Anda di halaman 1dari 32

PROGRAM LINEAR

A. Sejarah Perkembangan Program Linear


Program Linear (PL) atau linear programming adalah suatu model dari penelitian
operasional atau operation research (OR).
OR adalah suatu metode untuk memecahkan masalah optimasi, istilah OR
muncul pada tahun 1940, ketika P.M.S. Blackett seorang fisikawan inggris memimpin
tim yang bernama Anti aircraff command research group mempelajari hasil kerja
radar.
Ide Program Linear pertama kali berasal dari L.U Contorivictc seorang
matematikawan yang berasal dari Rusia, yang mana pada tahun 1939 beliau menulis
suatu karangan yang jika diterjemahkan dalam bahasa inggris berjudul Mathematical
Method in the Organization and Planning of Production. Ide tersebut kemudian
dikembangkan oleh George D.Dantzig seorang matematikawan dari USA.
Pada tahun 1947 George D. Dantzig menemukan cara untuk memecahkan
masalah PL dengan suatu metode yang disebut metode simpleks (simplex mehtod).
Untuk menyelesaikan masalah PL agar lebih cepat dari pada metide simpleks maka
seorang

matematikawan

india

bernama

Narendra

karmarkar

mencoba

mengembangkan algoritma baru.


Menurut Taha (1993) Program linier merupakan metode matematik dalam
mengalokasikan sumber daya yang langka atau terbatas untuk mencapai tujuan
tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya.
Menurut Ayu (1996), pemrograman linier berasal dari kata pemrograman dan
linier. Pemrograman disini mempunyai arti kata perencanaan, dan linier ini berarti
bahwa fungsi-fungsi yang digunakan merupakan fungsi linier. Secara umum arti dari
pemrograman linier adalah suatu teknik perencanaan yang bersifat analisis yang
analisis-analisisnya memakai model matematika, dengan tujuan menemukan beberapa
kombinasi alternatif pemecahan masalah kemudian dipilih yang terbaik di antaranya
dalam rangka menyusun strategi dan langkah-langkah kebijaksanaan lebih lanjut
tentang alokasi sumber daya dan dana yang terbatas guna mencapai tujuan dan sasaran
yang di inginkan secara optimal.
Maka dari kesimpulan diatas, Menurut saya Program Linear adalah suatu teknik
perencanaan yang bersifat analitis yang analisisnya memakai model matematika,
dengan tujuan menemukan beberapa kombinasi alternatif pemecahan masalah.
B. Contoh Penerapan Program Linear

PL digunakan dalam berbagai bidang seperti : Industri, Transportasi,


Perdagangan, Perkebunan, Periklanan, Teknik, dsb.
Contoh penerapan program linear yang saya ambil sampel disini dalam bidang
perdagangan.
Tanah seluas 10.000 m akan dibangun rumah tipe A dan tipe B. Untuk rumah tipe A
diperlukan 100 m dan tipe B diperlukan 75 m. Jumlah rumah yang dibangun paling
banyak 125 unit. Keuntungan rumah tipe A adalah Rp 6.000.000,00/unit dan tipe B
adalah Rp 4.000.000,00/unit. Keuntungan maksimum yang dapat diperoleh dari
penjualan rumah tersebut adalah ..
C. Prinsip-Prinsip Program Linear
Prinsip program Linear ada 5 diantaranya:
a. Adanya sasaran
b. Adanya tindakan alternatif
c. Adanya keterbatasan sumber daya
d. Adanya model matematika
e. Adanya keterikatan antar variabel yang membentuk fungsi tujuan dan kendala
Dari contoh penerapan program linear diatas, maka dapat di ketahui prinsip-prinsipnya
yaitu:
Dimisalkan

: x = rumah tipe A, y = rumah tipe B


x dan y adalah variabel-variabel
rumah tipe A diperlukan 100 m= 100x
rumah tipe B diperlukan 75 m= 75y

D. Model Matematika
Menurut DAN LAJANTO (2016) Model matematika adalah bahasa
matematika yang menerjemahkan bahasa sehari-hari ke dalam bentuk persamaan,
pertidaksamaan, maupun fungsi.
Menurut Yosep Dwi Kristanto (2012) Model matematika adalah suatu cara
sederhana untuk menerjemahkan suatu masalah ke dalam bahasa matematika dengan
menggunakan persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi.
Model matematika adalah cara sederhana unntuk menerjemahkan suatu masalah
dalam kehidupan sehari-hari ke dalam bahasa matematika dengan menggunakan
bentuk persamaan, pertidaksamaan, atau fungsi.
Jika di aplikasikan dalam contoh diatas, maka di dapat:
luas tanah yang diperlukan:
- Rumah tipe A = 100 m2
- Rumah tipe B = 75 m2
Maka Luas tanah, jumlah rumah dan keuntunganmerupakan koefisien
Luas Tanah
Tipe A
Tipe B

Rumah Tipe A
100

Rumah Tipe B
75

Ketersediaan
10.000
125

dari permasalahan diatas dapat disusun pertidaksamaan linear:


100x + 75y 10.000
4x + 3y 400
x + y 125
x= 0 ; y = 0
6.000.000 x 4.000.000 y
dengan fungsi tujuan f (x,y) =
E. Metode Penerapan
Metode yang digunakan dalam memecahkan masalah ini menggunakan metode grafik
Dari soal diatas dapat dimasukkan ke pertidaksamaan yaitu:
100x + 75y 10.000 (masing-masing dibagi 25)
4x + 3y

400 ..(i)

x+y
125 ..(ii)
Untuk mencari keuntungan maksimum maka langkah awal harus mencari titik potong

dengan mnggunakan sketsa grafik.


