Anda di halaman 1dari 3

MATERI INISIASI 3

POHON SEMANTIK DAN SIFAT-SIFAT KALIMAT

Kegiatan Belajar 1 Pohon Semantik

Teknik penentuan nilai kalimat yang menggunakan pohon semantik sering lebih efisien
dibanding teknik menggunakan tabel kebenaran. Pohon semantik untuk sebarang kalimat
logika proposisional F dibangun dengan langkah-langkah berikut.
SemTreeGen(F):
1. i  1
2. Buat node dengan label i (node akar),
3. Buat cabang kanan dengan node berlabel i+1, line dari node(i) ke node(i+1) diberi label
simbol proposisional pertama yang muncul di dalam F dengan nilai true. Perhatikan
bahwa label ini sama seperti pemberian nilai true ke simbol yang bersangkutan.
4. Evaluasi (tentukan nilai) kalimat F dengan menerapkan pemberian nilai tersebut. Jika
F belum diketahui nilainya, lakukan langkah 3, sebaliknya beri label di bawah
node(i+1) dengan huruf besar T untuk true, atau F untuk false. Node dengan label di
bawahnya huruf T atau F merupakan node leaf - artinya evaluasi kalimat di jalur ini
sudah selesai. Buat cabang kiri dengan node(i+1), line dari parent node (node orang
tua) beri label simbol proposisional dengan nilai false. Lakukan langkah 4.
5. Jika semua jalur sudah dievaluasi, lakukan langkah 6. Sebaliknya, buat cabang baru
dengan mengikuti pola penelusuran DFS (depth first search).
6. Mengembalikan pohon semantik untuk kalimat F.
7. Selesai.

Kegiatan Belajar 2 Sifat-sifat Kalimat

1 Definisi - valid, satisfiable, contradictory, implies, equivalent, consistent


 Suatu kalimat F dikatakan valid jika F bernilai true di bawah (under) setiap
interpretasi untuk F. Kalimat valid dalam logika proposisional kadang-kadang disebut
tautology.
 Suatu kalimat F dikatakan satisfiable jika F bernilai true di bawah suatu interpretasi
untuk F.
 Suatu kalimat F dikatakan contradictory (atau unsatisfiable) jika F bernilai false di
bawah setiap interpretasi untuk F.
 Suatu kalimat F implies kalimat G jika untuk setiap interpretasi I sekaligus untuk F
dan G. Jika F bernilai true di bawah I maka F juga bernilai true di bawah I.
 Dua kalimat F dan G dikatakan equivalent jika di bawah setiap interpretasi I untuk F
dan G, F mempunyai nilai kebenaran sama dengan nilai kebenaran G.
 Suatu kumpulan kalimat F1, F2, ... dikatakan consistent jika ada beberapa interpretasi
untuk F1, F2, ...di mana masing-masing Fi bernilai true.

Perhatikan ilustrasi berikut : diketahui kalimat


P or notP
merupakan kalimat satisfiable sekaligus valid, karena kalimat tersebut bernilai true di bawah
setiap interpretasi untuk kalimat tersebut. Pada umumnya, kalimat valid juga sekaligus
satisfiable.

Sebaliknya kalimat
P and notP
merupakan kalimat contradcitory, karena kalimat tersebut bernilai false untuk setiap
interpretasi untuk kalimat tersebut, tanpa perlu memperhatikan nilai apa yang diberikan oleh I
pada simbol proposisional P.
Kalimat (P and Q) implies kalimat P, karena di bawah setiap interpretasi untuk kedua
kalimat tersebut, jika (P and Q) bernilai true; P juga bernilai true.
Dua kalimat P dan not(notP) merupakan dua kalimat yang equivalent, karena
keduanya selalu mempunyai nilai kebenaran sama di bawah setiap interpretasi untuk kedua
kalimat tersebut.
Kumpulan kalimat-kalimat P, (P or Q), notQ mempunyai sifat consistent, karena ada
suatu interpretasi untuk kalimat-kalimat tersebut yang menyebabkan semuanya bernilai true.
Pengertian-pengertian di atas, semuanya bisa di-paraphrase (diuraikan) dalam suku-
suku validitas. Untuk menjelaskannya, di sini diperkenalkan suatu terminologi tak-resmi
(informal terminology) seperti
A precisely when B
untuk menunjukkan bahwa A bernilai true jika B bernilai true dan B bernilai true jika A
bernilai true. (Perhatikan, bahwa precisely when berbeda dengan equivalent).
2 Pohon Semantik dengan Beberapa Sifat Kalimat

Di bagian sebelumnya sudah dibicarakan tentang penggunaan pohon semantik (semantic


tree) untuk menentukan nilai kalimat logika proposisional. Di samping itu, pohon semantik
juga bisa digunakan untuk menentukan sifat sebuah kalimat, khususnya sifat-sifat valid,
satisfiable, contradictory (yaitu, sifat-sifat yang melekat pada kalimat tunggal), tetapi bukan
implies, equivalent, dan consistent (yaitu, sifat-sifat yang melibatkan lebih dari satu kalimat).
Untuk menentukan sifat dari kalimat logika proposisional berdasarkan pohon semantiknya
adalah dengan melihat label leaf-leaf nya. Jika label semua leaf dari pohon semantiknya T (nilai
true), maka kalimat bersifat valid, jika label semua leaf dari pohon semantiknya F (nilai false),
maka kalimat bersifat contradictory, selain itu kalimat bersifat satisfiable. Sehingga kalimat
dikatakan satisfiable jika hanya jika ada suatu leaf dari pohon semantiknya yang berlabel T,
kadang-kadang kalimat yang contradictory juga disebut sebagai kalimat unsatisfiable.
Contoh 1.1 Dengan menggunakan pohon semantik perlihatkan bahwa kalimat proposisional E:
(if P then Q) or (P and notQ) merupakan kalimat valid.
Pohon semantik dibuat dengan pertama-tama membuat node1 (node akar), kemudian node2
dan line dari node1 ke node2 dengan label "P true" (karena P simbol yang pertama muncul di
dalam kalimat E). Di node2 kalimat E dievaluasi (ditentukan nilainya) sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai