(x – 2)(x – 1) > 0
x = 2 atau x = 1
Garis bilangan
++++ (1) ----- (2) ++++
karena lebih dari nol, maka ambil daerah yang positif yaitu:
x < 1 atau x > 2
Jawaban A

CONTOH SOAL PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

Contoh Soal 1
Himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut ini
Jawab :

Contoh Soal 2
Tentukanlah himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut.
|2x – 3| ≤ 7
Jawab:
Dengan menggunakan sifat 1 (b), diperoleh:
−7 ≤ 2x – 3 ≤ 7
⇔ −7 + 3 ≤ 2x ≤ 7 + 3
⇔ −4 ≤ 2x ≤ 10
⇔ −2 ≤ x ≤ 5
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x| −2 ≤ x ≤ 5, x ∈ R}.

Contoh Soal 3
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak berikut.
|2x + 1| ≥ |x – 2|
Jawab:
Dengan menggunakan sifat 2, maka kita peroleh:
√(2x + 1)2 ≥ √(x – 2)2
⇔ (2x + 1)2 ≥ (x – 2)2
⇔ 4x2 + 4x + 1 ≥ x2 – 4x + 4
⇔ 4x2 – x2 + 4x + 4x + 1 – 4 ≥ 0
⇔ 3x2 + 8x – 3 ≥ 0
⇔ (x + 3)(3x – 1) ≥ 0
⇔ x ≤ −3 atau x ≥ 1/3
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah {x| x ≤ −3 atau x ≥ 1/3, x ∈ R}.

Contoh Soal 4
Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan berikut ini dengan menggunakan analisis
penyelesaian pada garis bilangan.
|x – 2|2 – 4|x – 2| + 3 < 0
Jawab:
Pertidaksamaan ini dapat kita kerjakan dengan memisalkan bentuk nilai mutlak |x – 2| dalam
suatu variabel baru, misalnya a.
Misalkan a = |x – 2| maka pertidaksamaan di atas menjadi:
a2 – 4a + 3 < 0
⇔ (a – 1)(a – 3) < 0
⇔1<a<3
Karena a = |x – 2| maka 1 < |x – 2| < 3. Bentuk ini dapat dipisahkan menjadi bentuk 1 < |x – 2|
dan |x – 2| < 3.

Anda mungkin juga menyukai