Persamaan 1 pada grafik 1
4x + 3y 400
Mencari titik potong dengan sumbu sumbu x jika dimisalkan sumbu y=0
4 x 3 y 400
4 x 3 0 400
4 x 400
400
x
4
x 100
Maka titik potongnya (x,y) = (100,0)
Mencari titik potong dengan sumbu sumbu y jika dimisalkan sumbu x=0
4 x 3 y 400
4 0 3 y 400
3 y 400
400
y
3
y 133,3
Maka titik potongnya (x,y) = (0; 133,3)

Persamaan 2 pada grafik 2


x + y 125
Mencari titik potong dengan sumbu sumbu x jika dimisalkan sumbu y=0
x y 125

x 0 125
x 125
Maka titik potongnya (x,y) = (125,0)

Mencari titik potong dengan sumbu sumbu y jika dimisalkan sumbu x=0
x y 125
0 y 125
y 125
Maka titik potongnya (x,y) = (0,125)
Dari persamaan grafik 1 dan 2 maka diperoleh gambar seperti dibawah ini:

Titik B adalah titik potong, maka harus dicari terlebih dahulu


Dengan metode eliminasi
4x + 3y = 400
x1
4x + 3y = 400
x + y = 125
x4
4x + 4y = 500 -y = -100
y = 100
x + y = 125
x
= 125 y
=125 100
= 25
Sehingga didapat titik potong B (x,y) = (25,100)
Selanjutnya substitusikan titik A,B,C ke fungsi tujuan :
Titik Pojok
A (100,0)

6.000.000 x + 4.000.000 y
6.000.000 x 4.000.000 y

6.000.000 100 4.000.000 0


600.000.000
B (25,100)

6.000.000 x 4.000.000 y
6.000.000 25 4.000.000 100
150.000.000 400.000.000
550.000.000

C (0,125)

6.000.000 x 4.000.000 y
6.000.000 0 4.000.000 125
500.000.000

Jadi keuntungan maksimumnya adalah Rp.. 600.000.000,00

METODE GRAFIK
Metode Grafik
1. Daerah penyelesaian fisibel
masalah PL dengan metode grafik berarti menggambarkan pembatas sebagai
grafik dalam ruang berdimensi dua jika model matematikanya memuat 2 variabel,
dan dalam ruang berdimensi 3 jika model matmatikanya memuat 3 variabel.
Himpunan titik-titik yang memenuhi pembtas disebut himpunan penyelesaian visisbel
atau daerah yang fisibel.

Penyelesaian optimal adalah penyelesaian fisibel yang

memberikan nilai fungsi tujuan mencapai nilai optimal, maka dalam grafik
penyelesaian optimal merupakan titik yang termuat dalam daerah penyelesaian fisibel.
Prinsip-prinsip dalam PL antara lain:
a. Himpunan penyelesaian fisibel merupakan himpunan konveks.
b. Fungsi tujuan akan mencapai niali optimal (jika ada) pada suatu titik ekstrem dari
daerah penyelesaian fisibel.
Langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah PL dengan metode grafik yaitu
sebagai berikut:
a. Menggambarkan pembatas
b. Menentukan penyelesaian daerah fisibel
c. Menentukan penyelesaian optimal (PO)
2. Penyelesaian Optimal
Dalam masalah PL menyelesaikan dengan metode grafik PO dapat diperoleh dengan
cara membandingkan nilai fungsi tujuan yang berkaitan dengan titik-titik ekstrem dari
daerah penyelesaian fisibel.
3. Penggunaan garis selidik
Cara lain menentukan nilai optimum fungsi tujuan dengan metode grafik untuk
masalah yang memuat dua variabel yaitu denagn menggunakan gari selidik.
Garis selidik dari masalah PL dengan fungsi tujuan Z = ax + by adalah ax + by = k .
Pada suatu masalah PL dengan daerah penyelesaian fisibel terbatas:
1. Nilai maksimum atau nilai minimum fungsi tujuan selalu ada.

2. Apabila masalah yang dihadapi adalah maslah maksimum, maka garis selidik yang
melalui 0 (0,0) digeser ke kanan, dan titik ekstem terakhir yang dilaui adalah titik
yang berkaitan dengan PO.
3. Apabila masalah yang dihadapi adalah minimum, maka titik yang pertama dilalui
garis selidik adalah titik yang berkaitan dengan PO.
Jika daerah penyelesaian fisibel tak terbatas dan koefisien-koefisien fungsi tujuan
positif, maka nilai minimum fungsi tujuan ada, tetapi nilai maksimum tidak ada.
Jika daerah penyelesaian fisibel kosong (tidak ada titik yang memenuhi kendala),
maka nilai maksimum dan niali minimum fungsi tujuan tidak ada.
Contoh 1:
Perusahaan meubel TEKUN BELAJAR memproduksi dua jenis alat rumah
tangga yaitu rak buku dan meja. Setiap hasil produksi harus melalui dua tahap
pengerjaan, yaitu pemotongan dan perampungan. Untuk pemotongan tiap rak
buku memerlukan waktu 4 jam dan untuk meja juga sama. Untuk proses
perampungan memerlukan tiap rak memerlukan waktu 3 jam dan tiap meja 2
jam. Rak buku per buah memberi laba Rp. 80.000,- dan meja per buah Rp.
60.000,- Waktu yang tersedia untuk pemotongan setiap periode waktu jam 100
jam dan untuk perampungan tersedia 60 jam. Perusahaan ini mementukan
jumlah produksi untuk masing-masing jenis barang supaya diperoleh laba
maksimum.
Jawab:
1. Jelas bahwa tipe masalah adalah masalah maksimum.
Misalkan besarnya laba Z rupiah.
2. Laba dalam masalah ini ditentukan oleh banyak rak buku dan banyaknya
meja. Jadi banyaknya rak buku dan banyaknya meja merupakan variabel
keputusan. Selanjutnya dimisalkan banyaknya rak buku yang akan
diproduksi x buah dan untuk meja y buah.
3. Dari informasi bahwa setiap rak buku memberi laba Rp. 80.000,- dan stiap
meja memberi laba Rp. 60.000,-, diperoleh hubungan Z = 80000x + 60000y
dan tujuannya adalah menentukan nilai x dan y sehingga diperoleh Zmaks.
4. Kendala waktu pemotongan:
Setiap rak untuk pemotongan diperlukan 4 jam, jadi untuk seluruh rak
diperlukan waktu 4x jam. Setiap meja untuk pemotongan diperlukan2 jam,
jadi untuk seluruh meja diperlukan waktu 2y jam. Sedangkan kapasitas
waktu (waktu yang tersedia) adalh 60 jam, yang berarti waktu yang

digunakan untuk pemotongan maksimum 60 jam. Dari infomasi ini


diperloleh hubungan 3x + 2y 60.
5. Persyaratan non negatif
Banyaknya rak adan banyaknya meja tidak mungkin negaif, jadi x, y

0, y. Model dari masalah perusahaan TEKUN BELAJAR dapat ditulis


sebagai berikut: Maks:
(1.1) Z = 80000x + 60000y..............(fungsi tujuan haarus memenuhi
(1.2)
(1.3)

(h.m):
4 x + 4 y 100 ..........(kendala waktu pemotongan)
3 x+2 y 60 ............(kendala waktu perampungan)

(1.4)
Langkah

x 0, y 0 ............(persyaratan non negative)


pertama

untuk

menyelesaikan

menggambar garis yang persamaannya


dan garis yang persamaannya
daerah yang tidak memenuhi
, daerah

masalah

tersebut

4 x + 4 y=100 atau

adalah

x+ y=25

3 x+2 y=60 . Langkah kedua, mengarsir


x+ y 25 , tidak memenuhi 3 x+2 y 60

x 0 , dan daerah

y 0 . Daerah penyelesaian fisibel tampak pada daerah segiempat OBCA

dengan titik-titik ekstrem 0(0,0), B(0,25), C(10,15), dan A(20,0). Titik C


adalah titik potong antara garis g dengan persamaan

x+ y=25

dan garis

h dengn persamaan 3 x+2 y=60 .

Gambar 1.7
Hasil perhitungan dari fungsi tujuan yang berkaitan denagn titik-titik ekstrem dari
penyelesaian fisibel terdapat pada table dibawah ini:
TITIK

Z = 8000x + 6000y

KET.

0
A
B
C

0
20
0
10

0
0
25
15

0
8000(20) + 6000(0) = 160.000
8000(0) + 6000(25) = 150.000
8000(10) + 6000(15) = 80.000 + 90.000=

Maksimum

170.000

Tampak bahwa Z maksimum sebesar 170.000 tercapai bila x =10 dan y


=15. Jawaban model masalah ini ialah (10,15). Sehingga prusahaan tekun
belajar akan memperoleh laba maksimum sebesar Rp. 170.000,- bila
memproduksi 10 buah rak buku dan 15 buah meja.
Fungsi tujuan dari masalah yang dihadapi perusahaan tekun belajar
adalah Z = 8000x +6000y. Harga Z tergantung pada x dan y. untuk nialinilai Z tertentu misalnya untuk k1, k2, k3 dst., diperoleh persamaanpersamaan garis:
L : k = 8000 x+ 6000 y
1

L2: k2 = 8000 x+ 6000 y


L : k = 8000 x+ 6000 y
3

.
L : K = 8000 x+ 6000 y ..(2.0)
n

Garis-garis L1, L2, L3, Ln merupakan garis-garis yang gradiennya sama

yaitu

4
3

garis-garis tersebut saling sejajar dan diantaranya ada yang

melalui titik ekstrem daerah penyelesaian fisibel. Garis-garis tersebut


disebut garis selidik.
Secara grafik langkah pertama untuk mnyelesaikan masalah PL
menggambar daerah penyelesaian fisibel, selanjutnya garis dengan
persamaan 8000 x+ 6000 y =0 atau 4 x +3 y=0 digambar. Berikutnya
garis ini digeser ke kanan sehingga bekasnya merupakan garis-garis sejajar .
titik ekstrem terakhir yang dilaui garis tersebut merupakan titik ekstrem
yang berkaitan dengan PO.
Perhatikan gambar 1.8 titik ekstrem yang terakhir dilalui oleh garis selidik
adalah titik C. Titik C (10,15) merupakan titik yang berkatan dengan PO
dari masalah tersebut. PO dari masalah ersebut ialah (10,15). Nilai
maksimim Z (Zmaks) diproleh dengan mensubstitusikan nilai
.

x dan nilai y

Gambar 1.8

Contoh 2:
Ling ling membeli 240 ton beras untuk dijual lagi. Ia menyewa dua jenis
truk untuk mengangkut beras tersebut. Truk jenis A memiliki kapasitas 6
ton dan truk jenis B memiliki kapasitas 4 ton. Sewa tiap truk jenis A adalah
Rp 100.000,00 sekali jalan dan truk jenis B adalah Rp 50.000,00 sekali
jalan. Maka Ling ling menyewa truk itu sekurang-kurangnya 48 buah.
Berapa banyak jenis truk A dan B yang harus disewa agar biaya yang
dikeluarkan minimum?
Jawab:
Langkah pertama. Tentukan kendala-kendala dari permasalahan program
linear yang dimaksud oleh soal. Untuk mengetahui kendala-kendalanya,
sebaiknya kita ubah soal tersebut ke dalam tabel sebagai berikut.

Sehingga, kendala-kendalanya dapat dituliskan sebagai berikut.


x + y 48,
6x + 4y 240,
x 0, y 0, x, y anggota bilangan cacah
Dengan fungsi objektifnya adalah f(x, y) = z = 100.000x + 50.000y.
Langkah kedua. Gambarkan daerah penyelesaian dari kendala-kendala di
atas. Gambar dari daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan di atas adalah
sebagai berikut.

Gambar 1.9
Langkah ketiga. Tentukan titik-titik pojok dari daerah penyelesaian itu.
Titik pojok dari daerah penyelesaian di atas adalah titik potong garis 6x +
4y = 240 dengan sumbu-y, titik potong garis x + y = 48 dengan sumbu-x,
dan titik potong garis-garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240.
Titik potong garis 6x + 4y = 240 dengan sumbu-y adalah titik (0, 60). Titik
potong garis x+ y = 48 dengan sumbu-x adalah titik (48, 0). Sedangkan titik
potong garis-garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240 dapat dicari dengan
menggunakan cara eliminasi berikut ini.

Diperoleh, titik potong garis-garis x + y = 48 dan 6x + 4y = 240 adalah pada


titik (24, 24).
Langkah keempat. Substitusikan koordinat setiap titik pojok itu ke dalam
fungsi objektif.

Langkah kelima. Bandingkan nilai-nilai fungsi objektif tersebut. Dari


ketiga hasil tersebut, dapat diperoleh bahwa agar biaya yang dikeluarkan
minimum, Ling ling harus menyewa 60 truk jenis B dan tidak menyewa
truk jenis A.

Contoh 3:
Tentukan min dan max dengan:

7 x+15 y

3 x+2 y

24

x+ 2 y

10

7 x+ y

28

3 x+ y

12

x=0 ; y=0

Jawab:
A. Minimum
1. Masalah Minimum
2.

Z min =7 x +15 y

3.

3 x+2 y 24

; x=8 , y=12

x+ 2 y 10

; x=10 , y=5

7 x+ y 28

; x=4 , y=28

3 x+ y 12

; x=4 , y=12

4.

x0, y0

Contoh 4

Seorang pedagang sepeda ingin membeli 25 sepeda untuk persediaan. Ia


ingin membeli sepeda gunung dengan harga Rp 1.500.000,00 per buah
dan sepeda balap dengan harga Rp 2.000.000,00 per buah. Ia berencana
tidak akan mengeluarkan uang lebih dari Rp 42.000.000,00. Jika
keuntungan sebuah sepeda gunung Rp 500.000,00 dan sebuah sepeda
balap Rp 600.000,00, maka keuntungan maksimum yang diterima
pedagang adalah
Pembahasan:
1. Tipe masalah maksimum
2. Variabel keputusan
Sepeda gunung
1
1.500.000 x

Jenis
Harga

Sepeda balap
1
2.000 .000 y

25
42.000.000

3. Fungsi Tujuan
Z max =500.000 x+ 600.000 y
4. Merumuskan kendala:
x+ y 25
1.500.000 x +2.000 .000 y 42.000 .000 ( dibagi 500.000)
3 x+ 4 y=84

5. Persyaratan non negatif


x0; y0
x dan

merupakan bilangan cacah

Dengan fungsi objektifnya adalah f(x, y) = 500.000x + 600.000y.


Sehingga apabila digambarkan, daerah selesaiannya akan nampak
seperti berikut.

Dari gambar diatas yang diwarna tidak merupakan daerah


penyelesaian Selanjutnya kita tentukan titik potong grafik
persamaan 1.500.000x + 2.000.000y = 42.000.000 dan x + y = 25.

Sehingga didapat:

Jika dimasukkan ke persamaan y=25x maka didapat:


y=25x
y=2516

y=9

Selanjutnya kita lakukan uji titik pojok ke dalam fungsi


objektifnya.

Jadi, keuntungan maksimum yang diterima pedagang adalah


Rp 13.400.000,00.
Nilai Optimum dengan Garis Selidik
Jika bentuk umum fungsi tujuan dinotasikan dengan

z=f (x , y )=ax +by

maka bentuk umum garis selidik dinotasikan dengan ax +by=k , dengan k R


dimana k

sembarang bilangan yang kita pilih. Garis selidik

ax +by=k (k R)

merupakan himpunan garis-garis yang sejajar. Dua buah garis dikatakan sejajar jika
memiliki gradien yang sama.
Pada dasarnya, metode garis selidik dilakukan dengan cara menggeser garis selidik
secara sejajar ke arah kiri, kanan, atas, atau bawah sampai garis tersebut memotong
titik-titik pojok daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel. Untuk fungsi tujuan maksimum, titik optimum dicapai jika semua himpunan
penyelesaian dari kendala-kendala sistem pertidaksamaan linear dua variabel berada
di bawah atau sebelah kiri garis selidik. Adapun untuk fungsi tujuan minimum, titik
optimum dicapai jika semua himpunan penyelesaian berada di atas atau sebelah kanan
garis selidik dengan syarat koefisien y harus positif (b> 0) . Jika koefisien y negatif
(b< 0) , maka berlaku sebaliknya.

Langkah-langkah metode Garis Selidik


Langkah-langkah Menentukan nilai Optimum dengan Garis Selidik :
i. Buat model matematikanya yang teridiri dari kendala dan fungsi tujuan;
ii. Tentukan grafik dan daerah himpunan penyelesaiannya (DHP);
iii. Tentukan persamaan garis selidik dari fungsi tujuannya;

iv. Untuk mendapatkan nilai maksimum, geser garis selidik secara sejajar ke arah kanan
atau atas sampai memotong titik paling jauh dari daerah himpunan penyelesaian. Titik
yang paling jauh tersebut merupakan titik yang memaksimumkan fungsi tujuan.
v. Untuk mendapatkan nilai minimum, geser garis selidik secara sejajar ke arah kiri atau
bawah sampai memotong titik paling dekat dari daerah himpunan penyelesaian. Titik
yang paling dekat tersebut merupakan titik yang meminimumkan fungsi tujuan.
Perhatikan gambar ilustrasi garis selidik berikut ini :
Berdasarkan gambar tersebut, titik A merupakan titik yang meminimum kan fungsi
tujuan (objektif ) dan titik D merupakan titik yang me maksimum kan tujuan.

Contoh soal nilai optimum dengan garis selidik :


1). Tentukan nilai maksimum dari fungsi tujuan
kendalanya adalah

z=f (x , y )=3 x+ 4 y

dan fungsi

x+ 2 y 10,4 x +3 y 24, x 0, y 0

Penyelesaian :
*). Menentukan grafik dan daerah himpunan penyelesaiannya (DHP) :

*). Fungsi tujuannya :


adalah 3 x+ 4 y=k

z=f (x , y )=3 x+ 4 y , bentuk umum garis selidiknya


. Untuk memudahkan menggambar, kita pilih nilai k =12

sehingga persamaan garis selidiknya adalah 3 x+ 4 y=12 . gambar garis


selidiknya :

Berdasarkan gambar garis selidik di atas, garis selidik yang digeser secara sejajar ke
kanan atau ke atas, memotong titik terjauh dari himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel yang diketahui, yaitu titik B. Koordinat titik B

setelah dicari adalah

18 16
, ).
Artinya fungsi tujuannya maksimum pada titik
5 5

pojok B.
*). Menentukan nilai maksimumnya dengan substitusi titik B ke fungsi tujuannya :
f (x , y )=f (

18 16
18
16
, )=3 + 4 =23,6 .
Jadi,
5 5
5
5

nilai

maksimum

dari

fungsi

tujuannya adalah 23,6.


*). Bagaimana dengan nilai minimumnya?
Perhatikan gambar garis selidiknya, garis selidik harus digeser ke kiri atau ke bawah
seperti gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, titik

O(0, 0)

merupakan titik paling dekat dari

himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel yang diberikan.


Dengan demikian, nilai minimum fungsi tujuan yang diberikan dicapai pada titik
O(0, 0) , yaitu
z=f ( x , y )=3 x+ 4 y =3(0)+4 (0)=0 .

Sehingga nilai minimum fungsi tujuannya adalah 0.

2). Tentukan nilai maksimum fungsi tujuan f (x , y )=80 x+125 y


kendala

yang memenuhi

x+ y 350,600 x +1.000 y 300.000, x 0, y 0 .

Penyelesaian :
*). Gambar grafik dan DHP nya :

*). Fungsi tujuan dari masalah program linear tersebut adalah 80 x+125 y .
Bentuk umum garis selidiknya

ax +by=k , kita pilih k =10.000 , sehingga

garis selidiknya menjadi 80 x+125 y =10.000 atau 16 x+25 y =2.000 .


catatan: nilai k bebas kita pilih, tapi kita pilih yang mudah dalam menggambar.
*). Oleh karena yang dicari adalah nilai maksimum maka geser garis selidik ke kanan
atau atas seperti pada gambar berikut. gambar garis selidik dan pergeserannya :

*). Berdasarkan gambar di atas, garis selidik yang digeser secara sejajar ke kanan atau
ke atas, memotong titik terjauh dari himpunan penyelesaian pertidaksamaan linear
dua variabel di titik B (125,225) .
Dengan demikian, nilai fungsi tujuan

z=80 x+ 125 y

maksimum dicapai di titik B

(125,225) .
*).Menentukan nilai maksimum dengan substitusi titik B ke fungsi tujuan :
f (x , y )=80 x+125 y f (125,225)=80 125+ 125 225=38.125 .
Jadi, nilai maksimum fungsi tujuan

z=80 x+ 125 y

adalah 38.125.

Catatan :
Dari dua contoh soal di atas, dapat disimpulkan bahwa metode garis selidik digunakan
hanya untuk menentukan titik pojok mana yang menyebabkan fungsi tujuannya
memiliki nilai optimum. Hanya saja metode garis selidik memerlukan ketelitian dalam
menggambar dan menggeser garis selidiknya, jangan sampai salah.
Penyelesaian optimum adalah penyelesaian fisibel yang mengoptimumkan fungsi
objektif (memenuhi persamaan(1)), maka penyelesaian basis optimum dan optimum
tetapi tidak fisibel dapat didefinisikan (pusat pembinaan pengembangan bahasa, 2003).
Penyelesaian basis optimum adalah penyelesaian fisibel basis untuk membuat
fungsi objektif menjadi optimum (Anonim, 2003)
Penyelesaian optimum tetapi tidak fisibel adalah penyelesaian yang terdapat
variabel pada penyelesaian basis yang berharga negatif (tidak memenuhi persamaan
(3)), yang mengoptimumkan fungsi objektif (memenuhi persamaan (1)). (Herjanto, E,
2008)

METODE SIMPLEKS
1. Pengertian metode simpleks
Metode simplek adalah suatu metode yang digunakan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan program linier yang telah di ubah terlebih dahulu ke dalam
persamaan matematika yang mempunyai variabel keputusan lebih dari dua variabel.
Metode ini dikembangkan oleh George Dantziq pada tahun 1947. Pada metode grafik
akan dapat dengan mudah mencari titik terbaik di antara semua titik solusi, sedangkan
di metode simpleks bergerak dari satu solusi ke solusi yang lain hingga mendapatkan
solusi yang optimal. Untuk mencari nilai optimum dengan metode ini dilakukan
dengan proses pengulangan dimulai dari proses dasar awal hingga penyelesaian akhir
dimana nilai dari fungsi tujuan telah optimum.
2. Menentukan penyelesaian dasar fisibel
Pada metode grafik untuk menemukan titik-titik ekstrem harus menggambarkan garisgaris pembatas, sedangkan dalam metode simpleks supaya dapat menemukan
penyelesaian dasar fisibel ada beberapa syarat yang harus diperhatikan,
a. Semua kendala pertidaksamaan harus dinyatakan sebagai persamaan.
Kebanyakan masalah pemrograman linier mengandung kendala-kendala yang
berbentuk pertidaksamaan linier. Pertidaksamaan linier ini harus dinyatakan
sebagai persamaan linier. Ada 3 tanda yang mungkin pada kendala saat mengubah
pertidaksamaan linier menjadi persamaan linier, yaitu:
1) Untuk tanda lebih kecil dari atau sama dengan ()
Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda lebih kecil daripada atau sama
dengan

() harus ditambah dengan variabel slack non-negatif di sisi kiri

kendala. Variabel ini berfungsi untuk menampung sisa kapasitas pada


kendala yang berupa pembatas.
2) Untuk tanda lebih besar dari atau sama dengan ( )
Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda lebih besar dari atau sama
dengan () harus dikurangkan dengan variabel surplus non-negatif disisi
kiri kendala. Variabel ini bertindak sama dengan variabel slack yaitu
menjaga kedua sisi persamaan seimbang. Variabel surplus adalah variabel
yang berfungsi untuk menampung kelebihan nilai ruas kiri pada kendala
yang berupa syarat.

3) Untuk tanda sama dengan ()


Untuk setiap kendala yang mempunyai tanda sama dengan

()

harus

ditambahkan dengan variabel buatan (artificial variable) disisi kiri kendala.


b. Sisi kanan dari sebuah kendala tidak boleh ada yang negatif.
Jika sebuah kendala bernilai negatif disisi kanan, kendala dapat dikalikan dengan
(1)

untuk membuat sisi kanan positif. Misal jika sebuah kendala

x 1+5 x 2 150
x 15 x 2 150

(1)

maka jika dikalikan dengan


. Jadi, jika dikalikan dengan

akan berubah dari tanda

menjadi

(1)

akan menghasilkan
tanda pertidaksamaan

atau sebaliknya dari tanda

menjadi .
c. Nilai kanan fungsi tujuan harus nol (0).
Z mak=3 x 1+2 x 2
Misalkan:
fungsi
tujuan
.

Di

ubah

menjadi

Z 3 x 1 +2 x2 =0
d. Semua variabel di batasi pada nilai-nilai non-negatif.
3. Program awal
Berdasarkan pengertian metode simpleks, untuk mencari nilai optimal dari suatu
pemrograman linier dengan menggunakan metode simpleks adalah dengan
menggunakan algoritma simpleks dari penyelesaian dasar fisibel. Algoritma simpleks
adalah sebuah prosedur matematis berulang untuk menemukan penyelesaian optimal
soal ppemrograman linier dengan cara menguji titik-titiknya. Langkah-langkah
penyelesaian masalah program linier dengan menggunakan metode simpleks, yaitu:
a. Mengidentifikasi variabel keputusan dan mengubahnya dalam simbol matematis
b. Mengidentifikasi tujuan yang akan di capai dan kendala-kendala yang terjadi
c. Mengubah tujuan dan kendala ke dalam fungsi model matematis
d. Mengubah pertidaksamaan atau pada kendala menjadi
dengan menambahkan variabel slack (s) atau variabel surplus
e. Memasukkan data fungsi tujuan dan kendala tersebut ke dalam tabel simpleks.
f. Mencari kolom kunci: negatif terbesar pada baris Z
g. Mencari baris kunci: positif terkecil pada indeks (indeks pada masing-masing
baris dibagi angka pada kolom di masing-masing baris
h. Memperbaiki tabel

CONTOH METODE SIMPLEKS:


1. Fungsi tujuan:

Z maks =3 x 1 +5 x 2

2. Fungsi kendala:
2 x 1 8
a)
b)

3 x2 15

c)

6 x 1+5 x 2 30

Langkah penyelesaian:
1. Ubah fungsi tujuan dan fungsi kendala ke dalam bentuk standar/implisit.
Z 3 x 15 x 2=0
Fungsi tujuan :
Fungsi kendala:
2 x 1 + S1=8
1)
2)

3 x2 + S2=15

3)

6 x 1+5 x 2 +S 3=30

2. Susun semua nilai ke dalam tabel simpleks


V .D

x1

x2

S1

S2

S3

NK

S1

S2

15

S3

30

3. Tentukan kolom kunci (variabel keputusan) yang masuk sebagai variabel basis.
Kolom kunci adalah kolom yang mempunyai nilai pada baris Z (fungsi tujuan) yang
bernilai negatif

dengan angka terbesar.

V .D

x1

x2

S1

S2

S3

NK

S1

S2

15

S3

30

Keterangan:
Kolom berwarna kuning (

kolom x 2

dipilih sebagai kolom kunci.

4. Tentukan baris kunci, untuk menentukan variabel yang akan keluar dari baris kunci.
Baris kunci adalah baris dengan nilai indeks positif terkecil, dengan perhitungan
indeks sebagai berikut:
nilai kanan (NK )
indeks=
nilai setiap baris pada kolom kunci
V .D Z

x1

x2

S1

S2

S3

NK

Indeks

S1

S2

15

S3

30

Keterangan:
Indeks pada baris Z tidak perlu dihitung
Indeks pada baris S 1 diperoleh dari 8 dibagi 0= .
Indeks pada baris S 2 diperoleh dari 15 dibagi 3=5 .
Indeks pada baris S 3 diperoleh dari 30 dibagi 5=6 .
Baris berwarna hijau (baris S 2 ) dipilih sebagai baris kunci.
5. Mengubah nilai-nilai pada baris kunci, dengan cara membaginya dengan angka kunci.
Angka kunci merupakan nilai yang posisinya berada pada perpotongan antara kolom
kunci dengan baris kunci.
nilai pada baris kuncilama
nilai baris baru kunci=
angka kunci
Dari tabel simples pada langkah 4 diperoleh:
V .D Z

x1

x2

S1

S2

S3

NK

Indek
s

S1

S2

15

S3

30

Angka kunci adalah angka 3 (angka yang berwarna merah)


Variabel kolom kunci (variabel X 2 ) akan mengantikan tempat variabel baris
kunci (variabel

S2

), perhatikan sel yang berwarna merah.

Untuk mencari nilai baris kunci maka nilai-nilai pada baris kunci (sel yang
berwarna hijau) akan dibagi dengan angka kunci (=3, angka dengan teks merah)
Dari penjelasan tersebut, diperoleh nilai baris kunci baru sebagai berikut.
V .D Z

x1

x2

S1

S2

S3

NK

S1

S2

1
3

S3

30

Indek
s

Keterangan:
Nilai baris baru kunci adalah yang diberi warna biru.
6. Membuat baris baru dengan mengubah nilai-nilai baris (sebagai baris kunci) sehingga
nilai-nilai kolom kunci = 0, dengan mengikuti perhitungan sebagai berikut:
nilai baris baru=nilai barislama( KAKK NBBK )
Dimana:
KAKK = koefisien angka kolom kunci (nilai setiap baris kolom kunci)
NBBK = nilai baris baru kunci
Dari tabel simpleks langkah sebelumnya telah diketahui KAKK dan NBBK seperti
yang tertera dalam tabel berikut.
V .D Z

x1

x2

S1

S2

S3

NK Indeks

S1

S2

1
3

S3

30

Keterangan:
NBBK (nilai baris baru kunci) adalah yang warna biru

KAKK (koefisien angka kolom kunci) adalah yang diberi warna kuning
Dari penjelasan tersebut diperoleh:
Baris baru Z
Baris lama
-3 -5 0 0
KAKK NBBK -5
[0 1 0 1/3

0 5 ]

Baris baru Z

0 25

Baris baru

-3

0 0 5/3

S1

Baris lama
KAKK NBBK 0
S1
Baris baru

Baris baru

2 0 1
[0 1

0 8
0 5 ]

0 1/3
2 0

0 8

S2

Baris lama
KAKK NBBK 5
S2
Baris baru

6 5 0

1 30

[0 1 0 1/3

5 ]

6 0 0 -5/3 1
S1

Masukkan nilai baru Z.

, dan

S2

ke dalam tabel simpleks, sehingga menjadi

seperti berikut:
V .D Z

X1

X2

S1

S2

S3

NK

5
3

25

S1

X2

1
3

S3

5
3

Indeks

Keterangan:
Solusi belum optimal karena masih ada nilai negatif pada baris Z (baris fungsi tujuan).
7. Ulangi langkah diatas (langkah 3 6 atau disebut iterasi), sampai tidak terdapat nilai
negatif pada baris Z (baris fungsi tujuan)
Catatan:

Iterasi berhenti jika tabel sudah optimal, jika:


Semua nilai pada baris Z bernilai positif atau nol (untuk maksimasi)
Bernilai negatif atau nol (untuk minimasi)
Hasil iterasi 2:
V .D Z

X1

X2

S1

S2

S3

NK

5
3

25

S1

X2

1
3

S3

5
3

Indeks

5
6

Keterangan:

Kolom berwarna kuning ( kolom X 1 dipilih sebagai kolom kunci.


Baris berwarna hijau (baris S 2) dipilih sebagai baris kunci.

Langkah 5 dan 6
V .D Z

X1

X2

S1

S2

S3

NK

5
6

1
2

27

S1

5
9

1
3

X2

1
3

X1

5
18

1
6

5
6

Indeks

1
2

1
3

Keterangan:
Karena nilai pada baris Z (baris fungsi tujuan) sudah tidak ada yang bernilai
negatif, maka solusi optimal sudah diperoleh.
Nilai solusi optimal dapat dilihat pada kolom NK (yang berwarna merah)
Nilai solusi optimal yaitu:
1
5
Zmak=27 ; X 1= ; X 2=5
2
6

CONTOH METODE GRAFIK


PT SIDOMULYO MEBEL memiliki sebuah pabrik yang akan memproduksi 2 jenis
produk, yaitu meja dan kursi. Untuk memproduksi kedua produk diperlukan bahan
baku kayu jati, kayu akasia, dan tenaga kerja. Maksimum penyediaan kayu jati adalah
90 keping perhari, kayu akasia 50 keping perhari, dan tenaga kerja 80 jam perhari.
Kebutuhan setiap unit produk akan bahan baku dan jam tenaga kerja dapat dilihat
dalam tabel berikut.
Jenis

bahan Keping bahan baku Maksimum

baku

dan dan jam tenaga kerja penyediaan


Meja
Kursi
tenaga kerja
Kayu jati
3
5
90
Kayu akasia
2
1
50
Tenaga kerja
5
1
80
Tentukan biaya minimum yang dikeluarkan untuk produksi jika biaya memproduksi 1
meja 150.000 dan 1 kursi 125.000 dan tentukan pula keuntungan maksimal jika
keunntungan meja 250.000/buah dan 200.000/buah!
Penyelesaian:
Fungsi sasaran: Z =150.000 x +125.000 y
Fungsi kendala:
3 x+5 y 90

2 x + y 50
5 x+ y 80

x 0, y 0
Titik B
3 x+5 y =90

6 x+ 10 y =180

2 x + y =5

6 x+ 3 y =150

7 y=30
y=4,3

2 x + y =50

2 x + 4,3=50
2 x =45,5

x=22,85

Titik C
5 x+ y =80 x2

10 x+2 y=160

2 x + y =50 x5

10 x+5 y=250

3 y =90

y=30
2 x + y =50

2 x +30=50
2 x =20

x=10

Titik D
3 x+5 y =90

5 x+ y =80

15 x+25 y =450
15 x+3 y=240
y=10

3 x+5 y =90
3 x+5 (10)=90

3 x=40
x=13

3 x+5 y =90

x=0 y=18

(0, 18)

y=0 x=30

(30, 0)

5 x+ y =80
x=0 y=80

(0, 80)

y=0 x=16 (16, 0)


2 x + y =50

x=0 y=50 (0, 50)


y=0 x=25 (25, 0)

Minimum
Z =150.000 x +125.000 y
(0,80)=10.000 .000

(0,18)=2.250 .000
(22,85 ; 4,3)=3.427 .500+537.500=3.965.000

(10,30)=1.500.000+3.750 .000=5.250.000
(16, 0)=2.400 .000

( 0, 50 )=6.250 .000
( 25, 0 )=3.750 .000
(30,0)=4.500 .000
(13,10)=1.950.000+1.250 .000=3.200.000

Jadi, biaya minimum adalah Rp. 2.250.000 dengan produksi meja 0 dan kursi 18.
Maksimum

Z =250.000 x +200.000 y

( 0, 18 )=3.600 .000

( 30, 0 )=7.500 .000


(10,30)=2.500.000+ 6.000.000=8.500 .000

( 13,10 )=3.250 .000+2.000.000=5.250 .000


(22,85 ; 4,3)=5.712 .500+860.000=6.572.500

(0, 80)=16.000 .000

( 16,0 )=4.000.000

( 0, 50 )=10.000 .000
( 25, 0 )=6.250 .000
Keuntungan maksimum adalah Rp. 16.000.000 dengan memproduksi 80 kursi.

Anda mungkin juga menyukai